Anda di halaman 1dari 14

STATISTIK FERMI-DIRAC

OLEH:

KELOMPOK IV

NOVA ELISA PUTRI (F1B1 17 033)

SULISMIATI (F1B1 17 017)

KEVIN (F1B1 17 044)

RENALDI HAMDANA (F1B1 17 052)

RIZAL LA HARUN (F1B1 17 013)

SAGITA A. TANASALE (F1B1 17 054)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subuhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaiakan
makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Subuhanahu Wata’ala atas limpahan


nikmat dan kesehatan,yang diberikan, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai
salah satu tugas dari mata kuliah Fisika Statistik dengan judul “Statistik Fermi-
Dirac”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini agar lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kendari,16 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

STATISTIK FERMI-DIRAC.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Fermi-Dirac......................................................................................2
B. Konfigurasi Fermion...........................................................................................2
C. Konfigurasi Peluang Maksimum........................................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistik Fermi-Dirac untuk assembli fermion, yaitu partikel kuantum


dengan spin merupakan kelipatan ganjil dari ħ. Partikel ini memiliki satu sifat
khas, yaitu memenuhi prinsip eksklusi Pauli. Bersadarkan prinsip ini maka tidak
ada fermion yang boleh memiliki sekumpulan bilangan kuantum yang sama. Satu
keadaan energi hanya boleh ditempati maksimum oleh dua fermion dengan
syarat arah spin harusberlawanan. Contoh partikel fermion adalah elektron,
proton, dan positron.
Pada umumnya, statiistik Fermi-Dirac membahas tentang fungsi
gelombang dari fermion yang antisimetris dibawah pengaruh pertukaran fermion.
Fermion merupakan partikel yang tak dapat dibedakan dan mengikuti asas
larangan Pauli: tidak boleh suatu partikel mempunyai bilangan kuantum yang
sama dalam waktu yang sama. Fermion mempunyai spin setengah.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud dengan statistik Fermi-Dirac?
2. Bagaimana konfigurasi dari fermion?
3. Bagaimana konfigurasi peluang maksimum?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui statistic Fermi-Dirac.
2. Untuk mengetahui konfigurasi fermion.

1
3. Untuk mengetahui konfigurasi peluang maksimum.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Fermi-Dirac

Statistik Fermi-Dirac menggambarkan distribusi partikel lebih dari


keadaan energi dalam system yang terdiri dari banyak partikel yang identik yang
mematuhi “Prinsip Pengecualian Pauli”. Fermi-Dirac diambil dari nama Enrico
Fermi dan Paul Dirac, yang masing-masing menemukan metode ini secara
mandiri (walaupun Fermi mendefinisikan statistik lebih awal dari Dirac).
Statistik Fermi-Dirac (F-D) berlaku untuk partikel identik dengan spin setengah
bilangan bulat dalam system dengan kesetimbangan Termodinamika. Selain itu,
partikel dalam system ini diasumsikan memiliki interaksi timbal balik yang dapat
diabaikan. Itu memungkinkan system multi-partikel untuk dijelaskan dalam hal
status energy satu partikel. Hasilnya adalah distribusi F-D partikel diatas keadaan
ini yang mencakup kondisi bahwa tidak ada dua partikel yang dapat menempati
keadaan yang sama, ini memiliki efek yang cukup besar pada sifat-sifat system.
Karena statistic F-D berlaku untuk partikel dengan putaran setengan bilangan
bulat, partikel-partikel ini kemudian disebut Fermion. Ini paling sering
diterapkan pada electron, yang merupakan Fermion dengan spin setengah.

B. Konfigurasi Fermion

Pada bagian ini kita akan menurunkan fungsi distribusi untuk system
kuantum fermion dengan bilangan kuantum spin merupakan kelipatan ganjil dari
ħ/2. Salah satu sifat yang dimiliki fermion adalah terpenuhinya prinsip
pengecualiaan Pauli. Tidak boleh lebih dari satu fermion memiliki keadaan
kuantum yang sama. Satu keadaan hanya boleh kosong atau hanya ditempati oleh
satu fermion. Konsekuensi dari prinsip eksklusi Pauli adalah jumlah fermion
harus lebih sedikit atau sama dengan jumlah keadaan. Ini berbeda dengan sistem

2
klasik atau boson di mana tidak ada pembatasan jumlah partikel yang menempati
keadaan tertentu. Berapa pun jumlah keadaan yang tersedia, maka keadaan
tersebut dapat menampung partikel klasik maupun boson yang jumlahnya berapa
pun. Untuk menurunkan fungsi distribusi Fermi-Dirac kita pun akan memulai
dengan membagi keadaan-keadaan atas:
kelompok-kelompok sebagai berikut:
 Kelompok-1 mengandung g1 keadaan dengan energi rata-rata E1
 Kelompok-2 mengandung g2 keadaan dengan energi rata-rata E2
.
.
.
 Kelompok-s mengandung gs keadaan dengan energi rata-rata E s
...
 Kelompok-M mengandung g M keadaan dengan energi rata-rata E M
Jumlah sistem yang menempati masing-masing keadaan misalkan
 n1 sistem menempati keadaan-1
 n2 sistem menempati keadaan-2
.
.
.
 n s sistem menempati keadaan-s
.
.
.
 n M sistem menempati keadaan-M

