Kualitatif PR
Kualitatif PR
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan aktivitas interaksi antara pendidik dan peserta didik dengan
komunikasi timbal balik langsung untuk mencapai tujuan belajar. Sering dalam proses
penyampaian materi peserta didik merasa tidak tertarik dengan materi pembelajaran,
karena cara pendidik menyampaikannya terlalu monoton sehingga membosankan.
Seorang pendidik dituntut untuk mampu mewujudkan suasana dan proses belajar yang
interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang serta dapat memotivasi peserta didik
untuk belajar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 19 yang menyebutkan bahwa:
Untuk mencegah dan menutus mata rantai penularan Virus Covid 19 Kemendikbud
mengeluarkan Surat Edaran tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah
dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini salah satunya adalah
meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan pembelajaran berbasis
jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai instansi pendidikan. Pada
kondisi seperti ini semua dosen atau tenaga pendidik diharuskan untuk mengganti
pembelajaran menggunakan E-learning atau melalui media online.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa berbagai perubahan
dalam kehidupan manusia. Peranan teknologi informasi dan komunikasi semakin
berkembang dalam berbagai sektor termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran daring
merupakan program penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk
menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat
dilaksanakan secara masif dengan peserta yang tidak terbatas. Pembelajaran daring dapat
saja berlangsung dan mengikuti secara gratis maupun berbayar. Di dalam bukunya “The
One World Schoolhouse”, Salman Khan (2012) mengatakan:
“Pendidikan tidak terjadi di dalam ruang antara mulut pendidik dan telinga peserta didik.
Pendidikan terjadi di ruang di dalam otak masing - masing.”
Pembelajaran daring dengan tatap muka melalui aplikasi menjadi hal yang paling
menguntungkan guna memutus penyebaran Covid-19 serta menjaga kesehatan
keselamatan jiwa dosen dan mahasiswa dari terpaparnya virus tersebut, serta penggunaan
jaringan internet diharapkan dapat menjadi jalan keluar yang baik agar proses
pembelajaran dapat tetap berlangsung. Perubahan proses pembelajaran yang terjadi saat
ini memiliki berbagai masalah yang harus dihadapi bersama, baik dari sisi mahasiswa
maupun dari sisi pendidik. Tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh dengan pembelajaran
online. Selain menambah beban biaya untuk keperluan kuota, mahasiswa pun tidak
mendapat keringanan dalam hal pembayaran kuliah. Masalah sapras menjadi masalah
pertama yang dialami mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran secara daring, apalagi
mahasiswa yang berasal dari luar DKI Jakarta. Sistem pembelajaran yang sangat berubah
ini membawa dampak besar dalam dunia pendidikan. Situasi pendidikan pada masa
pandemi Covid-19 sedang berlangsung pembelajaran daring sejak 17 Maret 2020 yang
dikeluarkan melalui surat edaran Kemendikbud hingga saat ini per tanggal 17 April 2022
memiliki hambatan dan tantangan tersendiri bagi mahasiswa.
Pendidikan jarak jauh merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak
jauh melalui penggunaan berbagai media komunikasi. Berdasarkan Undang-Undang No.
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada bagian Pendidikan jarak jauh
sebagaimana dimaksud pada pasal 31 ayat 1 bertujuan: memberikan layanan Pendidikan
Tinggi kepada kelompok Masyarakat yang tidak dapat mengikuti Pendidikan secara tatap
muka atau reguler; dan memperluas akses serta mempermudah layanan Pendidikan
Tinggi dalam Pendidikan dan pembelajaran. Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam
berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar
serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Pembelajaran berbasis daring ini tentunya memliki berbagai
tantangan, salah satu tantangan yang dihadapi adalah keefektifan pembelajaran ini bagi
mahasiswa karena tidak melakukan pembelajaran secara langsung. Media online yang
digunakan seperti youtube, whatsapp, e-learning, zoom. Materi yang diberikan dalam
bentuk power point, video singkat, serta bahan bacaan. Sistem pembelajaran ini
merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka antara pengajar dan peserta didik,
sehingga hal ini dapat dilakukan di mana pun selama terhubungan dengan jaringan
internet. Penggunaan sistem ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas
dalam proses pembelajaran sehingga kualitas hasil belajar peserta didik juga meningkat.
