Sop Rujukan Pasien Emergensi
Sop Rujukan Pasien Emergensi
1.Pengertian Pasien emergensi adalah kondisi dimana pasien menderita penyakit dan cidera yang dapat
menimbulkan kecacatan permanen dan mengancan nyawa pasien.
2.Tujuan Tujuan Sistem Rujukan adalah agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan
demikian dapat menurunkan angka kematian.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 440/80/438.5.2.1.19/2018 tentang Rujukan
4.Referensi Permenkes RI, No.75 Thn. 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat, Permenkes RI, Jakarta,
2014.
5.Prosedur / a. Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk. Adapun
Langkah-langkah kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari :
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi.
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan.
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu
b. Prosedur Klinis merujuk pasien :
1. Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik
untuk menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding.
2. Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus.
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas Medis/Paramedis yang
kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien dari masing masing
ruang rujukan.
5. Apabila pasien diantar dengan kendaraan ambulans, petugas dan kendaraan
tetap menunggu pasien di ruang masing - masing layanan yang akan merujuk
sampai mendapat konfirmasi dari rumah sakit rujukan
c. Prosedur Administratif merujuk pasien :
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan.
2. Membuat catatan rekam medis pasien dan lembar observasi (Jika perlu)
3. Memberikan Informed Consent (persetujuan/penolakan rujukan).
4. Membuat surat rujukan
5. Membuat surat permintaan layanan ambulans dan menghubungi driver yang
bertugas
6. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
7. Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin komunikasi
dengan tempat tujuan rujukan.
8. Pengiriman pasien ini sebaiknya dilaksanakan setelah diselesaikan administrasi
yang bersangkutan dan sudah dipastikan kesiapan fasilitas rujukan (telepon
UGD yang akan ditujuh)
6.Alat dan Bahan a. Alat :
1. Komputer
2. Ambulance
3. Telepon
4. Peralatan Gadar
5. Alat tulis
b. Bahan :
1. Blangko rujukan
7.Diagram Alir