Anda di halaman 1dari 12

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN


MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
(STUDI PADA SMP NEGERI 1 ULUBELU)
Muhammad Muhaimin S.Pd.I
SMP Negeri 1 UluBelu, Kabupaten Tanggamus
Muhammadmuhaimin9@gmail.com

Abstract: This study discusses the efforts undertaken by PAI teachers using ICT-
based learning media, the use of information and communication technology- based
learning media in PAI learning, and the quality of Islamic religious education learning in
SMP Negeri 1 Ulubelu The purpose of this study is to determine the efforts made by
PAI teachers using IT-based learning media, find out the use of ICT-based learning
media, and analyze the quality of Islamic religious education learning in SMP Negeri 1
Ulubelu.
This type of research is a descriptive qualitative study of a study at a state junior
high school in Soreang Subdistrict, Parepare City, using a methodological and
scientific approach. The data used are primary and secondary data. The research
instruments are guidelines for observation, interviews, and documentation. Data
collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data
analysis with steps in the form of data reduction, data presentation, and drawing
conclusions, testing the validity of the data.
The results of this study indicate that: (1) The learning media used by Islamic
Religious Education teachers in SMP Negeri 1 Ulubelu include: computer technology
(software, office applications, hard disks, flash disks, CDs, LCDs); multimedia
technology (digital cameras, video cameras); telecommunications technology
(smartphone:WhatsApp); computer network technology (wireless Fidelity, browser
electronic word). (2) The process of using instructional media in learning Islamic
Religious Education carried out by Islamic Religious Education teachers in SMP
Negeri 1 Ulubelu: initial preparation, learning implementation plan (RPP) and
conveying learning objectives, teachers preparing computer technology, multimedia
technology, computer network technology such as flash disks, speakers, LCD
projectors, wireless fidelity (WiFi) which functions to store, access, and display /
display material in the form of images, videos, films and music; the learning process,
the teacher starts learning by saying greetings and praying, carrying out group
discussions, the teacher provides confirmation or explanation as reinforcement of the
discussion material, and finally closes the teaching and learning process with hamdalah
and greetings. (3) The Quality of Islamic Education Learning in SMP Negeri 1 Ulubelu
has been classified as good but still feels inadequate when compared to the
development of information and communication technology currently available,
therefore efforts are needed in the process of improvement, namely: a. )
enhance the professional ability of Islamic Religious Education by attending training and
upgrading, reading the latest books, and taking part in the MGMP PAI;
b) holding religious consultations for students; c) foster teacher creativity; d) increase
students' learning motivation; e) create a conducive and pleasant learning atmosphere.
The implication of this research is that teachers should optimize the use of
learning tools (media) available to support the learning process above. Lecture learning
methods must be abandoned if you want to foster student creativity.
Keywords: ICT-based learning media.
Penelitian ini membahas tentang upaya yang dilakukan oleh guru PAI menggunakan
media pembelajaran berbasis TIK, penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi dalam pembelajaran PAI, dan kualitas pembelajaran pendidikan
agama Islam di SMP Negeri 1 Ulubelu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru PAI menggunakan media pembelajaran berbasis
IT, mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis TIK, dan menganalisis kualitas
pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Ulubelu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif studi pada SMP Negeri 1
Ulubelu, dengan menggunakan pendekatan metodologi dan pendekatan keilmuan. Data yang
digunakan yaitu data primer dan sekunder. Instrumen penelitian yaitu pedoman observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, interview, dan
dokumentasi. Analisis data dengan langkah-langkah berupa reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan, pengujian keabsahan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Media pembelajaran yang digunakan guru
Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 1 Ulubelu antara lain : teknologi komputer (software,
aplikasi office, Harddisk, flashdisk,); teknologi multimedia (kamera digital, kamera video);
teknologi telekomunikasi (smartphone: WhatsApp); teknologi jaringan komputer (wereless
Fidelity, word elekrik browser). (2) Proses penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri
1 Ulubelu: persiapan awal, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyampaikan tujuan
pembelajaran, guru mempersiapkan teknologi komputer, teknologi multimedia, teknologi
jaringan komputer seperti: flasdisk, wireess fidelity (WiFi) yang berfungsi untuk menyimpan,
mengakses, dan menampilkan/menayangkan materi baik dalam bentuk gambar, video; proses
pembelajaran, guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa,
melaksanakan diskusi kelompok, guru memberikan konfirmasi atau penjelasan sebagai
penguatan terhadap materi diskusi, dan terakhir menutup proses belajar mengajar dengan
hamdalah dan salam. (3) Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada SMP Negeri 1
Ulubelu sudah tergolong baik namun masih terasa kurang jika dibandingkan dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat ini, oleh karena itu
diperlukan upaya-upaya dalam proses peningkatannya, yaitu:
 Meningkatkan kemampuan profesional Pendidikan Agama Islam dengan cara
mengikuti pelatihan dan penataran, membaca buku-buku terbaru, serta mengikuti
MGMP PAI;
 Mengadakan konsultasi keagamaan untuk peserta didik;
 Menumbuhkan kreatifitas guru;
 Meningkatkan motivasi belajar peserta didik;
 Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.
