Laporan Lengkap Praktikum
Laporan Lengkap Praktikum
BIOLOGI
KELOMPOK 6
GOLONGAN C
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM
BIOLOGI
Oleh:
KELOMPOK 6
GOLONGAN C
ii
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Kelompok :6
Mengetahui,
Menyetujui,
iii
Prof.Dr. Shahabuddin,M. Si
NIP. 19690612 199803 1 006
RINGKASAN
Pada pengamatan potongan huruf “p” didapati hasil jika preparat digeser ke
kekanan maka bayangan obyek akan kekiri dan jika kaca preparat digeser ke
kanan maka bayangan akan kekiri. Pada pengamatan butir pati kentang ketika
ditetesi larutan iodium maka mengalami perubahan warna menjadi biru keungu-
unguan. Pada pengamatan sel tumbuhan didapati hasil bahwa pada percobaan
empelur batang ubi kayu, tidak memiliki nucleus dan sitopelasma sehingga
termaksuk sel mati. Pada percobaan bawang merah ketika ditetesi larutan iodium
berubah warna menjadi merah dan terdapat nucleus, sehingga termaksuk sel
hidup. Pada percobaan epitel rongga mulut sel sehingga tidak beraturan dan hanya
memiliki dinding sel dan nucleus, sehingga termasuk sel hewan. pada percobaan
pengamatan permealibilitas telur yang direndam dengan cuka menjadi lunak dan
mengalami perubahan ukuran dan ketika direndam dengan sirup, telur menjadi
elastis. pada pengamatan morfologi akar, batang dan daun memiliki struktur yang
dapat diliihat oleh mata manusia langsung sedangkan pada pengamatan anatomi
harus menggunakan alat bantu seperti mikroskop karena memiliki struktur yang
kecil. pada pengamatan bunga sempurna memiliki satu jenis kelamin saja. pada
iv
pada bunga tidak sempurna hanya memiliki satu jenis kelamin saja. pada
penguapan air. pada pengamatan fotosintesis percobaan satu yaitu Sachs daun ubi
dan pada percobaan kedua yaitu Ingenhousz, toples yang dilapisi plastik warna
hijau lebih banyak memiliki gelembung oksigen sedangkan pada toples warna
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Lengkap Pratikum Biologi Umum. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat
Umum
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. olehnya itu
dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang
pembacanya.
Penyusun
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
RINGKASAN iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR TABEL viii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................... 1
11 Pengenalan dan penggunaan mikroskop...................................
12 Pengamatan sel..........................................................................
13 Pengamatan tumbuhan..............................................................
14 Memahami konsep hokum mendel...........................................
15 Pengamatan transpirasi tumbuhan.............................................
16 Pengamatan fotosintesistumbuhan............................................
1.3. Manfaat .............................................................................................
viii
2.6.4 Prinsippercobaaningenhousz.....................................................
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENYUSUN
ix
DAFTAR GAMBAR
No
Halamam
1. Gambar bagan kerja mikroskop..................................................................
2. Gambar bagan kerja pati kentang...............................................................
3. Gambar bagan kerja empelur batang ubi kayu...........................................
4. Gambar bagan sel umbi lapis bawang merah.............................................
5. Gambar bagan kerja daun hydrilla verticilata.............................................
6. Gambar bagan kerja selaput rongga mulut.................................................
7. Gambar bagan kerja permeabilitas.............................................................
8. Gambar bagan kerja morfologi tanaman monokotil dan dikotil.................
9. Gambar bagan kerja anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil.................
10. Gambar bagan kerja reproduksi tumbuhan.................................................
11. Gambar bagan kerja hukum Mendel...........................................................
12. Gambar bagan kerja transpirasi tumbuhan.................................................
13. Gambar bagan kerja percobaan Sachs........................................................
14. Gambar bagan kerja percobaan Ingenhousz...............................................
15. Gambar mikroskop.....................................................................................
16. Gambar huruf “d”.......................................................................................
17. Gambar pati kentang...................................................................................
18. Gambar ubi kayu.........................................................................................
19. Gambar sel lapis umbi bawang merah........................................................
20. Gambar selaput rongga mulut.....................................................................
21. Gambar hydrilla verticilata.........................................................................
22. Gambar permeabilitas.................................................................................
23. Gambar morfologi akar...............................................................................
24. Gambar morfologi daun..............................................................................
25. Gambar morfologi bunga............................................................................
26. Gambar anatomi akar..................................................................................
27. Gambar anatomi batang..............................................................................
28. Gambar daun adam hawa............................................................................
29. Gambar kecambah hipogel dan epigel........................................................
30. Gambar grafik pengamatan laju transpirasi tanaman jagung (Zea mays)...
31. Gambar grafik pengamatan laju transpirasi tanaman cabai (Capsicum
annuum)
....................................................................................................................
32. Gambar grafik pengamatan laju transpirasi tanamn tomat (Solanum
lycopersicum)
....................................................................................................................
33. Gambar grafik pengamtan laju transpirasi control.....................................
34. Gambar grafik pengamatan laju fotosintesis percobaan Ingenhousz..........
x
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1. Tabel pengamatan permeabilitas telur pada cuka selama 72 jam...............
