Anda di halaman 1dari 20

RINGKASAN

Pada pengamatan potongan huruf “p” didapati hasil jika preparat digeser ke

kekanan maka bayangan obyek akan kekiri dan jika kaca preparat digeser ke kanan

maka bayangan akan kekiri. Pada pengamatan butir pati kentang ketika ditetesi

larutan iodium maka mengalami perubahan warna menjadi biru keungu-unguan.

Pada pengamatan sel tumbuhan didapati hasil bahwa pada percobaan empelur batang

ubi kayu, tidak memiliki nucleus dan sitopelasma sehingga termaksuk sel mati. Pada

percobaan bawang merah ketika ditetesi larutan iodium berubah warna menjadi

merah dan terdapat nucleus, sehingga termaksuk sel hidup. Pada percobaan epitel

rongga mulut sel sehingga tidak beraturan dan hanya memiliki dinding sel dan

nucleus, sehingga termasuk sel hewan. pada percobaan tanaman hydrilla verticillata

terdapat struktur berupa nukleus. dan pada pengamatan permealibilitas telur yang

direndam dengan cuka menjadi lunak dan mengalami perubahan ukuran dan ketika

direndam dengan sirup, telur menjadi elastis. pada pengamatan morfologi akar,

batang dan daun memiliki struktur yang dapat diliihat oleh mata manusia langsung

sedangkan pada pengamatan anatomi harus menggunakan alat bantu seperti

mikroskop karena memiliki struktur yang kecil. pada pengamatan bunga sempurna

memiliki satu jenis kelamin saja. pada pengamatan bunga sempurna memiliki jenis

kelamin yang lengkap sedangkan pada bunga tidak sempurna hanya memiliki satu

jenis kelamin saja. pada pengamatan kecambah terdapat radikula dan kotiledon. pada

pengamatan hokum mendel, fonotipe merah dominan sempurna dengan fenotipe


putih. pada pengamatan transpirasi, percobaan diluar ruangan lebih banyak

mengalami penguapan air. pada pengamatan fotosintesis percobaan satu yaitu Sachs

daun ubi tidak mengalami perubahan warna sehingga daun tersebut mengandung

amilum. dan pada percobaan kedua yaitu Ingenhousz, toples yang dilapisi plastik

warna hijau lebih banyak memiliki gelembung oksigen sedangkan pada toples warna

putih lebih sedikit mengandung gelembung oksigen.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Lengkap

Pratikum Biologi Umum. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan mata kuliah Biologi Umum.

Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini,

terutama kepada:

1. Prof. Dr. Sahabuddin, M. Si sebagai Dosen Penanggung Jawab Pratikum

Mata Kuliah Biologi Umum

2. Husna Mualifa sebagai Koordinator Asisten Pratikum Mata Kuliah Biologi

Umum

3. Omar Syarif Hidayatullah sebagai Asisten Penanggung jawab Golongan C

Pratikum Mata Kuliah Biologi Umum.

Penyusun telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini,

namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. olehnya itu dengan

penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang sifatnya

membangun. semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Palu, November 2022

Penyusun
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia melihat

benda-benda kecil secara detail. Benda-benda tersebut tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang, tetapi dapat dilihat dengan mikroskop. Mikroskop ini memiliki

berbagai macam lensa pembesaran yang dapat membuat objek mikroskopis terlihat

oleh mata manusia. Salah satu bidang yang membutuhkan perangkat bantu

mikroskop adalah dapat melakukan analisis mekanik material melalui gambar

mikrostruktur. Terutama dibidang sains, peneliti ketika meniliti pada objek yang

besar mikroskopis tentunya membutuhkan bantuan mikroskop, yang saat ini tersebar

luas mikroskop digital. Saat praktek mikroskop digital dengan autofocus yang

dibutuhkan relatif mahal untuk digunakan sementara untuk mikroskop digital tanpa

fitur autofocus murah utama masih dibutuhkan tenaga manusia untuk menentukan

titiknya fokus dengan benar pada objek yang diperiksa. Sederhana, mikroskop terdiri

dari lensa objektif yang dekat dengan target dan lensa mata dekat dengan pengamat.

