Anda di halaman 1dari 14

Nama : Sumarni, SPd.

No. UKG : 201900432374

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
terpilih yang Akar Penyebab
No. Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan masalah
diselesaikan
1 Rendahnya 1. Rendahnya Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:
motivasi peserta inisiatif peserta 1) Pendidik menunjukkan kerelevanan 1) Pendidik menunjukkan kerelevanan
didk dalam didik. atau penerapan materi pada atau penerapan materi pada
mengidentifikasi kehidupan sehari-hari. (Zulaihah, kehidupan sehari-hari. (Kekuatan:
struktur dan 2014) memudahkan peserta didik untuk
kaidah Teks 2) Memberikan rangsangan kepada memahami materi, kelemahan: tidak
Eksplanasi. peserta didk berupa pertanyaan dan semua materi ada relevansinya dengan
mendeskripsikan permasalahan yang kehidupan sehari-hari)
ada di lingkungannya. (Wati, 2022). 2) Memberikan rangsangan kepada
peserta didik berupa pertanyaan dan
Wawancara Kepala Sekolah (H.M. Luthfi mendeskripsikan permasalahan yang
Almanfaluthi, S.T., Gr.) ada di lingkungannya. (Kekuatan:
Pendidik harus punya kemampuan peserta didik akan antusias untuk
manajemen kelas yang baik. menjawab pertanyaan, kelemahan:
beberapa peserta didik enggan
Wawancara Pakar (Herna Diana, S.Pd., mendeskripsikan permasalahan yang
Gr.) ada di lingkungannya)
Jangan langsung membahas teks, tapi 3) Pendidik harus punya kemampuan
ambil satu tema agar peserta didik manajemen kelas yang baik.
termotivasi untuk belajar. (Kekuatan: peserta didik akan nyaman
dengan pengelolaan kelas yang baik,
kelemahan: pendidik tidak dapat
Wawancara dengan Pendidik (Lusy menyamaratakan manajemen setiap
Fitriyani, S.Pd.) kelas)
Pendidik harus lebih kreatif untuk 4) Jangan langsung membahas teks, tapi
menumbuhkan semangat peserta didik. ambil satu tema agar peserta didik
termotivasi untuk belajar. (Kekuatan:
Peserta didik akan termotivasi jika
mengangkat hal yang mereka sukai,
kelemahan: Pendidik memerlukan
proses yang cukup panjang dalam
menentukan tema yang akan disajikan)
5) Pendidik harus lebih kreatif untuk
menumbuhkan semangat peserta
didik. (Kekuatan: peserta didik akan
bersemangat ketika menemukan hal
yang baru, kelemahan: pendidik harus
berlatih untuk selalu kreatif)

2. Kurangnya Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


pemberian 1) Apersepsi (stimulus) dalam bentuk alfa 1) Apersepsi (stimulus) dalam bentuk alfa
stimulus yang zone. (Nurmasyitha, 2022) zone. (Kekuatan: membuat peserta
2) Penggunaan model problem based didik semangat belajar, kelemahan:
menimbulkan
learning mampu meningkatkan peserta didik ketagihan alfa zone)
rasa penasaran motivasi peserta didk utamanya terkait 2) Penggunaan model problem based
untuk mencari antusias belajar secara individu dan learning mampu meningkatkan
sumber belajar. kepekaan dalam kelompok. (Agustin, motivasi peserta didk utamanya terkait
2020) antusias belajar. (Kekuatan: motivasi
bealajar peserta didik akan meningkat,
Wawancara Kepala Sekolah (H.M. Luthfi kelemahan: pendidik belum menguasi
Almanfaluthi, S.T., Gr.) sintak PBL)
Diberikan alternatif sumber belajar yang 3) Diberikan alternatif sumber belajar
dipelajari (buku paket, internet, yang dipelajari. (Kekuatan: peserta
perpustakaan, sharing dengan teman). didik akan mendapat materi yang
beragam, kelemahan: materi yang
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, beragam akan menimbulkan
S.Pd., Gr.) miskonsepsi)
Diberikan informasi yang ingin diketahui 4) Diberikan informasi yang ingin
peserta didik, misalnya berita terbaru diketahui peserta didik. (Kekuatan:
yang sedang tren, agar peserta didik tidak peserta didik akan antusias terhadap
jenuh. informasi yang disukai, kelemahan:
pendidik melakukan persiapan yang
Wawancara dengan Pendidik (Lusy cukup panjang karena harus selektif
Fitriyani, S.Pd.) memilih informasi.
Memberikan motivasi yang menarik dan 5) Memberikan motivasi yang menarik
membuat penasaran untuk mencari dan membuat penasaran untuk
sumber belajar. mencari sumber belajar. (Kekuatan:
peserta didik akan mendapat materi
yang beragam dari berbagai sumber,
kelemahan: sumber yang didapat
setiap peserta didik beragam,
memungkinkan untuk menimbulkan
miskonsepsi antara peserta didik)

3. Model Kajian literatur Analisis alternatif solusi:


pembelajaran 1) Metode pembelajaran Index Card Match 1) Metode pembelajaran Index Card Match
yang digunakan (Mencari Pasangan Kartu) dapat (Mencari Pasangan Kartu). (Kekuatan:
dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran akan disukai peserta
pendidik belum
dalam pembelajaran menganalisis didik karena merasa seperti bermain,
sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks kelemahan: pendidik membutuhkan
karakteristik eksplanasi. (Sherliana, 2019). banyak sumber dan membutuhkan
materi. 2) Penggunaan model pembelajaran waktu yang lumayan panjang untuk
kooperatif tipe Broken Heart dapat mempersiapkan kartu-kartu)
meningkatkan hasil belajar peserta 2) Penggunaan model pembelajaran
didk pada mata pelajaran bahasa kooperatif tipe Broken Heart.
Indonesia, khususnya materi teks (Kekuatan: akan terjalin kerjasama
eksplanasi. (Mahmud, 2022). dalam kelompok, kelemahan: pada
tahap persiapan (penjelasan teknis dan
Wawancara dengan Kepala Sekolah pembagian kelompok) membutuhkan
(H.M. Luthfi Almanfaluthi, S.T., Gr.) waktu yang cukup lama)
Baiknya menggunakan model 3) Baiknya menggunakan model
pembelajaran PBL (Problem Based pembelajaran PBL (Problem Based
Learning) atau PJBL (Project Based Learning) atau PJBL (Project Based
Learning) dengan metode yang menarik Learning). (Kekuatan: kegiatan
minat belajar peserta didk. pembelajaran akan lebih variatif,
kelemahan: untuk pengerjaan project
Wawancara dengan pakar (Herna Diana, membutuhkan waktu yang lumayan
S.Pd., Gr.) lama untuk mendapat hasil yang
1. Menggunakan media teks rumpang bagus)
(aplikasi/klasik). 4) Menggunakan teks rumpang (aplikasi/
2. Menggunakan metode make a match. klasik). (Kekuatan: peserta didik akan
lebih mahir dalam menyusun teks,
Wawancara dengan Pendidik (Lusy kelemahan: pendidik harus
Fitriyani, S.Pd.) menyiapkan teks rumpang (klasik)
Semua model pembelajaran dapat yang beragam dan harus menguasai
digunakan pada teks eksplanasi, namun media teks rumpang dalam aplikasi)
yang lebih cocok model PBL (Problem 5) Menggunakan metode make a match.
Based Learning). (Kekuatan: kerjasama peserta didk
akan terwujud dengan dinamis,
kelemahan: Waktu yang tersedia perlu
dibatasi jangan sampai peserta didk
terlalu banyak bermain dalam proses
pembelajaran.)
6) Lebih cocok menggunakan model PBL
(Problem Based Learning). (Kekuatan:
kegiatan pembelajaran akan lebih
menantang kemampuan peserta didik
serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru,
kelemahan: pendidik harus selektif
dalam mengangkat permasalahan)