Pembelajaran secara tidak langsung ini memiliki banyak tantangan di antaranya fokus
mahasiswa yang kurang efektif karena proses penyampaian materi tidak dilakukan secara
langsung atau tatap muka. Adanya pembelajaran secara daring mengharapkan mahasiswa
mampu bertangggung jawab terhadap kewajibannya masing-masing. Pelaksanaan
pembelajaran berbasis daring perlu adanya media yang mampu menambah semangat
peserta didik untuk selalu fokus dalam pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini merumuskan masalah yang ada pada keefektivitasan pembelajaran berbasis
video conference sebagai media pembelajaran online pada mahasiswa Program Studi
Ilmu Komunikasi Universitas Nasional saat pandemi Covid-19.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan kajian dalam khasanah
keilmuan khususnya dalam bidang Kehumasan dan komunikasi yang berkaitan
dengan implementasi perkembangan teknologi media baru untuk meningkatkan
motivasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Nasional
agar lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran dimasa pandemi covid
19.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini semoga dapat diterapkan sebagai masukan untuk sekolah maupun
perguruan tinggi sekaligus pengajar agar pemanfaatan videoconference sebagai media
pembelajaran online dapat berjalan lebih efektif untuk meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa pada saat kegiatan daring berlangsung.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1
Paul B. Diedric (Aliwanto (2017:66)
c) Teori pembelajaran jarak jauh
Dogmen dalam Aristorahadi (2008) pembelajaran jarak jauh merupakan
organisasi yang mengatur cara belajar mandiri, materi pembelajaran
disampaikan melalui media dan tidak ada kontak langsung antara penngajar
dengan pembelajar. Mackenzie dalam Aristorahadi (2008)2 mengatakan
pendidikan jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang menggunakan
korespondensi sebagai alat untuk berkomunikasi antara pembelajar dengan
pengajar. Secara keseluruhan Pembelajaran jarak jauh merupakan sistem belajar
dengan mengirimkan materi pembelajaran dan informasi berupa video, foto,
maupun document. lalu dibahas dalam bentuk video conference dengan bantuan
aplikasi seperti google meet, zoom meeting, dscord, dan lain lain. pembelajaran
jarak jauh atau distance learning ini sangat efektif dilakukan di masa pandemic
Covid-19 ini karena Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,
khususnya perkembangan teknologi komputer dengan internetnya, yang sangat
pesat ini berpengaruh terhadap berkembangnya konsep pembelajaran jarak jauh.
Internet menjadi media yang sangat tepat dalam pembelajaran jarak jauh karena
mampu menembus batas waktu dan tempat atau dapat diakses kapan saja,
dimana saja, multiuser dan memberikan kemudahan. Dengan teknologi ini
informasi dan materi pembelajaran menjadi cepat sampainya.
C. Landasan Konsep
a) Pengertian Pembelajaran Daring /Internet Learning
Istilah daring merupakan akronim dari “dalam jaringan“ yaitu suatu kegiatan yang
dilaksanakan dengan sistem daring yang memanfaatkan internet. Menurut Bilfaqih
& Qomarudin (2015, hlm. 1) “pembelajaran daring merupakan program
penyelenggaraan kelas pembelajaran dalam jaringan untuk menjangkau kelompok
target yang masif dan luas”. Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102) 3
“pembelajaran daring adalah pembelajaran yang menggunakan teknologi
multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan
telepon konferensi, teks online animasi, dan video streaming online”. Sementara
itu Rosenberg dalam Alimuddin, Tawany & Nadjib (2015, hlm. 338) menekankan
bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
2
Mackenzie dalam Aristorahadi (2008)
3
Thorme dalam Kuntarto (2017, hlm. 102)
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan.
Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018, hlm. 27)4 “daring memberikan metode
pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait,
menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi
pembelajaran berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan simulasi dan
permainan”. Sementara itu menurut Permendikbud No. 109/2013 pendidikan jarak
jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh melalui
penggunaan berbagai media komunikasi.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membawa
perubahan dan kemajuan diberbagai sektor terutama pada bidang pendidikan.
Peranan dari teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan sangat
penting dan mampu memberikan kemudahan kepada guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Pembelajaran daring ini dapat diselenggarakan dengan cara masif
dan dengan peserta didik yang tidak terbatas. Selain itu penggunaan pembelajaran
daring dapat diakses kapanpun dan dimana pun sehingga tidak adanya batasan
waktu dalam penggunaan materi pembelajaran.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran daring atau e-
learning merupakan suatu pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dengan
menggunakan internet dimana dalam proses pembelajarannya tidak dilakukan
dengan face to face tetapi menggunakan media elektronik yang mampu
memudahkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun.
4
Ghirardini dalam Kartika (2018, hlm. 27)
5
Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154)
meningkatkan komunikasi belajar,
5) Materi ajar relatif mudah diperbaharui,
6) Meningkatkan interaksi antara mahasiswa dan fasilitator,
7) Memungkinkan bentuk komunikasi belajar formal dan informal,
8) Dapat menggunakan ragam sumber belajar yang luas di internet
Selain itu Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm. 211) 6
mengatakan bahwa karaktersitik dalam pembelajaran elearning antara lain:
1) Interactivity (interaktivitas),
2) Independency (kemandirian),
3) Accessibility (aksesibilitas),
4) Enrichment (pengayaan).
Pembelajaran daring harus dilakukan sesuai dengan tata cara pembelajaran jarak
jauh. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(PERMENDIKBUD) nomor 109 tahun 2013 ciri-ciri dari pembelajaran daring
adalah:
1) Pendidikan jarak jauh adalah proses belajar mengajar yang dilakukan secara
jarak jauh melalui penggunaan berbagai mendia komunikasi.
2) Proses pembelajaran dilakukan secara elektronik (e-learning), dimana
memanfaatkan paket informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran yang dapat diakses oleh peserta didik
kapan saja dan dimana saja.
3) Sumber belajar adalah bahan ajar dan berbagai informasi dikembangkan dan
dikemas dalam bentuk yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi
serta digunakan dalam proses pembelajaran.
4) Pendidikan jarak jauh memiliki karakteristik bersifat terbuka, belajar,
mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknlogi informasi dan komunikasi,
menggunakan teknologi pendidikan lainnya, dan berbentuk pembelajaran
terpadu perguruan tinggi.
5) Pendidikan jarak jauh bersifat terbuka yang artinya pembelajaran yang
diselenggarakan secara fleksibel dalam hal penyampaian, pemilihan dan
program studi dan waktu penyelesaian program, jalur dan jenis pendidikan
6
Rusma dalam Herayanti, Fuadunnazmi, & Habibi (2017, hlm. 211)
tanpa batas usia, tahun ijazah, latar belakang bidang studi, masa registrasi,
tempat dan cara belajar, serta masa evaluasi hasil belajar.
disimpulkan bahwa karakteristik/ciri pembelajaran daring yaitu dengan
menggunakan media elektronik, pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan
internet, pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun serta
pembelajaran daring bersifat terbuka
.
c) Manfaat Pembelajaran Daring/ E-Learning. Bilfaqih dan Qomarudin (2105, hlm.
4) menjelaskan beberapa manfaat dari pembelajaran daring sebagai beikut:
Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan memanfaatkan
multimedia secara efektif dalam pembelajaran.
Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang bermutu
melalui penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan.
Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang bermutu
melalui pemanfaatan sumber daya bersama.
Selain itu Manfaat pembelajaran daring menurut Bates dan Wulf dalam Mustofa,
Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154)7 terdiri atas 4 hal, yaitu:
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
guru atau instruktur (enhance interactivity),
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan
saja (time and place flexibility),
Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a
global audience),
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities)
Adapun manfaat e-learning menurut Hadisi dan Muna (2015, hlm. 127)8 adalah:
Adanya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat
mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang
Peserta didik dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat. Artinya,
peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi
pembelajaran.
7
Bates dan Wulf dalam Mustofa, Chodzirin, & Sayekti (2019, hlm. 154)
8
Hadisi dan Muna (2015, hlm. 127)
Dapat disimpulkan bahwa manfaat dari proses pembelajaran daring diantaranya
yaitu adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang mampu meningkatkan mutu
pendidikan serta mampu meningkatkan proses pembelajaran dengan
meningkatkan interaksi, mempermudah proses pembelajaran karena dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun selain itu mudahnya mengakses materi
pembelajaran dan mampu menjangkau peserta didik dengan cakupan yang luas.
11
Hendri (2014, hlm. 24)
12
Hadisi dan Muna (2015, hlm. 131)
13
Seno & Zainal (2019, hlm. 183)
Tampilan halaman login yang masih membutuhkan petunjuk lebih
dalam.
Materi yang diberikan kurang luas dan disajikan dalam bentuk Bahasa
inggris sehingga merepotkan dalam mempelajarinya.
Adanya pengumpulan tugas yang tidak terjadwal serta tidak adanya
pengawasan secara langsung atau face to face dalam pengerjaan tugas
yang membuat pengumpulan tugas menjadi molor.
Materi pembelajaran menjadi kurang dimengerti saat pembelajaran
tidak ditunjang dengan penjelasan dari guru secara langsung.
D. Kerangka pemikiran
Lokasi perkuliahan
online
Kendala dalam
perkuliahan online Efektif
Pembelajaran
online
Efektifitas
menggunakan
video comverence
Alat yang dipakai Kurang
saat kuliah online efektif
Pemahaman
mahasiswa
menyerap materi
pembelajaran
online
DAFTAR PUSTAKA
Khaeruddin. (2015). Kualitas Instrumen Tes Hasil Belajar. Jurnal Madaniyah, Volume 2
Edisi IX Agustus 2015, (https://media.neliti.com/media/publications/195121-ID-kualitas-
instrumen-tes-hasil-belajar.pdf
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/59454/1/11170150000097_Siti%20Muzayyanah.pdf