Anda di halaman 1dari 8

NAMA : ARINDA PUTRI SETYAWAN

NIM : P1337420116002

KELAS : 3A1

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

“ GERIATRIC HOME CARE”

1. Jenis Produk Wirausaha


Geriatric home care
2. Desain Kemasan Produk

3. Menetapkan Harga Produk


Rp. 80,000-,
4. Menetapkan Jaminan Kualitas Produk
Perawatan kesehatan di rumah adalah sektor yang mengalami pertumbuhan
paling cepat dalam sistem pelayanan kesehatan.  Layanan perawatan kesehatan rumah
dapat berupa perawatan yang berkelanjutan atau hanya kadang-kadang, menurut
kebutuhan lansia terhadap pelayanan ini. Pelayanan ini diberikan oleh perusahaan
swasta untuk provid atau oleh organisasi daerah atau lembaga perawat non provid
yang berunjung ke rumah-rumah. Pelayanan yang diberikan termasuk asuhan
keperawatan, fisioterapi, terapi okupasi, terapi bicara, pekerjaan sosial, dan pelayanan
bantuan untuk perawatan kesehatan rumah. Beberapa lansia mungkin menggunakan
semua jenis pelayanan, dan sebagian hanya menggunakan satu jenis pelayanan.
Studi terbaru, menunjukkan pelayanan kesehatan rumah terhadap lansia untuk
mencegah lansia tersebut di rawat kembali di rumah sakit.  Kemampuan perawat
kesehatan rumah untuk mengkaji klien secara berkelanjutan dan mengidentifikasi
berbagai gejala eksaserbasi dari masalah yang ada memungkinkan perawat untuk
melakukan intervensi seawal mungkin sebelum gejala bertambah buruk. Perawat
kesehatan rumah berada pada posisi ideal untuk mengkaji kebutuhan lansia secara
holistik dan untuk mengkoordinasikan pelayanan yang diperlukan.
Semua bentuk asuhan keperawatan dapat diberikan dalam bentuk perawatan
kesehatan dirumah. Banyak prosedur yang sebelumnya dianggap teknologi tinggi
sekarang telah menjadi umum dalam perawatan di rumah (misalnya perawatan jalur
sentral dan port-a-cath). Terapi intravena dan hiperalimentasi dilaksanakan secara
rutin di rumah. Banyak tindakan dengan teknologi tinggi dilakukan oleh perusahaan
khusus dan lembaga keperawatan di rumah (home care) yang bekerja bersama pada
kasus-kasus tersebut. Perawat dari perusahaan khusus membawahi suatu area geogrfis
yang besar, kadang-kadnag sampai beberapa negara bagian. Peralatan yang
diperlukan untuk perawatan lansia disediakan dan dipelihara oleh perusahaan khusus
ini. Yang juga memberikan pelatihan awal dan bantuan dalam memecahkan masalah
bagi perawat perawatan di rumah setempat. Lembaga perawatan rumah setempat
memberikan perawatan sehari-hari kepada klien. 
Manula banyak yang memelukan pelayanan kesehatan rumah yang teratur
secara profesional dan didukung oleh tujuan kesehatan. Pelayanan kesehatan rumah
merupakan kombinasi pelayanan kesehatan rumah atau institusi lainnya untuk manula
yang butuh perawatan pribadi dan aktifitas lainnya dalam hidup dan penyembuhan
penyakit kronis. Badan-badan penyedia kesehatan rumah, pelayanan ke rumah dapat
berasal dari pemerintah maupun dari  swata ataupun rumah sakit dan lembaga
pengobatan lainnya. Sifatnya adalah perawat, pekerja sosial, physician dan therapis.
Ada badan yang memerlukan program pelatihan yang bersertifikat dalam
melancarkan program pelayanan kesehatan rumah. Staf-staf itu menentukan kesehatan
pribadi seseorang, mengukur tanda-tanda vital dan perawatan yang bersifat teknis.
Perawat-perawat yang ada bisa dari depertemen kesehatan daerah/ setempat unttuk
dari badan lain yang spesifik.
Perhatian terhadap kebijakan-kebijakan, problem yang terpecahkan, intruksi
dari keadaan santai dan kegiatan advokasi sangatlah penting untuk menciptakan
efektifnya kesehatan komunitas. Perawatan kesehatan masyarakat adalah mata rantai
yang vital dalam sistem kesehatan masyarakat, mereka menyediakan perawatan, sikap
pencegahan penyakit dan menyediakan sistem perbaikan fungsi tubuh dan
kesehatan.    