Untuk mencapai bayangan objek saat melihat, objek ditempatkan didepan lensa.

Kemudian makrometer dan mikrometer dinakkan bayangan terlihat jelas. Ditambah

mikroskop membutuhkan sumber cahaya yang dapat digunakan menerangi objek

yang diamati. Itu berarti mengamati benda-benda kecil pada benda hidup maupun

benda mati (Hermawati et al, 2021).


Sel adalah unit struktural terkecil dari makhluk hidup, termasuk tumbuhan.

Sel tumbuhan berukuran atau panjang 10–100 μm, tetapi terkadang spesies

tumbuhan yang berbeda memiliki ukuran sel yang lebih besar. Sel tumbuhan

memiliki struktur yang berbeda dari sel hewan dan sel bakteri dan jamur. Sel

tumbuhan memiliki berbagai organel yang tidak dimiliki organisme lain, seperti

dinding sel, vakuola, dan kloroplas. Dinding sel tumbuhan membuat sel tumbuhan

menjadi kaku dan memiliki bentuk yang tetap. Dinding sel tumbuhan dibagi menjadi

dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Dinding sel primer terdiri dari selulosa

sedangkan dinding sel sekunder terdiri dari lignin. Vakuola adalah organel sel

tumbuhan yang mempertahankan tekanan turgor sedangkan kloroplas adalah organel

sel yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Kloroplas mengubah daun dan organ

tanaman lainnya menjadi hijau. Sel tumbuhan memiliki berbagai organel seperti

dinding sel, membran sel, mitokondria, sitoplasma, kloroplast, inti sel, aparatus golgi

dan retikulum endoplasma (Silalahi, 2019).

Tumbuhan adalah makhluk hidup di bumi yang dapat hidup di suatu tempat

dengan iklim yang berbeda. Tanaman membutuhkan air dan cahaya matahari untuk

tumbuh Tumbuhan memiliki akar, daun, cabang, batang, bunga dan buah. Itu

sebabnya tumbuhan sangat bermanfaat bagi orang dan hewan. Namun tidak semua

tanaman bermanfaat, ada juga yang beracun. Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang

mempelajari struktur organ luar tumbuhan dan mengetahui akar, daun, batang, buah,

bunga dan biji serta fungsi dari masing-masing organ tumbuhan. Anatomi tumbuhan

adalah cabang biologi yang mempelajari struktur kompleks tumbuhan. Tumbuhan


terdiri dari berbagai organ seperti akar, batang dan daun. Organ-organ tersebut

secara langsung atau tidak langsung berguna bagi kehidupan tumbuhan. Organ-

organ ini juga terdiri dari jaringan yang berbeda seperti jaringan meristem,

parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan transportasi. Epidermis

adalah lapisan sel terluar dan menutupi permukaan daun, bunga, buah, biji, batang

dan akar (Effendi, 2020).

J G. Mendel adalah orang pertama yang mengusulkan mekanisme pewarisan

sifat melalui eksperimen pada bidang genetik. Hukum pewarisan Mendel adalah

hukum yang mengatur pewarisan sifat genetik dari suatu organisme kepada

keturunannya. Hukum terdiri dari dua bagian: Hukum pemisah (segregation), hukum

berpasangan secara bebas (independent assortment). Isi hukum mendel I yaitu Pada

waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan disegregasi ke

dalam masing-masing gamet yang terbentuk. Hukum pertama Mendel menyatakan

bahwa pewarisan sifat dari kedua gen induk yang berupa pasangan alel yang akan

mengalami pemisahan. Pemisahan tersebut akan diterima oleh setiap gamet dengan

jumlah satu gen induk yang diterimanya. Isi hukum mendel II yaitu Segregasi suatu

pasangan gen tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di

dalam gamet-gamet yang terbentuk akan terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara

bebas. Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa ketika dua orang memiliki dua atau

lebih pasangan sifat, pasangan sifat tersebut diwariskan secara mandiri dan tidak

bergantung pada pasangan sifat lainnya. Dengan kata lain, alel gen sifat yang

berbeda tidak saling mempengaruhi (Effendi, 2020).


Hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan disebut transpirasi. Tumbuhan

adalah makhluk hidup yang tidak bergerak, tetapi gerakannya pasif. Tumbuhan tidak

memiliki jenis alat gerak yang sama dengan yang dimiliki hewan dan manusia.

Organ mereka jauh lebih kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang

sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun,

akar, batang, bunga dan buah. Ada tanaman lain yang tidak memiliki beberapa organ

tersebut, tetapi beberapa tanaman lain memilikinya. Setiap tumbuhan memiliki

jaringan transportasi yang terdiri dari xilem dan floem. Jaringan-jaringan ini penting

untuk proses kehidupan pada tumbuhan, dan berperan menyebarkan air ke seluruh

bagian tumbuhan agar semua organ tumbuhan dapat berkembang secara optimal.

Transportasi pada tanaman melibatkan pemindahan energi dari tanah ke sel tanaman

dan kemudian melepaskan energi itu kembali ke tanah. Tumbuhan mengeluarkan

uap air melalui stomata. Transpirasi merupakan salah satu mekanisme pengaturan

fisiologis pada tumbuhan yang berkaitan dengan berbagai kondisi dalam tubuh dan

lingkungan sekitarnya. Gerakan air ini menyebabkan air mengalir dari akar, batang,

dan daun. Air akan membantu mengalir melalui tubuh tanaman dan membawa air

masuk ke tanah (Silaen, 2021).

Fotosintesis merupakan proses yang selalu dilakukan tumbuhan untuk

mempertahankan kehidupannya. Proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan

pada tumbuhan menggunakan komponen seperti air, karbon dioksida dan sinar

matahari. Hasil dari proses ini adalah oksigen yang digunakan manusia untuk

bernafas dan glukosa untuk pertumbuhan tanaman atau disimpan dalam bentuk
cadangan makanan. Pada reaksi terang, keberadaan foton menyebabkan elektron di

pusat reaksi menjadi tereksitasi dan berlanjut ke rantai transpor elektron,

menghasilkan ATP dan NADPH. Respon gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui

dua jalur yaitu siklus Calvin-Benson dan jalur Hatch-Slack. Dalam siklus Calvin-

Benson, tumbuhan mengubah senyawa ribulosa-1,5-bifosfat (RuBP, senyawa lima

atam c) dan molekul karbon dioksida menjadi dua senyawa, 3-fosfogliserat (PGA):

Karena PGA memiliki tiga atom karbon, tumbuhan melakukan reaksi gelap melalui

jalur ini, yang disebut tumbuhan C3 (Astari & Sudarmilah, 2019).

1.2 Tujuan

1.2.1 Mikroskop

Tujuan dari pratikum pengamatan mikroskop yaitu memperkenalkan

komponen-komponen mikroskop dan cara menggunakannya serta mempelajari cara

menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.

1.2.2 Pengamatan Sel

Tujuan dari praktikum Pengamatan sel yaitu kita dapat mengenal bentuk dan

sruktur sel secara umum dan mampu membandingkan berbagai jenis sel dari

berbagai jenis organisme serta mampu memahami sifat semipermeabilitas membrane

sel.

1.2.3 Pengamatan Tumbuhan

Tujuan dari praktikum Pengamatan tumbuhan yaitu dapat memahami stuktur

morfologi anatomi dan histologi sistem organ pada tumbuhan.


1.2.1 Hukum Mendel

Tujuan dari praktikum Hukum mendel dapat memahami angka-angka

perbandingan dalam hukum mendel melalui hukum kebetulan.

1.2.5 Transpirasi

Tujuan dari transpirasi yaitu Untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi transpirasi pada tumbuhan.

1.1.2 Fotosintesis

Tujuan dari ptaktikum yaitu Untuk membuktikan terbentuknya amilum pada

proses fotosintesis oleh tumbuhan hijau.

