PENDAHULUA
Dalam kehidupan di alam semesta ini, setiap makhluk diatur hidup pasti
tersusun atas ribuan bahkan jutaan sel. Mulai dari organisme tingkat rendah
hingga tingkat tinggi, semuanya tersusun dari sel. Sel penyusun organisme
tingkat rendah termasuk jenis uniseluler. Sedangkan organisme tingkat
tinggi, diantaranya tumbuhan dan hewan termasuk manusia bersifat
multiseluler dimana tubuhnya merupakan kerjasama dari berbagai jenis sel
terspesialisasi. Oleh karena itu ketika sel tersusun ke dalam
tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel
merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme tersebut
(Campbell, 2010).
1
Namun, ilmu biologi juga menjelaskan bahwa ternyata terdapat sel yang
tidak melakukan proses metabolisme dan hanya memiliki dinding sel atau
lamela yang menyusun struktur tubuhnya. Sel yang tidak melakukan
aktivitas kehidupan sebagaimana sel pada umumnya. Sel yang ada di
alam semesta ini namun keberadaannya tidak terlalu berpengaruh
pada kehidupan manusia, hewan, tumbuhan maupun organisme tingkat
rendah sekalipun. Sel yang dapat muncul karena adanya pengaruh,
penyakit, kelainan genetik dan lingkungan. Walaupun demikian pasti
terdapat perbedaan tertentu antara sel yang tidak melakukan proses
metabolisme tersebut dengan sel penyusun organisme pada umumnya.
Entah itu dari struktur maupun aktivitas sel nya. Begitu pula dengan sel
hewan dan sel tumbuhan. Pastilah diantara sel hewan dan sel tumbuhan
tersebut terdapat perbedaan-perbedaan tertentu baik dari segi bentuk
maupun organel- organel yang ada didalamnya. Dari penjelasan di
atas yang melatar belakangi praktikum ini adalah untuk mengetahui
gambaran, struktur dari sel tumbuhan, sel hewan, epitel rongga mulut dan
darah.
Ilmu mengenai struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan merupakan ilmu
dasar yang penting untuk mengetahui mengenai tumbuhan beserta
penerapannya dalam kehidupan manusia. Sebagai bagian dari tumbuhan,
daun merupakan organ fotosintesis utama pada tumbuhan.Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan dimana daun berfungsi untuk transportasi dan
menangkap cahaya untuk fotosintesis, yaitu perubahan energi matahari
menjadi energi kimia. Daun memiliki struktur morfologi yang beragam. Oleh
karena itu para ahli kemudian membagi struktur morfologi dan anatomi nya
kedalam 2 kelompok besar,yaitu daun monokotil dan dikotil (Syarif, 2009).
2
berlendir, terdiri dari dermis dan epidermis (Jasin, 1989).
Tubuh hewan terdiri dari beberapa organ tubuh. Organ-organ bekerja sama
dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk sistem organ. Hewan
dibagi ke dalam dua golongan, yaitu hewan vertebrata dan hewan
invertebrata. Salah satu hewan vertebrata adalah katak sawah (fejervarya
cancarivora) (Radiopoetro, 1977).
3
kelingkungannya sekitar 90%. Hilangnmya air dari dalam tubuh tumbuhan
tersebut dalam bentuk uap air disebut dengan transpirasi. Air yang
ditranspirasikan oleh tumbuhan dikeluarkan melalui stomata pada daun
(Muswita, 2017).
Pada proses fotosintesis, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau
daun untuk pembentukan bahan organik. Fotosintesis hanya terjadi pada
tanaman yang memiliki sel-sel hijau termasuk pada beberapa jenis
bakteri (Baharsyah, 1983).
1.1.8 Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem dimana terjadi hubungan (interaksi)
saling ketergantungan antara komponen-komponen didalamnya, baik yang
berupa makhluk hidup maupun yang tidak hidup. Ekosistem bersifat
sementara tetapi selalu mengalami perubahan antara faktor biotik dan abiotik
selalu mengadakan interaksi. Hal inilah yang merupakan salah satu
penyebakan perubahan. Perubahan suatu ekosistem dapat disebabkan oleh
proses alami atau karena campur tangan manusia. (Andri 2011).
