Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSA BANDING 1.

Veruka vulgaris: vegetasi yang tidak bertangkai, kering dan berwarna abu-abu atau sama dengan warna kulit. 2.Kondiloma lata : sifilis stadium II, klinisnya berupa papula dengan permukaan yang lebih halus dan bentuknya lebih bulat daripada kondiloma akuminata, terdapat pada daerah lipatan yang lembab seperti anus dan vulva. Selain itu ditemukan Treponema pallidum. 3.Karsinoma sel skuamosa: vegetasi seperti kembang kol, mudah berdarah, dan berbau. 4.Nodul scabies : terdapat tanda cardinal, yaitu pruritus nokturna, menyerang manusia secara kelompok, adanya terowongan (kunikulus yang berwarna putih atau abu-abu dengan papula atau vesikel di ujungnya serta ditemukan adanya tungau. 5.Moluskum kontagiosum: berupa papula miliar kadang lentikular dan berwarna putih sepertililin, berbentuk kubah, ditengahnya terdapat lekukan (delle). Pada pemeriksaan hispatologi didapatkan badan moluskum yang mengandung partikel virus di daerah epidermis. 6.Folikulitis : berupa papula atau pustula yang eritematosa dan ditengahnya terdapat rambut, biasanya multipel 7.Seboroik keratosis : sering mengeluh gatal, mula-mula bercak coklat kehitaman makin lama makin besar menjadi papula dengan permukaan verukous.

Hanya tampak dengan alat bantu misal asam asetat 3-5%, lensa pembesar dan kolposkopi, namun secara histopatologis menunjukkan adanya infeksi HPV.

1. Giant condyloma Buschke-Lowenstein Bentuk ini diklasifikasikan sebagai karsinoma sel skuamosa dengan keganasan derajat rendah. Hubungan antara KA dengan giant condyloma diketahui dengan ditemukannya VPH tipe 6 dan tipe 11. Lokasi lesi yang paling sering adalah pada penis dan kadang-kadang vulva dan anus. Klinis tampak sebagai kondiloma yang besar, bersifat invasif lokal dan tidak bermetastasis. Secara histologis giant condyloma tidak berbeda dengan kondilomata akuminata. Giant condyloma ini umumnya refrakter terhadap pengobatan. 2. Papulosis Bowenoid Secara klinis berupa papul likenoid berwarna coklat kemerahan dan dapat berkonfluens menjadi plakat. Ada pula lesi yang berbentuk makula eritematosa dan lesi yang mirip leukoplakia atau lesi subklinis. Umumnya lesi multipel dan kadang-kadang berpigmentasi. Berbeda dengan KA, permukaan lesi papulosis Bowenoid biasanya halus atau hanya sedikit papilomatosa. Gambaran histopatologik mirip penyakit Bowen dengan inti yang berkelompok, sel raksasa diskeratorik dan sebagian mitotik atipik. Dalam perjalanan penyakitnya, papulosis Bowenoid jarang menjadi ganas dan cenderung untuk regresi spontan. Kutil genitalis paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria, area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan dibawah kulit depannya (jika tidak disunat). Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di

sekeliling vagina. Kutil genitalis juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum, terutama pada pria homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur Masa tunas penyakit ini adalah 4-7 hari. Disebut sebagai penyakit jengger ayam, karena timbul bintil- bintil/ kutil bertangkai dan bergerombol di daerah kemaluan, menyerupai jengger ayam. Masa inkubasi seringkali sukar ditentukan secara tepat dan dapat bervariasi antara 3 minggu -8 bulan (rata-rata 3 bulan). Gambaran klinik sangat bervariasi, berupa suatu vegetasi bertangkai dengan pertumbuhan yang berjonjot-jonjot (eksofitik) dan beberapa bergabung membentuk lesi yang lebih besar sehingga tampak seperti kembang kol atau berupa papula dengan permukaan yang halus dan licin dengan diameter 1-2 mm yang bergabung menjadi plakat lebar.
3.Kolposkopi Merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan, namun belum digunakan secara luas di bagian penyakit kulit. Pemeriksaan ini terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata yang subklinis di alat genital dalam dan kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat. VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.Acetowhitening Tes ini menggunakan larutan asam aseta 3 5% dalam aquades, dapat menolong mendeteksi infeksi HPV subklinis atau menentukan batas pada lesi datar. Pemeriksaan ini menolong dalam membatasi infeksi HPV ke serviks dan anus. Acetowhitening pada lesi genital eksternal tidak spesifik untuk kondiloma. 2.Pap Smear Seluruh wanita seharusnya dimotivasi untuk melakukan pap smear setiap tahun karena HPV merupakan penyebab utama pada patogensis kanker serviks.

Penegakan Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis. Dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan: 1. Tes asam asetat Bubuhkan asam asetat 5% dengan lidi kapas pada lesi yang dicurigai. Dalam beberapa menit lesi akan berubah warna menjadi putih (acetowhite). Perubahan warna pada lesi di daerah perianal perlu waktu lebih lama (sekitar 15 menit). 2. kolposkopi merupakan tindakan yang rutin dilakukan di bagian kebidanan. Pemeriksaan ini terutama berguna untuk melihat lesi kondiloma akuminata subklinis, dan kadang-kadang dilakukan bersama dengan tes asam asetat. 3. Histopatologi Pada kondiloma akuminata yang eksofitik, pemeriksaan dengan mikroskop cahaya akan memperlihatkan gambaran papilomatosis, akantosis, rete ridges yang memanjang dan menebal, parakeratosis dan vakuolisasi pada sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai