Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Muhammad Fandi


NIM : 835144853
Mata Kuliah : PDGK4502 Pengemb. Kur. & Pembel. di SD
Semester :9

Soal
1. Kurikulum di Indonesia sudah banyak mengalami perubahan mulai dari 1968 sampai dengan
kurikulum 2013. Berdasarkan pernyataan tersebut anda diminta untuk :
a. Menjelaskan berdasarkan teori relevan mengenai perubahan kurikulum!
b. Apa jadinya apabila kurikulum tidak berubah?
2. Pada Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajarannya.
Anda diminta untuk menjelaskan :
a. Urutan dan penjelasan dari pendekatan saintifik
b. Membuat rencana pembelajaran sederhana yang sesuai dengan pendekatan tersebut.
3. Pada masa pandemik ini tentu mengharuskan guru membuat keputusan situasional terkait dengan
kurukum dan proses pembelajaran yang diberikan. Anda diminta untuk menjelaskan
a. Mengapa perlu dilakukannya penyederhanaan kurikulum pada saat pandemik ini?
b. Jelaskan proses pembelajaran seperti apa yang paling sesuai dengan situasi seperti sekarang
ini!
Jawaban
1. Jawaban nomor 1
a. Menurut Soetopo dan Soemanto (1991: 38) kurikulum disebut mengalami perubahan bila
terdapat adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara dua periode
tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja. Kemudian, Nasution (2009:
252), berpendapat bahwa perubahan kurikulum mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-
cara untuk mencapai tujuan itu. Perubahan kurikulum juga disebut pembaharuan atau inovasi
kurikulum. Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa perubahan
kurikulum berarti adanya perbedaan dalam satu atau lebih komponen kurikulum antara periode
tertentu, yang disebabkan oleh adanya usaha yang disengaja.mengubah semua yang terlibat di
dalamnya, yaitu guru, murid, kepala sekolah, pemilik sekolah, juga orang tua dan masyarakat
umumnya yang berkepentingan dalam pendidikan.
Menurut Soetopo dan Soemanto (1991: 40-41), terdapat beberapa faktor yang dianggap
menyebabkan terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa ini, yaitu:
o Bebasnya sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis.
Dengan merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama ini
mereka telah dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan
cita-cita nasional merdeka. Untuk itu, mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang
cukup penting di dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.
o Perkembangan IPTEK yang pesat sekali. Di satu pihak, perkembangan dalam berbagai
cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah menghasilkan diketemukannya teori-
teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di dalam ilmu pengetahuan psikologi,
komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan diketemukannya teori dan cara- cara baru di
dalam proses belajar mengajar. Kedua perkembangan di atas, dengan sendirinya
mendorong timbulnya perubahan dalam isi maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
o Pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia dengan bertambahnya penduduk, maka
makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan. Hal ini menyebabkan
bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam pendidikan perlu
ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan
yang semakin besar. Ketiga faktor di atas itulah yang secara umum banyak mempengaruhi
timbulnya perubahan kurikulum yang kita alami dewasa ini. Perkembangan kurikulum
seperti spiral, tidak sebagai lingkaran, jadi kita tidak kembali kepada yang lama, tetapi
pada suatu titik di atas yang lama.
Menurut Soedijarto, (2011) Indonesia telah banyak mengalami perubahan kurikulum, di