4
bisa mengetahui rantai makanan pada ekosistem darat selain itu kita harus
menjaga lingkungan sekitar agar tidak mengganggu kelangsungan hidup
organisme lain.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya Praktikum Biologi Umum ini yaitu :
1.2.8. Ekosistem
Untuk mengidentifikasikan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
keanekaragaman hayati di suatu daerah tertentu.
5
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroskop terdiri atas kaki mikroskop yang dibuat berat dan kokoh agar
mikroskop dapat berdiri stabil. Mikroskop memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa
objektif, lensa okuler dan kondensor. lensa objektif dan lensa okuler lokasi pada
kedua ujung tabung mikroskop lensa objektif merupakan bagian utama
pada mikroskop yang lokasi dekat dengan obyek yang akan diamati,
tepatnya menempel pada bagian yang disebut pistol. Pistol ini dapat diputar dan
berguna sebagai alat pemindah lensa. Sedangkan lensa okuler lokasi dekat
dengan mata pada saat dilakukannya pengamatan menggunakan mikroskop
lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler). Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat
kedudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa obyektif dan
dapat diputar disebut pistol, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat
dudukan persiapan atau meja mikroskop Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor yang berperan untuk tuju obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain
pada mikroskop modern terdapat alat penang dibagian dasar mikroskop
berfungsi untuk tuju persiapan pada mikroskop tanpa alat penerangan
memiliki cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor. cermin
berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke
dalam kondensor (Tim Dosis Pembina, 2017:1)
6
Istilah “protoplasma” Purkinye tidak memberi pengertian kimiawi dan fisik yang
jelas, tetapi dapat dipakai untuk menyebut semua zat yang terorganisasi di dalam
sel (Villee dkk, 1999).
Sel adalah bagian tanaman atau hewan yang paling kecil. Beberapa organisme
misalnya amuba dan bakteri hanya terdiri dari satu sel sedangkan yang lain
misalnya pohon dan manusia memiliki jutaan sel. Sebuah sel terdiri atas
protoplasma dan membran yang membungkus protoplasma. Protoplasma adalah
materi berwarna abu – abu dan kental seperti jelly serta mengandung
banyak senyawa kimia organik dan organela. Sel mampu mengambil zat – zat
kimia dan menggunakannya untuk menghasilkan bermacam – macam zat yang
diperlukan untuk proses kehidupan (Godman, 2000).
Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap makhluk adalah salah satu dari dua tipe
sel yaitu prokariotik atau eukariotik. Hanya organisme dari domain Bacteria
dan Archaea yang terdiri dari sel– sel prokariot. Protista, fungi, hewan dan
tumbuhan terdiri atas sel– sel eukariot. Semua sel memiliki
persamaan dan perbedaan.Semuanya dibatasi oleh perintang selektif yang
disebut membran plasma. Membranitu menyelubungi sel dan serupa jeli yang
semi cair, disebut sitosol dimana organeldan komponen– komponen lain
berada. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen dalam
DNA. Dan semua sel memiliki ribosom, kompleks sel yang membuat protein
berdasarkan instruksi (Campbell, 2008).
7
berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh
tumbuhan (Aryuliana,2004).
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium,
sedangkan pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di
jumpai kambium. Kambium merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah
dalammembentuk xylem dan kearah luar membentuk floem. Sedangkan pada
batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan anatomi batang
muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh
angkut dan anatomi batang muda dan batang tua berbeda yaitu di temukannya
empelur pada batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006).
8
Halinilah yang mungkin menyebabkan amphibia tidak dapat di darat
sepenuhnya(Prawiro, 1999).
Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga
mulut,faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan
kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat
untuk menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan
mulai dari esophagus yang sangat pendek, terdiri dari kontraksi yang kecil,
tepinya bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus
12 jari dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus besar yang
lebar.Setelah usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang
pelepasan(Kastowo, 1984).
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan
ganda.Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali
dalamsekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan
kembaliKe jantung, kedua darah dari seluruh tubuh menuju jantung dan di
edarkan kembali keseluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu
atrium kiri,kanan dan ventrikel. Diantaranya atrium dan ventrikel terhadap klep
yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium
(Kimball,
1991).
Pada waktu Mendel melakukan persilangan antar kedua varietas tersebut dimana
yang satu tanaman tinggi dan satu tanaman pendek, maka Mendel mendapat
hasil berikut. Persilangan antara jantan dan betina pada ercis bersegrasi sehingga
rasio fenotipenya adalah MM :Mm : mm = 1 : 2 : 1, yaitu satu tumbuhan ercis
Homozigot, dua tumbuhan ercis Heterozigot an satu tumbuhan ercis pendek
(Syamsuri 2004).
9
Mendel melakukan percobaan dengan menanam kacang ercis yang memiliki dua
sifat beda. Mula-mula tanaman galur murni yang memiliki biji bulat berwarna
kuning disilangkan dengan tanaman galur murni yang memiliki biji keriput
berwrna hijau, maka F1 seluruhnya berupa tanaman yang berbiji bulat berwarna
kuning. Biji-biji tanaman F1 ini kemudian ditanam lagi dan tanaman yang tumbuh
dibiarkan mengadakan penyerbukan sesamanya untuk memperoleh keturunan
F2 dengan 16 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan 9/16 tanaman
berbiji bulat warna kuning : 3/16 berbiji bulat warna hijau : 3/16 berbiji bulat warna
kuning dan 1/16 berbiji keriput berwarna hijau atau dikatakan perbandingannya
adalah 9: 3 : 3 : 1 (Winatasasmita 1999).
10
udara. Pengangkutan garam-garam mineral dari akar ke daun terutama oleh
xylem dan secepatnya mempengaruhi oleh kegiatan transpirasi. Transpirasi
pada hakikatnya sama dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak
digunakan pada makhluk hidup. Sebenarnya seluruh bagian
tanaman mengadakan transpirasi karena dengan adanya transpirasi terjadi
hilangnya molekul sebagian besar adalah lewat daun hal ini disebabkan
luasnya permukaan daun dan karena daun-daun itu lebih terkena udara
dari pada bagian lain dari suatu tanaman (Lakitan, 2007).
Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan alju absorbsi air
di akar. Pada siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat dari pada
penyerapan dari tanah. Hal tersebut menyebabkan devisit air dalam daun
sehingga terjadi penyerapan yang besar, pada malam hari terjadi sebaliknya.
Jika kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh akar,
gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk
meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut
(Loveless,1991).
11
2.7. Pengamatan Peristiwa Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat pada tumbuhan melalui
klorofil dengan bantuan cahaya matahari. Produk samping yang dihasilkan dari
fotosintesis adalah oksigen. Fotosintesis merupakan salah contoh dari
proses anabolisme. Anabolisme adalah proses pembentukan senyawa
kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih sederhana. Sedangkan
katabolisme adalah kebalikan dari anabolisme yaitu penguraian senyawa-
senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Proses
fotosintesis yang terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi
tersebut diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap (Sugiharo, 2007).
2.8. Ekosistem
Istilah ekologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu oikos dan logos. Istilah
ini mula-mula diperkenalkan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Tetapi jauh
sebelumya, studi dalam bidang-bidang yang sekarang termasuk dalam
ruang lingkup ekologi telah dilakukan oleh para pakar (Sofia, 2008).
12
BAB III
METODE PRAKTIKUM
13
tabung reaksi, gelas ukur, alat tulis dan kertas grafik. Bahan yang
digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : air, minyak kelapa
dan tiga jenis tumbuhan yang berbeda morfologinya.
3.2.8. Ekosistem
Alat Dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
: termometer, hygrometer, anemometer, tali rafia, balok kayu bertanda
pada ketinggian 30 cm, 60 cm, 90 cm ,150 cm, kipas dan alat tulis.