1.3 Manfaat

Praktikum biologi merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan

mutu pembelajaran biologi terutama dalam pelaksanaan kegiatan proses

pembelajaran. Tercapainya kegiatan belajar mengajar apabila telah dilaksanakannya

praktikum, karena kegiatan praktikum sangat berperan penting dalam proses belajar

mengajar di sekolah. Kegiatan praktikum adalah salah satu proses yang penting

dalam pencapaian tujuan pembelajaran aspek psikomotor. Apabila proses kegiatan

praktikum tidak dilaksanakan dengan sesuai, tentunya tujuan pembelajaran aspek

psikomotor tidak dapat tercapai oleh mahasiswa, dan ini nantinya dapat

mempengaruhi terhadap hasil belajar mahasiswa di kampus. Secara rinci praktikum

dapat dimanfaatkan untuk melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan

mahasiswa, memberi kesempatan pada mahasiswa untuk menerapkan dan


ingintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya secara nyata dalam

praktek, membuktikan sesuatu secara ilmiah atau melakukan scientific inquiry,

menghargai ilmu dan keterampilan dimiliki. Praktikum merupakan suatu

pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu

yang dipelajari. Praktikum memiliki kelebihan tersendiri dengan metode

pembelajaran yang lainnya, yaitu: mahasiswa langsung memperoleh pengalaman dan

keterampilan dalam melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi mahasiswa baik

secara individu maupun kelompok, mahasiswa belajar berfikir melalui prinsip-

prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan

metode ilmiah. Praktikum merupakan salah satu kegiatan laboratorium yang

dimaksudkan untuk memperoleh pengalaman belajar yang memungkinkan peserta

didik berinteraksi dengan material sampai kepada observasi fenomena. Menurut

Rustaman (2006:2), setidaknya ada empat alasan tentang pentingnya kegiatan

praktikum dalam belajar sains. Pertama, praktikum dapat meningkatkan motivasi

untuk mempelajari sains. Kedua, praktikum dapat meningkatkan

keterampilanketerampilan dasar bereksperimen. Ketiga, praktikum dapat menjadi

sarana belajar ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran.

Melalui kegiatan laboratorium dapat menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap apa

yang dilakukan. Setiap praktikan dapat langsung melakukan sendiri, melihat suatu

objek secara langsung, yang pada akhirnya dapat menarik suatu kesimpulan dari apa

yang dilakukannya. Kegiatan laboratorium dapat dilakukan oleh peserta didik dalam

kelompok besar, kunjungan ke museum atau kegiatan lapangan.


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan dan Penggunaan Mikroskop

2.1.1 Sejarah Mikroskop

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari

kata micro yang artinya kecil dan scpium artinya penglihatan. Jadi mikroskop adalah

alat yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil. Mikroskop sebelumnya

sangat sederhana dengan hanya 1 lensa, tapi mikroskop yang digunakan secara luas

saat ini diklasifikasikan sebagai mikroskop majemuk dengan 2 lensa atau lebih.

Mikroskop adalah alat yang dapat menghasilkan gambar yang lebih besar dari suatu

objek dibawah mikroskop. Pembesaran ini tergantung pada beberapa faktor, antara

lain titik fokus ke-2 lensa (lensa okuler F1 dan lensa okuler F2), panjang tubulus

atau jarak lensa objektif ke lensa okuler (T) (Haryanti, 2019).

2.1.2 Jenis-jenis Mikroskop

Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Ada beberapa jenis mikroskop cahaya, yaitu mikroskop biasa, mikroskop

fluoresensi, mikroskop fasekontras, dan mikroskop polarisasi. Mikroskop elektron

meliputi mikroskop elektron transmisi (TEM) dan mikroskop elektron pemindaian

(SEM) (Rahmadina, 2017).


3.1.2 Bagian-bagian dan Fungsi Komponen Mikroskop

Lensa okuler Sebagai kaca pembesar dan membentuk bayangan

maya,tegak,diperbesar. Lensa Objektif Membentuk bayangan cahaya kedalam

lubang diafragma. Diafragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.

Cermin/Reflektor Memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma. Meja preparat

Untuk meletakkan objek yang akan diamati. Pemutar Kasar (makrometer)

Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran kasar. Pemutar

halus(mikrometer) Menggerakkan tabung keatas dan kebawah dengan pergeseran

halus. Revolver sebagai tempat lensa objektif yang akan digunakan. Tabung sebagai

Penghubung lensa objektif dan lensa okuler. Penjepit Objek untuk Menjepit kaca

objek supaya tidak bergeser. Kaki Mikroskop untuk Menjaga mikroskop agar tetap

tegak berdiri. Lengan Mikroskop Sebagai pegangan mikroskop ketika mikroskop

diangkat atau dipindahkan (Haryanti, 2019).

2.2 Pengamatan Sel

2.2.1 Pengertian Sel

Kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan unik penyusun

semua makhluk hidup disebut sel. Sel dapat melakukan semua aktivitas dan

mempertahankan kehidupannya didalam.seluruh makhlu hidup tersusun atas sel

yang saling berinteraksi satu sama yang lain.semua oraganisme kehidupan tersusun

atas sel tunggal atau disebut organisme uniseluler seperti bakteri dan

amuba.tumbuhan hewan dan manusia merupakan organisme multiseluler.oranisme


multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri .sel yang

sama dikelompokkan menjadi jaringan,yang membangun organ dan kemudian

sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut.sel sendiri tersusu atas

kompene- komponen yang disebut organel (Subagiartha, 2018).

2.2.2 Organel-organel Sel

Organel sel yatu salah satu struktur yang melakukan fungsi yang sangat

spesifik di dalam sel, dimana struktur tersebut meruapakan benda-benda padat yang

terdapat di dalam sitoplasma sel yang bersifat hidup dan berperan khsus dalam

menjalankan kehidupan sel seperti sintesis, bahan seperti protein dan lipit, respirasi

sel, penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Organel-organelsel sangat

berperan penting dalam menjaga keutuhan dan keteraturan sel agar tetap terjaga.

Jenis-jenis organel sel yang sangat berperan dalam kehidupan makhluk hidup yaitu:

Mitokondria (Konversi energi kimia), Ribosom (Pabrik Protein), Kompleks golgi

(Pusat Pengirima dan Penerimaan), Lisosom (Kompartmen Pencernaan), Vakuola

(Kompartmen Pemeliharaan yang Beranekaragam), Retikulum Endoplasma (RE),

Kloroplas (Penangkapan Energi Cahaya), dan Sitoskeleton (Rahmadina, 2017).

2.2.3 Perbedaan Sel hewan dan Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan bagian dari sel eukariotik, dimana bagian-bagian organel yang

terdapat didalmnya hamper sama dengan organel sel hewan. Sel hewan dan sel

tumbuhan tidak sama, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat menjaga

integritas dan menjaga bentuk sel tumbuhan, sedangkan sel hewan tidak memiliki

diding sel (Rahmadina, 2017).


2.3 Pengamatan Tumbuhan

2.3.1 Perbedaan Morfologi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

Morfologi tumbuhan yaitu ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan bagian

luar. Monokotil tumbuhan yang bijinya memiliki kotiledon tunggal, sehingga biji

tidak membelah saat berkecambah, sedangkan dikotil memiliki organ dikotil pada

bijinya sehingga membelah menjadi dua bagian saat berkecambah. . Pada tumbuhan

dikotil bentuk batangnya panjang mengerucut, bercabang dan berkerut dari pangkal

sampai ujung, sedangkan pada tumbuhan monokotil bentuk batangnya hampir sama

besar dari pangkal sampai ujung, tidak bercabang dan tidak berkerut. Dalam

morfologi daun, dikotil memiliki daun tunggal atau majemuk dengan susunan daun

menyebar atau bersisik dan susunan meyirip atau menjari, sedangkan monokotil

hanya memiliki daun tunggal dengan susunan daun berseling atau berupa roset dan

susunan tulang daun sejajar atau melengkung. Pada susunan bunga dikotil, bagian

bunganya berkeping dua, empat atau lima, sedangkan pada monokotil hanya

berkeping tiga (Theo, 2022).


2.3.2 Perbedaan Anatomi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

Pada akar monokotil stele dengan pusatnya adalah inti parenkim yang

dikelilingi oleh cincin xylem dan cincin floem, sedangkan akar dikotil stele terdiri

dari inti lobus xylem dengan floem diantara lobus. Batang monokotil berrkas

pengangkut tersebar. sedangkan pada batang dikotil berkas pengangkut dalam satu

lingkaran. Daun monokotil tidak memiliki meosofil palisade, namun memiliki sel

yang serupa dengan korteks, sedangkan memiliki meosofil palisade dan meosofil

spons. (Vidyasari, 2022).

2.4 Memahami Konsep Hukum Mendel

2.4.1 Hukm Mendel I

Hukum Mendel I atau Hukum Segregasi menyatakan bahwa dalam

pembentukan sel gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas. Mendel memulai

percobaannya dengan menyilangkan dua kacang ercis dengan satu sifat yang

berbeda, yang dikenal dengan persilangan monohybrid . Mendel menyilangkan dua

galur kacang ercis murni (homozigot) dengan ciri yang berbeda, satu berbiji kuning

dan satu berbiji hijau. Kedua induk galur murni ini dikenal sebagai generasi parental

(P). Semua keturunan persilangan ini, yang dikenal sebagai filiall (Fl), berbiji bulat.

Fenotipe Fl menunjukkan bahwa sifat individu hanya berasal dari satu satu

induknya (Artadhana, 2018).


2.4.2 Hukum Mendel II

Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa ketika dua individu memiliki dua

atau lebih pasangan sifat, pasangan sifat tersebut diwariskan secara bebas, tidak

bergantung dari pasangan sifat lainnya. Dengan kata lain, alel gen untuk sifat yang

berbeda tidak saling mempengaruhi. Ini menjelaskan mengapa gen yang menentukan

tinggi tanaman dan warna bunga tidak saling mempengaruhi. Setiap individu

memiliki puluhan bahkan ratusan karakter yang berbeda. Mendel menyilangkan dua

galur murni dengan dua karakter berbeda (dihibrid), yaitu kacang ercis berbiji bulat

warna kuning dan kacang ercis berbiji hijau keriput. Semua keturunan F1

menghasilkan biji bulat warna. Persilangan dengan jenis F1 lain menghasilkan

keturunan F2 dengan perbandingan 9:3:3:1 antara bulat kuning, bulat hijau, kisut

kuning, dan kisut hijau. Hasil persilangan dihibrid Mendel menunjukkan bahwa

pewarisan bentuk biji tidak dipengaruhi oleh pewarisan warna biji. Persilangan F1

memiliki genotipe heterozigot (BbKk) untuk kedua gen (Artadhana, 2018).


2.5 Pengamatan Transpirasi Tumbuhan

2.5.1 Pengertian Transpirasi

Transpirasi adalah hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan

tumbuhan hidup di atas permukaan tanah melalui stomata, lubang kutikula dan

lensa. Transpirasi adalah pelepasan uap H2O dan CO2 yang terjadi pada hari yang

panas melalui stomata (mulut daun) dan lentisel (celah batang). Respirasi

berlangsung melalui bagian tumbuhan yang terpapar udara luar yaitu pori daun

seperti stomata, kutikula dan lensa melalui proses fisiologis tumbuhan. Respirasi

juga merupakan pelepasan air berupa uap air melalui stomata dan kutikula ke

udara terbuka (penguapan). Dengan demikian semakin cepat kecepatan penguapan,

semakin cepat pengangkutan air dan nutrisi terlarut, dan sebaliknya. Alat yang

mengukur laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transspirometer

(Srinata Silaen, 2021).

2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Laju Tranpirasi

Faktor internal yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu Stomata

mempengaruhi jumlah per satuan luas, letak/posisi stomata (substrat atau pada daun,

naik/turun), stomata waktu buka, minimal stomata, bentuk stomata. Daun

mempengaruhi warna daun (kandungan klorofil daun), posisi terhadap matahari

atau tidak, ukuran daun, tebal, daun tipis, tertutup lilin atau tidak permukaan daun,

banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun.