antaranya kurikulum 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, dan terakhir
2013. Perubahan kurikulum sering dipengaruhi oleh faktor politik. Contohnya kurikulum 1964
disusun untuk meniadakan MANIPOL-USDEK, kurikulum 1975 digunakan untuk
memasukkan Pendidikan Moral Pancasila, dan kurikulum 1984 digunakan untuk memasukkan
mata pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Kurikulum 1994, di samping
meniadakan mata pelajaran PSPB juga untuk mengenalkan kurikulum SMU yang menjadikan
pendidikan umum sebagai pendidikan persiapan ke perguruan tinggi. Pendidikan masa depan
perlu dirancang guna menjawab harapan dan tantangan terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi. Sistem pendidikan yang dibangun tersebut perlu berkesinambungan dari pendidikan
prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi (Badan Penelitian
Diknas, 2014: 12), sehingga ditemukan solusi kurikulum pendidikan yang tepat.
b. Jika kurikulum tidak berubah makan kita akan kesulitan dalam mengatasi situasi yang cepat
berubah dan penuh dengan ketidakpastian yang merupakan kompetensi penting dalam
menghadapi abad ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, siswa tidak bisa belajar karena
kurikulumnya kurang mengikuti zaman.
2. Jawaban nomor 2
a. Langkah-langkah Pembelajaran Saintifik :
1. Mengamati (Observing)
Kegiatan mengamati ini bisa dilakukan dengan bantuan media multimedia pada berita dan
video, serta bisa dilakukan secara langsung. Tujuan dari langkah ini adalah agar siswa
mampu menemukan masalah yang belum ada ada solusi pemecahannya. Di sini guru bisa
membantu siswa untuk melakukan menginvestigasi terhadap masalah tersebut.
2. Menanya (Questioning)
Setelah mengamati, siswa diminta untuk membuat berbagai pertanyaan yang belum
mereka pahami terkait dengan materi yang mereka pelajari. Pertanyaan dapat berupa
pengetahuan konseptual, faktual, hingga hipotetik. Pada langkah ini, guru diharapkan
memiliki kesiapan yang matang dalam menentukan cara atau pemilihan media yang sesuai
dengan karakteristik siswa serta relevan dengan materi, sehingga siswa akan tertarik dan
terstimulus dengan baik dalam kegiatan ini.
3. Mengumpulkan Informasi atau Mencoba (Experimenting)
Langkah ini dapat dilakukan dengan menggali atau mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber dengan berbagai cara, di antaranya bereksperimen, diskusi, demonstrasi, membaca
buku, mencari di internet, mengumpulkan data melalui angket, wawancara narasumber,
dan sebagainya. Pada tahap ini, gur juga diharapkan bisa menjadi fasilitator untuk referensi
belajar untuk siswa dalam mengumpulkan data.
4. Mengolah atau Menganalisis Data (Associating)
Pada tahap ini, siswa diminta memanfaatkan data yang ada untuk memecahkan masalah.
Guru berperan dalam membimbing dan membina agar siswa bisa menghubungkan data
yang telah terkumpul untuk membuat kesimpulan. Aktivitas ini dilakukan agar siswa
mampu menganalisis hasil kerja yang telah dilakukan serta dapat membandingkan hasil
kerjanya dengan siswa lainnya. Selanjutnya, guru dapat melakukan penilaian pada tahap
ini berupa proses mengembangkan interpretasi, argumentasi serta kesimpulan terkait
informasi dari dua fakta atau konsep.
5. Mengomunikasikan (Communicating)
Tahap terakhir yaitu saatnya siswa untuk mengomunikasikan hasil dari proses belajar yang
telah dilakukan. Siswa dapat mengomunikasikannya dalam bentuk laporan atau makalah
yang di dalamnya memuat bagan, diagram, atau grafik. Siswa menyusun hasil yang didapat
secara runtut dan sistematis mulai dari proses, hasil, hingga kesimpulan secara lisan dengan
mempresentasikannya di depan kelas.
b. Rancangan pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : SD Negeri 02 Batang


