Anda di halaman 1dari 12

RESUME

BAHASA INDONESIA

“ARTIKEL ILMIAH”

OLEH:
Putri Sri Rahayu
22002220

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Hj. Zulmiyetri, M. Pd

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
ARTIKEL ILMIAH
A. Pengertian Artikel
Artikel adalah tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas
suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversial dengan tujuan
untuk memberitahu (informatif), memengaruhi dan meyakinkan (persuasif
argumentatif), atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif). Disebut lepas,
karena siapa pun boleh menulis artikel dengan topik bebas sesuai dengan minat
dan keahlian masing-masing. Selain itu juga artikel yang ditulis tersebut tidak
terikat dengan berita atau laporan tertentu. Ditulisnya pun boleh kapan saja, di
mana saja, dan oleh siapa saja.
Kelompok opini meliputi tajuk rencana atau editorial, karikatur, pojok,
artikel, kolom, dan surat pembaca.
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengertikan artikel yaitu karangan di
surat kabar, majalah dan sebagainya. Dengan demikian semua tulisan di koran dan
majalah selain berita adalah artikel.
1. Masalah apa yang ditulis dalam artikel

Surat kabar atau majalah membutuhkan pembaca, disamping


membutuhkan berita dan tulisan-tulisan yang menarik. Tulisan dan berita yang
menarik didukung oleh faktor sumber berita atau masalah, disamping mutu
pembuat berita penulisnya.

Masalah yang dapat dimuat di surat kabar/majalah, yang penting


memenuhi syarat. Namun yang perlu diperhatikan adalah “Jangan menulis hal-
hal yang belum diketahui atau dikuasai”. Misalnya anda jurusan Ilmu Sosial,
menulis masalah komputer atau laboratorium, pasti mengalami kesulitan.

Semua masalah dan kejadian-kejadian yang didengar, dialami,


dirasakan, dan dilihat atau hasil bacaan dapat dijadikan bahan untuk menulis
artikel. Kenakalan remaja, narkoba, minuman keras, pendidikan, kebudayaan,
politik, ekonomi, keagamaan, dan pengetahuan anda.

2. Masalah yang diperoleh dari artikel


Untuk memperoleh bahan atau masalah yang ditulis dalam sebuah
artikel berasal dari diri kita sendiri. Artinya tidak mungkin masalah yang
mendatangi kita. Kita harus mencari masalah tersebut sesuai kebutuhan kita.
Banyak membaca, ke mana kita pergi mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Misalnya di kampung, ketika hujan, air tergenang dan menyebabkan


becek atau timbul sarang nyamuk. Anda dapat menjadikan sebuah artikel
dengan judul “Pengaruh kebersihan lingkungan bagi kesehatan”, “Kebersihan
lingkungan salah satu upaya memberantas wabah Demam Berdarah”.

Di sekolah melihat teman-temannya banyak yang bolos, merokok dan


meninggalkan jam pelajaran. Anda dapat membuat judul artikel “Bolos dan
malas bagi pelajar tidak menjanjikan masa depan yang baik”. Atau “Menuntut
ilmu modalnya disiplin dan tekun”. Atau “Merokok dapat merusak kesehatan”.

Kalau ingin menjadi penulis yang profesional, harus rajin mencari bahan
dan informasi yang berkembang. Setiap masalah diklarifikasi mana yang penting
dan tidak, mana yang wajar dijadikan tulisan atau tidak. Hal ini menuntut kejelian
dan kepekaan kita. Sebab, penulis ibarat seorang yang menjajakan barang. Kalau
barang mau laku, mutu barang diperhatikan.

Penulis juga demikian, terutama penulis pemula. Masalah sudah diperoleh


dan ada dalam pikiran.

Bobot masalah dan bobot pengelolaan dua sisi yang saling mendukung.
Artinya bagaimana anda menganalisis masalah sehingga menjadi tulisan yang
berbobot dan menarik.