Strategi Pemasaran :

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi jalannya sebuaha usaha, oleh karena itu
geriatric home care kami menerapkan Teknik pemasaran sebagai berikut :

1. Advertising (iklan), melalui media iklan baik media massa maupun online seperti
iklan cetak, elektronik, filem, brosur, poster, selembaran, billboard dan sebagainya,
diharapkan mampu menarik banyak pelanggan, karena iklan memeiliki keunggulan
yang cepat dalam menyebarkan informasi dan kemampuan iklan untuk diingat
dalam waktu singkat bagi geriatric home care kami.
2. Personal selling (tatap muka), komunikasi langsung antara penjual dan calon
pelanggan untuk memeperkenalkan suatu produk. Bekerjasama dengan perawat di
kampung-kampung untuk melakukan sosialisasi.
3. Sales promotion (promosi penjualan), promosi penjualan yang dilakukan geriatric
home care kami seperti diskon besar-besaran di akhir tahun, special sale untuk
anggota dengan member card, undian berhadiah setiap 6 bulan sekali dan
keuntungan lainnya bagi pemilik member card.

Adapun Kelemahan (weekness) untuk bewirausaha geriatric home care ini yaitu :
usaha geriatric home care ini memiliki keterbatasan pangsa pasar yaitu kurangnya
kesadaran keluarga dan lansia akan kebutuhan home care, sulitnya mengikutsertakan
perang keluarga/anak terhadap lansia karena cenderung memiliki kesibukan masing-
masing, merubah mind set masyarakat terhadap geriatric home care butuh waktu,
sewa lokasi ditengah kota masih terhitung mahal, perekrutan therapis/perawat yang
bersertifikat masih belum banyak.

Peluang berwirausaha geriatric homecare ini bisa dikembangkan berkerjasama


dengan produk kesehatan yang lain contohnya susu untuk lansia yang baik dan sehat,
wirausahawan di bidang geriatric home care di Indonesia masih belum banyak
sehingga peluang pengembangan sangat terbuka, bekerjasama dengan perawat di
kampung-kampung dengan prinsip bagi hasil, perawat sebagai marketing utama, bisa
membuka pelatihan geriatric home care bagi calon therapis.

Uraian Prosuk dan Jasa :

