Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Budaya Organisasi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Prilaku Organisasi

Dosen: Alam Tarlam S.Ud., M.Ag.

Disusun oleh :

Amelia Fitriyani 2122.04.0230

Sindia Nabilah 2122.04.0283

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

MIFTAHUL HUDA SUBANG

Jl. Rancasari Dalam No B33, Pamanukan, Rancasari, Rancasari Kec. Pamanukan,

Kabupaten Subang, Jawa Barat 41254


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca baik sebagai penambah pengetahuan maupun sebagai pedoman bilamana
diperlukan. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Subang, Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................1

C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Budaya Organisasii.....................................................................2

B. Karakteristik Budaya Organisasi.................................................................2

C. Jenis-jenis Budaya Organisasi.....................................................................3

D. Fungsi Budaya Organisasi..........................................................................3

E. Pembentukan Budaya Organisasi .....................................................................4

F. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap kinerja ................................................5

BAB III PENUTUP .........................................................................................................6

KESIMPULAN .....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi mempunyai budayanya masing-masing yang menjadi ciri


khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi mempunyai peranan yang cukup
penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat memberikan
kenyamanan yang kemudian menunjang kinerja anggotanya. Sebaliknya budaya
organisasi yang kurang baik atau yang kurang sesuai dengan pribadi anggotanya akan
memicu penurunan kinerja setiap anggotanya.

Namun dalam hal menciptakan serta menumbuhkan sebuah budaya organisasi


tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja. Ada banyak faktor-faktor
lainya yang harus diperhatikan. Diperlukan pemikiran yang matang untuk dapat
menciptakan, menumbuhkan dan mengembangkan budaya yang akan berdampak bagi
perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu budaya organisasi?
2. Apa saja karakteristik budaya organisasi?
3. Apa saja jenis-jenis budaya organisasi?
4. Apa saja fungsi budaya organisasi?
5. Bagaimana pembentukan budaya organisasi?
6. Apa pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu budaya organisasi.
2. Untuk mengetahui karakteristik budaya organisasi.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis budaya organisasi.
4. Untuk mengetahui fungsi budaya organisasi.
5. Untuk mengetahui pembentukan budaya organisasi.
6. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Budaya Organisasi


Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai perangkat system nilai-nilai
(values), keyakinan-keyakinan (beliefs), asumsi-asumsi (assumptions), atau norma-
norma yang telah lama berlaku, disepakati dan diikuti oleh para anggota suatu
organisasi sebagai pedoman perilaku dan pemecahan masalah-masalah organisasinya.

Budaya organisasi juga disebut budaya perusahaan, yaitu seperangkat nilai-


nilai atau norma-norma yang telah relatif lama berlakunya, dianut bersama oleh para
anggota organisasi sebagai norma perilaku dalam menyelesaikan masalah-masalah
organisasi. Dalam budaya organisasi, terjadi sosialisasi nilai-nilai dan
menginternalisasi dalam diri para anggota, menjiwai orang per orang dalam organisasi
dengan demikian maka budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan jiiwa para
anggota organisasi (Kilman dalam Sutrisno, 2019).

B. Karakteristik Budaya Organisasi


Penelitian menunjukan bahwa ada tujuh karakteristik budaya organisasi, yaitu:
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk
bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan
presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam
organisasi.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim
ketimbang pada individu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dan pertumbuhan.

2
C. Jenis-jenis Budaya Organisasi
Menurut Kreitner dan Kinicki (2013;31) bahwa secara umum terdapat tiga
jenis budaya organisasi yaitu;
1) Budaya konstruktif
Budaya konstruktuf adalah budaya dimana para pegawai/anggota didorong
untuk berinteraksi dengan orang lain dan mengerjakan tugas dan proyeknhya
dengan cara yang akan membantu mereka dalam memuaskan kebutuhannya
untuk tumbuh dan berkembang. Tipe budaya ini mendukung keyakinan
normative yang berhubungan dengan pencapaian tujuan aktualisasi diri,
penghargaan yang manusiawi dan persatuan.
2) Budaya pasif-depensif
Budaya ini bercirikan keyakinan yang memungkinkan bahwa pegawai/anggota
berinteraksi dengan pegawai/anggota lain dengan cara yang tidak mengancam
keamanan kerja sendiri. Budaya ini mendorong keyakinan normatif yang
berhubungan dengan persetujuan, konvensional, ketergantungan, dan
penghidupan.
3) Budaya agresif-depensif
Budaya ini mendorong pegawai/anggotanya untuk mengerjakan tugasnya
dengan kerja keras untuk melidungi keamanan kerja dan status kerja mereka.
Tipe budaya ini lebih bercirikan keyakinan normative yang mencerminkan
oposisi, kekuasaan, kompetitif dan perfeksionis.