Kelas / Semester : 2 /1
Tema : Hidup Rukun (Tema 1)
Sub Tema : Hidup Rukun di Rumah (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke : 2
Alokasi waktu : 1 Hari

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menyebutkan bunyi sila-sila dalam Pancasila dengan benar
2. Siswa mampu menceritakan pengalaman penerapan salah satu sila Pancasila dengan benar
dalam kehidupan di rumah.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pembukaan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan 15 menit
Membaca Doa (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman peserta
didik (Apersepsi)
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan ➢ Siswa mengamati gambar perisai burung Garuda yang terdapat
Inti simbol-simbol pada Pancasila. (Langkah Saintifik:
Mengamati)
➢ Siswa dibimbing guru untuk memahami simbol-simbol
Pancasila.
➢ Siswa mengamati simbol sila pertama, kedua, ketiga, keempat,
dan kelima. (Hots)
➢ Siswa membuat pertanyaan terkait simbol-simbol Pancasila
setelah diberi stimulus oleh guru. (Langkah Saintifik:
Menanya)
➢ Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab bersama dengan
format diskusi, yang berani menjawab akan mendapat hadiah.
➢ Siswa bersama-sama membaca teks Pancasila seperti terdapat
pada Buku Siswa.
➢ Siswa memasangkan simbol dengan bunyi sila-sila pada
Pancasila.
➢ Siswa menunjuk gambar simbol sila-sila pada Pancasila,
kemudian menuliskan bunyi sila yang sesuai.
➢ Guru mengamati kemampuan siswa dalam memasangkan
simbol dengan sila-sila pada Pancasila (Rubrik Penilaian 1,
PPKn KD 3.1 dan KD 4.1). Sikap yang dikembangkan adalah
teliti.
(Creativity and Innvation)
➢ Siswa mengamati gambar-gambar keluarga yang beribadah
sesuai dengan agamanya masing-masing.
➢ Siswa menyebutkan bunyi sila pada Pancasila yang sesuai
dengan gambar-gambar yang ditunjukkan.
➢ Guru memotivasi siswa agar menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan beribadah di dalam keluarga.
➢ Siswa mencari informasi mengenai contoh-contoh
pengamalan sila pertama Pancasila. Kemudian, siswa dapat
menunjukkan contoh-contoh penerapan sila pertama dalam
kehidupannya. (Langkah Saintifik: Mencoba)
➢ Siswa menceritakan pengalamannya dalam menerapkan sila
pertama Pancasila dalam kehidupannya.
➢ Guru mengamati pemahaman siswa mengenai pengamalan sila
pertama pada Pancasila di rumah. (Rubrik Penilaian 1, PPKn
KD 3.1 dan KD 4.1), sikap yang dikembangkan adalah percaya
diri.
Ayo Berdiskusi
➢ Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri atas 3–4 siswa.
➢ Siswa membaca teks percakapan yang terdapat Buku Siswa.
Teks tersebut digunakan untuk mencapai muatan PPKn dan
Bahasa Indonesia.
➢ Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai bahan diskusi
di dalam kelompoknya. (Langkah Saintifik: Menganalisis
Data)
➢ Siswa dapat menyebutkan ungkapan yang terdapat dalam teks
cerita tentang hidup rukun. Guru menggunakan Rubrik
Penilaian 2 untuk mengamati kemampuan siswa.
➢ Pertanyaan nomor 2, 3, dan 4 untuk mencapai KD PPKn (KD
3.1 dan 4.1).
➢ Guru menggunakan Rubrik Penilaian 1 untuk mengamati
kemampuan siswa.
➢ Siswa menceritakan tentang pengalamannya menerapkan sila
kedua Pancasila di rumah.
➢ Sikap yang dikembangkan pada kegiatan diskusi ini adalah
percaya diri dan santun. Pada kegiatan diskusi diterapkan
pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menggali
informasi, menalar, mengomunikasikan).
(Critical Thinking and Problem Formulation)
➢ Siswa berpasangan dengan teman di sebelahnya
memperagakan percakapan.
➢ Sebelum bermain peran, siswa membaca terlebih dahulu teks
percakapan.
➢ Siswa dibimbing guru untuk memberikan penekanan pada
ungkapan yang terdapat pada teks percakapan. Siswa bermain
peran, guru mengamati kemampuan siswa dalam melakukan
percakapan berdasarkan rubrik penilaian. Sikap yang diamati
adalah percaya diri.
Kegiatan Bersama Orang Tua
➢ Siswa menceritakan kembali kepada orang tua mengenai
ungkapan yang dipelajari di sekolah. Siswa mencari ungkapan
yang lain dengan dibimbing oleh orang tua, misalnya mencari
dari buku bacaan anak yang ada di rumah, kemudian membuat
kalimat tentang kerukunan di rumah menggunakan ungkapan
tersebut. (Langkah Saintifik: Mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini 15 menit
2. Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
3. Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan
menambahkan informasi dari siswa lainnya.
4. Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan
nasionalisme, persatuan, dan toleransi.
5. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