A. PENDEKATAN PERAWATAN LANJUT USIA DI RUMAH


Melalui pendekatan perawatan pada lansia di rumah menggunakan pendekatan
yang holistik (biologi/fisik, psikologi, sosial, spiritual) diantaranya :
1. Pendekatan Biologi/ fisik
Perawatan yang memperhatikan kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian-
kejadian yang dialami klien lanjut usia semasa hidupnya, perubahan fisik pada
organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai dan dikembangkan, serta
penyakit yang yang dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya. Perawatan fisik
secara umum bagi klien lanjut usia dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
a. Klien lanjut usia yang masih aktif, yang keadaan fisiknya masih mampu
bergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannya sehari-hari
masih mampu melakukan sendiri di rumah.
b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan
fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit. Perawat harus mengetahui dasar
perawatan klien usia lanjut ini terutama tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kebersihan perorangan untuk mempertahankan kesehatannya di rumah.
Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah timbulnya
peradangan, mengingat sumber infeksi dapat timbul bila keberhasilan kurang
mendapat perhatian.
Adapun komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah
memperhatikan atau membantu para klien lanjut usia untuk bernafas dengan
lancar, makan, minum, melakukan eliminasi, tidur, menjaga sikap tubuh waktu
berjalan, tidur, menjaga sikap, tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi
tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian,
mempertahankan suhu badan melindungi kulit dan kecelakaan.Toleransi terhadap
kekurangan O2 sangat menurun pada klien lanjut usia, untuk itu kekurangan O2
yang mendadak harus dicegah dengan posisi bersandar pada beberapa bantal,
jangan melakukan gerak badan yang berlebihan.
Seorang perawat homecare harus mampu memotivasi dan memandirikan
lansia sesuai dengan kemampuannya sehingga lansia mampu memenuhi
kebutuhan yang optimal.
Kesehatan lansia perlu diperiksa secara berkala untuk mengetahui
kondisi kesehatannya terlebih lagi pada lansia yang diduga menderita
penyakit tertentu atau bila memperlihatkan kelainan. Pemeriksaan ini tidak
hanya dilakukan oleh perawat homecare melainkan keluarga harus ikut
berpartisipasi dalam pengawasan kesehatan pada lansia di rumah. Dalam
hal ini perawat homecare berperan dalam memberikan penjelasan dan
penyuluhan kesehatan.
2. Pendekatan Psikososial
Perawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan edukatif
pada klien lanjut usia, perawat homecare harus selalu memegang prinsip ”
Tripple”, yaitu sabar, simpatik dan service.
Pada dasarnya klien lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih
sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan. Dalam
memberikan pelayanan, perawat homecare harus selalu menciptakan suasana yang
aman, tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas
kemampuan dan hobi yang dimilikinya.
Perawat homecare memotivasi semangat dan kreasi klien lanjut usia
dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa
keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang
dideritanya.
Hal itu perlu dilakukan karena perubahan psikologi terjadi karena
bersama dengan semakin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi
gejala-gejala, seperti menurunnya daya ingat untuk peristiwa yang baru
terjadi, berkurangnya kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan
dan perubahan pola tidur dengan suatu kecenderungan untuk tiduran
diwaktu siang.
3. Pendekatan spiritual
Perawat homecare membantu klien dalam untuk lebih mendekatkan diri
pada Tuhan, memperoleh ketenangan dan kepuasan batin dalam
hubungannya dengan Tuhan atau agama yang dianutnya dalam kedaan
sehat maupun sakit. Pendekatan perawat homecare pada klien lanjut usia
bukan hanya terhadap fisik saja, melainkan perawat homecare lebih dituntut
menemukan pribadi klien lanjut usia melalui agama mereka.
Beberapa tujuan pemberian asuhan keperawatan lansia di rumah antara
lain :
a. Agar lanjut usia dapat melaukan kegiatan sehari –hari secara mandiri dengan
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan,
sehingga memiliki ketenangan hidup dan produktif sampai akhir hayatnya.
b. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah
lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan.
c. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat
hidup klien lanjut usia (life support)
d. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau
gangguan baik kronis maupun akut.
e. Merangsang para petugas kesehatan untuk dapat mengenal dan menegakkan
diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai kelainan tertentu
f. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang
menderita suatu penyakit, masih dapat mempertahankan kebebasan yang
maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara
maksimal).
B. PERANAN KELUARGA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN PADA
LANSIA DI RUMAH
Keluarga merupakan entry point dalam perawatan lansia di rumah karena keluarga
merupakan sistem pendukung yang paling penting untuk lansia.
Peran keluarga dalam merawat lansia antara lain :
1) menjaga atau merawat lansia
2) Mengantisipasi perubahan social ekonomi
3) Memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spriritual bagi lansia
4) Melakukan pembicaraan terarah
5) Mempertahankan kehangatan keluarga
6) Membantu melakukan persiapan makan bagi lansia
7) Membantu dalam hal transportasi
8) Memberikan kasih sayang
9) Menghormati dan menghargai
10) Bersikap sabar dan bijaksana terhadap prilaku lansia
11) Memberikan kasih sayang, menyediakan waktu, serta perhatian
12) Jangan menganggapnya sebagai beban
13) Memberikan kesempatan untuk tinggal bersama
14) Mintalah nasihat dalam peristiwa-peristiwa penting
15) Mengajaknya dalam acara-acara keluarga
16) Membantu mencukupi kebutuhannya
17) Memberi dorongan untuk tetap mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah
termasuk pengambangan hobi.
18) Membantu mengatur keuangan
19) Mengupayakan sarana transportasi untuk kegiatan mereka termasuk rekreasi
20) Memeriksakan kesehatan secara teratur
21) Memberi dorongan untuk tetap hidup bersih dan sehat
22) Mencegah terjadinya kecelakaan baik di dalam maupun di luar rumah
23) Pemeliharaan usia lanjut adalah tanggung jawab bersama
24) Memberi perhatian yang baik terhadap orang tua yang sudah lanjut, maka
anak-anak kita kelak akan bersikap hal yang sama.
ProyeksiKeuangandanSumberDana :
1. Modal awal
No. Deskripsi Biaya (Rp)
1. Modal bersama anggota 10.000.000
2. Pernyertaan modal pihak ketiga 7.000.000
Jumlah 17.000.000
2. Alokasi Anggaran
a. BiayaAwal
No Deskripsi Biaya (Rp)
1. Sewa lokasi dan pinajaman 7.500.000
2. Perekrutan perawat/therapis 500.000
3. Interior 1.000.000
4. Alat-alat dan bahan 1.000.000
5. Foto copy leaflet 600.000
Jumlah 10.600.000
b. Biaya Opersional per bulan
No Deskripsi Biaya (Rp)
1. Biaya transportasi 250.000
2. Listrik dan PAM 250.000
3. Gaji pegawai 2 x 1.500.000 4.500.000
4. Alat dan bahan 500.000
Jumlah 5.500.000
c. Omzet per bulan
Pemasukan per-hari Rp. 80.000 x 10 lansia = Rp. 800.000
Dalam 1 bulan Rp. 80.000 x 270 lansia = Rp. 21.600.000

d. Laba per bulan


Rp. 21.600.000 – Rp. 5.500.000 = Rp. 16.100.000
Untuk pembagian laba masing-masing mendapatkan Rp. 2.500.000 untuk
pemodal tetap, jadi Rp. 2.500.000 x 3 = Rp. 7.500.000 dan bagi hasil
untuk pihak ketiga yaitu Rp. 500.000 sisanya sejumlah Rp. 5.600.000
dimasukkan kedalam kas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai