Teori Maca
Teori Maca
dapat dibentuk watak dengan cara stimulasi kegiatan berpikir. Di samping itu,
dapat diajarkan. Menurut Ajikusumo (Internet, Juli 2002) dan Tarigan (1989: 22)
bahwa keberhasilan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar ditandai dengan
penelitian Internasional Association for the Assement (IAEA) pada tahun 1999
mutunya sangat rendah dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), dan
power, we must have individuals with much higher levels of literacy” (Suryaman,
2001: 2). Rusyana (1984: 128) menegaskan tidak terbayangkan bagaimana kita
1
dapat melakukan kegiatan ilmu dan budaya tanpa menggunakan bahasa secara
2.2 Membaca
2.3.1 Pengertian
aspek tersebut menjadi dua aspek, yaitu keterampilan produktif dan keterampilan
satu sama lain atau dapat dikatakan antara satu aspek dengan aspek lainnya
selamanya mengikat harus seperti itu, akan tetapi tidak menutup kemungkinan
2
Haris, Fiochiaro dan Bonomo yang dikutip oleh Tarigan (1993: 8) menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan membaca itu adalah bringing meaning to and
dan mental bekerja secara intensif untuk menerima gagasan yang terdapat dalam
bacaan. Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Smith dan Robinson
(1980) dalam Gani (1992: 15) bahwa membaca merupakan kegiatan aktif untuk
dapat mengerti dan memahami pesan atau informasi yang hendak disampaikan
oleh penulis. Proses membaca menuntut aplikasi, analisis, evaluasi, dan imajinasi
membaca ini menjadi dua bagian, seperti yang tertuang dalam bagan di bawah ini
3
- Pemahaman pengertian sederhana
Keterampilan
- Pemahaman makna
Pemahaman
- Evaluasi isi dan bentuk
- Kecepatan membaca: fleksibel
Sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini, maka kajian keterampilan membaca
paling tinggi. Kemudian apa yang dimaksud dengan membaca pemahaman itu?
Banyak para ahli yang telah memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut.
kadang pula hanya menggunakan istilah reading saja dengan alasan bahwa
pemahaman, yaitu
4
Pengertian di atas menjelaskan bahwa membaca pemahamn itu merupakan
proses yang rumit berlangsung dalam diri seorang yang melakukan kegiatan
1993: 12).
yang harus dimiliki pembaca, agar proses membaca yang dilaluinya menghasilkan
pemahaman.
mengatakan bahwa ada tiga komponen utama dalam membaca pemahaman, yaitu
pertama, pembaca harus dapat menangkap makna kata tunggal; kedua, pembaca
harus memahami keterkaitan kata-kata dalam bacaan; dan ketiga, pembaca harus
mampu menarik makna dari rangkaian kata (Akil, 1993: 59). Jika ini dapat
dibaca tersebut. Geoffry Leech (1981) dalam Akil (1993: 60) menyodorkan tujuh
macam makna, yaitu: (1) makna denotatif; (2) makna konotatif; (3) makna
5
berdasarkan lingkungan sosial pemakai bahasa; (4) makna menurut persaan/sikap
pembicara; (5) makna yang berkaitan pernyataan yang lain atau yang terpantul
dari pernyataan tetentu; (6) makna yang berkaitan dengan makna kata lain yang
sering muncul dalam lingkungan/konteks yang sama; dan (7) makna menurut cara
a. persepsi awal yang terdiri dari pemahaman kosa kata, pengenalan struktur
bacaan, membuat ringkasan dari apa yang dibaca, dan memahami serta
kenyataan;
6
d. memberikan reaksi terhadap apa yang dibacanya. Reaksi ini dapat bersifat
20-21).
mendayagunakan semua kapasitas mental, teks, dan isi pesan yang ingin
mencari informasi yang terbaru. Penyajian informasi bukan hanya sekedar melalui
media elektronik akan tetapi juga media cetak, seperti koran dan majalah. Untuk
menyerap dari media informasi tersebut terutama dari media cetak dan internet
sebagaimana yang diungkapkan oleh Roger Farr (1984) “Reading is the Heart of
7
mutu pendidikan nasional, karena membaca merupakan sumber informasi dalam
situasi belajar (Dupuis & Askov, 1982: 17). Negara-negara maju, di belahan dunia
individuals with much higher levels of literacy” (Suryaman, 2001: 2). Rusyana
kegiatan ilmu dan budaya tanpa menggunakan bahasa secara tertulis, yaitu
pendidikan. Hampir seluruh kegiatan belajar tidak dapat dilepaskan dari kegiatan
pengetahuan alam (IPA), dan matematika. Hal ini diakibatkan dari lemahnya
pemahaman membaca.