2. Tabel pengamatan permeabilitas telur pada sirup selama 72 jam..............
3. Tabel pengamatan konsep hukum Mendel.................................................
4. Tabel pengamatan laju transpirasi di luar ruangan.....................................
5. Tabel pengamatan laju transpirasi di dalam ruangan.................................
6. Tabel pengamatan laju fotosintesis percobaan Ingenhousz........................
xi
I. PENDAHULUAN
benda-benda kecil secara detail. Benda-benda tersebut tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang, tetapi dapat dilihat dengan mikroskop. Mikroskop ini memiliki
terlihat oleh mata manusia. Salah satu bidang yang membutuhkan perangkat bantu
mikrostruktur. Terutama dibidang sains, peneliti ketika meniliti pada objek yang
tersebar luas mikroskop digital. Saat praktek mikroskop digital dengan autofocus
digital tanpa fitur autofocus murah utama masih dibutuhkan tenaga manusia untuk
menentukan titiknya fokus dengan benar pada objek yang diperiksa. Sederhana,
mikroskop terdiri dari lensa objektif yang dekat dengan target dan lensa mata
dekat dengan pengamat. Untuk mencapai bayangan objek saat melihat, objek
dapat digunakan menerangi objek yang diamati. Itu berarti mengamati benda-
benda kecil pada benda hidup maupun benda mati (Hermawati et al, 2021).
Sel adalah unit struktural terkecil dari makhluk hidup, termasuk tumbuhan.
Sel tumbuhan berukuran atau panjang 10–100 μm, tetapi terkadang spesies
tumbuhan yang berbeda memiliki ukuran sel yang lebih besar. Sel tumbuhan
memiliki struktur yang berbeda dari sel hewan dan sel bakteri dan jamur. Sel
tumbuhan memiliki berbagai organel yang tidak dimiliki organisme lain, seperti
dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Dinding sel tumbuhan membuat sel tumbuhan
menjadi kaku dan memiliki bentuk yang tetap. Dinding sel tumbuhan dibagi
menjadi dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel primer terdiri
dari selulosa sedangkan dinding sel sekunder terdiri dari lignin. Vakuola adalah
mengubah daun dan organ tanaman lainnya menjadi hijau. Sel tumbuhan memiliki
kloroplast, inti sel, aparatus golgi dan retikulum endoplasma (Silalahi, 2019).
Tumbuhan adalah makhluk hidup di bumi yang dapat hidup di suatu tempat
dengan iklim yang berbeda. Tanaman membutuhkan air dan cahaya matahari
untuk tumbuh Tumbuhan memiliki akar, daun, cabang, batang, bunga dan buah.
Itu sebabnya tumbuhan sangat bermanfaat bagi orang dan hewan. Namun tidak
semua tanaman bermanfaat, ada juga yang beracun. Morfologi tumbuhan adalah
ilmu yang mempelajari struktur organ luar tumbuhan dan mengetahui akar, daun,
batang, buah, bunga dan biji serta fungsi dari masing-masing organ tumbuhan.
tumbuhan. Tumbuhan terdiri dari berbagai organ seperti akar, batang dan daun.
Organ-organ tersebut secara langsung atau tidak langsung berguna bagi kehidupan
tumbuhan. Organ-organ ini juga terdiri dari jaringan yang berbeda seperti jaringan
2
Epidermis adalah lapisan sel terluar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah,
sifat melalui eksperimen pada bidang genetik. Hukum pewarisan Mendel adalah
hukum yang mengatur pewarisan sifat genetik dari suatu organisme kepada
yaitu Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan
Mendel menyatakan bahwa pewarisan sifat dari kedua gen induk yang berupa
pasangan alel yang akan mengalami pemisahan. Pemisahan tersebut akan diterima
oleh setiap gamet dengan jumlah satu gen induk yang diterimanya. Isi hukum
mendel II yaitu Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi
pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi
bahwa ketika dua orang memiliki dua atau lebih pasangan sifat, pasangan sifat
tersebut diwariskan secara mandiri dan tidak bergantung pada pasangan sifat
lainnya. Dengan kata lain, alel gen sifat yang berbeda tidak saling mempengaruhi
(Effendi, 2020).
adalah makhluk hidup yang tidak bergerak, tetapi gerakannya pasif. Tumbuhan
tidak memiliki jenis alat gerak yang sama dengan yang dimiliki hewan dan
manusia. Organ mereka jauh lebih kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa
3
tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang
memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada tanaman lain yang tidak
Setiap tumbuhan memiliki jaringan transportasi yang terdiri dari xilem dan floem.
melepaskan energi itu kembali ke tanah. Tumbuhan mengeluarkan uap air melalui
tumbuhan yang berkaitan dengan berbagai kondisi dalam tubuh dan lingkungan
sekitarnya. Gerakan air ini menyebabkan air mengalir dari akar, batang, dan daun.
Air akan membantu mengalir melalui tubuh tanaman dan membawa air masuk ke
pada tumbuhan menggunakan komponen seperti air, karbon dioksida dan sinar
matahari. Hasil dari proses ini adalah oksigen yang digunakan manusia untuk
bernafas dan glukosa untuk pertumbuhan tanaman atau disimpan dalam bentuk
menghasilkan ATP dan NADPH. Respon gelap pada tumbuhan dapat terjadi
melalui dua jalur yaitu siklus Calvin-Benson dan jalur Hatch-Slack. Dalam siklus
4
Calvin-Benson, tumbuhan mengubah senyawa ribulosa-1,5-bifosfat (RuBP,
senyawa lima atam c) dan molekul karbon dioksida menjadi dua senyawa, 3-
melakukan reaksi gelap melalui jalur ini, yang disebut tumbuhan C 3 (Astari &
Sudarmilah, 2019).
1.2 Tujuan
1.2.1 Mikroskop
Tujuan dari praktikum Pengamatan sel yaitu kita dapat mengenal bentuk
dan sruktur sel secara umum dan mampu membandingkan berbagai jenis sel dari
membrane sel.
1.2.5 Transpirasi
5
Tujuan dari transpirasi yaitu Untuk mengetahui faktor-faktor yang
1.1.2 Fotosintesis
1.3 Manfaat
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan praktikum adalah salah satu
tujuan pembelajaran aspek psikomotor tidak dapat tercapai oleh mahasiswa, dan
dimilikinya secara nyata dalam praktek, membuktikan sesuatu secara ilmiah atau
setidaknya ada empat alasan tentang pentingnya kegiatan praktikum dalam belajar
laboratorium dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap apa yang dilakukan.
Setiap praktikan dapat langsung melakukan sendiri, melihat suatu objek secara
langsung, yang pada akhirnya dapat menarik suatu kesimpulan dari apa yang
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari
kata micro yang artinya kecil dan scpium artinya penglihatan. Jadi mikroskop
adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil. Mikroskop
dengan 2 lensa atau lebih. Mikroskop adalah alat yang dapat menghasilkan
gambar yang lebih besar dari suatu objek dibawah mikroskop. Pembesaran ini
tergantung pada beberapa faktor, antara lain titik fokus ke-2 lensa (lensa okuler F1
dan lensa okuler F2), panjang tubulus atau jarak lensa objektif ke lensa okuler (T)
(Haryanti, 2019).
Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
8
lubang diafragma. Diafragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
halus. Revolver sebagai tempat lensa objektif yang akan digunakan. Tabung
sebagai Penghubung lensa objektif dan lensa okuler. Penjepit Objek untuk
Menjepit kaca objek supaya tidak bergeser. Kaki Mikroskop untuk Menjaga
Kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan unik penyusun
semua makhluk hidup disebut sel. Sel dapat melakukan semua aktivitas dan
tersusun atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler seperti bakteri dan
multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri .sel yang
sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut.sel sendiri tersusu atas
9
2.2.2 Organel-organel Sel
Organel sel yatu salah satu struktur yang melakukan fungsi yang sangat
yang terdapat di dalam sitoplasma sel yang bersifat hidup dan berperan khsus
dalam menjalankan kehidupan sel seperti sintesis, bahan seperti protein dan lipit,
sangat berperan penting dalam menjaga keutuhan dan keteraturan sel agar tetap
terjaga. Jenis-jenis organel sel yang sangat berperan dalam kehidupan makhluk
yang terdapat didalmnya hamper sama dengan organel sel hewan. Sel hewan dan
sel tumbuhan tidak sama, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat menjaga
integritas dan menjaga bentuk sel tumbuhan, sedangkan sel hewan tidak memiliki
10
Morfologi tumbuhan yaitu ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan bagian
luar. Monokotil tumbuhan yang bijinya memiliki kotiledon tunggal, sehingga biji
tidak membelah saat berkecambah, sedangkan dikotil memiliki organ dikotil pada
batangnya hampir sama besar dari pangkal sampai ujung, tidak bercabang dan
tidak berkerut. Dalam morfologi daun, dikotil memiliki daun tunggal atau
majemuk dengan susunan daun menyebar atau bersisik dan susunan meyirip atau
menjari, sedangkan monokotil hanya memiliki daun tunggal dengan susunan daun
berseling atau berupa roset dan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.
Pada susunan bunga dikotil, bagian bunganya berkeping dua, empat atau lima,
Pada akar monokotil stele dengan pusatnya adalah inti parenkim yang
dikelilingi oleh cincin xylem dan cincin floem, sedangkan akar dikotil stele terdiri
dari inti lobus xylem dengan floem diantara lobus. Batang monokotil berrkas
pengangkut tersebar. sedangkan pada batang dikotil berkas pengangkut dalam satu
lingkaran. Daun monokotil tidak memiliki meosofil palisade, namun memiliki sel
yang serupa dengan korteks, sedangkan memiliki meosofil palisade dan meosofil
11
Hukum Mendel I atau Hukum Segregasi menyatakan bahwa dalam
pembentukan sel gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas. Mendel
memulai percobaannya dengan menyilangkan dua kacang ercis dengan satu sifat
menyilangkan dua galur kacang ercis murni (homozigot) dengan ciri yang
berbeda, satu berbiji kuning dan satu berbiji hijau. Kedua induk galur murni ini
dikenal sebagai generasi parental (P). Semua keturunan persilangan ini, yang
dikenal sebagai filiall (Fl), berbiji bulat. Fenotipe Fl menunjukkan bahwa sifat
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa ketika dua individu memiliki dua
atau lebih pasangan sifat, pasangan sifat tersebut diwariskan secara bebas, tidak
bergantung dari pasangan sifat lainnya. Dengan kata lain, alel gen untuk sifat yang
menentukan tinggi tanaman dan warna bunga tidak saling mempengaruhi. Setiap
menyilangkan dua galur murni dengan dua karakter berbeda (dihibrid), yaitu
kacang ercis berbiji bulat warna kuning dan kacang ercis berbiji hijau keriput.
bulat hijau, kisut kuning, dan kisut hijau. Hasil persilangan dihibrid Mendel
12
warna biji. Persilangan F1 memiliki genotipe heterozigot (BbKk) untuk kedua gen
(Artadhana, 2018).
tumbuhan hidup di atas permukaan tanah melalui stomata, lubang kutikula dan
lensa. Transpirasi adalah pelepasan uap H2O dan CO2 yang terjadi pada hari yang
panas melalui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Respirasi
berlangsung melalui bagian tumbuhan yang terpapar udara luar yaitu pori daun
seperti stomata, kutikula dan lensa melalui proses fisiologis tumbuhan. Respirasi
juga merupakan pelepasan air berupa uap air melalui stomata dan kutikula ke
penguapan, semakin cepat pengangkutan air dan nutrisi terlarut, dan sebaliknya.
Alat yang mengukur laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau
mempengaruhi jumlah per satuan luas, letak/posisi stomata (substrat atau pada
daun, naik/turun), stomata waktu buka, minimal stomata, bentuk stomata. Daun
atau tidak, ukuran daun, tebal, daun tipis, tertutup lilin atau tidak permukaan daun,
13
Faktor eksternal yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu Sinar matahari
sehingga semakin banyak sinar matahari yang diterima daun maka semakin tinggi
laju penguapan, Suhu dapat meningkatkan tekanan uap di dalam daun, dan
meningkatkan tekanan uap di luar daun. Tetapi karena udara di luar lembaran
tidak terhingga, tekanan uap tidak setinggi tekanan yang dibatasi di dalam
lembaran. Akibatnya, uap air mudah berdifusi dari dalam daun ke udara terbuka.
Oleh karena itu, semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju transpirasi, Kelembaban
teduh maupun di tempat terang dengan menyapu uap air. Namun, pada sinar
matahari, efek angin pada penurunan suhu daun dan dengan demikian
pengaruhnya pada penghilangan uap air. Oleh karena itu, pada udara yang
bergerak, ukuran bukaan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap penguapan
daripada pada udara diam. Tetapi efek umum angin selalu meningkatkan
14
glukosa/karbohidrat dan oksigen. Fotosintesis adalah proses yang selalu dilakukan
karbondioksida dan sinar matahari. Hasil dari proses ini adalah oksigen yang
digunakan manusia untuk bernafas, dan glukosa untuk pertumbuhan tanaman atau
proses fotosintesis hanya terjadi dengan adanya cahaya dan dimediasi oleh
pigmen hijau klorofil yang terletak pada organel sitoplasma yaitu kloroplas.
Sebagian dari energi matahari yang diserap diubah menjadi energi kimia dalam
bentuk bahan kimia berenergi tinggi. Selain itu, zat tersebut digunakan dalam
proses produksi gula. Bagian energi matahari juga digunakan untuk fotolisis air
(H2O) untuk menghasilkan ion hidrogen (H) dan O 2. Ion hidrogen bergabung
reaksi terang Setiap pigmen dengan warna berbeda dapat menyerap warna cahaya
mengetahui peran cahaya pada proses fotosintesis dan untuk membuktikan bahwa
15
hasil fotosintesis adalah glukosa berupa bahan organik yang disimpan dalam
verticillata di bawah corong terbalik. Jika tanaman terkena sinar, maka timbullah
(Syarifah, 2018).