Implikasi penelitian ini diharapkan agar sekiranya guru harus mengoptimalkan penggunaan
sarana (media) pembelajaran yang tersedia untuk menunjang proses pembelajaran di atas.
Metode pembelajaran ceramah harus ditinggalkan jika ingin menumbuhkan kreativitas peserta
didik.
PENDAHULUAN bila diberikan pada peserta didik sejak dini.1
Dewasa ini, pendidikan di sekolah-sekolah Belajar adalah suatu proses yang komplek,
tertentu telah menunjukkankemajuan yang yang terjadi pada semuaorang dan berlangsung
begitu pesat. Perubahandan pembaharuan seumur hidup, sejak ia masih bayi hingga ke
bukan saja terjadi dalam bidang kurikulum, liang lahat. Salah satu pertanda bahwa
metodologi pengajaran, peralatan dan seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya
penilaian pendidikan, di samping itu juga perubahan tingkah laku dalam dirinya.
terjadi pembaharuan dalam bidang Perubahan tingkah lakutersebut menyangkut
administrasi, organisasi dan personal baik perubahan yang bersifat pengetahuan
bahkan secara keseluruhan dapat dikatakan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik),
bahwa perubahan tersebut merupakan maupun yang menyangkut nilai dan sikap
pembaharuan dalam sistem pendidikan yang (afektif).2
mencakup seluruhkomponen-komponen Proses pembelajaran merupakankegiatan
pendidikan. melaksanakan kurikulumsuatu lembaga
Dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan, agar dapat mempengaruhi para
pendidikan merupakan masalahpenting dan peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang
fundamental dalam kaitannya dengan telahditerapkan. Tujuan pendidikan pada
budaya lokal.Pendidikan merupakan suatu dasarnya mengantarkan peserta didik pada
pembinaan terhadap pembangunan bangsa perubahan-perubahan tingkat laku seperti
secara keseluruhan. Saat ini pendidikan perubahan pengetahuan, perubahan
dituntut untuk dapatmenanamkan perannya keterampilan maupun
sebagai basis dan Benteng tanggung yang
menjaga
dan memperkokoh etika moral bangsa.
Pendidikan merupakan suatu media 1
Muhtar, Desain Pembelajaran PAI,
sosialisasi nilai-nilai luhur, khususnya ajaran 2
(Jakarta: MiskaGaliza, 2003), h. 14.
Sardiman dkk, Media Pendidikan(pengertian,
agama yang akan lebih efektif
perkembangan danpemanfaatannya).
(Jakarta: Raja Grafindo Persada 2003), h. 1-2.
perubahan nilai dan sikap. Dalam guru tinggal menentukan waktu
mencapai tujuan tersebut, peserta didik mengisyarakatkan pada pelajar kapan
berinteraksi dengan lingkungan belajar memulai kegiatan latihan dan mengulang
yang diatur guru melalui proses atau mengadakan tutorial melalui
pembelajaran. elektronik, dan peran pelajaran biasanya
Kehadiran teknologi informasi dan hanya memilih jawaban- jawaban yang
komunikasi (TIK) dalam pembelajaran benar di dalam program.
merupakan tantangan tersendiri bagi Pendidikan agama sangat diperlukan
dunia pendidikan, khususnya teknologi baik di bidang pengetahuan,
pembelajaran dewasa ini. Menurut Alessi keterampilan, nilai-nilai, sikap keagamaan
dan Trollip sebagaimana dikutip dalam baik melalui jalur pendidikan formal
Sutrisno, pembelajaran berbasis TIK maupun pendidikan nonformal.
memiliki banyak keunggulan. Salah satu Pendidikan terhadap mereka agar
keunggulannya itu berupa penggunaan mengerti, memahami, dan melaksanakan
waktu yang digunakan menjadi lebih ajaran agama dalam kehidupan sehari-
efektif, bahan materi pelajaran menjadi hari. Pendidikan agama Islam bukan
mudah diakses, menarik dan murah hanya diselenggarakan di lingkungan
biayanya.3 keluarga saja, tetapi perlu dikembangkan
Perkembangan teknologi pada saat melalui jalur formal yaitu sekolah.