D. Fungsi Budaya Organisasi


Menurut Andreas Lako (2006;31) fungsi budaya organisasi sebagai berikut;
a) Memberikan sense of identity kepada anggota organisasi untuk memahami
visi, misi dan menjadi bagian integral dari organisasi.
b) Menghasilkan dan meningkatkan komitmen terhadap misi organisasi.
c) Memberikan arah dan memperkuat standart perilaku untuk mengendalikan
pelaku organisasi agar melaksanakan tugas dan tanggungjawab mereka secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah
disepakati bersama.
d) Membantu dalam mendesain kembali sistem pengendalian manejemen.

3
e) Membantu manajemen dalam penyususunan skema sistem kempensasi
manajemen untuk eksekutif dan pegawai.
f) Sebagai sumber daya kompetitif perusahaan apabila dikelola dengan baik.

E. Pembentukan Budaya Organisasi


Proses pembentukan budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins, dapat
dilihat pada gambar berikut:

Seperti terlihat pada gambar diatas, setelah suatu budaya terbentuk, praktik-praktik di
dalam organisasi bertindak mempertahankannya. Tiga kekuatan memainkan bagian
sangat penting dalam mempertahankan budaya antara lain:
1. Seleksi, tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah mengidentifikasi dan
memperkerjakan individu-individu yang mempunyai pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan melakukan pekerjaan dengan sukses di dalam organisasi itu.
2. Manajemen puncak, tindakan manajemen puncak juga mempunyai dampak besar
pada budaya organisasi.
3. Sosialisasi, yaitu proses adaptasi karyawan/anggota dengan budaya organisasi.
Dan terdapat tiga tahap yaitu:
a. Tahap pra-kedatangan, kurun waktu pembelajaran dalam proses sosialisasi
yang terjadi sebelum seorang anggota baru bergabung dengan organisasi itu.
b. Tahap keterlibatan, tahap dalam proses sosialisasi dimana seorang anggota
baru menaksirkan seperti apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi
kemungkinan bahwa harapan dan kenyataan dapat berbeda.
c. Tahap metamorphosis, dimana seorang anggota baru menyesuaikan diri pada
norma dan nilai kelompok kerjanya.

4
F. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Budaya organisasi yang benar-benar dikelola sebagai alat manajemen akan
berpengaruh dan menjadi pendorong bagi pegawai untuk berperilaku positif, dedikatif
dan produktif (Sutrisno dalam Sulaksono, 2015). Nilai-nilai budaya itu tidak tampak,
tetapi merupakan kekuatan yang mendorong perilaku untuk menghasilkan efektivitas
kinerja.

Kinerja atau prestasi kerja individu sangat dipengaruhi oleh budaya nasional
yang menjadi inspirasi lahirnya budsaya organisasi, jika perusahaan memiliki budaya
organisasi yang baik maka kepuasan kerja akan menjadi tinggi dan berdampak pada
peningkatan kinerja. Sebaliknya jika budaya organisasi tidak sehat, maka hal itu akan
memicu penurunan kinerja individu anggota organisasi yang pada gilirannya akan
berpengaruh terhadap kinerja organisasi (Sopiah dalam Sulaksono, 2105).

5
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Budaya organisasi yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah relatif
lama berlakunya, dianut bersama oleh anggota organisasi sebagai norma perilaku dalam
menyelesaikan masalah-masalah organisasi.
Kemudian, dalam budaya organisasi terdapat pula karakteristik dan fungsi yang mana
keduanya mengarah pada penyelenggaraan organisasi yang baik dan benar dan berhasil
menerapkan budaya organisasi tersebut.
Ada tiga jenis budaya organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2008:83), yaitu
Budaya Konstruktif, Budaya Pasif-Defensif, dan Budaya Agresif-Depensif.
Dimensi budaya organisasi dapat dirasakan keberadaannya melalui perilaku anggota
organisasi tersebut.
Budaya organisasi tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja karena dapat menjadi
pendorong untuk berperilaku positif, dedikatif, dan produktif.
Yang terakhir, pembentukan budaya organisasi membuntuhkan waktu yang lama
karena budaya itu cenderung berakar.

6
DAFTAR PUSTAKA

Monica C (2018) '' Budaya Organisasi'' diakses pada tanggal 31 Mei 2022 pukul 23.18 dari
https://www.academia.edu/35693429/Makalah_Budaya_Organisasi

Sutrisno, H. E. (2019). Budaya organisasi. Prenada Media.

Sulaksono, H. (2015). Budaya Organisasi dan Kinerja. Deepublish.

Muis, M. R., Jufrizen, J., & Fahmi, M. (2018). Pengaruh budaya organisasi dan komitmen
organisasi terhadap kinerja karyawan. Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi
Syariah), 1(1), 9-25.

Anda mungkin juga menyukai