kemapuan membaca yang baik seorang pembelajar akan selalu ketinggalan dalam
banyak hal. Ketinggalan ini tentu akan menghambat kemajuan belajarnya, secara
8
Sebagai paragraf terakhir dari pentingnya membaca pemahaman ini, yaitu
bahwa pentingnya membaca bukan sesuatu yang baru karena dorongan kemajuan
ilmu pengetuan dan teknologi, akan tetapi dalam Islam bahwa membaca telah
sebagaimana yang diungkapkan dalam ayat pertama dari surat Al-Alaq, yang
artinya “bacalah oleh kamu dengan menyebut nama Tuhanmu”. Kata iqra yang
berati bacalah diulang sebanyak dua kali, yaitu dalam ayat pertama dan ayat
ketiga. Semuanya berbentuk fiil amer atau kata perintah (imperatif). Hal ini
ditunjukkan ketika pembaca menggunakan sintesis pada isi literal tersebut pada
9
dari subjektivitas pengarang, sedangkan internal berdasarkan pengalaman
24-28).
pemahaman ini menjadi tiga tingkatan, yaitu reading the lines, reading between
the lines, dan reading beyond the lines. Bloom (1979) mengemukakan pendapat
perhatian dan ketepatan komunikasi yang dinyatakan sendiri atau dari bahasa satu
ketepatan, yakni sejauh mana materi dalam komunikasi yang asli masih tetap
10
sebagainya yang sesuai dengan kondisi-kondisi sebagaimana digambarkan dalam
kesimpulan yang ditarik dari suatu karya ilmiah, artinya dapat melakukan sesuatu
6 Evaluation
3 Evaluation
5 Synthesis
4 Analysis
2 Inferential
3 Application
2 Comprehension
1 Literal
1 Knowledge
pemahaman ini dikategorikan menjadi tiga tingkatan, yaitu literal, inferensial, dan
elaboratif. Pada tingkat literal siswa diharapkan dapar memfaraprasekan arti yang
jenis organisasi dari bahan dan mencari ide-ide dari informasi yang ada dalam
11
ekstrapolasi/evaluasi/elaboratif. Barrett dalam Dupuis (1982: 28) berpendapat
ini.
3 Evaluation
Divergent
2 Inferential
Convergent
1 Literal
faktor, faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eskternal pembacanya.
Maka dari itu, faktor-faktor yang menghambat terhadap membaca pemahaman ini
lingkungan, da pendidikan.
membaca. Akan tetapi, menurut orang yang menderita penyakit mata dekat
Mereka hanya mengalami penyakit mata jauh (hyropia) lebih banyak mengalami
12
hambatan di dalam memahami bacaan; kedua, gangguan pendengaran. Hasil
dalam memahami bacaan; dan ketiga, yaitu lateral dominance, yaitu kedominan
organ tubuh tertentu. Dalam hal ini sering disoroti ialah dominasi tangan, kaki,
kurang atau tidak ada motivasi. Kurangnya motivasi untuk melakukan sesuatu
biasanya akan berpengaruh kepada hasil yang akan dicapai, termasuk dalam
yang disebabkan oleh lingkungan fisik sudah jelas, seperti membaca di tempat
yang gaduh.
dampak dari kurang latihan membaca. Artinya, hambatan ini sebagian disebabkan
kepada siswa-siswanya.
dalam membaca cepat ialah vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, menunjuk
13
dengan jari, regresi, dan subvokalisai. Walaupun ini berada pada membaca cepat,
keadaan membaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur an
Apple, R., & Muysken, P. (1988). Language Contact and Bilingualism. London:
Edward Arnold.
Biro Pusat Statistik. (1990). Penduduk Jawa Barat Hasil Sensus Penduduk 1990.
Jakarta: Biro Pusat statistik.
15
Djiwandono, M.S. (1996). Tes Bahasa Dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit
ITB.
Dupuis, M.M & Askov, E. N. (1982). Content Area Reading. Englewood Cliffs,
New Jersey: Prentice Hall-Inc
Faisal, S., & Waseso, M.G. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya.
Usaha Nasional.
Frankel, J.R., & Wallen, N.E. (1993). How to Design and Evaluate Reseach in
Education. Singapur: McGraw-Hill Book Co.
16
Harris, A.J., & sipay, E.R. (1975). How to Increase Reading Ability: A Guide to
Develoment and Remedial Methods. Ney York: Longman.
Pumfrey, P.D. (1977). Measuring Reading Competence. New York: Horder and
Stougton.
17
Smith, F. (1985). Reading. Great Britain: Cambridge University Press.
Weiner, H.S. (1985). Reading Skil Hand Book. USA: Houghton Mifflin Co.
18
Weinreich, U. (1968). Languages in Contact, Findings and Problems. Mounton:
The Hauge.
19