ini semakin canggih dan modern dan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga
telah merambah kesemua lini kehidupan, terbatas sebagai dasar pembentukan
tak terkecuali dalam pelaksanaan sikap lanjut peran keluarga sebagai
pendidikan. Oleh karena itu, banyak pengontrol. Karena peran keluarga
orang percaya dengan menggunakan belum bisa sepenuhnya dalam mendidik
teknologi, semuanya akan menjadi anak, keluarga perlu bantuan institusi
mudah, efektif, praktis dan cepat. lain dalam menanamkan nilai-nilai
Penggunaan teknologi tidak mengenal kehidupan dalam berhubungan dengan
batasan usia, dari anak sampai dewasa. Tuhan, sesama, maupun dengan alam
Penggunaan teknologi dalam pendidikan sekitar. Hal ini sekolah sebagai lembaga
merupakan alternatif untuk formal sangat berperan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas menanamkan nilai-nilai keagamaan pada
hasil dan proses, meliputi: sumber- anak, khususnya dalam pembelajaran
sumber belajar, dimana guru dan peserta pendidikan agama Islam.
didik dituntut aktif untuk menggunakan Dalam proses pembelajaran
teknologi dalam proses pembelajaran. Pendidikan Agama Islam, kehadiran
Tidak dapat dipungkiri, perangkat media mempunyai arti cukup penting,
lunak yang digunakan dalam dunia mengingat selama ini hasil dari
pendidikan sudah cukup maju, seperti pembelajaran Pendidikan Agama Islam
penyediaan buku teks dalam format- dinilai masih kurang. Karena guru kurang
format elektronik, dalam hal ini para memperhatikan komponen- komponen
lain yang dapat membantu proses
3
pembelajaran di antaranya metode
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran
mengajar yang digunakan masih
Inovatif, Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, (Jakarta: Gaung Persada, 2011), h.
monoton, tanpa menggunakan
3.
media yang dapat memberikan gambaran Sedangkan “media pembelajaran
lebih kongkrit tentang materi yang adalah cara atau alat, atau prosedur yang
disampaikan seringkali tujuan dan digunakan atau untuk menyampaikan
pembelajaran belum bisa tercapai dengan pesan dari sumber pesan kepada
maksimal. penerima pesan yang berlangsung dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama proses
5
Islam kadang-kadang dianggap sepele pembelajaran.
dan disepelehkan. Sebenarnya secara Media apabila dipahami secara garis
akademis pembelajaran merupakan besar adalah manusia, materi, atau
aktivitas yang sangat kompleks dan kejadian yang membangun kondisi yang
multidimensional, pembelajaran membuat peserta didik mampu
melibatkan interaksi antar personal yaitu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
antara guru dengan peserta didik, dan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru,
peserta didik dengan peserta didik. buku teks, dan lingkungan sekolah
Dalam pembelajaran PAI selama ini merupakan media. Secara lebih khusus
peserta didik kurang dapat penghargaan pengertian media dalam proses belajar
sebagai manusia yang mempunyai mengajar cenderung diartikan sebagai
kemampuan untuk berkembang. Kondisi alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis
ini diperparah lagi dengan budaya atau menangkap, memproses, dan
sekuler yang proses pengajarannya lebih menyusun kembali informasi visual atau
berorientasi pada pencapaian target verbal.6
kurikulum dan mengacu pada perolehan Berdasarkan pengertian tersebut,
nilai peserta didik yang tinggi. Peserta maka batasan media menurut
didik dipaksa oleh sistem untuk pendapatnya Gage (1970) adalah
menghafal daya ingatnya saja tanpa berbagai jenis komponen dalam
adanya pengertian, apalagi lingkungan peserta didik yang
pengalaman serta merangsangnya untuk belajar. Sedangkan
perkembangan potensi diri. Hal ini hal yang senada juga diungkapkan oleh
menyebabkan pembelajaran PAI kurang Briggs (1970) mengatakan bahwa
berhasil. batasan pengertian daripada media
PEMBAHASAN menurut pendapatnya adalah segala alat
Kata media berasal dari bahasa latin fisik yang dapat menyajikan pesan serta
dan merupakan jamak dari “medium” merangsang peserta didik untuk belajar.
yang berarti “tengah”, “perantara” atau Seperti buku, film, kaset, bingkai, dan
pengantar.4 Dengan demikian, media sebagainya.7
merupakan seperangkat wahana penyalur
pesan
dan informasi belajar yang berguna
dalam memudahkan proses belajar 5
OemarHamalik, Pengembangan
mengajar. Kurikulum dan Pengajaran di Perguruan Tinggi.
(Jakarta. Trigaenda Karya. 1994), h. 99.
6
AzharArsyad, Media Pembelajaran.
4
Sardiman, dkk, Media Pendidikan (Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.2002), h. 3.
(pengertian, perkembangan, dan 7
Sardiman dkk, Media Pendidikan
pemanfaatannya). (Jakarta PT. Raja Grafindo (pengertian, perkembangan, dan
Persada 2003), h. 6. pemanfaatannya), h. 6.
Pembelajaran pada prinsipnya Teknologi informasi dan
merupakan proses pengembangan komunikasi (TIK) dalam rentang waktu
keseluruhan sikap kepribadian khususnya yang sangat singkat telah menjadi salah
mengenai aktivitas peserta didik melalui satu fondasi bangunan bagi masyarakat
berbagai interaksi dan pengalaman modern. Sebagian Negara saat ini
belajar. Menurut E. Mulyasa menggarap pemahaman tentang TIK dan
pembelajaran pada hakekatnya adalah penguasaan keahlian- keahlian dasar dan
interaksi antara peserta didik dengan konsep-konsep TIK sebagai bagian dari
lingkungannya sehingga terjadi jantung pendidikan, bersama dengan
perubahan perilaku ke arah yang lebih membaca,menulis dan berhitung.12
baik.8 Menurut S. Nasution, a. Teknologi (technology)
pembelajaran adalah proses interaktif Teknologi berasal dari bahasa
yang berlangsung antara guru dan siswa Yunani yaitu technologiamenurut Webster
atau antara sekelompok siswa dengan Distionary berarti sysmatic treatment atau
tujuan untuk memperoleh pengetahuan, penanganan sesuatu secara sistematis,
keterampilan atau sikap serta sedangkan technesebagai dasar kata
menetapkan apa yang dipelajari itu.9 teknologi berarti skill, science atau
Pembelajaran dapat diartikan juga keahlian,keterampilan dan ilmu.
sebagai kombinasi yang tersusun Kata teknologi secara harfiah berasal
meliputi unsur-unsur manusiawi, dari bahasa latin texceyang berarti
material, fasilitas, dan perlengkapan dari menyusun atau membangun, sehingga
prosedur yang saling mempengaruhi istilah teknologi seharusnya tidak terbatas
mencapai tujuan pembelajaran.10 Proses pada penggunaan mesin, meskipun
pembelajaran selain diawali dengan dalam arti sempit hal tersebut sering
perencanaan yang baik, serta didukung digunakan dalam sehari-hari.
dengan kombinasi yang baik, juga harus Menurut Roger sebagaimana dikutip
didukung dengan pengembangan strategi dalam Rusman, et.al, teknologi adalah
yang mampu membelajarkan siswa.11 suatu rancangan atau desain untuk alat
bantu tindakan yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab
8 akibat dalam mencapai suatu hasil yang
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan diinginkan. Teknologi biasanya memiliki
Implementasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, dua aspek, yaitu hardware dan software.
2003), h. 100. Sementara itu, Jacques Ellul
9 mendefinisikan teknologi sebagai
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,
(Jakarta: Bina Aksara, 1984), h. 102. keseluruhan metode yang secara rasional
10
mengarah dan memiliki ciri
OemarHamalik, Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h.
57.
11 12
Abdul Madjid, Perencanaan UNESCO, Teknologi Komunikasi dan
Pembelajaran, Mengembangkan Standar Informasi dalam Pendidikan: Kurikulum untuk
Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja Rosda Sekolah dan Program Pengembangan Guru
Karya, 2005), h. 111. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), h. 1.
efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. jawaban, instruksi yang diberikan perlu
Jadi teknologi adalah cara dimana kita diikuti, atau penyajian iklan untuk
menggunakan ilmu pengetahuan untuk stimulun agar orang membeli suatu
memecahkan masalah praktis.13 produk.15
b. Informasi (information) guru sering dikaitkan dengan istilah
Informasi (information) adalah fakta bangsa sehingga menjadi guru bangsa.
atau apapun yang dapat digunakan Istilah guru bangsa muncul ketika
sebagai input dalam menghasilkan sebuah bangsa mengalami keguncangan
informasi. Sedangkan data merupakan struktural dan kultural sehingga hampir
data mentah, data merupakan input yang terjerumus dalam kehancuran. Guru
setelah diolah berubah bentuknya bangsa adalah orang yang dengan
menjadi output yang disebut dengan keleluasaan pengetahuan, keteguhan
informasi. Informasi ialah sejumlah data komitmen dan kebesaran jiwa dan
yang telah diolah melalui pengolahan pengaruh serta keteladanannya dapat
data dalam rangka menguji tingkat mencerahkan bangsa dari kegelapan.
kebenarannya dan ketercapaiannya sesuai Guru bangsa dapat lahir dari ulama atau
dengan kebutuhan. Ada tiga hal yang agamawan, intelektual, pengusaha
harus diperhatikan dari informasi, yaitu: pejuang, birokrat dan lain-lain. Pendek
(1) informasi merupakan pengolahan kata, dalam istilah guru mengandung
data; (2) memberikan makna, dan (3) nilai, kedudukan dan peranan mulia.
berguna atau bermanfaat.14 Oleh karena itu, di dunia banyak orang
c. Komunikasi (communication) yang bekerja sebagai guru, akan tetapi
Kata komunikasi berasal dari bahasa mungkin hanya sedikit yang menjadi guru
latin “communis” yang berarti “bersama” yaitu yang bisadigugu dan ditiru.16
sedangkan menurut kamus, definisi Dikatakan digugu (dipercaya) karena
komunikasi dapat meliputi ungkapan- guru memiliki seperangkat ilmu yang
ungkapan seperti informasi atau memadai, memiliki wawasan dan
pengetahuan, memberi gagasan atau pandangan yang luas dalam melihat
bertukar pikiran, informasi, atau kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti)
sejenisnya dengan tulisan atau ucapan. karena guru memiliki kepribadian yang
Definisi lain terbatas pada situasi utuh, segala tindak tanduknya patut
stimulus-response. Pesan dengan sengaja dijadikan panutan dan suri teladan bagi
disampaikan untuk peserta didiknya. Pengertian ini
mendapatkan respon, seperti pertanyaan diasumsikan, bahwa tugas guru tidak
yang diajukan memerlukan sekedar transformasi ilmu, tetapi juga
bagaimana ia menginternalisasikan
13 ilmunya kepada
Rusman, et.al., Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi,
15
Mengembangkan Profesionalisme Guru (Cet. 3; Mas’ud, Machfoed, Komunikasi Bisnis
Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 78. Modern, Untuk Mahapeserta didik dan Profesi
14 (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004), h.1.
Rusman, et.al, Pembelajaran Berbasis
16
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Tobroni, Pendidikan Islam, Paradigma
Mengembangkan Profesionalisme Guru, h. 79. Teologis, Filosofis, dan Spiritualitas (Cet. I;
Malang: UMM Press, 2008), h. 107.
para peserta didik. Pada tataran ini kemampuan profesionalnya lebih
19
terjadi sinkronisasi antara apa yang meningkat.
diucapkan oleh guru (didengar oleh Berdasarkan hasil penelitian yang
peserta didik) dan yang dilakukannya dilakukan melalui wawancara dan
(dilihat oleh peserta didik).17 observasi dengan guru Pendidikan
Seorang guru ialah pelopor bangsa Agama Islam pada SMP Negeri 1
serta pengajar generasi-generasi yang Ulubelu, wawancara dilakukan dengan
terikat dengan berbagai tanggungjawab guru Pendidikan Agama Islam kelas
sosial yang benar. Berikut ini beberapa (VII), delapan (VIII), yakni H. Ilham
hal yang harus dimiliki oleh guru: Dani S.Ag. serta dengan dilakukannya
1. Guru harus dibekali dengan sejumlah observasi sebagai data pendukung dalam
ilmu pengetahuan yang cukup, pengumpulan data penel isian tentang
sebagai pendukung dalam penggunaan perangkat sebagai media
mengidentifikasi sifat dasar manusia, pembelajaran berbasis teknologi
alasan-alasan, dan berbagai hasil informasi dan komunikasi (TIK) dalam
yang berada di balikperilakunya. pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
2. Guru harus memiliki kemampuan Sehingga data bisa peneliti peroleh
dalam membangun interaksi yang sesuai dengan tujuan penelitian yang
baik dengan peserta didik. dilakukan yakni ingin mengetahui usaha
3. Guru harus tepat waktu dan mampu apa yang dilakukan guru Pendidikan
menjalankan serta Agama Islam dalam menggunakan media
mempertimbangkan keadaan dan pembelajaran berbasis teknologi
situasi yang beraneka ragam. informasi dan komunikasi, penggunaan
4. Guru harus menjaga dengan media pembelajaran berbasis teknologi
cermat fungsi-fungsi mereka serta informasi dan komunikasi dalam
bertindak agar membawa hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam
terbaik dalam pelaksanaannya.18 serta kualitas pembelajaran dalam
Guru merupakan kunci menggunakan media pembelajaran
keberhasilan dalam lembaga pendidikan. berbasis teknologi informasi dan
Guru adalah sales agent dari lembaga komunikasi.
pendidikan. Baik atau buruknya perilaku Perangkat teknologi yang digunakan
atau cara mengajar guru akan sangat sebagai media pembelajaran berbasis
mempengaruhi citra lembaga teknologi informasi dan komunikasi
pendidikan. Oleh karena itu, sumber (TIK) dalam pembelajaran Pendidikan
daya guru ini harus dikembangkan baik Agama
melalui pendidikan dan pelatihan dan
kegiatan lain agar

17
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam
(Cet. I; Jakarta, Amzah, 2010), h. 87.
18 19
Baqir Sharif al-Qarashi, Seni Mendidik Buchari Alma, dkk.,Guru Profesional:
Islami: Kiat-kiat Menciptakan Generasi Unggul Menguasai Metode dan Terampil Mengajar
(Cet. I; Jakarta: Pustaka Zahra, 2003), h. 82-83. (Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2009), h. 123-124.
Dari beberapa penggunaan media (pendengar) dapat mendengarkan
pembelajaran berbasis teknologi dengan jelas dan merata dalam proses
informasi dan komunikasi (TIK) dalam penyampaian materi pelajaran yang
pembelajaran Pendidikan Agama Islam disampaikan oleh guru.
yang digunakan guru SMP Negeri 1 3) LCD Proyektor
UluBelu dari hasil wawancara dan Pemanfaatan LCD Proyektor
observasi menunjukkan sebagai berikut: dalam dunia pendidikan, dapat
a. Teknologi Laptop/Komputer memberikan pemahaman dan
Pemanfaatan komputer/laptop penjelasan pada peserta didik dalam
dalam dunia pendidikan, khususnya menerima materi pelajarandengan
dalam pembelajaran sebagai satu fokus dan merata. Media yang
alat/media pembelajaran yang sangat dihasilkan dari LCD Proyektor sebagai
membantu dalam mengolah dan penyampai pesan(massage) adalah
memanipulasi sehingga terlihat lebih audio, visual dan audio visual yang
menarik untuk disampaikan ketika dapat berupa film (praktik ibadah haji),
kegiatan belajar mengajar. gambar (ilustrasi tajwid) dengan
Dari teknologi laptop/komputer dibantu sound sebagai media videonya.
terbagi menjadi beberapa perangkat baik Fungsi dari perangkat
hardware maupun software di antaranya laptop/komputer ialah mengolah,
yang digunakan di SMP Negeri di mendesain, menampilkan, dan
Kecamatan Soreang Kota Parepare memanipulasi.Sehingga dihasilkan
adalah: beberapa media/pesan baik dalam
1) Flas Disk bentuk teks, audio, visual, audio
Perkembangan teknologi mampu visual.Media tersebut misalnya seperti,
menciptakan sesuatu yang kecil dan bisa praktik ibadah haji, video tentangakhlak
berguna dalam membantu menyimpan dalam kehidupan sehari-hari(simpati dan
data dalam bentuk digital dengan empati), gambar (ilustrasitajwid), dan
media/alat yang disebut dengan video tentang sejarah Nabi(Rasulullah
flashdisk.Flashdisk adalah tempat dan sahabat) sebagai pesanyang
penyimpanan data digital yang digunakan disampaikan guru pada pesertadidik
secara instan dan dapat dibawa ke mana- melalui media pembelajarandengan
mana, sehingga memberikan kemudahan komputer/laptop.Selain itu jugamedia
guru (pengguna) dalam menyimpan data yang digunakan seperti al-
yang ingin disampaikan tanpa berat- Qur’an digital dan aplikasi office.
berat membawa buku atau perangkat Sedangkan perangkat pendukung
komputer/laptop. seperti flashdisk,dan speaker/sound
2) Speaker/Sound adalah bagian dari input dan output dari
Sound sebagai media pengeras suara hasil pengolahan, desain, serta
pembelajaran agar secara keseluruhan manipulasi data mata pelajaran, dengan
mendengar apa yang disampaikan oleh menggunakan perangkat media LCD
guru.Dengan media audio bisa Proyektor tersebut mampu menampilkan
menyampaikan pesan suara film/video, pesan informasi dalam bentuk teks,
musik, dan lain sebagainya. Manfaatnya suara, video dan gambar yang bisa
agar peserta didik ditampilkan secara menyeluruh dan
merata.
Data di atas merupakan bagian dari pendidikan internet sangat membantu
hasil observasi dan wawancara yang guru karena keterbatasan materi dalam
peneliti lakukan di SMP Negeri 1 menyampaikan materi pelajaran pada
Ulubelu khususnya dalam pembelajaran peserta didik. Selain itu juga, manfaat
Pendidikan Agama Islam. penggunaan internet sebagai media
b. Teknologi Multimedia melalui kamera pembelajaran dalam proses
digital pembelajaran tidak terbatas oleh waktu,
Dalam pembelajaran Pendidikan kapanpun dan dimanapun bisa
Agama Islam di sekolah menggunakan menggunakan internet.
pesan/media dalam bentuk film, Dengan akses internet melalui google,
misalnya praktik haji dan youtube guru bisa mendapatkan informasi
berwudhu.Dengan adanya media sebagai pesan yang disampaikan dapat
tersebut mampu memberikan berupa audio, visual dan audio visual
pemahaman dan penjelasan pada peserta salah satu di antaranya adalah film/video
didik agar sesuai dengan keinginan dan tata cara berwudhu, ibadah haji, praktik
harapan lembaga pendidikan dalam shalat, pengurusan jenazah, dll. Selain itu
menciptakan model pendidikan yang juga dapat berupa al-Qur’an digital,
berkualitas. artikel/makalah dapat diakses secara
c. Teknologi Telekomunikasi dengan langsung dan cepat sebagai bahan dalam
Media Handphone/Smartphone pembelajaran.
Selain kegiatan belajar mengajar Penggunaan teknologi informasi dan
yang dilakukan di dalam ruang kelas, komunikasi (TIK) merupakan hal yang
guru juga bisa menggunakan hasil sangat penting dalam dunia pendidikan
perkembangan teknologi yakni dengan khususnya dalam pelaksanaan kegiatan
Handphone/smarphone bisa digunakan belajar mengajar di sekolah sangat
sebagai media komunikasi antara guru memberikan kemudahan khususnya pada
dengan peserta didik terkait dengan guru Pendidikan Agama Islam di SMP
materi pelajaran. Negeri 1 Ulubelu dalam menyampaikan
Media yang digunakan sebagai pesan/informasi pelajaran Pendidikan
bentuk komunikasi dan berinteraksi Agama Islam di kelas. Perangkat
dengan peserta didik melalui aplikasi teknologi yang digunakan sebagai media
WhatsApp (Wa). pembelajaran akan memberikan
d. Teknologi Jaringan Komputer kontribusi dalam proses pembelajaran.
Internet, Wireless Fidelity (Wifi) Sehingga dalam proses pembelajaran di
Internet adalah bagian terpenting kelas suasana menjadi sangat kondusif
laptop/komputer sebagai koneksi untuk dan antusias dalam mengikuti
menghubungkan ke jaringan internet pembelajaran. Inilah manfaat penggunaan
dalam mengakses berbagai informasi dan perangkat teknologi informasi dan
komunikasi.Informasi dan pengetahuan komunikasi (TIK) sebagai media
yang didapatkan bisa digunakan dalam pembelajaran dalam menyampaikan
dunia pendidikan cepat serta akurat dan pesan serta mampu mengarahkan
dapat meningkatkan pengetahuan guru peserta didik agar lebih
dan peserta didik guna untuk
keberhasilan dalam belajar.Sehingga
dalam dunia
fokus dalam menerima materipelajaran. efektif dalam menyampaikan materi
Dari beberapa perangkat teknologi pelajaran pada peserta didik.
informasi dan komunikasi (TIK) yang
digunakan dalam proses pembelajaran PENUTUP
masih ada kekurangan media Berdasarkan uraian hasil
pembelajaran yang belum digunakan di pembahasan dan analisa data pada bab
SMP Negeri 1 Ulubelu yakni TV sebelumnya, kesimpulan yang dapat
edukasi. TV edukasi merupakan sarana diambil dari penelitian ini sebagai
yang ampuh untuk menyiarkan acara berikut:
pendidikan ke berbagai penjuru wilayah
secara simultan dengan makna 1. Media pembelajaran yang digunakan
pendidikan, yaitu meningkatkan guru Pendidikan Agama Islam di SMP
pengetahuan dan penalaran Negeri 1 Ulubelu antara lain: teknologi
masyarakat.Informasi yang didapatkan komputer (software, aplikasi office,
dengan adanya TV Edukasi adalah harddisk, flashdisk, CD, LCD
sebagai pengetahuan yang mutlak Proyektor, DVD); teknologi
dipahami dengan baik bagi multimedia (kamera digital, kamera
masyarakat.Begitu juga dalam dunia video); teknologi telekomunikasi
pendidikan TV Edukasi sangat berguna (smartphone: WhatsApp); teknologi
untuk guru dan peserta didik untuk jaringan komputer (wireless Fidelity,
mendapatkan informasi dan word elektrik browser).
pengetahuan yang selalu ter-update setiap 2. Proses penggunaan media
waktu. pembelajaran dalam pembelajaran
Penggunaan TV Edukasi dalam Pendidikan Agama Islam yang
dunia pendidikan sangat penting untuk dilakukan oleh guru Pendidikan
meningkatkan pengetahuan dan Agama Islam di SMP Negeri 1 Ulubelu
wawasan secara luas di era globalisasi yakni: persiapan awal, rencana
sesuai dengan real apa yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
kehidupan ini. Selain itu juga, TV menyampaikan tujuan pembelajaran,
Edukasi sangat berguna bagi peserta guru mempersiapkan teknologi
didik untuk mendapatkan pengetahuan komputer, teknologi multimedia,
dan perbendaharaan kata, kalimat, dan teknologi jaringan komputer seperti :
memberikan ingatan yang lebih dalam flashdisk, speaker, LCD proyektor,
mengingat materi yang disampaikan wireless fidelity (Wifi) yang berfungsi
melalui media untuk menyimpan, mengakses, dan
televisi.Sangat disayangkan jika media menampilkan/menayangkan materi
TV Edukasi tidak dimanfaatkan secara baik dalam bentuk gambar, video, film
optimal di lembaga pendidikan. dan musik; proses pembelajaran, guru
Jadi, ada beberapa media memulai pembelajaran dengan
pembelajaran berbasis teknologi mengucapkan salam dan berdoa,
informasi dan komunikasi (TIK) dalam melaksanakan diskusi kelompok, guru
pembelajaran Pendidikan Agama Islam memberikan
yang digunakan di SMP Negeri 1
Ulubelu, guru merasakan lebih efisien
dan
informasi atau penjelasan sebagai Sekolah dan Program Pengembangan Guru
penguatan terhadap materi diskusi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), h. 1.
dan terakhir penutup proses belajar Rusman, et.al., Pembelajaran Berbasis
mengajar dengan hamdalah dan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
salam. Mengembangkan Profesionalisme Guru (Cet. 3;
Dalam meningkatkan kualitas Jakarta: Rajawali Pers, 2013).
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Mas’ud, Machfoed, Komunikasi Bisnis
SMP Negeri 1 Ulubelu, dilakukan Modern, Untuk Mahapeserta didik dan Profesi
dengan beberapa upaya (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004).
Tobroni, Pendidikan Islam, Paradigma
DAFTAR PUSTAKA Teologis, Filosofis, dan Spiritualitas (Cet. I;
Malang: UMM Press, 2008).
Muhtar, Desain Pembelajaran PAI, Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam
(Jakarta: MiskaGaliza, 2003). (Cet. I; Jakarta, Amzah, 2010).
Sardiman dkk, Media Pendidikan Baqir Sharif al-Qarashi, Seni Mendidik
(pengertian, perkembangan dan Islami: Kiat-kiat Menciptakan Generasi Unggul
pemanfaatannya). (Jakarta: Raja Grafindo (Cet. I; Jakarta: Pustaka Zahra, 2003).
Persada 2003). Buchari Alma, dkk.,Guru Profesional:
Sutrisno, Pengantar Pembelajaran Menguasai Metode dan Terampil Mengajar
Inovatif, Berbasis Teknologi Informasi dan (Cet. II; Bandung: Alfabeta, 2009).
Komunikasi, (Jakarta: Gaung Persada, 2011)..
Sardiman, dkk, Media Pendidikan
(pengertian, perkembangan, dan
pemanfaatannya). (Jakarta PT. Raja Grafindo
Persada 2003).
Oemar Hamalik, Pengembangan
Kurikulum dan Pengajaran di Perguruan Tinggi.
(Jakarta. Trigaenda Karya. 1994).
AzharArsyad, Media Pembelajaran.
(Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.2002).
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2003).
S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran,
(Jakarta: Bina Aksara, 1984).
OemarHamalik, Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001).
Abdul Madjid, Perencanaan
Pembelajaran, Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, (Bandung: Remaja Rosda
Karya, 2005).
UNESCO, Teknologi Komunikasi dan
Informasi dalam Pendidikan: Kurikulum untuk

Anda mungkin juga menyukai