C. PENILAIAN (ASESMEN)
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Sikap
Sikap siswa yang muncul ketika proses pembelajaran.
Contoh Format Jurnal untuk Penilaian Sikap
No Tanggal Nama siswa Catatan Butir sikap Tindak lanjut
perilaku
1 Zaydan
2 Najwa
3 Raffa
... Dan
seterusnya

b. Pengetahuan dan Keterampilan


Penilaian dan panduan konversi nilai dapat dilihat contohnya pada
Pembelajaran 1.
Contoh Rubrik:

PPKN
Rubrik Bercerita Penerapan Sila Pertama pada Pancasila (KD 3.1 dan KD 4.1)
Skor
Aspek/ Kriteria
4 3 2 1
Menyebutkan Semua contoh Dua contoh Satu contoh Belum bisa
contoh perilaku penerapan sila penerapan sila penerapan sila menyebutkan
sesuai dengan pertama pertama pertama penerapan sila
sila pertama pada pancasila pancasila pancasila pertama
pancasila, disebutkan disebutkan disebutkan pancasila
minimal 3 contoh dengan benar dengan benar dengan benar disebutkan
dengan benar
Kesesuaian Isi Isi cerita sesuai Ada sebagian Ada sebagian Cerita tidak
cerita dengan dengan cerita yang cerita yang sesuai dengan
penerapan sila penerapan sila belum selesai belum sesuai, penerapan sila
pertama pada pertama pada diceritakan tanpa diceritakan pertama pada
pancasila pancasila bantuan guru dengan bantuan pancasila
diceritakan tanpa guru
bantuan guru
Sikap yang diamati dan dikembangkan adalah percaya diri

Mengetahui Batang, 5 November 2022


Kepala Sekolah Guru Kelas II

YUSTIN SUSANTI, M.Pd MUHAMMAD FANDI


NIP. 196205291982011001 NIP. -...........................

3. Jawaban soal nomor 3


a. Penyederhanaan kurikulum perlu dilakukan saat adanya pandemi covid-19 karena kondisi
tersebut mengharuskan pembatasan pembelajaran baik dilakukan secara daring ataupun tatap
muka dengan waktu dan kegiatan yang dibatasi dan disesuaikan dengan protokol kesehatan.
Hal tersebut berakibat pada efektivitas implementasi kurikulum yang tidak terlaksana dengan
baik sehingga semua kompetensi tidak mendapat porsi yang sesuai pada pelaksanaan
pembelejaran. Oleh karena itu kurikulum pada masa pandemi perlu disederhanakan sehingga
kompetesi dan target pembelajaran yang tertuang pada kurikulum dapat diimplementasikan
secara efektif dan sesuai secara kuantitas, kualitas, dan prioritas kompetensi dasar.
b. Pembelajaran yang sesuai dengan situasi pandemi adalah pembelajaran secara luring dan
daring, karena tidak dapat selalu menggunakan pembelajaran daring mengingat terdapat
beberapa aspek pembelajaran yang mengharuskan situasi tatap muka antara guru dan murid.
Pembelajaran dapat dilaksanakan menggunakan beberapa media seperti goog meet, microsoft
teams ataupun google classroom. Dengan berbagai media tersebut guru dapat menggelar
pembelajaran daring secara interaktif dan memberikan tugas daring.

Anda mungkin juga menyukai