Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM VI

GENETIKA
(AKBK 3312)

“MENANGKAP DAN MENGAMATI MORFOLOGI Drospilla SP”

Disusun Oleh:
Muhammad Nazhief Ramadhan
(2110119210016)
Kelompok III B

Asisten Dosen:
Fuji Astuti
Zuhrah Intan Safitri

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Muhammad Zaini, M.Pd
Dr. Bunda Halang, M.T
Riya Irianti, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
NOVEMBER 2022
PRAKTIKUM VI
Topik : Siklus hidup lalat buah (Drosophilla sp.)
Tujuan : Untuk mengetahui perkembangan dan tahapan hidup lalat
buah
Hari/tanggal : 28 Oktober-3 November 2022
Tempat : Laboratorium Biologi Umum FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Penggaris
2. Loupe
3. Kertas untuk membungkus penggaris
4. Toples
B. Bahan
1. Pisang
2. Lalat buah (Drosophilla sp)
3. Alkohol

II. CARA KERJA


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mensterilkan alat dan bahan dengan cara membersihkannya dengan
alkohol.
3. Masukkan pisang ke dalam toples.
4. Membungkus penggaris dengan kertas pembungkus.
5. Memasukkan lalat buah (Drosophilla sp) ke dalam toples, kemudian
tutup permukaan toples dengan plastik yang diberi lubang kecil
kemudian ikat dengan gelang karet.
6. Mengamati perubahan yang terjadi pada biakan setiap hari selama 7
hari dan catat perubahan yang terjadi
III. TEORI DASAR
Makhluk hidup didunia beraneka rupa dan ragam sehingga cara
penentuan sifat kelaminnya pun berbeda-beda. Lalat buah (Dropsophilla sp)
merupakan lalat yang suka sekali mengerumuni buah yang masak ini
banyak digunakan dalam penelitian Genetika, oleh karena mudah didapat di
alam, mudah dipelihara dan tidak memerlukan tempat yang luas, cukup
dalam botol-botol saja, mempunyai sikus hidup pendek yaitu 14 hari saja
sehingga dalam waktu singkat sudah dapat diketahui keturunannya bila
diadakan percobaan perkawinan, hanya mempunyai 8 (delapan) kromosom
sehingga mudah dihitung.
Seperti pada serrangga umumnya, lalat Drosophilla sp yang betina
mempunyai ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan yang
jantan. Inti sel tubuh mengandung 8 kromosom yang terdiri dari 6 (3
pasang) autosom yaitu kromosom yang bentuk dan ukurannya sama pada
lalat betina maupun jantan dan 2 (1 pasang) kromosom kelamin atau seks
kromosom.
Pada makhluk hidup biasanya terdapat suatu daur hidup ii
mempunyai tahapan atau fase-fase tertentu dalam perkembangannya.
Adapun daur hidup lalat buah adalah;
a. Telur
Lalat buah yang dewasa akan bertelur pada hari kedua dari pupa dan
berkembang selama lebih kurang dari 1 minggu. Telur tersebut
berbentuk lonjong, luarnya dilapisi oleh selaput berbentuk tipis kuat
dan disebut chondrion dari bagian ujung anterior terdapat dua tangkai
kecil seperti sendok yang ringan.
b. Pupa
Ketika pupa bagian kepala dan sayap mulai terbentuk, pupa yang
seperti ini biasanya disebut dengan instar keempat. Kemudian menjadi
susunan yang lebih sempurna dari bagian kepala, susunan sayap dan
kaki-kakinya. Selama masa pupa mereka lebih banyak tidur dalam
jaringan daripada masa embrio. Perkembangan atau kelangsungan dari
hidup pupa merupakan kekuatan untuk mencapai kedudukan untuk
menjadi dewasa. Pelepasan jaringan larva menyebabkan terjadinya
perpindahan materi dan energi untuk perkembangan selanjutnya yang
lebih sempurna pada peristiwa metabolisme (Halang & Iriyanti, 2022).
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan
No Hari/ Jam Σ Perubahan Keterangan Foto Pengamatan
Tanggal
1. Jumat/21 21.00 15 ♂ = 10 Semua hidup
♀=5
Oktober Ekor (Terdapat
2022 adanya lalat
dewasa)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
2. Sabtu/22 21.00 35 ♂ = 20 Semua hidup
♀ = 15
Oktober ekor (Terdapat (Terjadi
2022 beberapa perubahan)