B. Jenis-jenis dan Macam-macam Arikel

1. Jenis-jenis Artikel

Secara umum artikel dapat dibedakan menurut jenis serta tingkat


kesulitan yang dihadapinya, antara lain:

a. Artikel praktis
Artikel praktis, lebih banyak bersifat petunjuk praktis tentang cara
melakukan sesuatu (howtodoit), misalnya petunjuk cara membuka
internet, cara praktis merawat tanaman bonsai, cara membuat kue tart,
kiat ramping dan cantik dqalam 15 hari, atau cara cepat menguasai rumus
dan matematika. Artikel ini lebih menekankan pada aspek ketelitian dan
keterampilan daripada masalah pengamatan dan pengembangan
pengetahuan serta analisis peristiwa. Artikel ini biasanya ditulis dengan
menggunakan pola kronologis.

b. Artikel ringan

Artikel jenis ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang


ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula, dalam arti tidak
menguras pikiran kita. Artikel ringan bisa dibaca dengan sekilas dan
dikemas dengan gaya paduan informasi dan hiburan.

c. Artikel halaman opini

Arikel opini lazim ditemukan dalam halaman khusus opini bersama


tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom, dan
surat pembaca. Artikel opini menguras suatu masalah secara serius dan
tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitis akademis.

d. Artikel analisis ahli

Artikel analisis ahli, biasa kita temukan pada halaman muka,


halaman-halaman berita, atau halaman rubik-rubik khusus tertentu.
Sesuai dnegan namanya, artikel jenis ini ditulis oleh ahli atau pakar
dibidangnya dalam bahasa yang populer dan komunikatif. Artikel analisis
ahli mengupas secara tajam dan mendalam suatu persoalan yang sedang
menjadi sorotan dan bahan pembicaraan hangat masyarakat.

2. Macam-Macam Artikel

Beberapa macam artikel:


a. Artikel yang mengungkapkan fakta.

Artikel semacam ini mengungkapkan hal-hal baru atau penemuan


baru. Misalnya seseorang menemukan jenis batu permata yang
diperkirakan memiliki kelebihan dan keunikan. Penulis artikel
menelusuri jenis dan asal batu tersebut, kemudian menguraikan dalam
bentuk artikel.

b. Artikel yang menerangkan sesuatu untuk dipahami pembaca,


misalnya ada kampanye anti narkoba di lingkungan sekolah. Penulis
artikel melihat sisi kelemahan dan bahaya narkoba bagi siswa.

c. Artikel yang menggambarkan masalah yang terjadi di tengah


masyarakat. Misalnya warga masyarakat berkelahi memperebutkan
harta warisan. Seorang penulis mendengar dan melihat peristiwa
tersebut kemudian menuangkan dalam bentuk artikel. Jenis artikel
seperti ini mirip dengan laporan, bedanya penulis dapat memasukkan
pendapat sendiri sesuai kejadian.

d. Artikel yang berisi petunjuk kepada pembaca, agar tidak mengalami


kekeliruan. Misalnya artikel tentang bagaimana cara berternak
kelinci yang baik, bagaimana cara mengambil SIM tanpa mengalami
perantara orang lain.

e. Artikel yang berbentuk prediksi. Artikel sejenis ini berisi


perhitungan atau pengamatan penulis. Misalnya ketika musim
kemarau panjang banyak tanah sawah yang tidak bisa dimanfaatkan
untuk menanam padi. Akibatnya harga beras naik, atau kekurangan
makan.

3. Karakteristik Artikel

a. Ditulis dengan atas nama (bylinestory)

Artikel adalah karya individual. Sebagai karya individual, seperti


juga puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikel harus mencantumkan
dengan jelas nama penulisnya. Untuk artikel diluar kategori opini nama
penulis biasanya agak disembunyikan dengan cara disimpan pada bagian
akhir artikel, dan itu pun di tempatkan dalam kurung.

b. Mengandung gagasan aktual atau kontroversial

Gagasan aktual berarti gagasan yang sifatnya baru, belum banyak


ditulis, diketahui, atau dibicarakan orang, sesuatu yang berada di luar
batas yang biasa atau yang lajim.

c. Menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca

Seorang penulis artikel tidak boleh asyik sendiri, artikel yang


ditulisnya harus memberikan lebih banyak manfaat dari kepentingan
mayoritas masyarakat sesuai dengan pangsa pasar surat kabar atau
majalah yang membuat artikel tersebut.

d. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual

Suatu artikel lahir dari proses kreatif intelektual seseorang.