2 Kemampuan 1. Kurangnya Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


berbicara keberanian 1) Metode ceramah, dengan menuntut 1) Metode ceramah, dengan menuntut
peserta didik peserta didik peserta didk satu persatu tampil di peserta didk satu persatu tampil di
masih kurang dalam berbicara. depan umum. depan umum. (Kekuatan:
dalam 2) Metode kontinyu dengan melatih membiasakan tampil di depan dapat
menanggapi isi peserta didk terus menerus berbicara menumbuhkan rasa percaya diri,
ceramah. di depan. (Mursyid dan Yono, 2022). kelemahan: Waktu yang tersedia perlu
3) Pembelajaran dengan penerapan model dibatasi karena jumlah peserta didik
pelatihan kesadaran (awareness dalam kelas tidak sedikit)
training) dapat meningkatkan hasil 2) Metode kontinyu dengan melatih
belajar keterampilan menulis naskah peserta didk terus menerus berbicara
pidato. (Gazali, 2019) di depan. (Kekuatan: peserta didik
menjadi mahir berbicara dan tampil
Wawancara dengan Kepala Sekolah percaya diri, kelemahan:
(H.M. Luthfi Almanfaluthi, S.T., Gr.) membutuhkan waktu yang cukup lama
Memberikan kesempatan peserta didik dalam prosesnya perlu adanya batasan
untuk berbicara dengan metode diskusi, waktu)
presentasi, dan tanya-jawab. 3) Pembelajaran dengan penerapan model
pelatihan kesadaran (awareness
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, training). (Kekuatan: Rasa percaya diri
S.Pd., Gr.) peserta didik dapat lebih meningkat,
1) Memberikan apresiasi untuk peserta kelemahan: dapat dilakukan sebagai
didik yang berani tampil. selingan yang tidak memakan waktu
2) Memberikan motivasi agar peserta terlalu banyak)
didik lebih percaya diri berbicara di 4) Memberikan kesempatan peserta didik
depan umum. untuk berbicara dengan metode
diskusi, presentasi, dan tanya-jawab.
Wawancara dengan Pendidik (Lusy (Kekuatan: kemampuan berbicara
Fitriyani, S.Pd.) peserta didik akan meningkat,
Pendidik harus lebih memotivasi peserta kelemahan: hanya beberapa peserta
didik agar percaya diri ketika berbicara di didik yang aktif)
depan umum. 5) Memberikan apresiasi untuk peserta
didik yang berani tampil. (Kekuatan:
peserta didik akan semangat untuk
tampil, kelemahan: peserta hanya
mengandalkan keberanian bukan isi/
penyampaian)
6) Memberikan motivasi agar peserta
didik lebih percaya diri berbicara di
depan umum. (Kekuatan: kalimat
dukungan dapat menumbuhkan rasa
percaya diri, kelemahan: pemberian
motivasi terhadap peserta didik
tergantung pada karakter peserta
didik)

