Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Ray Ramadhan

Nim: 044552242

Nama matkul: Hukum Agraria

Kode/nama upbjj :Tarakan

Jawaban :

Peralihan hak atas tanah dengan cara jual beli Pada dasarnya setiap peralihan hak atas tanah tanah
tersebut harus dibuktikan dengan surat yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (“PPAT”),
berdasarkan Pasal 37(1) Keputusan Pemerintah No. 24 tahun 1997 sehubungan dengan pendaftaran
tanah ("PP 24/1997") sebagai berikut: Peralihan hak atas tanah dan hak milik atas rumah susun dengan
cara jual beli, tukar menukar, Keuntungan, penghasilan dalam masyarakat dan perbuatan hukum lain
yang berkaitan dengan pemindahan hak, kecuali pengalihan hak secara lelang hanya dapat didaftarkan
apabila dibuktikan dengan surat tertulis oleh PPAT yang berwenang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Jadi pada dasarnya itu harus menjadi jual beli antara Anda dan Tuan
Majoli ditentukan dalam Perjanjian Jual Beli (“AJB”) yang telah disahkan oleh PPAT dan selanjutnya
disampaikan kepada kepala agen real estat untuk pendaftaran real estat (akuisisi). sertifikat atau
sertifikat kepemilikan tanah).

Diasumsikan bahwa sertifikat nasional yang disebutkan di sini adalah pendaftaran AJB Disetujui oleh
PPAT lembaga negara, yang kemudian dijadikan dasar Perolehan sertifikat properti (AJB sebagai dasar
untuk mendapatkan sertifikat properti), jika tidak tersedia Registrasi AJB, kemudian bobot bukti yang
mengarah pada kejadian tersebut Pengalihan hak atas tanah yang disengketakan pasti tidak kuat,
terutama di pengadilan Perlu juga dicatat bahwa AJB saja tidak cukup untuk membuktikan kepemilikan.
Sebagaimana dijelaskan dalam Akta PPAT dan Bukti Kepemilikan Tanah, AJB benar-benar dapat
membuktikan bahwa pembelian dan penjualan real estat telah terjadi. Namun, Bukti kepemilikan tanah
yang kuat hanya dapat ditegakkan dengan keberadaannya Akta tanah sebagai bukti hak atas tanah.

Anda mungkin juga menyukai