Kti Emma Karina
Kti Emma Karina
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Telah Diuji Dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Penguji I
Bd. Putri Ayu Yessy Ariescha SST, M.Keb Bd Peny Ariani ,SST,M.Keb
NPP : 19900326.201008.2.002 NPP: 198906142010082002
Mengesahkan,
Ka. Prodi IlmuKebidanan
InstitutKesehatan Deli Husada Deli Tua
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama :Emma Karina Br Ginting
Tempat/Tanggal Lahir :Sepirak, 07 februari 2000
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak Ke : 1 dari 4 bersaudara
Nama Ayah : Rejeki Ginting
Nama Ibu : Ely Irmayani
Alamat : Dusun Sepirak
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Berkat dan Karunia-Nya maka peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini. Adapun judul Karya Tulis Ilmiah ini adalah “Hubungan Pemberian ASI
dengan Kejadian Ikterus pada bayi baru lahir 0-7 hari di Rumah Sakit Umum
Delia Kab Langkat”. Penelitian ini dibuat untuk melengkapi tugas dan salah satu
syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kebidanan Deli Husada
Delitua.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu peneliti mengharapkan adanya masukan dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Pada kesempatan ini peneliti ingin
menyampaikan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan
penuh rasa hormat peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
3. Bd. Peny Ariani, SST, M.Keb, selaku Dekan Program Studi Kebidanan
Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Deli Husada Delitua.
iii
6. Bd. Stefani Anastasia Sitepu, SST, M.Tr.Keb, selaku Wali Tingkat yang
telah banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam menyusun Karya
Tulis Ilmiah ini hingga selesai.
8. Seluruh Staf Dosen dan Pegawai Fakultas Kebidanan Deli Husada Delitua
yang telah memberikan bekal dan motivasi serta bimbingan bagi peneliti.
10. Kepada Teman Saya (Dinda Fajar Ayu,fathul dan khusus Teman kamar
E213) atas semangat dan kerja sama dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
11. Seluruh Mahasiswa/I Program Studi Diploma III Fakultas Kebidanan Deli
Husada Delitua yang telah bersama-sama berjuang selama kurang lebih 3
tahun di Asrama.
Akhir kata peneliti hanya dapat berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Hidayah dan Rahmat-Nya kepada kita semua sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca maupun peneliti sendiri.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................
1.3.2 Tujuan Khusus..............................................................
1.4 Manfaat Peneliti
1.4.1 Bagi Rumah Sakit........................................................
1.4.2 Bagi Peneliti................................................................
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan............................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bayi Baru Lahir
2.1.1 Definisi Bayi Baru Lahir............................................
2.1.2 Penanganan Bayi Baru Lahir......................................
2.1.3 Pemeriksaan Fisik .....................................................
2.1.4 Tanda Bahaya.............................................................
2.1.5 Pemulangan Bayi Lahir Normal................................
2.2 Ikterus
2.2.1 Definisi Ikterus .........................................................
2.2.2 Tanda-tanda...............................................................
2.2.3 Penyebab Ikterus pada Bayi Baru Lahir....................
2.2.4 Diagnosis Ikterus karena ASI...................................
v
2.3 ASI
2.3.1 Definisi ASI..............................................................
2.3.2 Keuntungan ASI.......................................................
2.3.3 Keuntungan ASI.......................................................
2.3.4 Air Susu Menurut Stadium Laktasi..........................
2.4 KERANGKA KONSEP.....................................................
2.5 HIPOTESIS........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian...............................................................................
3.2 Lokasi dan Waktu
3.2.1 Lokasi Penelitian......................................................
3.2.2 Waktu Penelitian .....................................................
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi....................................................................
3.3.2 Sampel......................................................................
3.4 Variabel dan Definisi Operasional....................................
3.5 Instrumen Penelitian..........................................................
3.6 Metode Pengumpulan Data
3.6.1 Data Primer.............................................................
3.6.2 Data Sekunder.........................................................
3.7 Prosedur Penelitian............................................................
3.8 Kode Etik Penelitian .........................................................
3.9 Analisis Data
3.9.1 Analisis Data Univariat...........................................
3.9.2 Analisis Bivariat......................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR KONSUL
LEMBAR KUESIONER
vi
DAFTAR GAMBAR
2.2.5. Gambar Bagian Tubuh Yang Kuning............................................
vii
DAFTAR TABEL
3.4. Variabel Definisi Operasional..........................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Lembar permohonan menjadi responden
Lampiran II : Lembar persetujuan menjadi responden (informed
Consent)
Lampiran III : Lembar Kuesioner
Lampiran IV : Lembar Konsul
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
fisiologis, akan tetapi bila tidak segera ditangani dengan baik akan menimbulkan
cacat seumur hidup atau bahkan kematian. Data epidemiologi menunjukkan
bahwa lebih 50% bayi baru lahir menderita ikterus yang dapat dideteksi secara
klinis dalam minggu pertama kehidupannya (Dr Lyndon Saputra, 2020).
Ikterus dapat menimbulkan ensefalopati bilirubin (kern ikterus) yang
merupakan komplikasi ikterus yang paling berat. Selain memiliki angka mortalitas
yang tinggi, retardasi mental dan gangguan proses pertumbuhan. Peningkatan
kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebihan atau ada
gangguan dalam pengeluaran bilirubin (Sefti dan Rita, 2017).
Menurut Profil Kesehatan Indonesia 2015, AKB di Indonesia mengalami
penurunan yaitu 22,23 per 1000 kelahiran hidup. Meski mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya, jumlah tersebut masih terbilang cukup tinggi.
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015,
menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia disebabkan oleh asfiksia
(37%), prematuritas (34%), sepsis (12%), hipotermi (7%), ikterus (5%), post
matur (3%), dan kelainan kongenital (1%) (Kementrian Kesehatan RI, 2016).
Berdasarkan data Rekam Medik pada tahun 2014 di RSUD Dr. H. Moch
Ansari Saleh Banjarmasin dari 1713 bayi yang dilahirkan terdapat 109 bayi
(6,3%) yang mengalami ikterus neonatorum, kemudian menurun pada tahun 2015
yaitu dari 2070 bayi yang dilahirkan terdapat 99 bayi (4,7%) yang mengalami
ikterus neonatorum, akan tetapi pada tahun 2016 mengalami peningkatan yaitu
dari 2653 bayi yang dilahirkan terdapat 205 bayi (7,7%) yang mengalami Ikterus
neonatorum.
Menurut data UNICEF (2018), bayi baru lahir atau 3 dari 5 bayi baru lahir
tidak mendapat inisiasi menyusu dini pada 1 jam pertama kelahirannya. Hasil
Riskesdas Indonesia 2018 memaparkan bahwa bayi baru lahir yang mendapatkan
IMD hanya 58,2% yang terbagi atas 84,1% mendapatkan IMD <1jam pertama
kelahiran. Untuk Provinsi Jawa timur cakupan IMD pada bayi baru lahir hanya
sekitar 62% dan masih ada sekitar 38% bayi yang belum mendapatkan IMD saat
kelahirannya.
Xavier, C. dan Cherian (2016) menyampaikan bahwa dehidrasi pada
jaundice yang tidak ditangani segera dapat menjadi ikterus, sehingga hal ini
3
memerlukan fototerapi, support laktasi yang kuat atau keduanya. Suryandari dan
Agustina (2013) mengemukakan bahwa pemberian kolostrum dini (6 jam setelah
lahir) dapat mencegah terjadinya ikterus, Sedangkan pemberian kolostrum lebih
dari 6 jam kelahiran dapat meningkatkan kejadian ikterus pada bayi baru lahir.
Menyusui dimulai dalam satu jam pertama kelahiran dan secara eksklusif
disusui selama enam bulan pertama kehidupan tanpa ada makanan atau cairan lain
yang diberikan, termasuk air. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sangat penting untuk
kelangsungan hidup bayi baru lahir dan keberhasilan menyusui dalam jangka
waktu yang panjang (UNICEF, 2018).
5
6
effort(usaha bernafas). Tahap kedua adalah pengkajian keadaan fisik bayi baru
lahir. Pengkajian ini dilakukan untuk memastikan bayi dalam keadaan normal atau
tidak mengalami penyimpangan (Dr Lyndon Saputra, 2020).
2.2.2. Tanda-Tanda
1. Ikterus muncul dalam 24 jam pertama dan kadar melebihi 12mg/dl
2. Terjadi peningkatan kadar bilirubin sebanyak 5mg/dl dalam 24 jam
3. Ikterus yang disertai dengan hemolisis
4. Ikterus akan menetap setelah bayi berumur 10 hari pada bayi aterm, dan
14 hari pada bayi BBLR
2.2.3. Penyebab Ikterus pada bayi baru lahir
Kuning pada bayi baru lahir paling sering timbul karena fungsi hati masi
belum sempurna untuk membuang bilirubin dari aliran darah, kuning juga bisa
terjadi karena beberapa kondisi klinism diantaranya adalah:
A. Ikterus fisiologis merupakan bentuk yang paling sering terjadi pada bayi
baru lahir, jenis bilirubin yang menyebabkan pewarnaan kuning pada
ikterus disebut bilirubin tidak terkunjungi. Hati bayi baru lahir masih
belum matang sehingga masih belum mampu untuk melakukan
pengubahan ini dengan baik sehingga akan terjadi peningkatan kadar
bilirubin dalam darah yang ditandai sebagai pewarnaan kuning pada kulit
bayi
B. Breastfeeding jaundice, dapat terjadi pada bayi yang mendapatkan air susu
(ASI) ekslusif, terjadi akibat kekurangan ASI yang biasanya timbul pada
hari kedua atau ketiga pada waktu ASI belum banyak
C. Ikterus ASI (breastmilk jaundice), berhubungan dengan pemberian ASI
dari seorang ibu tentu biasanya akan timbul pada bayi yang disusukannya
bergantung pada kemampuan bayi tersebut mengubah bilirubin.
