Makalah Konsep Dasar PPKN SD Kelompok 11 Salinan
Makalah Konsep Dasar PPKN SD Kelompok 11 Salinan
Di susun Oleh:
Kelompok 11
Adirah 11308505210002
Novania 11308505210083
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahNya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Isu Dunia” meskipun bentuknya sangat jauh dari
kesempurnaan. Tak lupa pula shalawat serta salam penulis kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan
menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, penulis memberikan sejumlah materi yang terkait dengan
materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh
pembaca. Dan penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Dina Anika
Marhayani, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen yang membimbing mata kuliah Konsep Dasar PPKN SD,
yang dengan sabar memberikan materi serta arahan yang sangat bermanfaat dalam
menyelesaikan makalah ini.
Sebagai manusia biasa tentu penulis tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik, saran, dan usul untuk
memperbaiki makalah ini dimasa yang akan datang yang sifatnya membangun dari dosen
pembimbing maupun pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan, terima kasih.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya mendidik warga negara menjadi Smart and good citizenship di sebuah
negara memerlukan pendidikan kewarganegaraan (Citizenship Education). Warga
negara yang baik tergantung kepada sistem kenegaraan atau kaidah yang berlaku di
Negara tersebut, pendidikan kewarganegaraan bukan hanya menjadikan warga negara
yang baik, memahami hak dan kewajiban, tetapi pendidikan kewarganegaraan juga
menumbuhkan dan mengembangkan pengetahuan individu agar bisa berpartisipasi
dalam sistem politik dan hal itu di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar
tercapainya hakikat demokratis.
Latar belakang lahirnya pendidikan kewarganegaraan disebabkan oleh
permasalahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di sebuah negara, ada
beberapa hal yang mempengaruhi lahirnya pendidikan kewarganegaraan antara lain:
kondisi geografis, sejarah lahirnya sebuah negara, keberagaman, globalisasi, keadaan
politik serta sosial budaya yang ada di sebuah negara.
Mulai terkikisnya moral anak bangsa pada zaman sckarang ini, merupakan
sebuah teguran cukup keras bagi semua kalangan umum dan bagi pendidik
khususnya. Dalam mengatasi hal ini pendidik harus bisa mengintegrasikan setiap
mata pelajaran menjadi pendidikan yang berkarakter baik secara langsung maupun
tidak langsung. Termasuk dalam matapelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang
mengajarkan untuk berperilaku sesuai norma-norma yang ada. Oleh karena itu,
melalui tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar kami ingin
membahas lebih dalam mengenai globalisasi dalam Pendidikan, konsep global
citizenship education dan urgensi global citizenship education.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas terkemukakan beberapa rumusan masalah yang akan di
C. Tujuan
Dari beberapa rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan di buatnya suatu
PEMBAHASAN
berbagai kchidupan sosial yang ada di keluarga, sckolah, maupun di masyarakat serta
berorientasi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang kritis dan
partisipatif dengan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri sehingga berguna bagi
berbagai kehidupan sosial yang ada di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat serta
berorientasi untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang kritis dan
partisipatif dengan berakar pada nilai-nilai budaya sendiri sehingga berguna bagi
dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu,
bertujuan untuk pembentukan karakter peserta didik yang berilmu dan berahklak
memfokuskan pada pembentukkan karakter peserta didik sebagai makhluk sosial yang
diharapkan nantinya mampu menjadi warga negara yang baik dengan berpegang
teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Hal ini dapat dilihat dalam pembahasan PKn
yang berusaha menghubungkan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya serta
lingkungan maupun budayanya. sangat penting dimiliki oleh peserta didik yang kelak
akan menjadi warga negara ee ada dan berpartisipasi aktif di era global.
1. Globalisasi
Arus globalisasi yang sudah terjadi sejak abad ke 20, memaksa setiap
Kata “globalisasi” dari kata global yang berarti universal atau ruang
antara lain :
dipertemukan.
ditandai dengan adanya kemampuan akses infomasi secara cepat. Hal ini
ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini dikuasai atau didominasi oleh
tertinggal dari negara maju baik dari segi sosial, ekonomi, dan budaya.
pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan
dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah
seluruh dunia dapat diperoleh melalu internet. Bagi siswa tentu ini
Indonesia memiliki standar yang sama atau lebih bagus dari negara-
mampu bersaing.
dan internet, telah membawa perubahan yang luar biasa dalam dunia
materi belajar.
menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Hal ini dapat ditunjukkan
orang tua murid dengan label uang komite atau uang sumbangan
yang lengkap dan dalam waktu singkat. Namun hal ini justru memicu
secara langsung.
pendidikan.
tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta, jauh lebih mahal jika
tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dan
situs pornografi yang dapat diakses oleh semua orang termasuk para
siswa. Hal itulah merupakan awal dari pergeseran budaya yang tidak
of young people for their roles and responsibilities as citizens and, in particular,
preparatory process.
dirumuskan secara luas untuk mencakup proses penyiapan generasi muda untuk
mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus,
kebersamaan antar sesama umat manusia, saling perhatian, pengertian dan tolong
semakin pesatnya arus globalisasi. Global citizenship atau warga negara global adalah
mereka yang menempatkan dirinya sebagai bagian dari warga negara global dan
mampu berperan aktif dalam kehidupan masyarakat dunia paling tidak dalam
permasalahan global yang diakibatkan globalisasi, dan hal itu menjadi permasalahan
adalah hal yang sangat penting dalam penyelesaian permasalahan global. Oleh karena
itu, konsep global citizenship education lahir dengan harapan mampu meningkatkan
keterlibatan warga negara dan membentuk rasa empati serta tanggung jawab setiap
dan sikap yang membuat peserta didik menjadi warga negara yang menyadari
posisinya sebagai bagian dari warga negara global, aktif dalam menjalankan
perannya, kritis dalam menanggapi isu-isu global serta mudah bergaul dengan warga
hak dan kewajiban warga negara saja, tetapi lebih luas juga bertujuan untuk
untuk menciptakan persamaan persepsi setiap orang terhadap persamaan tugas, hak
dan kewajiban warga negara dalam lingkup kehidupan global tanpa membeda-
bedakan suku, agama, ras, dan setiap kelompok yang sebenarnya sama-sama memiliki
hak asasi. Tujuan tersebut menjadi dasar diadakannya pendidikan warga negara
global.
