1. Coba saudara uraikan focus perhatian kriminologi dari perspektif
viktimologi berdasarkan permasalahan diatas ?
2. Buatlah argumentative saudara mengenai faktor penyebab terjadinya
tindakan bulliying terhadap anak ?
3. Berdasarkan ilustrasi diatas upaya apakah yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi tindakan bulliying dengan menggunakan pendekatan Utilitarian prevention deterrence ?
Jawaban :
1.) Perspektif kriminologi memiliki titik berat dengan melakukan penelitian
terhadap sebab-sebab terjadinya suatu kejahatan. Perspektif viktimologi melihat suatu kejahatan dari sudut pandang korban termasuk hubungan antara korban dan pelaku, serta interaksi antara korban dan lembaga penegak hukum. Dalam pertanyaan saudara, tidak dijelaskan permasalahan apa yang terjadi. Jawaban saya hanya sebatas pemahaman umum dan pengantar kriminologi dan viktimologi, yang mana ini tidak dapat saudara jadikan dasar penulisan ilmiah. 2.) 1. Pembullyan adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau mengontrol orang lain dengan cara kekerasan. 2. Penyebabnya : - Para pelaku bully mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat, lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya. Bisa jadi ia berpikiran, ia akan mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya. - Karena mereka iri pada kelebihan target bully mereka, mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang lebih cantik, lebih pintar dari mereka. - Atau juga karena mereka memiliki masalah yang menyebabkan mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang lain. 3. Cara mencegahnya : - Bekali anak dengan kemampuan untuk membela dirinya sendiri, terutama ketika tidak ada orang dewasa/ guru/ orang tua yang berada di dekatnya. Ini berguna untuk pertahanan diri anak dalam segala situasi mengancam atau berbahaya, tidak saja dalam kasus bullying. Pertahanan diri ini dapat berbentuk fisik dan psikis. * Pertahanan diri Fisik : bela diri, berenang, kemampuan motorik yang baik (bersepeda, berlari), kesehatan yang prima. * Pertahanan diri Psikis : rasa percaya diri, berani, berakal sehat, kemampuan analisa sederhana, kemampuan melihat situasi (sederhana), kemampuan menyelesaikan masalah. - Bekali anak dengan kemampuan menghadapi beragam situasi tidak menyenangkan yang mungkin ia alami dalam kehidupannya. - Upayakan anak mempunyai kemampuan sosialisasi yang baik dengan sebaya atau dengan orang yang lebih tua. 4. Dampak : - Membuat para korban merasa benci terhadap dirinya sendiri, - Mereka merasakan ketakutan menghadapi dunia luar sehingga mereka mengurung diri dirumah, - Mereka juga akan merasa depresi,dan stress yang mempengaruhi kesehatan mereka, - Yang paling parah adalah mereka memutuskan untuk bunuh diri karena tidak tahan lagi. 5. Upaya penanggulangan : - Pendekatan persuasive, personal, melalui teman (peer coaching). - Penegakan aturan/sanksi/disiplin sesuai kesepakatan institusi sekolah dan siswa, guru dan sekolah, serta orang tua dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur pemberian sanksi, lebih ditekankan pada penegakan sanksi humanis dan pengabdian kepada masyarakat (student service). - Dilakukan komunikasi dan interaksi antar pihak pelaku dan korban, serta orangtua. - Ekspose media yang memberikan penekanan munculnya efek negatif terhadap perbuatan bullying sehingga menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak melakukan perbuatan serupa. 3.) Upaya meminimalisasikan bullying, yaitu: 1) cermati gejala-gejala perubahan anak, dan segeralah lakukan pendekatan padanya,
2) tenanglah dalam bertindak, sambil meyakinkan anak bahwa is telah
mendapat perlindungan dari perilaku bullying mendatang,
3) laporkan kepada guru/ pihak sekolah untuk segera dilakukan penyelidikan,
4) meminta konselor ( guru BK) sekolah melakukan penyelidikan tentang apa
yang telah terjadi,
5) meminta pihak sekolah untuk memberikan info tentang apa yang sebenarnya telah terjadi, dan
6) mengajarkan anak cara-cara menghadapi bullying.