2. Model Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


pembelajaran 1) Adanya peningkatan kemampuan 1) Model pembelajaran Cooperative
belum sesuai mengritik isi ceramah dengan model Integrated Reading and Composition
dengan pembelajaran Cooperative Integrated (CIRC). (Kekuatan: dapat
karakteristik Reading and Composition (CIRC). meningkatkan pemahaman peserta
materi. (Valentina, 2020). didik terhadap materi, kelemahan:
2) Model pembelajaran Problem Based Persiapan yang perlu dilakukan
Learning dipadukan media gambar pendidik dalam menggunakan model
layak untuk digunakan dalam pembelajaran kooperatif cukup rumit)
proses pembelajaran. (Sari, dkk. 2019) 2) Model pembelajaran Problem Based
Learning dipadukan media gambar.
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, (Kekuatan: Media gambar akan
S.Pd., Gr.) memancing peserta didik untuk
1) Model yang cocok digunakan yaitu berpikir lebih kritis, kelemahan:
PJBL (Project Based Learning), peserta didik yang kemampuan
projectnya dalam bentuk video. visualisasinya rendah, akan mengalami
2) Menyimak ceramah dan sedikit kesulitan)
menyimpulkan pesan/isi ceramah. 3) Model yang cocok digunakan yaitu
3) Menyampaikan ceramah secara lisan PJBL (Project Based Learning),
dan tulis. projectnya dalam bentuk video.
(Kekuatan: kegiatan pembelajaran
Wawancara dengan Pendidik (Lusy akan lebih variatif, kelemahan:
Fitriyani, S.Pd.) beberapa peserta didik belum
Semua model pembelajaran dapat menguasai teknologi dengan baik)
digunakan, disesuaikan dengan situasi 4) Menyimak ceramah dan
dan kondisi peserta didik. menyimpulkan pesan/isi ceramah.
(Kekuatan: peserta didik akan fokus
pada suatu topik tertentu. kelemahan:
peserta didik yang kemampuan
auditorinya rendah, akan mengalami
sedikit kesulitan)
5) Menyampaikan ceramah secara lisan
dan tulis. (Kekuatan: meningkatkan
kemampuan berbicara dan menulis
serta percaya diri dengan karya yang
dihasilkan, kelemahan: beberapa
peserta didik kurang percaya diri
dalam menyampaikan hasil karyanya)
6) Semua model pembelajaran dapat
digunakan, disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik. (Kekuatan:
pendidik menjadi mahir dalam
menggunakan model pembelajaran,
kelemahan: pendidik membutuhkan
persiapan waktu yang cukup lama,
untuk memilih model yang sesuai
dengan situasi dan kondisi peserta
didik)

3 Kemampuan 1. Kurangnya Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


menulis peserta pemahaman 1) peserta didk diberikan materi mengenai 1) Model pembelajaran picture and
didik masih peserta didik teks prosedur dan model pembelajaran picture. (Kekuatan: peserta didik lebih
kurang dalam mengenai picture and picture yang sudah cepat menangkap materi ajar karena
menyusun teks materi. disedikan oleh pendidik. (Aminah, pendidik menunjukkan gambar-
prosedur. 2020). gambar mengenai materi yang
2) pengunaan media video tutorial dalam dipelajari, kelemahan: Sulit
pembelajaran menulis teks prosedur menemukan gambar yang bagus dan
dapat meningkatkan kompetensi berkualitas sesuai kompetensi dari
peserta didk. (Sibagariang, 2020). materi yang akan diajarkan.
2) Penggunaan media video tutorial.
Wawancara dengan Kepala Sekolah (Kekuatan: Media audio visual akan
(H.M. Luthfi Almanfaluthi, S.T., Gr.) membantu peserta didik untuk lebih
1) Pemberian materi disesuaikan dengan memahami materi, kelemahan: tidak
indikator penilaian. akan terlaksana jika tidak didukung
2) Melakukan refleksi/feedback. oleh fasilitas di kelas)
3) Meluangkan waktu untuk menjelaskan 3) Pemberian materi disesuaikan dengan
ulang jika ada peserta didik yang indikator penilaian. (Kekuatan: peserta
belum paham. didik akan berusaha memahami agar
mendapatkan nilai terbaik,
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, kelemahan: tidak semua peserta didik
S.Pd., Gr.) antusias dengan nilai tinggi).
Membuat simulasi (tayangan video) 4) Melakukan refleksi/ feedback.
sekaitan dengan tema teks. (Kekuatan: peserta didik akan lebih
paham ketika menyimpulkan saat
Wawancara dengan Pendidik (Alvita refleksi, kelemahan: peserta didik
Kisdianafatun, S.Pd.) masih membaca catatannya untuk
1) Menggunakan model pembelajaran menyimpulkan materi)
yang bervariatif seperti Problem Based 5) Meluangkan waktu untuk menjelaskan
Learning. ulang jika ada peserta didik yang
belum paham. (Kekuatan: Peserta
2) Menggunakan teknologi yang didik akan lebih memahami ketika
menunjang pembelajaran. mendapatkan penjelasan ulang,
3) Memperbanyak latihan soal. kelemahan: membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk memberikan
penjelasan ulang)
6) Membuat simulasi (tayangan video)
sekaitan dengan tema teks. (Kekuatan:
simulasi akan memudahkan peserta
didik dalam memahami materi,
kelemahan: harus selektif dalam
memilih konten yang akan
disimulasikan)
7) Menggunakan model pembelajaran
yang bervariatif seperti Problem Based
Learning. (Kekuatan: kegiatan
pembelajaran akan lebih variatif,
kelemahan: harus selektif dalam
mengangkat permasalahan)
8) Menggunakan teknologi yang
menunjang pembelajaran. (kekuatan:
peserta didk akan lebih memahami
materi ketika diberikan menggunakan
media teknologi, kelemahan: pendidik
harus menguasai dan mengikti
perkembangan teknologi)
9) Memperbanyak latihan soal.
(Kekuatan: peserta didik dapat
mengukur kemampuannya melalui
pencapaian hasil latihan, kelemahan:
beberapa peserta didik melakukan
kecurangan)