Sebagai karya intelektual seseorang, artikel apapun yang ditulis haruslah
didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan, dan teori yang relevan.
Artikel tanpa referensi sama saja sayur tanpa garam.

e. Disajikan dalam bahasa yang sederhana, jelas, menarik, hidup,


segar, populer, komunikatif

Artikel konsumsi surat kabar dan atau majalah harus tunduk


kepada bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam
bahasa yang lazim ditemui dan digunakan dalam pers seperti surat kabar,
tabloid, dan majalah. Ciri utama bahasa jurnalistik adalah sederhana,
jelas, lugas, singkat, menarik, segar, ringan dicerna, gampang diingat,
mudah dimengerti dan dipahami arti, maksud dan arahnya komunikatif.

f. Singkat dan tuntas


Singkat secara filosofis, berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-
dayu dan berputar-putar, tidak mengerjai pembaca, jadi tulislah secara
ringkas langsung pada persaolan. Tuntas artinya tidak bersambung pada
edisi selanjutnya. Artikel yang dimuat di surat kabar edisi hari ini sisuatu
halaman, harus selesai atau habis pada edisi hari ini.

g. Orisinal

Artikel yang kita tulis asli merupakan karya kita, bukan hasil
menjiplak atau membajak. Untuk menghindari plagiat, maka seorang
penulis harus menguasai sekaligus mengamalkan etika penulisan dan
pengutifan secara istikamah. Segala sesuatu ada ilmunya.

C. Syarat Jadi Penulis Artikel

Seorang calon penulis artikel harus memiliki 5 kemampuan sebagai modal


dasar untuk dapat mengembangkan minat, bakat, motivasi, dan tekad dirinya
untuk menjadi penulis atau kolumnis profesional dalam waktu tak terlalu lama.
Kelima syarat itu mencakup:

1. Teknikal

Teknikal, menunjuk pada kemampuan menggunakan atau


mengoperasikan peralatan kerja yang diperlukan seperti mesin tik, komputer,
laptop, notbook, deksnoot, atau email (surat elektronik). Kuasailah minimal
salah satu peralatan kerja tersebut sebut saja komputer. Dengan komputer
pekerjaan tulis menulis apapun bisa kita lakukan dengan cepat, tepat, mudah
dan murah.

2. Mental

Mental, menunjuk pada tekad, semangat, dan kemauan keras untuk


terus belajar dengan disertai sikap pantang menyerah.

3. Reading-habit
Reading-habit, menunjuk pada kebiasaan dan budaya baca sebgai
kebutuhan pokok nsehari-hari. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Penulis yang kreatif dan produktif adalah pembaca yang produktif pula.
Setiap hari dia meluangkan waktu untuk membaca sedikitnya 3 jam. Dari 3
jam itu, dua jam diantaranya digunakan untuk membaca yang berkaitan
dengan latar belakang pendidikan, pengetahuan, atau bidang keahliannya, dan
1 jam digunakan untuk membaca yang berhubungan dengan hobi atau
kesukaannya.

4. Intelektual

Intelektual, berkaitan dengan visi akademis, daya nalar, wawasan ilmu


pengetahuan, serta lemampuan dalam menyajikan tulisan secara logis,
sistematis, dan analitis dengan didukung oleh referensi yang relevan, aktual
dan refresentatf.

5. Sosiokultural

Sosiokultural, berkaitan dengan kemampuan beradaptasi dengan


lingkungan sosial termasuk menjalin hubungan komunikasi dengan pihak
media massa. Seorang penulis haruslah supel, pandai bergaul, bisa
menyesuaiklan diri, diterima oleh siapa saja, akrab dengan siapa saja, populis,
jujur, terbuka, tampil sebagai pribadi menyenangkan, rendah hati. Untuk itu,
seorang penulis harus rajin menghadiri berbagai pertemuan, diskusi, seminar,
sara sehan, loka karya, jajak bicara, atau apapun yang berkaitan dengan
pengembangan dan penajaman intelektualisme dalam dimensi sosial dan
kultural.

D. Kedudukan dan Fungsi Artikel

1. Sebagai penafsir dan penerjemah berita bagi surat kabar.

2. Sebagai wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, kontribusi pemikiran


dalam kerangka mencari solusi, serta proses sarana aktualisasi dan
eksistensi diri bagi penulis.
Dimaksudkan untuk mencapai 3 hal:

a. Wahana diskusi dan sosialisasi gagasan

b. Kontribusi pemikiran dalam kerangka mencari solusi

c. Sarana proses aktualisasi dan eksistensi diri

E. Persiapan Menulis Artikel

Sebagai proses kreatif, menulis artikel dibagi ke dalam tiga tahap:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, kita harus menyiapkan beberapa hal, antara lain:

a. Aspek administratif

b. Aspek teknis

c. Aspek akademis

d. Aspek psikologis

Keempat aspek itu, merupakan persyaratan elementer yang wajib


ditempuh dan dipatuhi oleh para calon penulis dan penulis pemula.

2. Tahap Pelaksanaan Penulisan

Pada tahap pelaksanaan penulisan, kita harus memusatkan perhatian


hanya kepada tulisan dan menghindari gangguan yang bisa membatalkan
kratifitas kita.

3. Tahap Perbaikan Materi Tulisan (penyuntingan)

Pada tahap perbaikan materi tulisan (penyuntingan), kita harus


membaca, memperhatikan, mengkoreksi, serta melakukan revisi terhadap
beberapa hal yang menyangkut aspek teknis dan aspek substansi (materi isi)
tulisan, antara lai meliputi:

a. Judul
b. Intro

c. Komposisi

d. Akurasi dan relevansi data (referensi)

e. Ejaan dan istilah-istilah teknis serta kata serapan yang dipakai

f. Gramtika

g. Bobot dan substansi materi tulisan

h. Asumsi dampak yang diharapkan dari media dan khalayak


pembaca. 

Judul Artikel

Memilih judul dalam penulisan artikel memerlukan kejelian dan ketelitian


khusus. Judul artikel sangat penting dan menentukan. Sebab antara judul dengan
isi tulisan ibarat pelita dengan minyaknya. Judul yang sesuai dengan isinya
menarik redaktur surat kabar untuk memuatnya.

Banyak penulis yang menentukan judul lebih dahulu, ada juga yang
menguraikan dulu isinya, kemudian baru menentukan/mencantumkan judul. Bagi
penulis pemula sebaiknya tentukan dahulu judul, kemudian judul tersebut
diberikan kerangka untuk memudahkan penulisan, sambil membaca literatur yang
sesuai dengan judul tulisan.

Beberapa pertimbangan untuk membuat judul artikel:

1) Belum dipakai oleh penulis lain

Usahakan judul baru dan belum dipakai oleh penulis lain. Membuat
judul yang sama dengan penulis lain meskipun isinya berbeda, dapat
mengundang kecurigaan pembaca atau orang yang memiliki judul tersebut.

2) Memiliki hubungan

Judul dan isi memiliki hubungan yang jelas. Dalam karya nonfiksi
judul mencerminkan isi tulisan. Misalnya, “Dampak minuman keras bagi
siswa”, judul artikel, jangan menulis “Masalah minuman keras bagi siswa”.
Artinya yang harus ditulis dampak dari minuman keras, bukan masalah
minuman keras.

3) Memiliki daya pikat

Tulisan yang baik dan bermutu, teknik mengelola masalah


merupakan hal yang sangat penting. Bandingkan kedua judul berikut dengan
masalah yang sama.

a. Narkoba musuh siswa

b. Narkoba dapat membunuh masa depan siswa

Kedua judul tersebut tentunya judul (1) lebih simpatik dan padat
ketimbang judul nomber (2). Namun keduanya sama memiliki daya tarik.

Anda mungkin juga menyukai