16
III. METODE PRAKTIKUM
Alat :
Bahan:
dan meletakkan secara hati-hati di atas meja, Setelah itu menyiapkan preparat,
kemudian kita memotong kertas sekecil mungkin dan menulis huruf “d” dan
menggunakan jarum atau ujung kater sehingga cairannya keluar, setelah itu cairan
ditetesi pada kacao bjek dan ditutup dengan kaca penutup, kemudian diamati dan
17
Pertama-tama membuat potongan melintang empulur batang ubi kayu
setipis mungkin, kemudian kita meletakkan potongan kecil pada gelas objek dan
jangan sampai terjadi lipatan atau kerutan, selanjutnya menambahkan satu atau
dua tetes air, kemudian di tutupi dengan gelas penutup, setalah itu kita mengamati
sala satu lapisang siung yang berdaging.dan di patahkan lapisan tersebut, agar
pinset untuk menjepit epidermis dan melepaskan dari umbinya secara perlahan
lahan. Selanjutrnya kita meletak kan potongan kecil epidermis pada gelas objek
dan menjaganya agar tidak terjadi lipatan atau kerutan. Setelah itu Menambahkan
satu atau dua tetes air kemudian gelas penutupnya ditutup. Kemudian kita
mengamati dibawah mikroskop dengan pembe saran paling lemah (10 x),
kita teteskan satu tetes zat warna yodium disalahsatu tepi gelas penutup dan
mengamati dengan pembesaran yang besar (40 x) sehingga terlihat jelas bagian-
verticillate yang telah disiapkan, kemudian meletakkan di atas kaca objek dalam
posisi bentangan membujur yang rata lalu menetesi dengan air. Menutup daun
dengan kaca penutup dengan hati-hati jangan sampai terbentuk gelembung udara
18
Mengamati sel tumbuhan di bawah mikroskop. Memperhatikan bentuk sel dan
bagian bagiannya seperti butir butir kloroplat-kloroplas dan vacuola pada sito
plasma sel Menggambar sel lengkap dengan bagian bagian yang anda kenali
Dengan menggunakan ujung tumpul scalpel atau ujung jari atau sebuah
tusuk gigi,mengerute pitel pada bagian dalam dinding pipi, disebarkan epitel yang
diperoleh kedalam setets air pada kaca objek, kami tutup sediaan dengan kaca
penutup lalu kami tetesi metilen biru secara hati hati pada salah satu tepi gelas
penutup, setelah itu kita menghisap metilen biru dengan menggunakan kertas
hisap(tissue) melalui sisi yang berlawanan dengan tempat menetesi metilen biru,
pembesaran lemah (10x), kemudian pembesaran kuat (40x), kami gambar struktur
Awal mula kami ukur dan catat garis tengah telur disekeliling bagian
tengahnya. Setelah di catat kami masukan telurke dalam toples yang di dalamnya
berisi cuka hingga telur terendam dan tutup toples. kami amati perubahannya
secara periodic selama 72 jam. Setelah 72 jam kami keluarkan telur dan mengukur
garis tengah, membandingkan bentuk dan ukuran telurnya sebelum dan sesudah
direndam didalam cukka. Setelah kami cata tperubahan yang terjadi kami
membuka kulit telur.laludi masukan kedalam toples yang berisi sirup sekitar 7,5
cm lalu ditutup selama 72 jam. Setelah 72 jam kami membandingkan ukuran telur
Bagan kerja
- Ubi Kayu
19
- Bawang Merah
20
- Hydrilla Verticillata
21
- Selaput Rongga Mulut
- Telur
22
3.3.3 Pengamatan Tumbuhan
monokotil dan dikotil lalu, Mengamati morfologi akar, batang dan daun
nyasetelahi tu kami gambar ketiga organ tersebut pada kedua kelompok tumbuhan
menggunakan kuas kecil mengambil irisan tersebut, lalu kami letakkan diatas kaca
objek secara terpisah dan menetesi dengan air atau pewarna lalu tutup dengan
kaca penutup secara perlahan dan amati di bawah mikroskop setelah itu kami
Bagan kerja
- MorfologiTumbuhan
23
3.3.4 Memahami Hukum Mendel
model gen merah dan 50 butir gen putih. Kotak A kami tandai induk jantan
sedang kan kotak B ditandai induk betina.Kemudian kotak kami kocok agar isinya
tercampur. Setelah dikocok kami ambi ldengan cara menutup mata setiap kali
mengambil setiap butir gen dari kotakj antan dan sebutir dari kotak betina lalu
Bagan kerja
3.3.5 PengamatanTranspirasiTumbuhan
menyisahkan satu gelas ukur berisi air setelah itu kami susun dalam rak tabung
reaksi kemudian kami tetesi dengan minyak kelapa sampai seluruh permukaan
tertutup dengan minyak kelapa agar tidak menguap dari dalam tabung reaksi.satu
gelas ukur kami meletakkan di lapangan terbuka kami catat yang hilang atau
24
menguap setiap 10 menit selama satu jam .air yang hilang pada setiap 10 menit
permukaan semula.
Bagan kerja
3.3.6. PengamatanFotosintesisTumbuhan
Kami memilih tumbuhan yang ada di dekat laboratorium dengan daun yang
baik dan segar, dari daun singkong biasanya yang memberikan hasil yang lebih
baik, disore hari kami tutup dibagian tengah daun dengan kertas timah, kami lipat
dan beri penjepit agar tidak terlepas, besoknya kami petik daun tersebut setelah
terkena cahaya matahari setelah beberapa jam kami membuka kertas timah lalu
dimasukkan ke dalam air mendidih hingga layu, setelah dimasukkan kedalam air
mendidih lalu masukkan kembali kedalam alcohol panas sampai daun agak putih
25
atau pucat, dengan menggunakan pinset kami pindah kan ke cawan petri lalu kami
tetesi larutan lugol hingga merata, lalu kami amati perubahan warna yang terjadi
pada daun.
empat buah. Lalu member potongan kawat untuk menyangga corong atau tabung
reaksi, kami memberi label A B C dan D pada masing-masing gelas beaker, gelas
A tanpa di lapisi plastik, gelas B di lapisi plastic dengan berwarna merah, gelas C
dilapisi plastic warna hijau, gelas D dilapisi plastic warna ungu, kami meletakkan
semua gelas diterik matahari selama 30 menit, lalu kami amati jumlah gelembung
fotosintesis.
Bagan kerja
- Uji Sachs
26
27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Hasil
Keterangan:
1. Lensa Okuler
2. Tabung
3. Kondesor
4. Diagfragma
5. Cermin
6. Pengaturkasar
7. Pengaturhalus
8. Pegangan
9. Meja oreparat
Gambar 1. Mikroskop
28
Keterangan
1. Preparate “d”
Gambar 2. Huruf “d “
Keterangan:
1. Preparat “p”
Keterangan:
29
Keterangan:
Gambar 5. Butirpatikentangsesudahdiwarnai
4.1.2 Pembahasan
Berdasarkanhasilpengamatan yang dilakukan bahwaPotongan kertas huruf
"d" ditulis di kertas . Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, terbalik dan
diperbesar. Bayangan bersifat maya karena huruf “d” bersifat maya yang tidak
dapat terlihat di layar. Bayangan terbalik dan hasil yang didapat bahwa benda
digeser ke kanan bayangan akan ke kiri, benda digeser ke kiri bayangannya akan
ke kanan, benda digeser ke depan bayangannya ke belakang, benda digeser ke
belakang bayangannya ke depan.
Berdasarkanhasilpengamatanyang dilakukanbahwapati kentang terlihat
adanya gelembung-gelembung sepertiair yang merupakan gelembung amilum
(pati). adapun bagian-bagian pati kentang yang diamati terhadap lamela (garis-
garis halus yang mengelilingi hilus) dan hilus. Butir-butir pada pati kentang yang
awalnya tidak berwarna namun pada saat diberi volume maka warn apati kentang
berubah warna. pengamatan pati kentang dilakukan dengan ditetesi iodium
berubah warna menjadi ungu. Perubahan warna menjadi ungu membuktikan
kentang mengandung amilum. Perubahan warna menjadi keungu-unguan
memperlihatkan bagian lengkungan-lengkungan tipis disetiap sel yaitu pilum dan
lamella. Pilum yaitu titik awal lamella, sedangkan lamella adalah lapisan-lapisan
amilum yang terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan molekul pada
awal pertumbuhan amilum.
Alat yang
digunakanuntukmemperbesarobjekberukurankecilberupasuatustrukturatau mineral
disebutmikroskop. Dalam pembelajaranbiologimikroskop optic dan
mikroskopelektronbiasanyadimanfaatkanuntukmengamtikomponensubmikroskopi
s dan mikroskopik.
Ada beberapa aspek penggunaan mikroskop untuk mengamati
mikroorganisme, antara lain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
pengamatan mikroskopis mikroorganisme. Penggunaan mikroskop untuk
mengamati mikroorganisme menggunakan mikroskop untuk mengamati
mikroorganisme dengan mikroskop(Shofi, 2019).
30
terdiri dari amilopektin sebagai bagian terbesar dan sisanya amilosa. Pati
kentang mengandungamilosa sekitar 23% dan amilopektin 77%.Amilopektin
mempunyai perandalam meningkatkankerenyahan (pemecahan tablet menjadi
granul). Sedangkan amilosa berperan dalam meningkatkankekerasan. Pati kentang
dapat di isolasi dari umbi kentang. Proses isolasi pati kentang
denganmenggunakan proses pengisolasian pati dengan metode pengendapan dan
enap tuang (Dalimunthe, 2019).
4.2 Pengamatan Sel
4.2.1. HaSil
Keterangan:
Gambar 7. Bawangmerahsebelumdiwarnai
Keterangan:
Gambar 8. Bawangmerahsesudahdiwarnai
31
Keterangan:
32
Table 1. Pengamatan permeabilitas telur pada cuka selama 72 jam
Waktu pengamatan (jam) Diameter (cm)
0 (awal) 13 cm
24 15 cm
48 14,5 cm
72 14 cm
4.2.2 Pembahasan
Berdasarkanhasil pengamatan yang dilakukan bahwa, sel batang ubi kayu
memiliki bentuk segi enam. Sel ini terlihat seperti deretan ruang-ruang kosong.
Sel ini merupakan sel mati karena tidak terdapat inti sel maupun organel lainnya
yang menyusun sel, kecuali dinding sel. Tidak ada aktifita yg dilakukan maka sel
tersebut dikatakan sel mati
Berdasarkanhasil pengamatan yang dilakukanbahwa, selaput bawang merah
(Allium Cepa) dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sel epidermis bawang
merah yang dapat dilihat berbentuk seperti kotak-kotak yang tersusun rapi,
walaupun kotak tidak sempurna dikarenakan sel tumbuhan memiliki dinding sel
diluar membrannya, sehingga terlihat rapi ketika diamati menggunakan
mikroskop.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukanbahwa, sel rongga mulut
merupakan epitel pipih berbentuk agak bulat. Sel epitel rongga mulut terlihat
mempunyai inti sel yang sama seperti bawang merah dan sel gabusm, Didalam sel
rongga mulut tidak ditemukan vakuola, dinding sel dan plastid.
Berdasarkanhasilpenghamatan yang dilakukanbahwa, Sel hydrilla berbentuk
lonjong yang tersusun beraturan, didalamnya terdapat kloroplas dan klorofil. Pada
daun hydrilla dapat diamati proses aliran sitoplasma, yaitu pada bagian penyusun
sel tulang daun yang memanjang ditengah-tengah daun.
Berdasarkanhasilpengamatan yang dilakukanbahwa, pada saat telur
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air cuka, muncul gelembung-gelembung
gas disekitar cangkang telur. beberapa menit kemudian lender-lendir yang
melapisi kulit telur terkelupas. proses ini merupakan tahapan reaksi pengelupasan
cangkang telur yang dilakukan oleh asam cuka. Pada saat telur dicelupi ke sirup,
warna sirup menempel di telur dan ukuran telur mengecil atau ukurannya tidak
bertambah dan bentuk telur tersebut mengkerut.
Sel-sel yang membentuk nukleus berbentuk heksagonal dan memiliki ruang
antar sel yang besar. Sebuah sel mati karena hanya ruang kosong. Sel-sel ini
berasal dari jaringan parenkim yang mati. Sel gabus (isi sel mati) tidak memiliki
nukleus, plastida atau vakuola sentral(Awal, 2015).
33
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal dengan protoplasma
di dalamnya, sehingga sel bawang merah tetap hidup karena warnanya yang
merah muda. Perbedaan allium cepa dengan manihot utlisima adalah allium cepa
berbentuk bawang. sel seperti balok yang tersusun secara diagonal, sel allium cepa
memiliki inti cair (nukleoplasma) yang berbentuk sel dan transparan, dan cairan
ini disebut karoten, yang mengandung senyawa kimia kompleks(Awal, 2015).
Jika dilihat dari sel epitel rongga mulut dapat dilihat adanya membran sel
yang melindungi sel epitel rongga mulut yaitu sitoplasma dan nukleus atau
nukleus. Pada sel epitel rongga mulut, bentuknya tidak beraturan. Hal ini
dikarenakan sel hewan tidak memiliki dinding sel karena dinding selnya
mengandung lignin atau zat kayu yang menyebabkan kekakuan. Ketika sel hewan
memiliki dinding sel, hewan tersebut tidak dapat bergerak secara aktif(hilma,
2017).
Pada daun Hydrilla verticillata terlihat bahwa dinding sel sangat jelas
memisahkan antara sel satu dengan lainnya, dari sitoplasma dan dari plastida
berwarna hijau atau biasa disebut kloroplas. Sel daun Hydrilla verticillata
mungkin memiliki bagian protoplasma, yaitu. kloroplas dan sitoplasma terlihat
pada saat pengamatan(Awal, 2015).
Cangkang telur merupakan limbah yang melimpah dan saat ini belum
dimanfaatkan secara optimal. Misalnya, produksi telur di Indonesia pada 2018
sebanyak 1.644,5 ton. Jika berat rata-rata sebutir telur adalah 60 gram, maka
dihasilkan 154.952 ton cangkang telur per tahun. Sementara itu, produksi telur
dari tahun ke tahun semakin meningkat terutama di wilayah Sulawesi Selatan.
Menurut Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2018 yang
diterbitkan oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, produksi telur di
Sulawesi Selatan adalah 165.677ton per tahun pada tahun 2018. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan produksi telur di Indonesia khususnya di
wilayah Sulawesi Selatan akan semakin meningkatkan produksi telur bercangkang
lima. Pemanfaatan cangkang telur berdasarkan penelitian sebelumnya antara lain
pemanfaatan limbah cangkang telur untuk menjaga kualitas buah segar, kalsium
klorida ekstrak cangkang telur untuk mencuci sayuran, sintesis dan karakterisasi
hidrojapatit dari cangkang telur, penelitian kandungan kalsium pada itik dan
burung puyuh. Limbah cangkang telur dengan proses titrasi dan aas, optimalisasi
kalsium karbonat dari cangkang telur untuk pembuatan pasta komposit. Cangkang
telur diketahui mengandung senyawa kalsium klorida. Oleh karena itu, daur ulang
limbah cangkang telur menjadi kalsium klorida (CaCl2) merupakan salah satu
cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Menurut (Winarno, 1986)
kalsium klorida banyak digunakan sebagai pengeras tekstur. Dengan pemikiran
ini, para peneliti menemukan masalah yang sangat menarik untuk dipelajari, yaitu
penggunaan kalsium klorida dari sisa cangkang telur sebagai bahan pengencang
pada acar mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi
teknologi untuk mengatasi masalah cangkang telur (Sapri, 2019).
4.3. PengamatanTumbuhan
4.3.1. Hasil
34
Keterangan:
35
Keterangan:
1. Mahkota
2. Benang sari
3. Kepala putik
4. Tangkai putik
5. Kepala sari
6. Bakal biji
7. Kelopak
8. Dasar bunga
9. Tangkai bunga
Gambar 17. Morfologi bunga sempurna
Keterangan:
1. Serbuk sari
2. Kepalaputik
3. Tangkaiputik
4. Kelopakbunga
5. Mahkota
6. Bakal buah
36
Keterangan:
1. rambut akar
2. epidermis
3. endodermis
4. perisikel
5. korteks
6. inti
7. floem
8. xilem
Keterangan:
1. epidermis
2. floem
3. kambium
4. xilem
5. parenkim korteks
6. parenkim empelur
Keterangan:
1. epidermis
2. jaringan dasar
3. berkas pembuluh
37
Keterangan:
keterangan:
1. hipokotil
2. kotiledon
3. epikotil
38
keterangan:
1. warna daun tetap sama
Keterangan:
1. Warna menjadi pucat
monokotil, akar dari tumbuhannya menjalar ke segala arah yang disebut akar
leher akar atau pangkal akar, rambut akar, ujung akar, tudung akar, serta akar
primer dan akar lateral yang tidak memiliki perbedaan yang jelas. Sedangkan
tunggang diantaranya yaitu ujung akar, rambut akar, serta akar primer dan akar
39
monokotil memiliki bentuk pertulangan daun yang sejajar dan
morfologis dari daun monokotil maupun dikotil yaitu, helai daun, dan tulang
daun, serta pelepah daun. Tetapi tidak semua tumbuhan memiliki bagian
pelepah, hanya beberapa tumbuhan saja yang memiliki pelepah pada bagian
daun salah satu contohnya yaitu tumbuhan pisang. Secara umum, bagian
morfologi pada bunga tumbuhan baik monokotil dan dikotil yaitu, mahkota,
kepala sari, benang sari, kepala putik, tangkai putik, bakal biji, tangkai biji,
dasar bunga, dan kelopak. Namun, ada beberapa bunga yang tidak memiliki
salah satu dari bagian-bagian morfologi tersebut. Bunga yang tidak memiliki
salah satu dari bagian-bagian morfologi disebut dengan bunga tidak lengkap.
4.4.2. Pembahasan
2
4.5. PengamatanTranspirasiTumbuhan
4.5.1. Hasil
Berdasarkan hasil praktikum pengamatan proses terjadinya transpirasi didapatkan:
3
Jagung
0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
Laju transpirasi
Dalam ruangan
0.05 Luar ruangan
0
102030405060
Waktu (menit)
Gambar 30. Grafik pengamatan laju transpirasi tanaman jagung (Zea mays)
Cabai
0.45
0.4
0.35
0.3
Laju transpirasi
0.25
0.2
Luar ruangan
0.15 Dalam ruangan
0.1
0.05
0
102030405060
Waktu (menit)
4
Tomat
0.35
0.3
0.25
0.2
Laju transpirasi
0.15
0.1
Luar ruangan
0.05
Dalam ruangan
0
102030405060
Waktu (menit)
Kontrol
1
0.8
Laju transpirasi
0.6
0
10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)
4.5.2. pembahasan
4.6. PengamatanfotosintesisTumbuhan
5
4.6.1. Hasil
Table 6. Pengamatan laju fotosintesis percobaan Ingenhousz
Warna plastik pelapis pada gelas Jumlah gelembung oksigen
Putih 132
Merah 134
Hijau 237
Ungu 158
250237
200
Jumlah gelembung
150 158
132134
100 Series 1
50
0
Putih Merah Hijau Ungu
Warna plastik pelapis pada gelas
Gambar 34. Grafik pengamatan laju fotosintesis percobaan Ingenhousz
4.6.2. pembahasan
6
V. KESIMPULAN DAN SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
8
Merlina, Dita. "Pengembangan Kinerja Mikroskop Binokular Menjadi
Miskroskop Berkamera untuk Alat Praktikum dan Penelitian." Indonesian
Journal of Laboratory 4.1(2021): 15-20.
9
BIODATA PENYUSUN
10
NAMA : Ni Gusti Ayu Nira A
NIM : E 281 22 095
TTL : Sausu,15 mei,2004
GOLONGAN/KELAS : C/A 03
FAKULTAS/PRODI : Agroteknologi
NAMA : MARFU
NIM : E 321 22 273
TTL : Saloya,31 Oktober,2004
GOLONGAN/KELAS: C/A 03
FAKULTAS/PRODI : Agribisnis
11
NAMA : IFAN
NIM : E321 22 277
TTL : Kendek,15 mei,2004
GOLONGAN/KELAS : C/A 03
FAKULTAS/PRODI : Agribisnis
12
NAMA : Dayadi Putra
NIM : E 321 22 294
TTL : Bahagia,15 Agustus,2004
GOLONGAN/KELAS: C/A 03
FAKULTAS/PRODI : Agribisnis
13