2. Model Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


pembelajaran 1) Strategi sumbang saran (brainstorming) 1) Strategi sumbang saran
belum sesuai sangat baik digunakan dalam (brainstorming). (Kekuatan: melatih
dengan meningkatkan kemampuan peserta peserta didik berpikir cepat dan logis,
karakteristik didk menulis teks prosedur kompleks. kelemahan: lebih didominasi peserta
materi. (Sihombing & Simaremare, 2019). didik yang pandai)
2) Model pembelajaran discovery learning 2) Model pembelajaran discovery learning
menggunakan media video untuk menggunakan media video. (Kekuatan:
meningkatkan hasil belajar peserta peserta didik dapat menemukan hal-
didk. (Devi, dkk. 2018) hal menarik yang belum terbayang
3) Penerapan metode pembelajaran group sebelumnya setelah melihat tayangan/
investigations dalam pembelajaran media video, kelemahan: pendidik
menulis teks prosedur mengalami membutuhkan waktu yang cukup lama
peningkatan. (Marwah, dkk. 2019) untuk pembuatan media)
3) Penerapan metode pembelajaran group
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, investigations. (Kekuatan: peserta
S.Pd., Gr.) didik dapat berkolaborasi
1) Model pembelajaran yang paling cocok menggabungkan ide dan bahan
PBL. tulisan, kelemahan: pendidik
2) Media scraft book, menyusun teks kesulitan untuk memberikan penilaian
prosedur menjadi sebuah buku. personal)
4) Model pembelajaran yang paling cocok
Wawancara dengan Pendidik (Alvita PBL. (Kekuatan: kegiatan
Kisdianafatun, S.Pd.) pembelajaran akan lebih variatif,
Model pembelajaran bisa menggunakan kelemahan: harus selektif dalam
Discovery Learning. mengangkat permasalahan)
5) Media scraft book, menyusun teks
prosedur menjadi sebuah buku.
(Kekuatan: dapat mengembangkan
kemampuan peserta didik untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan
baru, kelemahan: beberapa peserta
didik mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan.
6) Model pembelajaran bisa
menggunakan Discovery Learning.
(Kekuatan: dapat mendukung
partisipasi aktif peserta didik dalam
proses pembelajaran, kelemahan:
terjadi kebingungan pada peserta didik
ketika tidak disediakan kerangka kerja)

4 Pembelajaran 1. Peserta didik Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


belum belum 1) Pemberian stimulus menggunakan 1) Pemberian stimulus menggunakan
sepenuhnya sepenuhnya siap pendekatan HOTS setelah prates. pendekatan HOTS setelah prates.
berbasis HOTS. untuk mengikuti (Fazriani, dkk. 2019) (Kekuatan: pendidik memiliki referensi
pembelajaran 2) Membuat pertanyaan mengarah, pembelajaran yang terarah
berbasis HOTS. sehingga peserta didk bersiap untuk berdasarkan hasil prates, kelemahan:
menalar, membuat inferensi, peserta didik cenderung lemah dalam
menginterpretasi, membuat memahami konsep pelajaran antara
argumentasi, menganalisis, membuat materi satu dengan yang lainnya.
kesimpulan dan mengevaluasi. (Sani, 2) Pendidik harus memahami konsep
2019) pembelajaran HOTS, sebelum
memberikannya pada peserta didik.
Wawancara dengan Kepala Sekolah (Kekuatan: Ketika pendidik sudah
(H.M. Luthfi Almanfaluthi, S.T., Gr.) memahami maka akan lebih mudah
1) Pendidik harus memahami konsep untuk memberikan pemahaman
pembelajaran HOTS, sebelum kepada peserta didik, kelemahan:
memberikannya pada peserta didik. beberapa pendidik mengalami
2) Memberikan motivasi agar peserta miskonsepsi terkait pembelajaran
didik siap menghadapi pembelajaran HOTS)
apapun. 3) Memberikan motivasi agar peserta
didik siap menghadapi pembelajaran
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, apapun. (Kekuatan: peserta didik
S.Pd., Gr.) memiliki semangat yang tinggi untuk
1) Mengklasifikasikan daya berpikir mengikuti pembelajaran., kelemahan:
peserta didik yang rendah, sedang, dan tidak semua peserta menerima
tinggi melalui pretes. motivasi yang disampaikan pendidik)
2) Memberikan penanganan khusus bagi 4) Mengklasifikasikan daya berpikir
peserta didik kategori rendah dan tutor peserta didik yang rendah, sedang, dan
sebaya bagi peserta didik kategori tinggi melalui pretes. (Kekuatan:
tinggi. ketika peserta didik sudah diklasifikasi
akan memudahkan pendidik untuk
Wawancara dengan Pendidik (Alvita memberikan penanganan selanjutnya,
Kisdianafatun, S.Pd.) kelemahan: beberapa peserta didik
1) Membuat Mind Map/PetaKonsep.
2) Pembelajaran Berbasis Teknologi melakukan kecurangan pada saat
Informasi prates)
5) Memberikan penanganan khusus bagi
peserta didik kategori rendah dan tutor
sebaya bagi peserta didik kategori
tinggi. (Kekuatan: pendidik memiliki
referensi pembelajaran yang terarah
berdasarkan hasil prates, kelemahan:
peserta didik cenderung lemah dalam
memahami konsep pelajaran antara
materi satu dengan yang lainnya.
6) Membuat Mind Map/Peta Konsep.
(Kekuatan: peserta didik akan lebih
kreatif dalam membuat mind map/
peta konsep, kelemahan: peserta didik
yang kurang suka menggambar akan
merasa kesulitan)
7) Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi. (kekuatan: peserta didk
akan lebih kreatif ketika diberikan
materi atau tugas menggunakan media
teknologi, kelemahan: pendidik harus
menguasai dan mengikti
perkembangan teknologi)

