Anda di halaman 1dari 9

Mahasiswa yang merupakan bagian dari masyarakat, hingga kini peran

dan fungsinya dianggap sebagai agen pembawa perubahan (agent of change). Hal
tersebut tentunya jangan sampai dijadikan beban ataupun disalah artikan agar
masyarakat lain tidak memandang negatif ataupun antisipasi terhadap kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa.
Sebagai mahasiswa vokasi yang sistem pendidikannya lebih berorientasi
pada kegiatan secara praktik dibandingkan secara akademik, mahasiswa
pendidikan vokasi tentu punya keunggulan seperti halnya penerapan ilmu dalam
kehidupan secara nyata. Berpikir kritis pun tidak pantas luput dari kita sebagai
mahasiswa vokasi yang biasanya menjalani praktikum lebih sering. Contohnya
pada saat berpraktik atau magang ke lahan pekerjaan, mahasiswa tentunya akan
menemui tidak sedikit hal yang belum pernah terjadi pada diri mereka
sebelumnya, hal tersebut bisa saja termasuk hal yang darurat. Jika sudah terlatih
untuk berpikir secara kritis, kejadian-kejadian terkait tadi sudah pasti akan lebih
leluasa untuk ditangani.
Sebagai mahasiswa keperawatan, berpikir kritis juga tidak luput sebagai
komponen yang luar biasa penting dalam hal profesionalitas dan untuk
memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Berpikir kritis dalam hal ini
diharapkan dapat membantu dalam mengambil keputusan, dan mengambil
tindakan yang sesuai terhadap situasi yang dihadapi. Misalnya kejadian kecil saat
mahasiswa keperawatan turun ke rumah sakit untuk melakukan praktik, lalu
menemui kejadian dimana infus pasien saat itu berhenti mengalir atau sebut saja
macet. Pada pembelajaran secara teori mungkin saja tidak ditemui bagaimana cara
mengatasinya. Disinilah pemikiran pemikiran kritis berjajalan. Mahasiswa
berinisiatif bertanya kepada tenaga pengajar atau dosennya bagaimana jika hal
tersebut terjadi, atau saat di lapangan bisa memperhatikan tenaga kesehatan
profesional disana mengatasi kejadian seperti infus macet tersebut. kejadian
tersebut sebagian menganggapnya hal sepele, namun jika tindakan yang dilakukan
untuk mengatasinya salah atau tidak tepat tentunya akan berdampak besar bagi
pasien tersebut.
Banyak sekali hal yang dapat dilakukan sebagai jembatan untuk mengasah
kemampuan berpikir secara kritis. Melakukan tukar pikiran, ataupun tukar cerita

1
pengalaman dengan orang di sekitar, dapat menjadi contoh kecilnya. Semakin
banyak akumulasi informasi yang didapatkan terhadap suatu hal, semakin efektif
pula cara berfikir terhadap situasi yang akan datang. Sebagai mahasiswa kita
harus mempunyai kemerdekaan untuk berpikir dalam halnya mengidentifikasi,
observasi, menganilisa hingga menimbang tentang suatu isu ataupun masalah.
Dengan berpikir kritis jugalah mahasiswa dapat menyumbang suatu ide untuk
menciptakan hal-hal baru sebagai inovasi dalam kehidupan.
Jangan sampai gelar mahasiswa yang dianggap sebagai agen pembawa
perubahan, hanyalah sebuah kalimat biasa tanpa ada bukti nyata. Mahasiswa yang
berkualitas tidak hanya mementingkan pikiran yang bertujuan untuk nilai dalam
akademisnya semata. Mahasiswa harus menjalankan pemikirannya juga untuk
kepentingan kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Terutama jurusan
keperawatan, yang nantinya akan terjun menjadi para tenaga yang merawat
manusia, mindset untuk mengutamakan kesejahteraan pasien harus diterapkan.
Pentingnya berpikir kritis bagi mahasiswa keperawatan dipengaruhi oleh
sebagian besar kompetensi keperawatan yang harus dicapai oleh seorang perawat
yaitu kemampuan menganalisa masalah pada pasien secara kritis dan selanjutnya
untuk menentukan keputusan dalam mengatasi masalah terkait pasien tersebut.
Maka menyebutkan kata penting pada berpikir kritis bagi mahasiswa
keperawatan bukanlah hal yang berlebihan.
Melihat dari banyaknya cara yang bertebaran dimedia baca maupun audio-
visual tentang bagaimana agar dapat meningkatkan kemampuan berpikir secara
kritis, yang sebaiknya dilakukan pertama kali adalah menyiapkan niat dari dalam
diri sendiri terlebih dahulu. Meyakinkan diri untuk terus berproses menjadi lebih
baik lagi dalam hal berpikir kritis. Jika merasa sudah ada kemauan dalam diri
maka langkah selanjutnya adalah banyak mengeksplorasi informasi dan
pengetahuan.
Mengambil bahasan tentang mengasah cara berpikir kritis, maka kita perlu
memahami apa yang dimaksud dengan berpikir kritis. Di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia asal istilah berpikir adalah pikir, yaitu nalar budi, angan-angan
dan ingatan. Sedangkan istilah berpikir memiliki arti memakai pikiran atau nalar
budi untuk mempertimbangkan dan menetapkan sesuatu. Selanjutnya kritis,