14
letakkan potongan kecil epidermis pada gelas objek dan dijaga
jangan sampai terjadi lipatan atau kerutan, tambahkan satu atau dua
tetes air, kemudian ditutup dengan gelas penutup, amati dibawah
mikroskop dengan pembesaran paling lemah (10x), kemudian gambar
beberapa sel dan bagian-bagiannya.
Diteteskan satu tetes zat warna yodium di salah satu tepi gelas
penutup dan isap dengan kertas penghisap pada sisi yang berlawanan,
kemudian diamati dengan pembesaran yang lebih besar (40x)
sehingga terlihat dengan jelas bagian-bagiannya, gambar sel tersebut
dengan bagian- bagian yang bisa kita kenali.
15
Pengamatan Anatomi Tumbuhan : siapkan kaca objek dan kaca penutup
yangtelah dibersihkan, buat irisan melintang akar,batang dan daun dari
tanaman dikotil dan monokotil, dengan menggunakan kuas kecil ambil kuas
kecil ambil irisan tersebut, kemudian letakkan diatas kaca objek secara
terpisah dan tetesi dengan air atau pewarna, tutup dengan kaca penutup
secara perlahan, amati dibawah mikroskop, gambar dan
diberikan keterangan secara lengkap.
16
dengan kertas timah, dilipat dan diberi penjepit agar tidak lepas, daun
dipetik keesokan harinya, kertas timah pada daun dibuka, lalu daun
dimasukkan kedalam air mendidih hingga agak layu, masukkan daun
kedalam alkohol panas sampai warna daun agak putih/pucat, pindahkan
daun kedalam cawan petri dengan menggunakan pinset, kemudian ditetesi
dengan larutan lugol hingga merata, amati perubahan warna yang
terjadi pada daun.
17
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
18
3. (Bentuk bayangan objek pada mikroskop)
19
4.1.2. Pengamatan Sel
No. Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
20
4. (Struktur sel selaput rongga mulut)
21
4.1.3. Pengamatan Tumbuhan
No. Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
3. (Daun monokotil)
22
4. (Daun dikotil)
23
7. (Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil)
24
10. (Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil)
25
4.1.4. Pengamatan Hewan
No. Gambar Hasil Pengamatan Keterangan
26
4. Sistem pencernaan tikus (Rattus norvegicus)
27
4.1.5. Memahami Hukum Mendel
Macam Pasangan Frekuensi Muncul
Merah-merah 13 pasang
Putih-putih 13 pasang
28
Grafik Pengamatan :
29
4.1.7. Pengamatan Peristiwa Fotosintesis
Warna plastik melapis pada gelas Jumlah gelembung (O2)
Merah 23
Hijau 1
Ungu 50
Kontrol 495
Grafik pengamatan :
4.1.8 Ekosistem
A. Kondisi Faktor Abiotik
Suhu Udara (°C), Kelembaban (℅), dan Tiupan Angin (km/h)
5 menit 30°C 72,4℅ 8,9 30°C 72,4℅ 6,5 30°C 72,4℅ 8,9
km/h km/h km/h
30
10 menit 30°C 72,4 6,5 30°C 76,6℅ 6,5 30°C 72,4℅ 8,9
℅ km/h km/h km/h
15 menit 30°C 72,4℅ 6,5 30°C 76,6℅ 6,5 30°C 76,6℅ 8,9
km/h km/ h km/h
Grafik pengamatan :
31
B. Kondisi faktor Biotik
Jenis flora yang ditemukan dan Jenis fauna yang ditemukan dan
jumlahnya jumlahnya
4.2 Pembahasan
4.2.1. Pengenalan dan Penggunaan Alat Mikroskop
Mikroskop pada prinsipnya adalah alat pembesar yang terdiri dari dua lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler
(dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang untuk
perbesaran yang berbeda. Lensa objektif biasanya dipasang pada
roda berputar, yang disebut gagang putar (Volk, 1984).
Kedua lensa mikroskop berbentuk cembung dan secara garis besar pada
lensa objektif akan membentuk suatu bayangan yang bersifat semu,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda awal. Sifat bayangan ini
nantinya akan menentukan sifat bayangan pada lensa okuler,
sehingga hasil pengamatan pada praktikum ini adalah bentuk bayangan
huruf “d” pada mikroskop berubah menjadi huruf “p”. Ketika preparat
digeser ke kiri bayangan objek bergeser ke kanan, dan ketika
preparat digeser ke
32
belakang objek bergeser ke depan. Ketika menggunakan pembesaran
yang lebih kuat maka bayangan objek terlihat lebih jelas dan besar.
Sel gabus pada ubi kayu yang telah kami amati, sel gabus ini berbentuk
heksagonal dan terlihat seperti deretan ruang-ruang kosong. Ini berarti
bahwa sel gabus merupakan sel mati karena tidak terdapat inti sel maupun
organel lainnya yang menyusun sel tersebut, kecuali dinding sel. Tidak ada
aktivitas yang dilakukan sel tersebut. Maka sel tersebut dikatakan sel mati.
Dalam klasifikasi tumbuhan ubi kayu termasuk kedalam golongan
magnoliopsida.
Bawang merah yang kita amati, memiliki bentuk persegi panjang meskipun
tidak sempurna. Ini dikarenakan sel bawang merah adalah tumbuhan.
Karena pada tumbuhan terdapat dinding sel sehingga terlihat rapi. Antar sel
satu dengan sel lainnya tersusun dengan rapi. Kami dapat mengamati
bahwa pada sel bawang merah tersebut terdapat inti sel, dan dinding sel.
Pada tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki struktur anatomi organ yang
berbeda-beda. Mulai dari akar,batang,daun,hingga organ reproduksinya.
Dapat diketahui bahwa perbedaan yang paling mencolok antara tumbuhan
monokotil dan dikotil terletak pada berkas pembuluh, berkas pembuluh
pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan berkas pembuluh
pada tumbuhan monokotil terlihat tidak teratur ,Seperti pada akar dan
batang daun juga terdiri dari daun tumbuhan monokotil dan dikotil. Secara
umum jaringan pada tumbuhan terdiri atas tiga jaringan yaitu jaringan kulit
(epidermis),jaringan dasar (parenkima), dan jaringan pengangkut
(vaskuler) (Lakitan, 1996).
33
system perakaran ini terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar ini terdiri dari
sejumlah akar kecil ramping, dan berukuran sama. Perakaran serabut
terbentukpada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-
banyaknya.
Tubuh katak terdiri dari kepala (Caput), badan (Truntus), kaki depan
(Extrintis anterior), dan kaki belakang (Extrimitas posterior).Kulit
yang membungkus katak selalu basah karena adanya sekresi dari
kelenjar- kelenjar kulit. Kulit katak mempunyai peranan dalam
pernafasan karena dibawah kulitnya terdapat kapiler-kapiler dari vena
dan arteri cutanea magna.
Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh. Katak jantan akan melekat
di punggung betinanya dan memeluk erat ketiak si betinanya dari belakang.
Sambil berenang di air, kaki belakang katak jantan akan memijat perut katak
betina dan merangsang pengeluaran telur. Pada saat bersamaan katak
jantan akan melepaskan spermanya ke air, sehingga bisa membuahi telur-
telur yang dikeluarkan si betina. Telur tersebut berkembang menjadi
larva dan mencari nutrisi yang dibutuhkan dari lingkungannya, kemudian
berkembang menjadi dewasa dengan bentuk tubuh yang
memungkinkannya hidup di darat, sebuah proses yang dikenal
metamorfosis.
34
Diagram persilangannya sebagai berikut :
P = MM x mm
G = M , m
F1 = Mm x Mm
G = M,m x M,m
F2 = MM, Mm, Mm, mm
Jadi perbandingan fenotipe 1 : 2 :1 atau 1 hijau-hijau :2 hijau-putih : 1 putih
-putih.
Hasil pengamatan dapat dilihat bahwa tabung yang berisi minyak terdapat
banyak gelembung. Hal ini dikarenakan tabung yang berisi minyak
terhambat transpirasi sehingga gelembung terkumpul dalam tabung.
Minyak berfungsi sebagai penyangga agar uap tidak keluar dari
tabung. Dan akibat sinar matahari, angin, kelembaban udara, stomata,
temperature, dan lentisel yang dapat mempengaruhi fotosintesis.
Hasil tabung kontrol (tanpa tanaman) dapat dilihat bahwa pada setiap 10
menit pertama, kedua, ketiga, dan keempat tidak terjadi pengurangan
volume air. Hal ini disebabkan karena pada saat percobaan ada faktor-
faktor yang mempengaruhi proses transpirasi menjadi lambat yaitu tidak
terdapat tanaman dalam tabung yang merupakan salah satu bahan untuk
35
proses transpirasi serta pada setiap 10 menit jumlah gelembung meningkat
atau semakin banyak.
Hasil pengamatan tabung berisi air dan minyak kelapa + tumbuhan hydrilla
Hanya terjadi pengurangan pada 10 menit pertama. Hal ini dipengaruhi
oleh faktor suhu kelembaban dan panas matahari pada saat melakukan
percobaan.
Hasil percobaan pada uji sachs, dimana daun yang tidak ditutupi dengan
alumunium foil berubuah warna menjadi biru kehitaman ketika dicelupkan
kedalam larutan lugol. Sehingga disimpulkan bahwa pada bagian
daun yang tidak tertutupi dan terkena cahaya matahari terjadi proses
fotosintesis yang menghasilkan amilum, sedangkan pada daun yang
ditutupi dengan alumunium foil tidak terjadi perubahan wana saat
dicelupkan dalam larutan lugol, sehingga disimpulkan bahwa pada bagian
daun yang ditutupi tidak terjadi proses fotosintesis, karena cahaya
matahari tidak dapat menembus melewati alumunium foil, sehingga tidak
menghasilkan amilum.
36
plastic merah memiliki jumlah 15 gelembung lebih banyak selama 15 menit
sedangkan plastic ungu memiliki jumlah gelembung 11 selama 15
menit dan plastic hijau 11 gelembung selama 15 menit.
4.2.8. Ekosistem
Ekosistem tersusun atas komponen-komponennya, yaitu komponen biotik
dan komponen abiotik. Komponen biotik merupakan komponen penyusun
ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup, contohnya tumbuhan, hewan,
dan mikroorganisme. Komponen abiotik merupakan komponen penyusun
ekosistem yang terdiri dari semua benda mati, contohnya air,tanah, cahaya,
dan udara (Gunawan Susilowarno, 2007).
Adapun jenis tumbuhan yang dominan ditemukan pada ketiga habitat yang
telah kami amat yaitu cyprus rotundus. Sedangkan jenis hewan
yang dominan ditemukan pada ketiga habitat tersebut adalah semut
(lasius flarus).
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1. Pengenalan dan Penggunaan Alat Mikroskop
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk membantu seorang
praktikan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Adapun bagian-bagian mikroskop yaitu, lensa okuler, lensa
objektif, tabung mikroskop, kondensor, revolver, penjepit preparat, meja
preparat pemutar kondensor, pengatur penjepit preparat, pengunci tabung
tubulus, tombol pengatur fokus kasar, tombol pengatur fokus halus, lampu,
saklar lampu, saklar lampu, pengatur intensitas cahaya.Mikroskop memiliki
sifat bayangan sementara, semu, dan terbalik, sehingga kertas yang
bertuliskan huruf “d” saat diamati di bawah mikroskop akan terlihat
menjadi huruf “p”.
Butir pati kentang yang ditetesi iodin, berubah warna menjadi keungu-
unguan dan memperlihatkan bagian pati kentang berupa lengkungan-
lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilum dan lamela. Hilum adalah titik awal
lamela sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum yang
terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan molekul
pada awal pertumbuhan amilum.
38
merupakan perkembangan dan akar primer dari biji berkecambah.
Sedangkan system perakaran serabut pada tumbuhan monokotil. Akar
terdiri dari sejumlah akar kecil ramping, dan berukuran sama.
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan
ganda. Peredaran darah ganda yaitu, darah melalui jantung sebanyak dua
kali dalam sekali peredarannya. Darah dari jantung menuju ke paru-
paru dan kembali ke jantung, kemudian darah dari seluruh tubuh menuju
jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Alat ekskresi utama pada
katak adalah sepasang ginjal yang terdapat di kanan kiri tulang
belakang, berwarna kecoklat-coklatan yang memanjang ke belakang.
Pembuahan pada katak dilakukan di luar tubuh.
39
Pada proses persilangan akan dihasilkan gen yang bersifat dominasi penuh
dan bersifat dominasi sebagian/intermediat. Dominasi penuh merupakan
sifat dominan yang paling banyak muncul atau sifat yang menutupi,
sedangkan dominasi sebagian/intermediat adalah sifat yang akan tampak
dan merupakan campuran dari dua sifat.
Minyak berfungsi sebagai penyangga agar uap tidak keluar dari tabung.
Setiap 10 menit, banyak gelembung yang dihasilkan dari setiap percobaan
selama 4x percobaan. Dan akibat sinar matahari, angin kelembaban udara,
stomata, temperatur, dan lentisel yang dapat mempengaruhi fotosintesis.
Faktor dari dalam yang dapat mempengaruhi laju transpirasi adalah besar
kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau
tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun,
banyak sedikitnya stomata dan bentuk serta lokasi stomata.
40
5.1.8. Ekosistem
Daerah teduh merupakan daerah yang rimbun akan pepohonan tanah pada
daerah teduh kayak akan zat hara dan air yang membuat banyak jenis
tumbuhan yang dapat hidup di daerah ini dalam pengamatan yang Saya
lakukan diperoleh suhu 30 derajat celcius kelembaban udara 72,4 ℅ Dan
tiupan angin 8,9 km/h, 6,5 km/h, 6,5 km/h.
41
DAFTAR PUSTAKA
Arie, Usri. 1999. Pembibitan dan Perbesaran Bullfrog. Penebar Swadaya, Jakarta.
Duellman, W.E dan Trueb. 1986. Biology of Amphibians. McGraw – Hill Book
Company: New York.
Indonesia.Jakarta.
Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). Sinar
Wijaya: Surabaya.
42
Kimball.1975. Plant physiology third edition. New York: D. van Nostrand
Kusumawati, Rohana. L.H., Dewi, M.R. 2014. Detik-Detik Ujian Nasional Bologi. Klaten.
Intan Pariwara.
Rachmadiarti, Pratiwi, D.A, Sri Maryati, Suharno. 2007. Biologi Umum. Surabaya.
Unesa Unipress.
Rompas, Y., H.L. Rampe, dan M.J. Rumondor. 2011. Struktur Sel Epidermis dan
Stomata Daun Beberapa TumbuhanSuku Orchidaceae. Jurnal bioslogos. 1(1): 1-19.
43
Villee, C. A., W. F. Walker & R. D. Barries. 1988. General Zoology. Philadelphia: W. B.
Sauders Company.
Volk dan Wheeler. 1984. Mikrobiologi Dasar Edisi Kelima Jilid I. Erlangga. Jakarta
44
LEMBAR ASISTENSI
45
LAMPIRAN
46
Biografi
Bismillah
Assalamualaikum.....
Halo saya nadia aulia rizki, tempat tanggal lahir yakni di sibayu,
pada tanggal 13 maret 2003, merupakan anak ketiga dari
pasangan suami istri lukman dan masinda. Penulis saat ini
bertempat tinggal di layana sosial, penulis memulai
pendidikannya di SDN 4 Sibayu, kemudian melanjutkan
pendidikannya di SMPN 6 Dampelas, setelah lulus pada tahun
2018 penulis masuk di SMAN 3 Balaesang pada tahun 2021,
penulis melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri
yaitu Universitas Tadulako, Fakultas Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan Alam, jurusan Fisika. Motto hidup Penulis, ingin bermanfaat untuk orang
lain, penulisan sangat suka terhadap sesuatu yang berbau pantai, gemar
membaca dan suka terhadap hal-hal baru yang menantang.
47