Alim
Alim
OLEH:
Stambuk : F1B119022
Jurusan : Fisika
KENDARI
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan dan dapat menyusun makalah
saya yang berjudul “Hukum Jual Beli dalam Islam” guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah Agama saya.
Dalam penulisan makalah ini, Alhamdulillah penulis tidak mendapatkan
kendala-kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Pada
kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang ditujukan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak.
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Kesimpulan ........................................................................... 6
B. Saran ..................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULLUAN
A. Latar belakang
Riba merupakan pendapatan yang di peroleh secara tidak adil. Riba telah
berkembang sejak zaman jahiliyah hingga sekarang ini. Sejak itu
banyaknya masalah masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat dan telah
menjadi tradisi bangsa arab terhadap jual beli maupun pinjam meminjam
barang dan jasa. Sehingga sudah mendarah daging, bangsa arab
memberikan pinjaman kepada seseorang dan memungut biaya jauh di atas
dari pinjaman awal yang di berikan kepada peminjam akibatnya banyaknya
orang lupa akan larangan riba.
Namun setelah islam datang, maka tradisi atau praktek seperti ini tidak
lagi diperbolehkan, dimana oleh Allah SWT menegaskan dengan
mengharamkannya dalam AL-QUR`AN ( baca ayat dan hadist yang
melarang riba), bahkan oleh Allah dan rasulnya akan memusuhi dan
memeranginya apabila tetap melanggarnya, yang demikian itu
dimaksudkan untuk kemaslahatan dan juga kebaikan umat manusia.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian riba ?
2. Apa macam-macam riba?
3. Bagaimana AL-QUR`AN dan Hadist memandang riba?
4. Apa saja dampak dan hikmah pelarangan riba?
5. Apa saja faktor penyebab memakan dan diharamkannya perbuatan riba?
1
C. Maksud dan tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian riba
2. Dapat mengetahui macam macam riba
3. Mampu memahami ayat dan hadist yang melarang riba
4. Mengetahui dampak dan hikmah pelarangan riba
5. Dapat memahami larangan larangan riba yang terdapat dalam AL
QUR`AN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Riba
2
1. Riba nasi`ah
Riba nasi`ah (riba yang jelas, diharamkan karena keadaanya
sendiri) diambil dari kata an-nasu, yang berarti menunda, jadi riba ini
terjadi karena adanya penundaan pembayaran hutang.
Maka dari itu jika waktu hutang tersebut sudah jatuh tempo,
sementara orang yang berhutang itu kesulitan membayarnya, maka ia
tidak boleh membalikan hutang tersebut kepadanya, tapi harus
diberikan tempo lagi. Sedangkan jika orang yang berhutang itu
berpunya, dan tidak sedang kesulitan, maka ia harus membayar
hutangnya, dan tidak perlu menambah nilai tanggungan hutangnya itu,
baik orang yang berhutang itu sedang mempunyai uang aatau sedang
sulit.
2. Riba fadhl
Riba fadhl (riba yang samara, diharamkan karena sebab lain)
berasal dari kata al-fadhl, yang berarti tambahan dalam salah satu
barang yang dipertukarkan. Riba ini terjadi karena adanya
tambahan pada jual beli benda/barang yang sejenis.
Riba ini diharamkan karena untuk mencegah timbulnya riba
nasi`ah, sehingga ia bersifat prefentif. Sebagian ulama ada yang
membedakan antara riba nasi`ah dengan riba fadhl seperti
membedakan antara berbuat zina dengan memandang atau
memegang wanita yang bukan mahramnya dengan nafsu syahwat.
Memandang atau memegang wanita seperti itu di haramkan karena
untuk menghindari perbuatan zina.
Sebagian ulama ada yang menambahkan selain kedua jenis
riba tersebut di atas, yakni riba yad, yaitu riba yang dilakukan
karena berpisah dari tempat akad sebelum serah terima terjadi.
Kemudian riba qardi yaitu hutang dengan syarat ada keuntungan
bagi yang memberi hutang. Namun secara umum keduanya
termasuk kedalam jenis riba nasi`ah dan riba fadhl. Pada dasarnya
semua agama samawi didunia melarang praktek riba, karena dapat
3
menimbulkan dampak bagi masyarakat pada umumnya dan bagi
mereka yang terlibat riba paada khususnya
Adapun dampak akibat praktek dari riba itu sendiri
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyebabkan eksploatasi (pemerasan) oleh si kaya terhadap si
miskin, sehingga menjadikan si kaya semakin berjaya dan si
miskin tambah sengsara
2. Menyebabkan kesenjangan ekonomi, yang pada gilirannya bisa
mengakibatkan kekacauan sosial
3. Dapat menyebabkan kebangkrutan usaha bila tidak disalurkan
pada kegiatan kegiatan yang produktif, karena kebanyakan
modal yang dikuasai oleh the haves (pengelola) justru
disalurkan dalam perkreditan berbunga yang belum produktif.
4
D. Dampak dan hikmah pelarangan riba
Dampak dari riba yaitu :
1. Menimbulkan perasaan egois pada diri sendiri
2. Akan menimbulkan kasta kasta yang saling bermusuhan
3. Banyak menimbulkan krisis ekonomi
4. Kesenjangan pertumbuhan ekonomi masyarakat
5
Faktor penyebab diharamkan riba :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Macam macam riba yaitu riba fadhl, riba qardhi, riba yad dan riba Nasi`ah.
Faktor faktor yang melatarbelakangi perbuatan memakan hasil riba yaitu nafsu
dunia kepada harta benda , serakah harta, tidak pernah merasa bersyukur
dengan apa yang telah allah SWT berikan, imannya lemah, serta selalu ingin
menambah harta dengan berbagai cara termasuk riba.
Menjauhi diri dari praktik riba merupakan ibadah yang sangat mulia disisi
allah SWT. Allah SWT secara tegas melarang riba yang terdapat di dalam al
qur`an diantaranya:
6
2. QS AL- Baqarah ayat 275 – 276
3. QS AL – Baqarah ayat 278 – 279
4. QS Ar – Rum ayat 39
B. Saran
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini di harapkan lebih
memahami riba dalam ajaran islam.
7
DAFTAR PUSTAKA