telur dan
larva)
(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
3. Minggu/ 21.00 60 ♂ = 40 Semua hidup
♀ = 20
23 Ekor (Terdapat (Terjadi
Oktober beberapa perubahan)
larva, pupa
2022 dan banyak
imago)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
4. Senin/24 21.00 55 ♂ = 35 55 hidup, 5
♀ = 20
Oktober Ekor (Terdapat ekor lalat
2022 beberapa telur jantan mati
dan pupa)
(Terjadi
perubahan)
(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
5. Selasa/25 21.00 10 ♂=6 10 hidup, 29
♀=4
Oktober Ekor (Terdapat ekor lalat
2022 beberapa jantan dan 16
larva dan
pupa) ekor lalat
betina mati
(Terjadi (Sumber : Dok.
perubahan) Kel III B, 2022)

6. Rabu/26 21.00 5 ♂=3 5 hidup, 3 ekor


♀=2
Oktober Ekor (Terdapat lalat jantan dan
2022 beberapa 2 ekor lalat
larva dan
pupa) betina mati
(Terjadi
(Sumber : Dok.
perubahan)
Kel III B, 2022)
7. Kamis/27 21.00 Tidak ♂= Tidak ada lalat
Tidak ada
Oktober ada yang hidup
2022 ♀= (Tidak terjadi
Tidak ada
perubahan)
(Terdapat
beberapa telur
dan larva) (Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
8. Jum’at/28 21.00 Tidak ♂= Tidak ada lalat
Tidak ada
Oktober ada yang hidup
2022 ♀= (Tidak terjadi
Tidak ada
(Terdapat perubahan)
beberapa larva
dan pupa)
(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
9. Sabtu/29 21.00 2 ♂=1 2 hidup
♀=1
Oktober Ekor (Terdapat (Terjadi
2022 beberapa telur, perubahan)
larva dan
imago)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
10. Minggu/ 21.00 10 ♂=6 Hidup Semua
♀=4
30 Ekor (Terdapat (Terjadi
Oktober beberapa telur perubahan)
dan larva)
2022

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
11. Senin/31 21.00 10 ♂=6 Hidup semua
♀=4
Oktober Ekor (Terdapat (Tidak terjadi
2022 larva dan perubahan)
pupa)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
12. Selasa/01 21.00 15 ♂= 9 Hidup semua
♀=6
November Ekor (Terdapat (Terjadi
2022 beberapa larva perubahan)
dan pupa)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
13. Rabu/02 21.00 18 ♂ = 11 Hidup semua
♀=7
November Ekor (Terdapat (Terjadi
2022 beberapa pupa perubahan)
dan imago)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
14. Kamis/03 21.00 20 ♂ = 13 Hidup semua
♀=7
November Ekor (Terdapat (Terjadi
2022 adanya perubahan)
beberapa pupa
dan imago)

(Sumber : Dok.
Kel III B, 2022)
B. Foto Pengamatan
1. Telur 3. Pupa

(Sumber: Dok. Kelompok (Sumber: Dok. Kelompok


III B, 2022) III B, 2022)

2. Larva 4. Lalat dewasa

(Sumber: Dok. Kelompok (Sumber: Dok. Kelompok


III B, 2022) III B, 2022)
C. Foto Literatur
1. Telur 3. Pupa

(Sumber: Agustina dkk, 2013) (Sumber: Agustina dkk,


2013)

2. Larva 4. Lalat Dewasa

(Sumber: Agustina dkk, 2013) (Sumber: Agustina dkk,


2013)
D. Dokumentasi Praktikum

(Sumber: Dok. Kelompok


(Sumber: Do k. Kelompok
III B, 2022)
III B, 202
Menyiapkan alat dan Mengamati lalat buah
bahan
V. ANALISIS DATA
Berdasarkan pengamatan yang kami lakuan pada praktikum kali ini
yang dimana praktikum ini di mulai dari tanggal 28 Oktober-3 November
2022 terhadap siklus hidup lalat buah (Drosophila sp.). Maka dapat
diketahui pada hari pertama yang hidup ada 15 ekor lalat buat dewasa 5 ekor
jantan dan 10 ekor betina. Pada hari ke dua pertambahan pada lalat dewasa
jantan dan betina terdapat 20 ekor lalat betina dan 15 ekor lalat jantan
kemudian ada terdapat beberapa telur dan larva. Kemudian pada hari ke tiga
makin bertambah lagi lalat buah dewasa menjadi 40 ekor lalat betina dan 20
ekor lalat jantan kemudian terdapat beberapa larva, pupa dan banyak imago.
Pada hari ke empat terdapat 55 ekor lalat buah dewasa terbagi menjadi 35
lalat betina dan 15 lalat jantan dikarenakan 5 lalat jantan lainnya mati ,
terdapat beberapa terlu dan pupa. Pada hari ke lima terdapat hanya 10 lalat
dewasa saja yang hidup diantaranya 6 lalat betina dan 4 lalat jantan, terdapat
bebera lavra dan pupa. Di hari ke enam makin berkurang lagi jumlah lalat
buah dewasanya menjadi 5 ekor saja diantaranya 3 lalat betina dan 2 lalat
jantan , terdapat beberapa larva dan pupa. Di hari ke tujuh lalat buah
dewasanya mati semua tetapi terdapat beberapa telur dan larva. Kemudian di
hari ke delapan masih belum ada lalat buahnya.Di hari ke sembila baru
terdapat 2 ekor lalat buah dewasa yaitu 1 lalat jantan dan 1 lalat betina
kemudian ada beberapa telur, larva dan imago. DI hari ke sepuluh lalat
buahnya sudah bertambah banyak menjadi 10 lalat buah dewasa diantaranya
6 lalat betina dan 4 lalat jantan kemudian terdapat beberapa telur dan larva.
Kemudian di hari ke sebelas tidak ada mengalami perubahan pada lalat buah
dewasa tetapi ada pertambahan pada larva dan pupa. Di hari ke dua belas
terdapat 12 ekor lalat buah dewasa yang diantaranya 9 ekor betina dan 6
ekor jantan kemudian terdapat beberapa larva dan pupa. Di hari ke tiga belas
terdapat 18 ekor lalat buah dewasa diantaranya 11 ekor betina dan 7 ekor
jantan kemudian terdapat beberapa pupa dan imago. Di hari yang terakhir
terdapat 20 ekor lalat buah jantan diantaranya 13 ekor betina 7 ekor jantan
kemudian adanya beberapa imago dan pupa.
Berikut merupakan klasifikasi dari drosophila sp.:
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Diptera
Famili :Drosophilidae
Genus : Drosophilla
Spesies : Drosopilla sp.
Sumber : Fatmawati
Berdasarkan literatur Metamorphosis lalat buah tergantung pada
faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban dan faktor makanan yang
tersedia. Ketersediaan Sumber makanan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan populasi serangga (Agustina dkk, 2013).
Lalat buah Drosophila sp.  telah melakukan perkembangan
metamorfosis secara sempurna dimulai setelah terjadi fertilisasi, yang
terdiri dari dua periode. Pertama, peridode embrionik di dalam telur pada
saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini
terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva
tidak berhenti henti untuk makan. Periode kedua adalah periode setelah
menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu : larva, pupa, dan imago (fase seksual dengan
perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada perkembangan secara
seksual terjadi pada saat dewasa. (Silvia, 2003).
Drosophila sp. atau lalat buah mempunyai empat stadium
metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan imago. Telur lalat buah
berbentuk bulat panjang, berwarna putih. Telur tersebut akan mengalami
perkembangan selama kurang lebih 24 jam dan menetas menjadi larva
(Hartati, 2008).
Pada pengamatan mengenai siklus hidup lalat buah Drosophila sp.
menggunakan medium pisang yang dipotong-potong menggunakan pisau
dapur, dan kertas saring sebagai tempat hidupnya. Namun, dalam prosesnya
terjadi beberapa kendala dalam pemeliharaan lalat buah seperti adanya
beberapa lalat buah yang sering didapati dalam keadaan sudah mati. Hal ini
terjadi dikarenakan kepadatan botol medium menjadi alasan dari lalat buah
menjadi mati.
Botol medium sebaiknya diisi dengan medium buah yang cukup
dan tidak terlalu padat. Kondisi ideal dimana terisi cukup ruang (tidak
terlalu padat), individu dewasa dapat hidup kurang lebih 40 hari. Namun,
apabila kondisi botol medium terlalu padat akan menyebabkan menurunnya
produksi telur dan meningkatnya jumlah kematian pada individu dewasa.
Selain itu, hal yang sering membuat lalat buah menjadi mati dikarenakan
beberapa faktor seperti suhu, nutrisi, intensitas cahaya, densitas medium
dan mediumnya (Shorrocks, 1972),
Menurut literature, siklus hidup Droshopilla sp sebagai berikut:
1. Telur
Telur Drosophila memiliki panjang kira-kira setengah millimeter. Bagian
struktur punggung telur ini lebih datar dibandingkan dengan bagian perut.
Telur lalat akan nampak di permukaan media makanan setelah 24 jam dari
perkawinan. Perkembangan embrio, yang mengikuti pembuahan dan
bentuk zigot, terjadi dalam membran telur. Lensa tangan akan
mempermudah untuk mengamati telur-telur lalat. Setelah fertilisasi acak
telur berkembang kurang lebih satu hari, kemudian menetas menjadi larva
(Wiyono dalam Nur aini 2008 dalam Oktary dkk, 2015).
2. Larva
Sekitar satu hari setelah fertilisasi, embrio berkembang dan menetas
menjadi larva. Larva yang baru menetas disebut sebagai larva fase (instar)
pertama dan hanya nampak jelas bila diamati dengan menggunakan alat
pembesar. Larva makan dan tumbuh dengan cepat kemudian berganti kulit
mejadi larva fase kedua dan ketiga. Larva fase ketiga, dua sampai tiga hari
kemudian berubah menjadi pupa. Setelah penetasan dari telur, larva
mengalami dua kali molting (ganti kulit), memakan waktu kurang lebih
empat hari untuk selanjutnya menjadi pupa. Fase terakhir dapat mencapai
panjang sekitar 4,5 milimeter. Larva sangat aktif dan termasuk rakus
dalam makan, sehingga larva tersebut bergerak pelan pada media biakan.
Saat larva siap menjadi pupa, mereka berjalan perlahan dan menempel di
permukaan relatif kering, seperti sisi botol atau di bagian kertas kering
yang diselipkan ke pakannya (Demerec dan Kaufmann dalam Nur aini,
2008 dalam Oktary dkk, 2015).
3. Pupa
Pupa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih seperti
kulit larva tahap akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan warnanya
gelap. Diatas dari empat hari, tubuh pupa tersebut sudah siap dirubah