Karena satu keadaan maksimum menampung satu sistem maka harus terpenuhi
n1 ≤ g 1 , n2 ≤ g2 , … , ns ≤ g s , … ,n M ≤ g M .Selanjutnya kita akan menentukan berapa

3
cara menyusun n1 sistem pada g1keadaan, n2 sistem pada g2 keadaan, …, n msistem
pada gm keadaan.Tinjau kelompok-1. Di sini ada g1keadaan dan menampung n1
sistem. Kembali kita menganalogikan keadaan sebagai kursi dan sistem sebagai
orang yang duduk pada kursi-kursi tersebut seperti diilustrasikan pada Gambar
2.1. Untuk menentukan jumlah cara menempatkan orang pada kursi-kursi
tersebut, kita tempelkan orang pada kursi-kursi tersebut. Pada satu kursi hanya
boleh ditempeli satu orang. Penempelan ini menjamin bahwa tidak boleh lebih
dari satu orang berada pada satu kursi. Akibatnya kita dapatkan
 Ada n1 buah kursi yang ditempeli orang
 Ada g1−n1 buah kursi yang kosong.
Kemudian kita melakukan permutasi semua kursi yang ada baik yang kosong
maupun yang ditempeli orang. Karena orang sudah menempel pada kursi maka
permutasi tidakmemungkinkan munculnya satu kursi yangmenampung lebih dari
satu orang. Jumlah kursi yang dipermutasi adalah g1 kursi sehingga
menghasilkan jumlah permutasi sebanyak g1 ! cara. Tetapi, karena ( g1−n1 ¿ buah
kursi kosong tidak terbedakan dan n1 buah kursi yangditempeli orang juga tidak
dapat dibedakan maka jumlah permutasi g1 buah kursi harus dibagi dengan
permutasi ( g ¿ ¿ 1−n1) ¿buah kursi kosong dan n1 buahkursi yang ditempeli orang
untuk mendapatkan penyusunan yang berbeda. Jadi, jumlah penyusunan yang
berbeda hanyalah

g1 !
(2.1)
( g1−n1)! n1 !

Dengan cara yang sama kita dapatkan jumlah cara penyusunan n2 sistempada g2
keadaan adalah
g2!
(2.2)
(g2−n2) !n2 !

4
Begitu seterusnya. Akhirnya, jumlah total cara penyusunan secara bersama-sama
n1 sistem pada g1keadaan, n2 sistem pada g2keadaan, …, n msystem pada gm
keadaan adalah

M
g1 ! g2 ! gM ! gs !
× × …× =∏ (2.3)
( g1−n1 ) ! n1 ! ( g 2−n2 ) ! n2 ! ( g M −n M ) ! n M ! s =1 ( gs −ns ) ! n s !

Gambar 6.1: Contoh penyusunan fermion analog dengan penyusunan kursi.


Sebagian kursi ditempeli orang (keadaan yang diisi fermion) dan sebagian kursi
kosong(keadaan yang tidak ditempati fermion).

5
Selanjutnya kita perlu menentukan berapa cara membawa N sistem dari untuk
didistribusikan ke dalam keadaan-keadaan di dalam assembli.Seperti yang kita
bahas pada assembli boson, untuk partikel tidak terbedakan jumlah cara tersebut
adalah N !/ N !=1. Akhirnya, jumlah carapenyusunan fermion untuk konfigurasi
di atas adalah
M
gs !
W =∏
s=1 ( g s−n s) !n s !

atau dalam notasi logaritma

[ gs !
]
M
ln W =∑ ln (2.4)
s=1 ( g s−n s)! n s !

C. Konfigurasi Peluang Maksimum

Jumlah total sistem dalam assembli dan energi total assembli masing-
M M
masing adalah N=∑ ns =0dan¿ ∑ E s n s . Untuk sistem terisolasi di mana tidak
s=1 s=1

terjadi pertukaran partikel maupun energi antara assembli dan lingkunganmaka


jumlah partikel selalu konstan dan energi total juga konstan. Dengan demikian
bentuk diferensial dari N dan U adalah
M
δN =∑ δ n s=0 ( 2.5 )
s=1

M
δU =∑ E s δn s (2.6)
s=1

Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan memaksimalkan


W atau ln W dengan memperhatikan konstrain pada persamaan (2.5) dan (2.6).
Sebelum kearah itu kita coba sederhanakan pada persamaan (2.4).

6
M
ln W =∑ ln gs !−ln ( g s−n s ) !−ln n s ! (2.7)
s=1

Selanjutnya kita gunakan pendekatan Stirling untuk menyederhanakan faktorial,


yaitu:

ln g s ! ≅ g s ln g s−g s

ln (g s ¿−n s)! ≅ ( g s−n s ) ln ( gs −ns ) −( g s−n s ) ¿

ln n s ! ≅ ns ln n s−n s

Dengan demikian bentuk ln W dapat diaproksimasi sebagai berikut:


M
ln W ≅ ∑ g s ln g s−g s−( g s−n s ) ln ( gs−ns ) + ( g s−ns ) −ns ln n s+ ns
s=1
M
¿ ∑ g s ln g s−( g s−n s ) ln ( g s−ns ) −ns ln n s (2.7)
s=1

Selanjunya, ambil diferensial kedua ruas persamaan (2.7)


M
δ lnW =∑ δ ¿ ¿ ¿
s=1

Mari kita hitung satu per satu suku dalam persamaan (2.8)

a. δ ¿¿

b. δ [ ( gs−ns ) ln ( g s−n s ) ]= [ ( g −n ) ln ( g s−n s ) ] δ n s
∂ ns s s
¿¿
¿−¿

c. δ [ ns ln ns ] =

∂n s
[ [ 1
n s ln ns ] δ n s= ln ns +n s × ×1 δ ns
ns ]
¿ [ ln n s+ 1 ] δ ns

7
Dari hasil di atas maka bentuk δ lnW dapat ditulis dalam bentuk lebih sederhana
sebagai berikut

M
δ lnW =∑ 0+ [ ln ( g s−n s )+ 1 ] δ ns −[ ln n s+1 ] δ ns
s=1

M
¿ ∑ [ ln ( g s−n s )−ln ns ] δ ns (2.9)
s=1

[ ]
M
gs −ns
¿ ∑ ln δn s
s=1 ns

Konfigurasi dengan probabilitas maksimum diperoleh dengan mencarisolusi


untuk persamaan δ lnW +αδN + βδU =0 , atau:

[ ]
M M M
g s−n s
∑ ln n δ ns + α ∑ δ n s + β ∑ E s δ n s=0
s=1 s s=1 s=1

{[ ] }
M
gs −ns
∑ ln
ns
+ α + β E s =0(2.10)
s=1

Agar persamaan (2.10) selalu nol untuk variasi δ ns yang sembarang makaharus
terpenuhi:

ln
[ ]
gs −ns
ns
+α + β E s=0

g s−ns
=exp(−α −β E s)
ns

yang memberikan ungkapan untuk n ssebagai

gs
n s= (2.11)
exp (−α−β Es ) +1

8
Berlaku juga pada fungsi distribusi fermion bahwa parameter β memenuhi
β=−1 /kT . Dengan parameter ini maka kita dapat menulis persamaan (2.11)
secara lebih eksplisit sebagai:
gs
n s= (2.12)
exp (−α + Es /kT ) +1

Persamaan (2.12) merupakan bentuk umum fungsi distribusi Fermi-Dirac untuk


fermion. Sehingga dapat dituliskan:
1
F FD = (2.13)
exp (−α + E s /kT ) +1

Dan k adalah konstanta Boltzmann, dan E f =−kT α yaitu energy Fermi, adalah
karakteristik sistem yang akan dideskripsikan. α dan E f merupakan fungsi dari T.

1
F FD = (Ef + Es )/kT
(2.14)
e +1

ketika T → 0 K , maka E f → E f 0 ° suatu konstanta positif. Bentuk eksak E f (atau α )


ditentukan dari kondisi normalisasi bahwa jumlah partikel didalam sistemnya
merupakan bilangan yang tepat.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Statistic Fermi-Dirac, untuk menentukan distribusi statistik bagi fermion


pada berbagai tingkat energi untuk sebuah sistem di dalam kesetimbangan
termal. Dengan kata lain, statistika ini merupakan probabilitas bagi suatu tingkat
energi untuk ditempati oleh fermion. Konsekuensi dari prinsip eksklusi Pauli
adalah jumlah fermion harus lebih sedikit atau sama dengan jumlah keadaan. Ini
berbeda dengan sistem klasik atau boson dimana tidak ada pembatasan jumlah
partikel yang menempati keadaan tertentu. Berapa pun jumlah keadaan yang
tersedia, maka keadaan tersebut dapat menumpang partikel klasik maupun boson
yang jumlah berapa pun.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan


jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Gautreau, Ronald dan William Savin. 2006. Schaum’s Outline Teori dan Soal-soal
Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Fermi-Dirac_statistics

https://id.scribd.com/doc/97708140/Statistika-Kuantum

Mikrajuddin Abdullah. 2009. Fisika Statistik untuk Mahasiswa MIPA. Bandung:


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Bandung.

Mikrajuddin Abdullah. 2017. Mekanika Statistik. Bandung: Fakultas Matematika


dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai