MakalahEkonomiIslam Kel12
MakalahEkonomiIslam Kel12
Dibimbing Oleh
Disusun Oleh :
Ahmad Fajar Nur Maulana
22001082142
Miftakhul Sabikin
21901082027
22001082129
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Ekonomi Islam Dalam Profesi Manajemen” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan malakah ini adalah untuk memenugi tugas
dari ibu Arista Fauzi Kartika Sari, S.Pd., M.SA pada mata kuliah Ekonomi Islam.
Kami Juga mengucapkan terimakssih kepada ibu Arista Fauzi Kartika Sari, S.Pd.,
M.SA selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Islam yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................7
1.3 Tujuan...........................................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................8
PEMBAHASAN.....................................................................................................8
2.1 Pengertian Manajemen................................................................................8
2.2 Perbedaan Manajemen Syariah dan Manajemen Konvensional...........14
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi Islam bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan
dari alquran dan hadits yang diaplikasikan pada hubungan kepada Allah
lain. Nilai manfaat inilah yang menjadi salah satu faktor dari kebutuhan
ekonomi.
4
ekonomi Islam dikenal sebagai kebutuhan daruriyat, seperti sandang,
untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetisi yang
daya manusia yang dimilikinya. Hal ini disebabkan karena pengaruh yang
terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas
dengan harapan dan tujuan organisasi itu. Semua organisasi, baik yang
pendiriannya.
5
Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, karena manajemen
dengan baik. Sesuatu yang tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal
ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Arah pekerjaan yang
baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan dalam ajaran
Islam.
6
2. Bagaimana peran ekonomi islam dalan profesi manajemen?
manajemen.
manajemen.
manajemen”.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Secara etimologi manajemen berasal dari bahasa latin “manus”
yang berarti “tangan”, dalam bahasa Italia “maneggiare” berarti
mengendalikan. Secara terminologi manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha
pegawai untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen memiliki
beberapa fungsi yang harus dilakukan untuk tercapainya manajemen yang
baik, beberapa fungsi yaitu :
a. Fungsi perencanaan (Planning),Fungsi ini merupakan proses
dalam menentukan tujuan perusahaan atau tujuan organisasi.
b. Fungsi pengorganisasian (Organizing),Fungsi ini merupakan
proses dalam menetukan peletakan posisi pegawai-pegawai di
tempat yang sesuai dengan keahliannya masing-masing.
c. Fungsi pengarahan (Directing),Fungsi ini merupakan proses
daimana pegawai diberikan pengarahan dan komunikasi yang
baik agar tidak lari dari tujuan yang telah ditetapkan.
d. Fungsi pengawasan (controlling),fungsi ini adalah proses
dimana pengawasan dilakukan agar segala kegiatan organisasi
berjalan dengan sesuai apa yang dibutuhkan.
Fungsi manajemen organisasi adalah proses mengatur segala
kegiatan sekolompok orang atau organisasi yang slin berinteraksi dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi manajemen
organisasi laba adalah proses mengatur kegiatan organisasi yang bersifat
untuk memperoleh untuk dari hasil organisasinya dan telah memiliki
sumber pendanaan yang jelas. contohnya :Bank, Perusahaan swasta, dan
lainnya. Fungsi manajemen organisasi Nirlaba adalah proses mengatur
kegiatan organisasi atau lembaga yang tidak mengutamakan laba dalam
menjalankan usaha atau kegiatan.
8
Manajemen Syariah
Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan yang mengatur
organisasi untuk memperoleh hasil yang optimal dan bermuara pada
pencarian keridaan Allah. Pemikiran menejemen dalam Islam bersumber
dari nash-nash al-qur'an dan as-sunnah. Menejemen sebagai suatu ilmu
dan seni yang mengurus atau mengelola, tidak dapat lepas dari fungsi-
fungsi dan ketentuan yang telah ditetapkan Allah dalam al-qur'an. Sama
hal nya di dalam manajemen konvensional di dalam manajemen syariah
juga terdapat beberapa fungsi manajemen yaitu :
a. Fungsi Perencanaan (Planning).
1) Perencanaan Bidang SDM.
Permasalahan utama bidang SDM adalah penetapan
standar perekrutan SDM. Implementasi syariah pada bidang
ini dapat berupa penetapan profesionalisme yang harus
dimiliki oleh seluruh komponen SDM perusahaan. Kriteria
profesional menurut syariah adalah harus memenuhi 3
unsur, yaitu kafa’ah (ahli
dibidangnya), amanah (bersungguh-sungguh dan
bertanggung jawab), memiliki etos kerja yang tinggi
(himmatul ‘amal).
2) Perencanaan Bidang Keuangan
Permasalahan utama bidang keuangan adalah
penetapan sumber dana dan alokasi pengeluaran.
Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa
penetapan syarat kehalalan dana, baik sumber masukan
maupun alokasinya. Maka, tidak pernah direncanakan,
misalnya, peminjaman dana yang mengandung unsur riba,
atau pemanfaatan dana untuk menyogok pejabat.
3) Perencanaan Bidang Operasi/produksi
9
Implementasi syariah pada bidang ini berupa
penetapan bahan masukan produksi dan proses yang akan
dilangsungkan. Dalam dunia pendidikan, mislanya,
inputnya adalah SDM Muslim dan proses pendidikannya
ditetapkan dengan menggunakan kurikulum yang Islami.
Dalam Industri pangan, maka masukannya adalah bahan
pangan yang telah dipastikan kehalalannya. Sementara
proses produksinya ditetapkan berlangsung secara aman dan
tidak bertentangan dengan syariah.
4) Perencanaan bidang pemasaran.
Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa
penetapan segmentasi pasar, targeting dan positioning, juga
termasuk promosi. Dalam dunia pendidikan, mislanya,
segmen yang dibidik adalah SDM muslim. Target yang
ingin dicapai adalah output didik (SDM) yang profesional.
Sedangkan posisi yang ditetapkan adalah lembaga yang
memiliki unique position sebagai lembaga pendidikan
manajemen syariah. Dalam promosi tidak melakukan
kebohongan, penipuan ataupun penggunaan wanita tanpa
menutup aurat sempurna.
b. Fungsi pengorganisasian (Organizing)
1) Aspek Struktur
Pada aspek ini syariah di implementasikan pada
SDM yaitu hal-hal yang berkorelasi dengan faktor
Profesionalisme serta Aqad pekerjaan. Harus dihindarkan
penempatan SDM pada struktur yan tidak sesuai
dengan kafa’ah-nya atau dengan aqad pekerjaannya. Yang
pertama akan menyebabkan timbulnya kerusakan, dan yang
kedua bertentangan dengan keharusan kesesuaian antara
aqad dan pekerjaan.
2) Aspek Tugas dan Wewenang
10
Implementasi syariah dalam hal ini terutama di
tekankan pada kejelasan tugas dan wewenang masing-
masing bidang yang diterima oleh para SDM pelaksana
berdasarkan kesanggupan dan kemampuan masing masing
sesuai dengan aqad pekerjaan tersebut.
3) Aspek Hubungan
Implementasi syariah pada aspek ini berupa
penetapan budaya organisasi bahwa setiap interaksi antar
SDM adalah hubungan muamalah yang selalu mengacu
pada amar ma’ruf dan nahi munkar.
c. Fungsi Penggerakan (actuating)
Berikut ini adalah beberapa Implementasi syariah dalam
fungsi pengarahan adalah merupakan tugas utama dari fungsi
kepemimpinan. Fungsi kepemimpinan selain sebagai penggembala
(pembimbing, pengarah, pemberi solusi dan fasilitator), maka
implementasi syariah dalam fungsi pengarahan dapat dilaksankan
pada dua fungsi utama dari kepemimpinan itu sendiri, yakni fungsi
pemecahan masalah (pemberi solusi) dan fungsi sosial
(fasilitator). Pertama, fungsi pemecahan masalah. Mencakup
pemberian pendapat, informasi dan solusi dari suatu permasalahan
yang tentu saja selalu disandarkan pada syariah, yakni dengan di
dukung oleh adanya dalil, argumentasi atau hujah yang kuat.
Fungsi ini diarahkan juga untuk dapat memberikan motivasi
ruhiyah kepada para SDM organisasi.
1) Motivasi
Seorang pemimpin bertugas untuk memotivasi,
mendorong dan memberi keyakinan kepada orang yang
dipimpinnya dalalm suatu entitas atau kelompok, baik itu
individu sebagai entitas terkecil sebuah komunitas ataupun
hingga skala negara, untuk mencapai tujuan sesuai dengan
kapasitas kemampuan yang dimiliki. Pemimpin harus dapat
11
memfasilitasi anggotanya dalam mencapai tujuannya. Maka
dalam hal motivasi ini seorang pemimpin harus dapat
memberikan kekuatan ruhiyah. Kekuatan yang muncul
karena adanya kesadaran akibat pemahaman (mafhum) akan
maksud dan tujuan yang mendasari amal perbuatan yang
dilakukan. Oleh karena itu wajib bagi pemimpin untuk
memberikan pemahaman dan motivasi kepada setiap orang
yang dipimpinnya, agar perbuatan mereka dapat
dilaksanakn dengan baik dan sempurna, tidak keluar dari
tanggung jawab dan wewenangnya.