bentuk dan diberi sayap dewasa, dan akan tumbuh menjadi individu baru
setelah 12 jam (waktu perubahan fase diatas berlaku untuk suhu 25 °C).
Tahap akhir fase ini ditunjukkan dengan perkembangan dalam pupa
seperti mulai terlihatnya bentuk tubuh dan organ dewasa (imago). Ketika
perkembangan tubuh sudah mencapai sempurna maka lalt buah dewasa
akan muncul melalui anterior end dari pembungkus pupa. Lalat dewasa
yang baru muncul ini berukuran sangat panjang dengan sayap yang belum
berkembang. Waktu yang singkat, sayap mulai berkembang dan tubuhnya
berangsur menjadi bulat. Hari kelima pupa terbentuk dan pada hari
kesembilan keluarlah imago dari selubung pupa (puparium) (Wiyono
dalam Nur aini 2008 dalam Oktary dkk, 2015).
4. Imago
Perkawinan biasanya terjadi setelah imago berumur 10 jam, tetapi
meskipun demikian lalat betina biasanya tidak segera meletakkan telur
sampai hari kedua. Lalat buah pada suhu 25°C, dua hari setelah keluar dari
pupa mulai dapat bertelur kurang lebih 50 sampai 75 butir per hari sampai
jumlah maksimum kurang lebih 400-500 dalam 10 hari, tetapi pada suhu
20°C mencapai kira-kira 15 hari. Jumlah telur tersebut dipengaruhi oleh
faktor genetik, temperatur lingkungan dan volume tabung yang digunakan.
Siklus hidup total terhitung dari telur sampai telur kembali berkisar antara
10-14 hari (Mulyati dalam Nur aini, 2008 dalam oktary dkk, 2015)
VI. KESIMPULAN
1. Lalat buah Drosophila sp merupakan lalat yang suka sekali mengerumuni
buah yang masak ini banyak digunakan dalam penelitian genetika
2. Lalat buah ini digunakan karena mengalami metamorfosis sempurna,
ukuran tubuhnya yang kecil, cepat berkembang biak, siklus hidupnya
yang singkat, mudah dipelihara, dan makanannya yang mudah didapat.
3. Daur hidup lalat Drosophila relatif pendek, terdiri atas tahap telur - larva
instar I - larva instar II - larva instar III - pupa - imago(dewasa).
4. Lalat buah ini digunakan karena mengalami metamorfosis sempurna,
ukuran tubuhnya yang kecil, cepat berkembang biak, siklus hidupnya
yang singkat, mudah dipelihara, dan makanannya yang mudah didapat.
5. Perkembangan lalat Drosophilla memerlukan waktu sekitar 1 minggu
sesuai dengan pengamatan.
VII.DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Elita dkk. 2013. Perkembangan Metamorphosis Lalat Buah
(Drosophilla melanogaster) Pada Media Biakan Alami Sebagai
Referensi Pembelajaran Pada Matakuliah Perkembangan Hewan.
Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 1, No. 1, Ed. April 2013, Hal. 1-
66.

Fatmawati, D. (2016). Pengaruh lama kopulasi terhadap jumlah keturunan


F1 pada persilangan drosophilla melanogaster Strain wild type (N)
dan Strain white (W). Doctoral dissertation, IAIN Palangka Raya.

Halang, Bunda dkk. 2020. Penuntun Praktikum Genetika. PMIPA FKIP


ULM: Banjarmasin.

Hartati. 2008. Penuntun Praktikum Genetika. Jurusan Biologi FMIPA UNM:


Makassar.
Oktary, Ade Putri dkk. 2015. Ekstrak Daun Kirinyuh (Eupatorium odoratum)
Dan Lalat Buah (Drosophila melanogaster). Serambi Akademica, Vol.
III, No. 2, November 2015. ISSN: 2337 – 8085

Shorrocks, B. 1972. Drosophila. London: Ginn & Company Limited.

Silvia, Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi


Formaldehida Terhadap Perkembangan Larva Drosophila. Bandung :
Jurusan Biologi Universitas Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai