Machine Translated by Google
BERITA & PANDANGAN
FORUM Keruntuhan masyarakat
Kekeringan dan Maya
Runtuhnya peradaban Maya sering dikaitkan dengan kekeringan, tetapi apakah penjelasannya sesederhana itu? Berdasarkan bukti dari bidangnya
masing-masing, seorang arkeolog dan paleoklimatologi menyerukan penilaian yang lebih bernuansa.
TOPIK SINGKAT
• Peradaban Maya Mesoamerika adalah salah satu
yang paling sukses di planet ini, mencapai puncak
perkembangannya dari sekitar tahun 250 hingga
750 M.
• Pada periode yang dikenal sebagai Terminal
Klasik (kira-kira 750 hingga 1050 M), peradaban
Maya mengalami krisis besar yang
Kisah
artefak
JAMES AIMERS
Selama lebih dari
Peradaban satutelah
Maya abad,memberikan
kisah tentang
narasi tentang
kebangkitan yang drastis diikuti oleh penurunan yang
spektakuler. Penjelasan yang ditawarkan untuk
kematian peradaban Maya selama periode Terminal
Klasik bervariasi sesuai dengan peristiwa terkini1
, mulai dari perang
atau revolusi politik hingga penggundulan hutan dan
perubahan iklim. Kekeringan saat ini menjadi pusat
perhatian dalam banyak diskusi. Beberapa peneliti
mendukung pandangan ekstrim bahwa beberapa krisis
sepanjang sejarah Maya disebabkan oleh kekeringan2 ,
sedangkan yang lain menawarkan
terukur.argumen
Tetapi hasil
yang lebih
akhirnya adalah bahwa kekeringan sekarang secara
rutin dipanggil3,4 untuk menjelaskan dugaan keruntuhan
pan-Maya.
Seperti yang akan dikatakan oleh David Hodell
(lihat nanti), data paleoklimat yang mendukung hipotesis
kekeringan tidak selalu ambigu, dan harus ditafsirkan
dengan hati-hati. Kisah-kisah rapi tentang keruntuhan
Maya juga dilawan oleh narasi kompleks yang muncul
dari penelitian arkeologis. Bukti keruntuhan situs Maya
berkisar dari monumen penaklukan yang bertanggal
tepat hingga bukti dari tulang manusia, fauna, dan flora
(yang juga dapat ditentukan secara langsung).
Kombinasi dari banyak kumpulan data arkeologi selama
beberapa dekade penelitian telah memperjelas bahwa
situs di berbagai lingkungan fisik mengalami berbagai
perubahan di Terminal Klasik - beberapa jauh lebih
dramatis daripada yang lain - daripada berbaris serentak
menuju terlupakan.
44 | ALAM | vol 479 | 3 NOVEMBER 2011
menyebabkan ditinggalkannya banyak situs. •
Data iklim paleo telah digunakan
berpendapat bahwa kekeringan parah selama
Terminal Klasik mungkin telah menyebabkan
keruntuhan ini.
• Argumen ini, bagaimanapun, tidak
menjelaskan kompleksitas data arkeologi,
dan merupakan bahan perdebatan.
Gambar 1 | Lebih lambat dari yang
diharapkan. Kemunduran peradaban Maya
pernah diperkirakan terjadi antara 830 dan 900
M, tetapi beberapa situs, seperti Lamanai, Belize
(ditampilkan), tidak ditinggalkan sampai abad ketujuh belas.
Meskipun periode Terminal Klasik pertama kali
dimulai pada tahun 830 hingga 900 M, sekarang kita
tahu bahwa perubahan yang terkait dengannya terjadi
pada waktu dan kecepatan yang berbeda di seluruh
dataran rendah Maya (Gbr. 1). Situs-situs di wilayah
Petexbatn Guatemala ditinggalkan pada awal
pertengahan abad kedelapan; lainnya, seperti Chichén
Itzá di Meksiko, tidak ditinggalkan sampai pertengahan
abad kesebelas (Gbr. 2). Di Mopan
© 2011 Penerbit Macmillan Terbatas. Seluruh hak cipta
Lembah Guatemala, Terminal Klasik mungkin
telah diperpanjang hingga abad ketiga belas.
Yang paling mengejutkan dari semuanya, situs-situs
seperti Lamanai dan Tipu di Belize, dan situs-situs di
wilayah Danau Petén di Guatemala, tidak ditinggalkan
hingga memasuki periode bersejarah — hingga akhir
1697 untuk Tayasal di distrik Danau Petén.
Runtuhnya mungkin bukan istilah yang tepat untuk
menggambarkan variabel, proses jangka panjang dari
penurunan Maya5 , dan beberapa ahli
arkeolog menduga bahwa para ilmuwan iklim
menekankan kekeringan yang berkorelasi dengan
penurunan yang diketahui, tetapi mengabaikan yang
terjadi pada periode pertumbuhan. Faktanya, peradaban
Mesoamerika pada umumnya mengalami beberapa
periode pertumbuhan dan penurunan — Maya jauh dari
singular dalam hal ini.
Tidak ada yang meragukan bahwa kekeringan
dahsyat terjadi di dataran rendah Maya di masa lalu,
seperti yang terjadi sekarang. Namun demikian juga
perang yang panjang dan merusak, yang menunjukkan
tautan langsung ke beberapa pengabaian situs6 .
Ketimpangan ekonomi dan politik yang meningkat di
Terminal Klasik mungkin juga memiliki peran — mungkin
setelah ' Musim Semi Arab' tahun 2011 kita akan
melihat revolusi ditinjau kembali sebagai penjelasan atas keruntuhan M
Kekeringan telah terbukti secara meyakinkan
menjadi penyebab penting penelantaran hanya di
beberapa lokasi; dalam kasus lain, para arkeolog
telah mencari bukti dengan cermat, tetapi tidak
berhasil.
Terlepas dari daya tariknya yang populer, kekeringan
sebagai penjelasan atas runtuhnya Maya meratakan
kompleksitas catatan arkeologi dan mengabaikan
kemampuan Maya untuk bereaksi dan beradaptasi.
Para arkeolog terlalu ingin mengabaikan masalah yang
melekat dalam interpretasi data paleoklimat, sedangkan
ilmuwan iklim terlalu sering mengandalkan informasi
arkeologi yang sudah usang. Sebagian dari masalahnya
adalah peneliti dari kedua bidang menulis dan
mempresentasikan di tempat yang berbeda untuk
audiens yang berbeda.
Kita harus melakukan kerja sama yang lebih baik
jika kita ingin dianggap lebih dari sekadar
pendongeng yang baik.
James Aimers bekerja di Departemen
Antropologi, Universitas Negeri New York di
Geneseo, Geneseo, New York 14454, AS.
email: aimers@geneseo.edu
Machine Translated by Google
BERITA & TAMPILAN PENELITIAN

Chichen Itza
Tecoh
Danau Chichancanab
MEKSIKO
Yucatán
Semenanjung
Lamanai
Barranca de Tikal
makanan Tipu
Danau Petén
BELIZE laut Karibia
Petexbatn
Mopan
wilayah
Lembah
Cariaco
GUATEMALA Baskom

VENEZUELA

Samudera Pasifik

500 km

Gambar 2 | Kencan menurun dan kekeringan. Bukti arkeologis (dari situs yang kekeringan terjadi antara 800 dan 1000 M, sedangkan bukti dari Barranca de Amealco
ditandai dengan warna biru) menunjukkan bahwa runtuhnya peradaban Maya terjadi mencatat kekeringan lebih tepat dari 897 hingga 922 M. Data lain menunjukkan bahwa
pada tingkat yang berbeda di tempat yang berbeda. Pengabaian terjadi di situs-situs di serangkaian kekeringan terjadi, dari 760 hingga 910 M (bukti dari Cekungan Cariaco) dan dari
wilayah Petexbatn pada abad kedelapan, di Chichén Itzá pada abad kesebelas, dan di situs- 800 M sampai 950 (bukti dari Tecoh). Perbedaan antara waktu pengabaian situs dan periode
situs di Lembah Mopan mungkin sampai akhir abad ketiga belas. kekeringan menimbulkan keraguan pada teori bahwa kekeringan menyebabkan runtuhnya pan-
Lamanai, Tipu dan beberapa situs di Danau Petén tidak ditinggalkan sampai memasuki Maya. Data paleoklimat juga harus dipertimbangkan dalam konteks — perubahan curah hujan
periode bersejarah. Bukti paleoklimat (dari situs yang ditandai dengan warna merah) di sekitar Cekungan Cariaco tidak serta merta menjelaskan apa yang terjadi 2.700 kilometer
menceritakan sejarah kekeringan di Mesoamerika. Data dari Danau Chichancanab menunjukkan bahwa
jauhnya di situs Maya di Tikal.

Kekeringan Maya?
DAVID HODELL
Ada banyak data paleoklimat
mendukung yang
hipotesis kekeringan untuk
runtuhnya Maya, tetapi interpretasinya tidak lurus
ke depan. Data meteorologi instrumental untuk
Mesoamerika hanya tersedia sekitar satu abad
yang lalu. Oleh karena itu, pendokumentasian
kekeringan masa lalu bergantung pada indikator
proxy untuk curah hujan, yang disimpan dalam
arsip alam seperti speleothems (stalagmit),
lingkaran pohon dan inti sedimen danau dan laut.
Setiap arsip dan proxy memiliki kekuatan yang
melekat, tetapi juga kelemahan yang berkontribusi
ketidakpastian pada kesimpulan iklim palaeo.
Misalnya, catatan paleoklimat memerlukan
kronologi, dan masalah akurasi penanggalan (usia
absolut sampel), resolusi temporal (interval waktu
terbaik yang dapat diselesaikan) dan korelasi
stratigrafi terletak di jantung rekonstruksi iklim
masa lalu dari iklim seperti itu . data.
Jadi apa bukti kekeringan di Terminal Classic?
Bukti fisik pertama7
berasal dari pengukuran isotop oksigen dalam
cangkang dan gipsum yang ditemukan di inti
sedimen dari Danau Chichancanab di
Semenanjung Yucatán, Meksiko (Gbr. 2), yang
menunjukkan bahwa pengeringan iklim terjadi
antara sekitar 800 dan 1000 M. Studi paleoklimat
berikutnya telah mencoba untuk menentukan sifat
dan waktu 'kekeringan besar' ini lebih tepat.
Misalnya, variasi konsentrasi titanium dalam endapan
tahunan yang terkandung dalam inti sedimen laut dari
Cekungan Cariaco, lepas
Venezuela utara, menunjukkan bahwa kekeringan
multi-tahun terjadi sekitar tahun 760, 810, 860 dan
910 (ref. 8). Data isotop oksigen dari speleothem
berpita tahunan yang ditemukan di sebuah gua di
Tecoh (di Yucatán, Meksiko) mengungkapkan delapan
kekeringan parah dalam periode dari 800 hingga 950
M, masing-masing berlangsung dari 3 hingga 18
tahun9 . Dan baru-baru ini, catatan lingkaran pohon
1.238 tahun dari Barranca de Amealco (Querétaro,
Meksiko) telah memberikan bukti untuk kekeringan
besar antara 897 dan 922 M, dengan peristiwa yang
lebih pendek berpusat pada 810 dan 860 M (ref. 10).
Tapi catatan paleoklimat harus dievaluasi
sehubungan dengan lokasi, kronologi dan proksi
curah hujan yang digunakan. Misalnya, semakin
jauh arsip dari dataran rendah Maya, semakin
tidak percaya diri bahwa rekonstruksi curah hujan
berlaku di daerah Maya. Jadi, apakah catatan
curah hujan dari Cekungan Cariaco8 benar -benar
memberi tahu kita tentang curah hujan masa lalu
di situs Maya di Tikal, Guatemala (ditinggalkan
sekitar tahun 900 M), sekitar 2.700 kilometer
Isu lainnya adalah akurasi penanggalan
kekeringan — resolusi tahunan dalam catatan
iklim palaeo tidak selalu berarti akurasi tahunan,
karena beberapa kronologi tidak ditambatkan
dengan aman dalam waktu8,9 (walaupun kronologi
lingkaran pohon memberikan resolusi dan akurasi
yang tinggi10). Selain itu, kalibrasi antara proxy
dan curah hujan tidak selalu langsung.
Singkatnya, ada bukti paleoklimat yang kuat untuk
kekeringan selama Terminal Klasik, terutama pada
abad ke-9 dan awal abad kesepuluh , tetapi detailnya
tetap tidak jelas. Tidak diragukan lagi ada variabilitas
regional dan lokal yang cukup besar dalam waktu dan
distribusi kekeringan di dataran rendah Maya saat ini.
Kesulitan muncul saat membandingkan
iklim dan catatan arkeologi, karena kumpulan data
tidak cukup menyelesaikan variabilitas spasial dan
temporal dalam sistem iklim dan budaya , dan
keduanya diberi tanggal dengan ketidakpastian11.
Oleh karena itu , pemahaman kami saat ini tentang
hubungan antara iklim dan perubahan budaya Maya
selama Terminal Klasik tetap tidak jelas. Mempertajam
bukti akan membutuhkan resolusi tinggi baru, catatan
tanggal akurat, sebaiknya dalam skala lokal, baik dari
arkeolog dan paleoklimatologi, dan kerjasama timbal
balik ketika menafsirkan hasil.
David Hodell bekerja di Departemen Ilmu
Bumi, Universitas Cambridge, Cambridge CB1
1DS, Inggris.
email: dah73@cam.ac.uk
1. Wilk, R.J. Antropol. Res. 41, 307–326 (1985).
2. Gill, RB Kekeringan Besar Maya: Air, Kehidupan, dan
Kematian (Univ. New Mexico Press, 2000).
jauhnya?3. Hunt, BG & Elliott, TI Clim. Ubah 69, 393–407
(2005).
4. Cecil, J. Runtuhnya Peradaban Maya www.bbc.
co.uk/history/ancient/cultures/maya_01.shtml
(2011).
5. Aimers, JJ J. Archaeol. Res. 15, 329–377
(2007).
6. Inomata, T. dalam The Archaeology of Settlement
Pengabaian di Amerika Tengah (eds Inomata, T. &
Webb, RW) 43-60 (Univ. Utah Press, 2003).
7. Hodell, DA, Curtis, JH & Brenner, M. Alam 375,
391–394 (1995).
8. Haug, GH dkk. Sains 299, 1731–1735 (2003).
9. Medina-Elizalde, M.et al. Planet Bumi. Sci. Lett. 298,
255–262 (2010).
10.Stahle, DW dkk. Geofis. Res. Lett. 38, L05703 http://
dx.doi.org/10.1029/2010GL046472 (2011).
11.Yaeger, J. & Hodell, DA di El Niño, Catastrophism, dan
Perubahan Budaya di Amerika Kuno (eds Sandweiss,
DH & Quilter, J.) 187–242 (Harvard Univ. Press, 2008).

3 NOVEMBER 2011 | vol 479 | ALAM | 45

© 2011 Penerbit Macmillan Terbatas. Seluruh hak cipta