D. Ikterus pada bayi baru lahir akan terjadi pada kasus ketidak cocokan
golongan darah (inkompatibilita ABO) dan (inkompatibilitas rhesus) ibu
dan janin. Tubuh ibu akan memproduksi antibodi yang akan memyerang
sel darah merah sehingga akan menyebabkan pecahnya sel darah merah
sehingga akan meningkatkan pelepasan bilirubin dari sel darah merah.
2.2.4. Diagnosis ikterus karena ASI
Semua penyebab ikterus harus disingkirkan. Orang tua dapat ditanyakan
apakah anak sebelumnya juga mengalami ikterus. Sekitar 70 % bayi baru lahir
yang saudara sebelumnya mengalami ikterus karena ASI akan mengalami ikterus
9
Gambar 2.2.5
Zona Bagian Tubuh Yang Kuning
1 Kepala – Leher
2 Badan atas (di atas umbilikus)
3 Tungkai bawah dan paha (di bawah
umbilikus)
4 Ekstremitas atas dan kaki bawah
5 Telapak tangan dan tumit.
2.3. ASI
2.3.1. Definisi ASI
ASI adalah makanan cair yang secara khusus diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan bayi akan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan disamping memenuhi kebutuhan bayi akan energi. Hanya dengan
diberi ASI saja tanpa makanan lain, bayi mampu tumbuh dan berkembang dengan
baik sampai 6 bulan (Moehji, 2015).
ASI mengandung nutrisi, hormon, unsur kekebalan, faktor pertumbuhan,
anti alergi, serta anti inflamasi sehingga ASI merupakan makanan yang
11
mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi, sosial, maupun
spiritual (Purwanti, 2015).
Kejadian Ikterus
Pemberian ASI
2.5. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan (suposisi) yang logis, dugaan yang
berasal atau ramalan ilmiah yang dapat mengarahkan jalan pikiran peneliti
mengenai masalah penelitian yang dihadapi, dan dengan demikian akan
membantu memecahkan masalah tersebut. Membangun atau merumuskan
14
hipotesis merupakan langkah penting berikutnya setelah merumuskan masalah
dan membangun kerangka teoritis (Malik Saepudin, 2011).
18
3.6. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Delia , Jalan
K.H. Dewantara, Desa No.09, Sei Limbat, Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera
Utara.
3.6.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti dari responden
sewaktu pelaksanaan penelitian melalui lembar kuesioner.
3 . Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality merupakan prinsip etik yang memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian. Peneliti harus menjamin kerahasiaan data responden
yang telah dikumpulkan dan hanya data tertentu yang dapat dilaporkan pada hasil
riset.
4 . Justice
Berdasarkan prinsip Justice, maka peneliti menerapkan prinsip keadilan
dan tidak melakukan dekriminasi. Hal ini diaplikasin dengan memilih sampel
berdasarkan alasan masalah penelitian, bukan atas subjektifitas atau kepentingan
lain. Seluruh subjek peneliti menjadi responden dalam penelitian ini. 20
5 .Beneficience
Pada prinsip ini penelitian berusaha untuk melakukan penelitian yang
memberikan manfaat bagi responden. Dengan memberikan informasi terkait
Hubungan pemberian ASI dengan kejadian ikterus pada bayi baru lahir yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.9. Analisis Data
3.9.1. Analisis Data Univariat
Analisis data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk menilai
adanya hubungan pemberian ASI dengan kejadian ikterus pada bayi baru lahir.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran I
PERMOHONAN MENJADI
21 RESPONDEN
Responden yang terhormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa :
Fakultas :
Program Studi :
Alamat :
Lampiran II
LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) BERSEDIA
BERPARTISIPASI SEBAGAI RESPONDEN
LAMPIRAN KUESIONER
I. Identitas Ibu
Nama :
Alamat :
Umur :
Agama :
Pendidikan ibu :
Pekerjaan ibu :
Dosen Pembimbing
Ns. Herri Novita Tarigan, M.Kep
NPP : 19801019.200609.2.002