Faktor eksternal yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu Sinar matahari

menyebabkan stomata terbuka dan gelap menyebabkan stomata menutup, sehingga


semakin banyak sinar matahari yang diterima daun maka semakin tinggi laju

penguapan, Suhu dapat meningkatkan tekanan uap di dalam daun, dan

meningkatkan tekanan uap di luar daun. Tetapi karena udara di luar lembaran tidak

terhingga, tekanan uap tidak setinggi tekanan yang dibatasi di dalam lembaran.

Akibatnya, uap air mudah berdifusi dari dalam daun ke udara terbuka. Oleh karena

itu, semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju transpirasi, Kelembaban yaitu pada

udara lembab menghambat penguapan, sedangkan udara kering mendorong

penguapan, Angin dapat meningkatkan laju penguapan baik di tempat teduh maupun

di tempat terang dengan menyapu uap air. Namun, pada sinar matahari, efek angin

pada penurunan suhu daun dan dengan demikian memperlambat laju penguapan

kemungkinan besar lebih penting daripada pengaruhnya pada penghilangan uap air.

Oleh karena itu, pada udara yang bergerak, ukuran bukaan memiliki pengaruh yang

lebih besar terhadap penguapan daripada pada udara diam. Tetapi efek umum angin

selalu meningkatkan penguapan (Silaen, 2021).


2.6 Pengamatan Fotosintesis Tumbuhan

2.6.1 Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses dimana tanaman menghasilkan makanan dengan

menggunakan energi cahaya. Komponen yang terlibat dalam proses fotosintesis

adalah air, karbondioksida dan sinar matahari, dan hasilnya berupa

glukosa/karbohidrat dan oksigen. Fotosintesis adalah proses yang selalu dilakukan

oleh tumbuhan untuk mempertahankan kehidupannya.Fotosintesis adalah produksi

makanan pada tumbuhan dengan menggunakan bahan-bahan seperti air,

karbondioksida dan sinar matahari. Hasil dari proses ini adalah oksigen yang

digunakan manusia untuk bernafas, dan glukosa untuk pertumbuhan tanaman atau

disimpan sebagai makanan. (Astari, 2019).

2.6.2 Faktor yang Memoengaruhi Laju Fotosintesis

Kecepatan fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari karena

proses fotosintesis hanya terjadi dengan adanya cahaya dan dimediasi oleh pigmen

hijau klorofil yang terletak pada organel sitoplasma yaitu kloroplas. Sebagian dari

energi matahari yang diserap diubah menjadi energi kimia dalam bentuk bahan

kimia berenergi tinggi. Selain itu, zat tersebut digunakan dalam proses produksi

gula. Bagian energi matahari juga digunakan untuk fotolisis air (H2O) untuk

menghasilkan ion hidrogen (H) dan O2. Ion hidrogen bergabung dengan H2O

membentuk gula (CH2O), sedangkan O2 terbentuk dan dilepaskan sebagai

gelembung. Klorofil dan beberapa pigmen lainnya, seperti β-karoten, didistribusikan


dalam kelompok pada membran tilakoid dan berpartisipasi dalam reaksi

terang.Setiap pigmen dengan warna berbeda dapat menyerap warna cahaya yang

berbeda dan melepaskan energinya ke molekul klorofil pusat untuk melakukan

fotosintesis (Lupitasari, 2020).

2.6.3 Prinsip Percobaan Sachs

Uji Sachs untuk mongobservasi adanya amilum pada daun singkong

mengetahui peran cahaya pada proses fotosintesis dan untuk membuktikan bahwa

hasil fotosintesis adalah glukosa berupa bahan organik yang disimpan dalam bentuk

amilum, proses pembuatannya diawali dengan menutup sebagian daun

menggunakan alumunium foil. (Anggreini, 2020).

2.6.4 Prinsip Percobaan Ingenhousz

Percobaan Ingenhousz untuk membuktikan bahwa fotosintrsis menghasilkan

O2 dan ini dibuktikan dengan percobaannya menggunakan tanaman air Hidrylla

verticillata di bawah corong terbalik. Jika tanaman terkena sinar, maka timbullah

gelembung-gelemnbung gas yang akhirnya mengumpul di dasar tabung reaksi

(Syarifah, 2018).

Anda mungkin juga menyukai