Statistik Fermi-Dirac
Statistik Fermi-Dirac
OLEH:
KELOMPOK IV
JURUSAN FISIKA
KENDARI
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subuhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaiakan
makalah ini dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
STATISTIK FERMI-DIRAC.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Fermi-Dirac......................................................................................2
B. Konfigurasi Fermion...........................................................................................2
C. Konfigurasi Peluang Maksimum........................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
3. Untuk mengetahui konfigurasi peluang maksimum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fermi-Dirac
B. Konfigurasi Fermion
Pada bagian ini kita akan menurunkan fungsi distribusi untuk system
kuantum fermion dengan bilangan kuantum spin merupakan kelipatan ganjil dari
ħ/2. Salah satu sifat yang dimiliki fermion adalah terpenuhinya prinsip
pengecualiaan Pauli. Tidak boleh lebih dari satu fermion memiliki keadaan
kuantum yang sama. Satu keadaan hanya boleh kosong atau hanya ditempati oleh
satu fermion. Konsekuensi dari prinsip eksklusi Pauli adalah jumlah fermion
harus lebih sedikit atau sama dengan jumlah keadaan. Ini berbeda dengan sistem
2
klasik atau boson di mana tidak ada pembatasan jumlah partikel yang menempati
keadaan tertentu. Berapa pun jumlah keadaan yang tersedia, maka keadaan
tersebut dapat menampung partikel klasik maupun boson yang jumlahnya berapa
pun. Untuk menurunkan fungsi distribusi Fermi-Dirac kita pun akan memulai
dengan membagi keadaan-keadaan atas:
kelompok-kelompok sebagai berikut:
Kelompok-1 mengandung g1 keadaan dengan energi rata-rata E1
Kelompok-2 mengandung g2 keadaan dengan energi rata-rata E2
.
.
.
Kelompok-s mengandung gs keadaan dengan energi rata-rata E s
...
Kelompok-M mengandung g M keadaan dengan energi rata-rata E M
Jumlah sistem yang menempati masing-masing keadaan misalkan
n1 sistem menempati keadaan-1
n2 sistem menempati keadaan-2
.
.
.
n s sistem menempati keadaan-s
.
.
.
n M sistem menempati keadaan-M
Karena satu keadaan maksimum menampung satu sistem maka harus terpenuhi
n1 ≤ g 1 , n2 ≤ g2 , … , ns ≤ g s , … ,n M ≤ g M .Selanjutnya kita akan menentukan berapa
3
cara menyusun n1 sistem pada g1keadaan, n2 sistem pada g2 keadaan, …, n msistem
pada gm keadaan.Tinjau kelompok-1. Di sini ada g1keadaan dan menampung n1
sistem. Kembali kita menganalogikan keadaan sebagai kursi dan sistem sebagai
orang yang duduk pada kursi-kursi tersebut seperti diilustrasikan pada Gambar
2.1. Untuk menentukan jumlah cara menempatkan orang pada kursi-kursi
tersebut, kita tempelkan orang pada kursi-kursi tersebut. Pada satu kursi hanya
boleh ditempeli satu orang. Penempelan ini menjamin bahwa tidak boleh lebih
dari satu orang berada pada satu kursi. Akibatnya kita dapatkan
Ada n1 buah kursi yang ditempeli orang
Ada g1−n1 buah kursi yang kosong.
Kemudian kita melakukan permutasi semua kursi yang ada baik yang kosong
maupun yang ditempeli orang. Karena orang sudah menempel pada kursi maka
permutasi tidakmemungkinkan munculnya satu kursi yangmenampung lebih dari
satu orang. Jumlah kursi yang dipermutasi adalah g1 kursi sehingga
menghasilkan jumlah permutasi sebanyak g1 ! cara. Tetapi, karena ( g1−n1 ¿ buah
kursi kosong tidak terbedakan dan n1 buah kursi yangditempeli orang juga tidak
dapat dibedakan maka jumlah permutasi g1 buah kursi harus dibagi dengan
permutasi ( g ¿ ¿ 1−n1) ¿buah kursi kosong dan n1 buahkursi yang ditempeli orang
untuk mendapatkan penyusunan yang berbeda. Jadi, jumlah penyusunan yang
berbeda hanyalah
g1 !
(2.1)
( g1−n1)! n1 !
Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah cara penyusunan n2 sistempada g2
keadaan adalah
g2!
(2.2)
(g2−n2) !n2 !
4
Begitu seterusnya. Akhirnya, jumlah total cara penyusunan secara bersama-sama
n1 sistem pada g1keadaan, n2 sistem pada g2keadaan, …, n msystem pada gm
keadaan adalah
M
g1 ! g2 ! gM ! gs !
× × …× =∏ (2.3)
( g1−n1 ) ! n1 ! ( g 2−n2 ) ! n2 ! ( g M −n M ) ! n M ! s =1 ( gs −ns ) ! n s !
5
Selanjutnya kita perlu menentukan berapa cara membawa N sistem dari untuk
didistribusikan ke dalam keadaan-keadaan di dalam assembli.Seperti yang kita
bahas pada assembli boson, untuk partikel tidak terbedakan jumlah cara tersebut
adalah N !/ N !=1. Akhirnya, jumlah carapenyusunan fermion untuk konfigurasi
di atas adalah
M
gs !
W =∏
s=1 ( g s−n s) !n s !
[ gs !
]
M
ln W =∑ ln (2.4)
s=1 ( g s−n s)! n s !
Jumlah total sistem dalam assembli dan energi total assembli masing-
M M
masing adalah N=∑ ns =0dan¿ ∑ E s n s . Untuk sistem terisolasi di mana tidak
s=1 s=1
M
δU =∑ E s δn s (2.6)
s=1
6
M
ln W =∑ ln gs !−ln ( g s−n s ) !−ln n s ! (2.7)
s=1
ln g s ! ≅ g s ln g s−g s
ln n s ! ≅ ns ln n s−n s
Mari kita hitung satu per satu suku dalam persamaan (2.8)
a. δ ¿¿
∂
b. δ [ ( gs−ns ) ln ( g s−n s ) ]= [ ( g −n ) ln ( g s−n s ) ] δ n s
∂ ns s s
¿¿
¿−¿
c. δ [ ns ln ns ] =
∂
∂n s
[ [ 1
n s ln ns ] δ n s= ln ns +n s × ×1 δ ns
ns ]
¿ [ ln n s+ 1 ] δ ns
7
Dari hasil di atas maka bentuk δ lnW dapat ditulis dalam bentuk lebih sederhana
sebagai berikut
M
δ lnW =∑ 0+ [ ln ( g s−n s )+ 1 ] δ ns −[ ln n s+1 ] δ ns
s=1
M
¿ ∑ [ ln ( g s−n s )−ln ns ] δ ns (2.9)
s=1
[ ]
M
gs −ns
¿ ∑ ln δn s
s=1 ns
[ ]
M M M
g s−n s
∑ ln n δ ns + α ∑ δ n s + β ∑ E s δ n s=0
s=1 s s=1 s=1
{[ ] }
M
gs −ns
∑ ln
ns
+ α + β E s =0(2.10)
s=1
Agar persamaan (2.10) selalu nol untuk variasi δ ns yang sembarang makaharus
terpenuhi:
ln
[ ]
gs −ns
ns
+α + β E s=0
g s−ns
=exp(−α −β E s)
ns
gs
n s= (2.11)
exp (−α−β Es ) +1
8
Berlaku juga pada fungsi distribusi fermion bahwa parameter β memenuhi
β=−1 /kT . Dengan parameter ini maka kita dapat menulis persamaan (2.11)
secara lebih eksplisit sebagai:
gs
n s= (2.12)
exp (−α + Es /kT ) +1
Dan k adalah konstanta Boltzmann, dan E f =−kT α yaitu energy Fermi, adalah
karakteristik sistem yang akan dideskripsikan. α dan E f merupakan fungsi dari T.
1
F FD = (Ef + Es )/kT
(2.14)
e +1
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Gautreau, Ronald dan William Savin. 2006. Schaum’s Outline Teori dan Soal-soal
Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fermi-Dirac_statistics
https://id.scribd.com/doc/97708140/Statistika-Kuantum
11