2) Fasilitator
Kedua, fungsi sosial. Fungsi sosial yang
berhubungan dengan interaksi antar anggota komunitas
dalam menjaga suasana kebersamaan tim agar tetap sebagai
team (together everyone achieve more). Setiap anggotanya
harus dapat bersinergi dalam kesamaan visi, misi dan tujuan
organisasi. Suasana tersebut dapat diringkas dalam
formula three in one (3 in 1), yakni kebersamaan seluruh
anggota dalam kesatuan bingkai thinking-afkar (ide atau
pemikiran), feeling-masyair (perasaan) dan rule of game-
nidzam (aturan bermain). Tentu saja interaksi yang terjadi
berada dalam koridoramar ma’ruf dan nahi munkar.
d. Fungsi Evaluasi (controlling)
Fungsi manajerial pengawasan adalah untuk mengukur dan
mengoreksi prestasi kerja bawahan guna memastikan bahwa tujuan
organisasi disemua tingkat dan rencana yang di desain untuk
mencapainya, sedang dilaksanakan. Pengawasan membutuhkan
prasyarat adanya perencanaan yang jelas dan matang serta struktur
organisasi yang tepat. Dalam konteks ini, implementasi syariah
diwujudkan melalui tiga pilar pengawasan, yaitu:
1. Ketaqwaan individu. Seluruh personel SDM perusahaan
dipastikan dan dibina agar menjadi SDM yang bertaqwa.
12
2. Kontrol anggota. Dengan suasana organisasi yang
mencerminkan formula TEAM, maka proses
keberlangsungan organisasi selalu akan mendapatkan
pengawalan dari para SDM-nya agar sesuai dengan arah
yang telah ditetapkan.
3. Penerapan (supremasi) aturan. Organisasi ditegakkan
dengan aturan main yang jelas dan transparan serta-tentu
saja-tidak bertentangan dengan syariah.
Tujuan dalam Manajemen Syariah:
Terpenuhi sisilegal segala peraturan dan hukum berlaku
Efektifitas untuk biaya organisasi
Keseimbangan individual, Eksternal, dan InternalPeningkatan
penghasilan kinerja organisasi
Konsep Syariah:
Memiliki Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas
Mempertahankan memperoleh karyawan
Menjamin keadilan
Penghargaan perilaku terhadap yang di inginkan
Mengendalikan biaya
Mengikuti biaya hukum
Meningkatkan Efesiensi Administrasi
Urgensi manajemen syariah adalah menghendaki kegiatan yang
halal, baik produk yang menjdi objek, cara perolehannya, maupun cara
penggunaannya. Bisnis Islami merupakan unit usaha, dimana menjalankan
usahanya berpatokan kepada prinsip-prinsip syariah Islam, dengan
mengacu kepada Al-Qur’’an dan hadis. Prinsip Islam dimaksudkan di sini
adalah beroperasi atau dalam menjalankan praktik bisnis mengikuti
ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya cara bermuamalah secara
Islam, misalnya, menjauhi praktik yang mengandung riba (bunga), dzulm
(merugikan hak orang lain), gharar (tipuan), dharar (bahaya), dan jahalah
(ketidakjelasan) serta praktik-praktik mendzalimi orang lain lainnya.
Sebagai contoh, khusus pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
13
penyediaan utang atau tagihan yang dipersamakan berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut, setelah
jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (mudharabah).
14
praktik perniagaan yang pernah dipraktekkan oleh Rasulullah
SAW.
15
suatu keunggulan dan nilai tambah dimata masyarakat. Budaya
kerja yang harus dikembangkan adalah sebagaimana budaya kerja
yang diteladani Rasulullah SAW., yaitu siddiq, amanah,
tabligh,dan fathanah.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen
bisnis merupakan sesuatu yang sangat penting dalam Islam. Islam telah
mengatur bahwa dalam menjalankan aktivitas bisnis harus berpatokan
kepada prinsip-prinsip syariah Islam, dengan mengacu kepada Al-Qur’an
dan hadis. Kegagalan manajemen bisnis konvensional dalam
menghasilkan dan menciptakan manusia yang berpihak kepada kejujuran,
kebahagiaan, dan memanusiakan manusia. Karena berorientasi laba,
sehingga miskin nilai dan moral spiritual, menjadikan manajemen bisnis
Islam solusi sekaligus counter terhadap model manajemen yang gagal
tersebut. Islam memberikan panduan bagi setiap muslim dalam mengatur
bisnisnya seperti planning, organization; coordination, controling,
motivation, dan leading dan aturan-aturan lainnya yang ada dalam Al-
Qur’an dan sunnah.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://suaramedannews.com/peran-syariah-dalam-fungsi-
manajemen/
https://manajemen.uma.ac.id/2021/04/pengertian-manajemen-
konvensional-dan-syariah/
18