untuk membekali warga negara dengan kompetensi atau kemampuan yang relavan
dengan kebutuhan dan tuntutan kehidupan global tersebut. Meskipun harus disadari
mumpuni warga negara global. Aspek politik, ekonomi, budaya, bahkan relasi
kekuasaan juga bisa menjadi instrumen pendukung lahirnya warga negara global yang
edukasi yang memfokuskan diri pada kesempatan seluruh warga negara untuk
berpartisipasi dalam pembangunan agar masyarakat dan bangsanya menjadi lebih
baik, sehingga egara menjadi tempat yang sama dan nyaman untuk ditinggali,
generasi muda menjadi lebih baik daripada diri sendiri, serta menyadari bahwa setiap
warganegara dunia.
5. Berpartisipasi dan berperan luas dalam masyarakat mulai tingkat lokal sampai
global.
6. Memiliki kemauan untuk bertindak dan membuat dunia sebagai suatu tempat
yang patut.
kewarganegaraan, masalah- masalah global, identitas global, dan hak asasi manusia
yang universal (Davies & Ross, 2018). Pendidikan kewarganegaraan global memiliki
sebagai salah satu pendidikan yang diberikan kepada pelajar (Kiwan, 2018).
mengembangkan konsepsi dengan misi belajar untuk hidup bersama. UNESCO pada
kerangka kerja berupa panduan kurikulum internasional untuk semua fase usia dan
jenjang pendidikan baik formal maupun non formal. Kurikulum internasional yang
keadilan, toleran, inklusif, dan berkelanjutan baik pada tingkat lokal maupun global
kemanusiaan yang sama dan komunitas, serta saling ketergantungan ekonomi, politik,
dan sosial budaya (Cotton dkk., 2019). Pendidikan kewarganegaraan global bertujuan
untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peserta didik terkait masalah dan rasa
membayangkan, memahami, dan bertindak sebagai warga dunia baik di tingkat lokal,
tanggung jawab agar menjadi warga negara yang aktif dengan hati nurani global, serta
(b) membentuk warga negara yang sadar akan pemahaman kritis tentang globalisasi,
terlibat di dalam masalah lokal maupun global, dan sadar akan peran untuk masa
perubahan sosial baik tingkat lokal, nasional, regional, dan global (Franch, 2019).
yang baik dengan dibekali keterampilan dalam komunitas dunia yang terglobalisasi
di abad 21 membekali peserta didik agar mampu menjadi warga negara global yang
berbagai negara di belahan dunia yang telah menerapkannya dalam kebijakan nasional
sebagai disiplin ilmu tersendiri dan prioritas utama dalam pendidikan di sekolah
berpartisipasi dalam komunitas lokal, nasional, dan global. Fokus pendidikan yang
berorientasi pada literasi kewarganegaraan juga telah dirancang oleh Negara Kanada
untuk mempromosikan keterlibatan aktif warga negara pada isu-isu global (Pashby,
negara-negara maju di Asia seperti Hong Kong, Taiwan, dan China. Penambahan isu-
isu global sudah menjadi bagian dari kurikulum sekolah di negaranegara Afrika dan
tidak bisa lepas dari tingkat artikulasinya yaitu nasional, internasional, dan global
etika, dan terlibat aktif dalam permasalahan nasional dan juga internasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
yakni dampak positif dan negatif. Adapun. konsep global citizenship education lahir
dengan harapan mampu meningkatkan keterlibatan warga negara dan membentuk rasa
empati serta tanggung jawab setiap orang sebagai bagian dari warga negara global.
Tersedia: https://badilag.mahkamahagung.go.id/artikel/publikasi/artikel/pengaruh-
Oktober 2022.
Cotton, D. R. E., Morrison, D., Magne, P., Payne, S., & Heffernan, T. (2019). Global
23(3), 346-364.
Davies, I. & Ross, A. (2018). Europe and Global Citizenship. London: Palgrave Macmillan.
Exsposito, P. L., & McCowan, T. (2013). Editorial: Citizenship and Education in Latin
Fernekes, W. R. (2016). Global Citizenship Education and Human Right Education: Are
They Compatible with U.S. Civic Education?. Journal of International Social Studies,
6(2), 34-57.
Franch, S. (2019). Global Citizenship Education Between Qualification, Socialization, and
Hamijoyo. Santoso S. 1990. ”Lima Jurus Strategi Dasar Pendidikan, dalam Era Globalisasi,
Nanggala, A., & Malihah, E. (2020). Peran Tradisi Irung-Irung dalam Memperkuat Civic
Pashby, K. (2018). Identity, Belonging, and Diversity in Education for Global Citizenship:
Palgrave Macmillan.
Peterson, A., Milligan, A., & Wood, B. E. (2018). Global Citizenship Education in
Macmillan.
Sundaram, V. (2018). Gender, Sexuality and Global Citizenship Education: Addressing the
Palgrave Macmillan.
Sutrisno, Sapriya, Komalasari, K., & Rahmad. (2021). Implementasi Model Pembelajaran