2
berdasar KBBI mempunyai arti bersifat tidak cepat percaya, tajam pada
menganalisis dan bersifat selalu meraih celah kesalahan atau kekeliruan. Berpikir
kritis yaitu mengungkapkan apa yang terdapat didalam pikiran, belajar berpikir
kritis berarti belajar bagaimana menanyakan suatu hal, apa pertanyaan yang
sesuai, kapan waktu yang tepat untuk bertanya, bagaimana menalarkannya, kapan
memakai penalaran yang tepat, dan cara penalaran seperti apa yang diterapkan
(Shanti, Sholihah & Martyanti 2017). Saputra (2020) menambahkan bahwa
seseorang bisa dinyatakan berpikir kritis jika seseorang tersebut bisa
mengidentifikasi perkara yang dihadapi dan mengambil keputusan,
memprioritaskan dan memilih gagasan ide, yang artinya aktivitas berpikir
dilakukan guna menangkap pengertian berdasarkan informasi yang diketahui.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis adalah
kemampuan untuk memikirkan suatu hal secara mendalam, lengkap, nyata dan
tepat agar dapat membentuk keyakinan terhadap kebenaran informasi yang
didapat ataupun pendapat yang disampaikan.
Setiap orang dalam hidup pasti pernah menemui situasi dimana keadaan
mengharuskan dirinya untuk berpikir kritis. Bedanya satu individu dengan
individu yang lain adalah bagaimana responnya terhadap keadaan tersebut. orang
yang tidak terlatih berpikir kritis mungkin akan kebingungan dan berujung
kecewa terhadap keputusan yang dibuatnya. Dibandingkan dengan orang yang
sudah terbiasa berpikir kritis, menghadapi keadaan tersebut akan lebih dirasa
ringan. Seperti apa ciri-ciri orang yang berpikir kritis? Seseorang yang berpikir
kritis mempunyai ciri-ciri:
(1) Dapat berpikir rasional pada saat menyikapi suatu masalah
(2) Dapat menciptakan keputusan yang sempurna dalam
menuntaskan masalah
(3) Bisa melakukan analisis dan menggali informasi menurut fakta
yang ada
(4) Bisa menarik konklusi dan menciptakan argumen dengan
benar dalam menyelesaikan masalah
(Sulistani dan Masrukan, 2016)

3
Menurut Ennis (Ennis, 2011) terdapat 12 indikator kemampuan berpikir
kritis yang digolongkan sebagai 5 golongan kemampuan berpikir kritis yakni :
(1) Elementery Clarification (Klarifikasi Dasar) dibagi tiga
indikator yakni: (a) mengidentifikasi atau merumuskan
pertanyaan (b) Menganalisis argumen (c) bertanya dan
menjawab pertanyaan penjelasan atau menantan.
(2) The Basic for The Decision (Memberikan Alasan untuk Suatu
Keputusan) termin ini terbagi jadi 2 indikator yakni: (a)
mempertimbangkan 7 dapat dipercayanya suatu sumber. (b)
mengobservasi dan mempertimbangkan ouput observasi.
(3) Inference (Menyimpulkan) termin ini terdiri dari 3 indikator
yaitu: (a) menciptakan konklusi& mempertimbangkan
hasilnya. (b) menciptakan induksi & mepertimbangkan
hasilnya. (c) menciptakan & mepertimbangkan nilai
keputusan.
(4) Advance Clarification (Klarifikasi lanjutan) tahap klarifikasi
lanjutan terbagi menjadi 2 indikator yaitu: (a)
mengidentifikasikata& mempertimbangkan definisi. (b)
berpacu dalam perkiraan yg tersirat.
(5) Supposition and Integration (Kemampuan anggapan dan
integrasi) termin ini terbagi sebagai dua indikator yakni: (a)
mempertimbangkan & memikirkan secara logis premis,
alasan, perkiraan, posisi & usulan lain yg nir disetujui oleh
yang menciptakan. (b) menggabungkan kemampuan lain &
disposisi-disposisi pada menciptakan& mempertahankan
keputusan.
Bagaimana cara agar dapat menjadi orang yang terbiasa berpikir kritis?
Banyak caranya, tinggal berkemauan untuk mengeksplor saja. Eksplorisasi juga
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Karena semakin banyak
informasi yang kita ketahui semakin menguasai kita terhadap suatu hal. Tapi hal
yang paling penting terlebih dahulu adalah meningkatkan kepercayaan diri.
Menurut Gaberron & Deman (2010), pemikiran kritis memungkinkan perawat

4
membuat penilaian yang beralasan dan terinformasi dalam setting praktik dan
menentukan apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu. Dalam hal ini setting
praktik yaitu asuhan keperawatan serta tindakan medis yang akan diberikan
kepada pasien. Menggali potensi berpikir kritis seorang perawat dalam
mengaplikasikan asuhan keperawatan dapat dilakukan dengan menanamkan
kepercayaan diri. Menurut penelitian (Carlos et al, 2014) menunjukkan bahwa
kepercayaan diri untuk bereaksi terhadap situasi darurat meningkat saat faktor
seperti latihan berulang dan latihan simulasi hadir. Perawat yang memiliki
kepercayaan diri tinggi akan lebih mudah dalam menerapkan intervensi
keperawatan.
Jika kepercayaan diri sudah ditingkatkan, maka cara yang pertama untuk
melatih kemampuan berpikir kritis adalah dengan banyak bertanya, rasa ingin tahu
adalah unsur penting untuk mengasah pemikiran kritis. Lalu yang kedua adalah
mendengarkan secara aktif, yaitu kita mendengarkan orang lain berbicara atau
sedang menyampaikan sebuah ide tanpa memotongnya, mendengarkan orang lain
yang sedang berbicara dapat membuat individu lebih memahami perspektif
mereka. Dengan benar benar mendengarkan juga individu bisa memikirkan
dengan pas apa respon yang akan diberikan. Lalu yang terakhir adalah
mempertimbangkan segala kemungkinan, maksudnya adalah melihat kedepan
terhadap sesuatu. Contohnya adalah saat memutuskan untuk memberikan
perawatan pada pasien. Sebagai mahasiswa kita tidak punya kewenangan untuk
memutuskan tindakan secara mandiri, jsebagai contoh ada pasien dengan indikasi
penyakit ginjal dan pasien tersebut input pemasukan cairannya dibatasi, tapi
pasien meminta tolong kepada kita untuk membantunya minum dan ingin minum
lebih banyak lagi. Di situasi tersebut mahasiswa harus berpikir kritis
membayangkan hal yang mungkin terjadi jika kita mengambil keputusan untuk
menuruti si pasien dengan memberikan lebih banyak, atau dengan bijak berbicara
baik- baik kepada sang pasien bahwa mereka tidak boleh minum lebih banyak
lagi. Dan masih banyak contoh kejadian lain untuk hal tersebut di lapangan
praktik. Tentunya dengan pemikiran kritis yang sudah diasah diharapkan hal – hal
kebingungan dalam membuat keputusan ataupun tindakan bisa diminimalisir.

5
Berpikir kritis mendorong untuk berpikir secara terbuka, karena dengan
menerima kenyataan yang ada di luar sana, ilmupun perlahan akan bertambah.
Dalam hal ini, ketika seseorang sudah berpikir kritis maka ia akan mencari
informasi sebanyak mungkin untuk menemukan cara yang paling rasional yang
akan digunakan sebelum membuat keputusan dan melakukannya. Sebagai agent
of change, mari melatih diri untuk senantiasa berpikir secara kritis agar dapat peka
dengan isu atau permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga dapat
membentuk karakter “problem solver” bagi diri sendiri dan masyarakat, yang
tentunya juga sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa vokasi keperawatan
yang banyak terjun ke lapangan kerja untuk berpraktik. Diharapkan dengan
terasahnya kemampuan pemikiran kritis pada mahasiswa vokasi keperawatan,
maka semakin banyak pula berbagai macam inovasi yang diciptakan untuk
memajukan pendidikan tinggi vokasi keperawatan khususnya di Indonesia.

6
Daftar Pustaka
Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking : An Outline of Critical
Thinking Dispositions and Abilities. University of Illinois. Diakses pada 13
november 2022
http://faculty.education.illinois.edu/rhennis/documents/TheNatureofCritical
Thi nking_51711_000.pdf
Glints.com. 31 agustus 2022. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Diakses
pada 12 november 2022. https://glints.com/id/lowongan/meningkatkan-
kemampuan-berpikir-kritis/#.Y3RUXXZBy00
Indriartie. (2013). Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan. Jurnal
Keperawatan. 6(2), 1979-8091.
Shanti, Sholihah, Martyanti. (2017). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
melalui Problem Posing. Jurnal Ilmu Pendidikan. 8(1),48-58.

7
PERAN MAHASISWA DALAM MENGASAH CARA
BERPIKIR KRITIS SEBAGAI INOVASI PENDIDIKAN
TINGGI VOKASI KEPERAWATAN INDONESIA

Liza Cahya Rhamadina


114097012110

Banjarmasin
Politeknik KESDAM VI Banjarmasin
2022

8
9

Anda mungkin juga menyukai