2. Kurangnya Kajian Literatur Analisis alternatif solusi:


minat peserta 1) Aplikasi Wattpad dapat dijadikan 1) Wattpad dapat dijadikan sebagai media
didik dalam sebagai media belajar dalam belajar dalam menumbuhkan minat
literasi menumbuhkan minat baca peserta baca peserta didk. (Kekuatan: banyak
membaca. didk. (Sutarini & Dwi, 2022). bacaan yang dapat diakses peserta
2) Penggunaan media film sejarah untuk didik, kelemahan: tidak semua peserta
meningkatkan pemahaman dan didik menggunakan aplikasi Wattpad)
menumbuhkan minat membaca pada 2) Media film sejarah untuk
diri peserta didk. (Winarni, 2015) meningkatkan pemahaman peserta
didk serta menumbuhkan minat
Wawancara dengan Kepala Sekolah membaca. (Kekuatan: film dapat
(H.M. Luthfi Almanfaluthi, S.T., Gr.) menambah kesan realita pada objek
Mengadakan lomba-lomba sekaitan yang diperagakan, kelemahan:
dengan literasi. membutuhkan waktu yang cukup lama
ketika menyajikan film secara utuh)
Wawancara dengan Pakar (Herna Diana, 3) Mengadakan lomba-lomba sekaitan
S.Pd., Gr.) dengan literasi. (Kekuatan:
1) Dimulai dengan bacaan ringan seperti kemampuan literasi peserta didik akan
biografi. meningkat, kelemahan: hanya peserta
2) Buku keilmuan yang peserta didik didik aktif yang mengikuti perlombaan)
sukai untuk menumbuhkan minat 4) Dimulai dengan bacaan ringan seperti
baca. biografi. (Kekuatan: dapat
meningkatkan kemampuan membaca
Wawancara dengan Pendidik (Alvita peserta didik, kelemahan: beberapa
Kisdianafatun, S.Pd.) tokoh yang diidolakan peserta didik
1) Memberikan pembiasaan membaca belum ada buku biografinya)
buku non fiksi kepada peserta didik 10 5) Buku keilmuan yang peserta didik
menit sebelum pembelajaran dimulai. sukai untuk menumbuhkan minat
2) Memberikan reward kepada peserta baca. (Kekuatan: peserta didik akan
didik jika telah menyelesaikan semakin tertarik untuk menemukan
membaca buku non fiksi. bacaan versi lainnya, kelemahan:
beberapa buku bidang ilmu yang
diminati peserta didik tidak tersedia di
perpustakaan sekolah)
6) Pembiasaan membaca buku non fiksi
10 menit sebelum pembelajaran
dimulai. (Kekuatan: kemampuan
membaca peserta didik akan lebih
meningkat, kelemahan: beberapa
peserta didk masih enggan untuk
membaca)
7) Memberikan reward kepada peserta
didik jika telah menyelesaikan
membaca buku non fiksi. (Kekuatan:
peserta didik akan semakin rajin dan
berkompetensi dalam membaca,
kelemahan: peserta didik mmebaca
hanya untuk mendapatkan reward)
Daftar Pustaka

Agustin. (2020). Optimalisasi Penerapan Model Pembelajaran “PBL” Pada Materi Ajar Teks Eksplanasi Bahasa Indonesia, vol. 10 no. 2.
http://i-rpp.com/index.php/dinamika/article/view/1175. Diakses pada 11 September 2022 dari Dinamika Jurnal Praktik
Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar dan Menengah.
Aminah, Siti. (2020). Pembelajaran Menulis Teks Prosedur dengan Model Picture and Picture, vol. 3 no. 1. DOI:
https://doi.org/10.35194/jd.v3i1.999. Diakses pada 10 September 2022 dari Dinamika Jurnal Bahasa, Sastra, Pembelajarannya.
Devi, dkk. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Prosedur Kompleks dengan Model Pembelajaran Discovery Learning
Menggunakan Media Audio Visual (Video) di Kelas XI SMA Negeri 1 Samarinda, vol. 1 no. 2. DOI:
https://doi.org/10.30872/diglosia.v1i2.13. Diakses pada 10 September 2022 dari Diglosia.
Fazriani, dkk. (2019). Pengaruh Pendekatan Higher Order Thinking Skill (HOTS) Terhadap Keterampilan Membaca Peserta didk Kelas X
SMK Negeri 3 Kota Sukabumi, vol. 12 no. 2. DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v12i2.2802. Diakses pada 10 September 2022 dari
Stilistika.
Gazali, Hasnah. (2019). Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Pidato Melalui Model Pembelajaran Pelatihan Kesadaran (Awareness
Training), vol. 6 no. 1. DOI: https://doi.org/10.26618/konfiks.v6i1.167. Diakses pada 10 September 2022 dari Konfiks Jurnal
Sastra, Bahasa dan Pengajaran.
Mahmud, Teuku. (2022). Perbedaan Hasil Belajar Materi Teks Eksplanasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Broken Heart dan Pembelajaran Konvensional Pada Peserta didk Kelas Viii Smp Negeri 1 Banda Aceh Vol. 8 No. 1 . DOI:
https://doi.org/10.46244/metamorfosa.v8i1.350. Diakses pada 10 September 2022 dari Metamorfosa.
Marwah, dkk. (2019). Penerapan Metode Group Investigations dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Pada Peserta didk Kelas XI
SMK, vol. 2 no. 5. DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v2i5p793-800.3445. Diakses pada 10 September 2022 dari Parole Jurnal
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Mursyid dan Yono. (2022). Efektivitas Program Muhadhoroh Terhadap Peningkatan Kemampuan Public Speaking Peserta didk di Majlis
Ta’lim Riyadul Hasanka Kp. Kebon Kopi, vol. 6 no. 1. DOI: https://doi.org/10.32832/abdidos.v6i1.1167. Diakses pada 10
September 2022 dari Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat.
Nurmasyitha. (2021). Apersepsi Pendidik Dalam Pembelajaran bahasa Indonesia di Youtube, Vol 2, No. 1. DOI:
https://doi.org/10.26858/indonesia.v2i1.19306. Diakses pada 11 September 2022 dari Indonesia Jurnal Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia.
Sani, R. (2019). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) Edisi Revisi. Tangerang: Tira Smart. Tersedia dalam
Googlebooks database.
Sari, L. (2019). Pengembangan Pembelajaran Menulis Teks Ceramah Dengan Model Problem Based Learning Dipadukan Media Gambar
Pada Siswa Kelas XI SMA, vol. 2 no. 1. DOI: https://doi.org/10.30872/diglosia.v2i1.18. Diakses pada 12 September 2022 dari
Diglosia Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya.
Sherliana. (2019). Pengaruh Penerapan Metode Index Card Match (Mencari Pasangan Kartu) Terhadap Kemampuan Menganalisis
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi Oleh Peserta didk Kelas I SMA Negeri 1Doloksanggul Tahun Ajaran 2019/2020.
http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/3428. Diakses pada 11 September 2022 dari Repository Universitas HKBP
NOMMENSEN.
Sibagariang, Fernanado. (2020). Implementasi Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Berbasis Media Video Tutorial Kelas XI SMK Tritech
Informatika Medan, vol. 1. http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/38547. Diakses pada 10 September 2022 dari Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNIMED.
Sihombing & Simaremare. (2019). Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Strategi Sumbang Saran (Brainstorming)
oleh Peserta didk Kelas XI SMK Negeri 2 Medan Tahun Pembelajaran 2018/2019, vol. 8 no. 3. DOI:
https://doi.org/10.24114/kjb.v8i3.14727. Diakses 11 September 2022 dari Kode Jurnal Bahasa.
Sutarini & Dwi. (2022). Korelasi Penggunaan Aplikasi Wattpad Sebagai Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta
didk Kelas XI SMK YPK Mabar Kec. Medan Deli, vol. 5 no. 1. https://www.e-
prosiding.umnaw.ac.id/index.php/penelitian/article/view/938. Diakses pada 10 September 2022 dari Prosiding Seminar Nasional
Hasil Penelitian.
Valentina, Ika. (2020). Peningkatkan Kemampuan Mengritik Isi Teks Ceramah dengan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition) Peserta didk Kelas XI SMA Negeri 1 Tigapanah Tahun Pelajaran 2020/2021, vol. 1 no. 1.
https://doi.org/10.30596/ijems.v1i. Diakses pada 10 September 2022 dari Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran.
Wati, dkk. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksplanasi, vol. 10 no. 1. DOI:
https://doi.org/10.25299/geram.2022.vol10(1).9283. Diakses pada 11 September 2020 dari Geram Jurnal Pendidikan, Bahasa,
dan Sastra.
Winarni, S. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Film Sejarah dan Minat Membaca Buku-Buku Sejarah Terhadap Prestasi Belajar Siswa
SMK Negeri 4 Jember, vol. 9 no. 3. https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI/article/view/1677. Diakses pada 12 September
2022 dari Direktorat Pascasarjana S-2, Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Zulaihah, dkk. (2014). Pembelajaran Reciprocal Teaching Model dengan Strategi Motivasi Arcs Mampu Meningkatkan Hasil dan
Kemandirian Belajar Peserta didk SMK, vol. 3 no. 1. https://www.neliti.com/publications/13594/pembelajaran-reciprocal-
teaching-model-dengan-strategi-motivasi-arcs-mampu-menin. Diakses 11 September 2022 dari Jurnal Pendidikan Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai