Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Zaitun

Jurusan Keperawatan

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT, DIET DAN


OLAHRAGA DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH
PASIEN DIABETES MELITUS DI KLINIK
POLDA GORONTALO

JURNAL

HAMDRAYANI
NIM. CO1420210

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
GORONTALO
2022

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 1


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT, DIET DAN OLAH RAGA DENGAN KADAR
GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS
DI KLINIK POLDA GORONTALO

The corrrelation between adherence to medication, diet and exercise with blood glucose levels in
Diabetes Mellitus patients at the Gorontalo Police Clinic

Hamdrayani 1, Fadli Syamsuddin2, Pipin Yunus3


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo
e-mail: hamdrayani1979@mail.com

ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan suatu sindrom dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan
terhadap insulin.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat, diet dan
olahraga Desain penelitian dengan metode survey analitik, dirancang dengan pendekatan cross
sectional, pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 30 responden. Pengumpulan
data menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukan pasien diabetes melitus di klinik
Polda Gorontalo yang patuh minum obat sebanyak 22 responden (73,3%), memiliki diet baik
sebanyak 21 responden (70%) dan olahraga teratur sebanyak 21 responden (70%) serta kadar glukosa
darah normal 22 responden (73,3%). Hasil uji statistik fisherexact didapatkan nilai p value 0,000< α
0,05 yang artinya ada hubungan kepatuhan minum obat, diet dan olahraga dengan kadar glukosa
darah pasien diabetes melitus di klinik Polda Gorontalo, pasien Diabetes Melitus diharapkan patuh
minum obat, memperbaiki diet dan melakukan olahraga secara teratur.
Kata Kunci : kepatuhan minum obat, diet, olahraga, kadar glukosa darah

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a syndrome with impaired metabolism of carbohydrates, fats and proteins caused
by reduced insulin secretion or decreased tissue sensitivity to insulin. The aim of the research was to
determine the relationship between adherence to medication, diet and exercise. The research design
used an analytical survey method, designed with a cross sectional approach, sampling with a total
sampling technique of 30 respondents. Collecting data using a questionnaire sheet. The results
showed that 22 respondents (73.3%), had a good diet as many as 21 respondents (70%) and regular
exercise as many as 21 respondents (70%) and had normal blood glucose levels. respondents
(73.3%). The fisherexact statistical test results obtained a p value of 0.000 < 0.05, which means that
there is a correlation between adherence to medication, diet and exercise with blood glucose levels of
diabetes mellitus patients at the Gorontalo Regional Police clinic, Diabetes Mellitus patients are
expected to adhere to medication, improve diet and do exercise. regularly.
Keywords: medication adherence, diet, exercise, blood glucose levels.

PENDAHULUAN (Kemenkes RI, 2021). Diabetes melitus tipe 1


Diabetes Melitus merupakan penyakit disebabkan karena reaksi autoimun yang
gangguan metabolik yang disebabkan oleh menyebabkan system kekebalan tubuh menyerang
gagalnya organ pancreas dalam memproduksi sel beta pada pancreas sehingga tidak bias
hormon insulin secara memadai. Penyakit ini bisa memproduksi insulin sama sekali.Sedangkan
dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat diabetes melitus tipe 2 terjadi karena akibat
terjadi secara menahun. Berdasarkan adanya resistensi insulin yang mana sel-sel dalam
penyebabnya diabetes melitus di golongkan tubuh tidak mampu merespon sepenuhnya insulin.
menjadi tiga jenis, diantaranya diabetes melitus Diabetes gestasional disebabkan karena naiknya
tipe 1, tipe 2 dan diabetes mellitus gestasional berbagai kadar hormone saat hamil yang bias

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 2


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

menghambat kerja insulin (International Diabetes diet rendah karbohidrat dan tinggi protein.
Federation, 2019). Maka dari itu, untuk Karbohidrat merupakan sumber glukosa darah.
mengetahui bahwa seseorang mengidap penyakit Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat
diabetes mellitus dapat ditegakkan melalui akan menyebab kadar glukosa darah menjadi
pemeriksaan klinis berupa pemeriksaan kadar tidak terkendali. Pengendalian diabetes melalui
gula darah. diet makanan juga telah ditegaskan Allah SWT
Diabetes mellitus termasuk penyakit yang melalui dalam Al Qur’an Surah Thaha Ayat 81:
paling banyak diderita oleh penduduk di seluruh ‫ َّل َعلَ ْي ُك ْم‬L‫ ِه فَيَ ِح‬L‫وْ ۟ا فِي‬LL‫َط َغ‬
ْ ‫ا َرزَ ْق ٰنَ ُك ْم َواَل ت‬LL‫ت َم‬ ۟ ُ‫ُكل‬
ِ َ‫وا ِمن طَيِّ ٰب‬
dunia dan merupakan urutan keempat dari ‫َضبِى فَقَ ْد هَ َو ٰى‬ َ ‫ضبِى ۖ َو َمن يَحْ لِلْ َعلَ ْي ِه غ‬ َ ‫َغ‬
prioritas penelitian nasional untuk penyakit yang artinya:
degeneratif. Prevalensi Diabetes Mellitus pada “Makanlah di antara rezeki yang baik yang
populasi dewasa di seluruh dunia diperkirakan telah Kami berikan kepadamu,dan janganlah
akan meningkat sebesar 35% dalam dua dasa melampaui batas padanya, yang menyebabkan
warsa. Menurut International Diabetes kemurkaanKu menimpamu. Dan barang siapa
Federation (2019) jumlah penderita diabetes ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya
mellitus diseluruh dunia mengalami peningkatan binasalah ia..
menjadi 463 juta jiwa pada tahun 2019 dan Pada penderita Diabetes Mellitus, program
jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa pengobatan yang dijalankan adalah dengan
yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan mengonsumsi obat antihiperglikemia seperti obat
jumlah penderita 10,7 juta. IDIABETIC FOOT oral dan bentuk suntikan. Obat oral diantaranya
juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045 adalah Sulfonilurea, Glinid, Metformin,
kasus diabetes akan meningkat menjadi 700 juta. Tiazolidindion sedangkan bentuk suntikan seperti
Menurut RISKESDAS (2018) insulin. Kegiatan Latihan jasmani yang
menyebutkan bahwa jumlah prevelensi kasus dianjurkan pada penderita Diabetes Mellitus
diabetes melitus di Indonesia menurut diagnosis berupa latihan jasmani yang bersifat aerobic
dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging,dan
2%. Angka tersebut menunjukan peningkatan jika berenang (Black & Hawks, 2014).
dibandingkan pada tahun 2013 dengan prevelensi Berdasarkan penelitian Almaini &
1.5%. Selain itu, jumlah kasus tertinggi terjadi di Heriyanto (2019), terhadap pasien Diabetes
Provinsi Jakarta ( 3,4 %) dan terendah dimiliki Mellitus tipe 2 suku Rejang di Kabupaten Rejang
oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,9%). Pada Lebong diperoleh hasil terdapat hubungan yang
tahun 2018, jumlah kasus diabetes melitus di bermakna secara statistic antara kepatuhan diet,
Provinsi Gorontalo menduduki urutan ke 28 dari kepatuhan minum obat terhadap kadar glukosa
34 provinsi di Indonesia, yang mana hal tersebut darah sewaktu.
prevelensi Provinsi Gorontalo 2,4 % pada tahun Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
2018 (Badan Penelitian dan Pengembangan Kaluku et al., (2019) diperoleh hasil bahwa terjadi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2018). perubahan sebesar 30,8% kepatuhan aktifitas fisik
Pencegahan terjadinya komplikasi dari setelah pendampingan gizi dan sebanyak 39,3%
diabetes mellitus sangat diperlukan melalui memberikan kontribusi terhadap terkendalinya
pengontrolan yang terapeutik dan teratur melalui kadar glukosa darah sewaktu, dan terjadi
perubahan gaya hidup pasien Diabetes Mellitus perubahan sebesar 30,8% kepatuhan minum obat
yang tepat, tegas dan permanen. Pengontrolan setelah pendampingan gizi dan hasil tabulasi
diabetes mellitus diantaranya adalah pembatasan silang antara minum obat dengan terkendalinya
diet, peningkatan aktivitas fisik, regimen kadarglukosa darah sewaktu responden diperoleh
pengobatan yang tepat, kontrol medis teratur dan sebanyak 33,7%.
pengontrolan metabolic secara teratur melalui Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh
pemeriksaan laboratroium. Pada penderita Widodo dan Tamtomo (2016) juga menunjukkan
Diabetes Mellitus, dianjurkan untuk melakukan hasil kepatuhan mengkonsumsi obat anti diabetik

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 3


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

dan aktifitas fisik berhubungan dengan kadar gula Tabel 1. hubungan kepatuhan minum obat,
darah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa diet dan olahraga dengan kadar glukosa darah
adanya kecenderungan semakin tinggi aktifitas pasien diabetes melitus di klinik Polda
fisik seseorang maka kadar glukosa darah akan Gorontalo
semakin terkendali. Hal yang sama juga Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Kepatuhan
didapatkan pada kepatuhan mengkonsumsi obat Minum Obat
anti diabetic dimana semakin patuh seseorang Tidak patuh
8 26,7
dalam mengonsumsi obat antihiperglikemi maka Patuh
22 73,3
kadar glukosa darah akan semakin terkendali. Diet
Kurang 9 30
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan Baik 21 70
berkala terhadap Personil Polda Gorontalo dan Olahraga
jajaran Tahun Anggaran 2021 kepada 2000 Tidak Teratur 9 30
Teratur 21 70
personil Polri dan PNS Polri terdapat 84 orang
Kadar Glukosa
yang mengalami kenaikan glukosa darah puasa, Darah
sebagian personil belum menyadari akan Tidak normal
8 26,7
Normal
kenaikan gula darah puasa yang mereka alami. 22 73,3
Hasil wawancara dengan 6 orang personil polri Total 30 100

yang mengalami kenaikan glukosa darah puasa, 3


Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa dari 30
orang diantaranya tidak patuh diet sementara 3
responden pasien diabetes melitus di klinik Polda
orang jarang berolahraga. Sedangkan 4 orang
Gorontalo yang tidak patuh minum obat sebanyak
yang sudah mendapatkan pengobatan anti
8 responden (26,7%) dan yang patuh minum obat
hiperglikemia, 2 orang diantaranya jarang minum
sebanyak 22 responden (73,3%). Berdasarkan diet
obat.
yang memiliki kepatuhan kurang sebanyak 9
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti
responden (30%) dan yang memiliki diet baik
tertarik untuk melakukan kajian lebih lanjut
sebanyak 21 responden (70%). Berdasarkan
tentang “Hubungan kepatuhan minum obat, diet
olahraga diketahuai bahwa olahraga tidak teratur
dan olahraga dengan kadar glukosa darah pasien
sebanyak 9 responden (30%) dan olahraga teratur
Diabetes Melitus di Klinik Polda Gorontalo”.
sebanyak 21 responden (70%). Berdasarkan kadar
glukosa darah, tidak normal 8 responden (26,7%)
METODE PENELITIAN
dan kadar glukosa darah normal 22 responden
Dalam Penelitian ini peneliti
(73,3%).5%).
menggunakan desain penelitian dengan metode
survey analitik. Penelitian dirancang dengan
Analisis Bivariat
pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian Tabel 2. Analisis Hubungan kepatuhan minum
yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu obat dengan kadar glukosa darah pasien
yang relatif pendek dan tempat tertentu yang diabetes melitus di klinik Polda Gorontalo
dilakukan pada beberapa objek yang berbeda Kadar Glukosa
P
taraf. Cara pengambilan data dilakukan sekali Kepatu Darah
Total Va
waktu pada saat bersamaan (Sujawerni, 2015). han Tidak
Normal lue
minum normal
Populasi adalah keseluruhan objek obat Jum Jum Jum
% % %
penelitian atau subjek yang diteliti (Notoatmodjo, lah lah lah
Tidak 26,
2012). Populasi yang diambil dalam penelitian ini patuh
7 23 1 3,3 8
7 0,0
adalah semua anggota personil Polda Gorontalo 73, 00
Patuh 1 3,3 21 70 22
yang menderita diabetes militus sebanyak 30 3
73,
orang. Jumlah 8 26,7 22
3
30 100
HASIL
Analisis Univariat
Berdasarkan Tabel 2 Berdasarkan hasil penelitian

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 4


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

diperoleh hasil 8 responden yang tidak patuh di klinik Polda Gorontalo


minum obat dengan kadar glukosa darah tidak Kadar Glukosa P
Darah va
normal 7 responden (23%) dan kadar glukosa Olah Tidak
Total
lu
darah normal 1 responden (3,3%), sedangkan 22 Normal
raga normal
responden yang patuh minum obat dengan kadar Jum Jum Jum
% % %
lah lah lah
glukosa darah tidak normal 1 responden (3,3%), Tidak 0,
8 26,7 1 3,3 9 30
dan kadar glukosa darah normal 21 responden teratur
(70%). Hasil uji statistik didapatkan nilai Teratur 0 0 21 70 21 73,3 00
Jum
fisherexact didapatkan nilai p value 0,000< α 0,05 8 26,7 22 73,3 30 100
lah
sehingga secara bermakna terdapat hubungan
kepatuhan minum obat dengan kadar glukosa Berdasarkan Tabel 4 Berdasarkan hasil penelitian
darah pasien diabetes melitus di klinik Polda diperoleh hasil 9 responden yang tidak teratur
Gorontalo. olahraga dengan kadar glukosa darah tidak
normal 8 responden (26,7%) dan kadar glukosa
Tabel 3. Analisis Hubungan diet dengan kadar darah normal dan 1 responden (3,3%), sedangkan
glukosa darah pasien diabetes melitus di klinik 21 responden (70%) yang teratur olahraga
Polda Gorontalo memiliki kadar glukosa darah normal. Hal ini
Kadar Glukosa menunjukkan bahwa ada kecenderungan semakin
P
Darah
Tidak
Total va teratur pasien dan aktivitas olahraga, maka
Di Normal lue
et
normal semakin normal kadar glukosa darah. Hasil uji
Ju Ju Ju statistik didapatkan nilai fisherexact p value
m % m % m %
lah lah lah 0,000< α 0,05 sehingga secara bermakna terdapat
0,0 hubungan aktifitas olahraga dengan kadar glukosa
8 26,7 1 3,3 9 30 darah pasien diabetes melitus di klinik Polda
00 Gorontalo.
0 0 21 70 21 73,3
8 26,7 22 73,3 30 100 PEMBAHASAN
Analisis Univariat Kepatuhan minum obat,
Berdasarkan Tabel 3 Berdasarkan hasil penelitian diet dan olahraga dengan kadar glukosa
diperoleh hasil 9 responden yang tidak patuh diet pasien diabetes melitus di klinik Polda
dengan kadar glukosa darah tidak normal 8 Gorontalo
responden (26,7%) dan kadar glukosa darah 1. Kepatuhan minum obat.
normal 1 responden (3,3%), sedangkan 22 Berdasarkan hasil
responden (70%) yang patuh diet memiliki kadar penelitian diperoleh hasil 8
glukosa darah normal. Hal ini menunjukkan responden yang tidak patuh
bahwa ada kecenderungan semakin patuh pasien minum obat dengan kadar
diabetes melitus diet maka semakin normal kadar glukosa darah tidak normal
glukosa darah. Hasil uji statistik didapatkan nilai 7 responden (23%) dan
fisherexact didapatkan nilai p value 0,000< α 0,05 kadar glukosa darah normal
sehingga secara bermakna terdapat hubungan 1 responden (3,3%),
kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pasien sedangkan 22 responden
diabetes melitus di klinik Polda Gorontalo. yang patuh minum obat
dengan kadar glukosa darah
tidak normal 1 responden
(3,3%), dan kadar glukosa
darah normal 21 responden
Tabel 4. Analisis Hubungan olahraga dengan (70%).
kadar glukosa darah pasien diabetes melitus

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 5


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

Berdasarkan hasil tenaga kesehatan atau


penelitian yang tidak patuh melalui informasi media
minum obat disebabkan kesehatan yang
terkadang lupa meminum menjelaskan mengenai
obat, tidak meminum obat pentingnya minum obat
selama 2 minggu terakhir, diabetes militus.
pernah mengurangi atau Sejalan dengan pendapat
menghentikan penggunaan peneliti, Notoatmodjo
obat tanpa memberitahu (2018), mengemukakan
dokter karena merasakan bahwa kepatuhan seseorang
kondisi yang lebih buruk/ sangat dipengaruhi oleh
atau tidak nyaman saat tingkat pengetahuan yang
menggunakan obat, dimilikinya. Informasi ini
terkadang lupa untuk dapat diperoleh melalui
membawa serta obat Saat proses pendidikan ataupun
melakukan perjalanan atau melalui informasi media
meninggalkan rumah, elektronik maupun cetak.
terkadang memilih untuk Hal ini yang kemudian akan
berhenti minum obat saat mengubah perilaku
merasa keadaan membaik, seseorang untuk patuh.
dan pernah merasa Hasil penelitian ini
terganggu karena keadaan sejalan dengan hasil
seperti ini sebagian orang penelitian Oryza Dwi
merasa tidak nyaman jika Nanda, R. Bambang
harus meminum obat setiap Wiryanto, Erwin
hari sedangkan yang patuh AsthaTriyono (2018)
minum obat disebabkan dimana dalam penelitiannya
kemarin meminum semua didapatkan kesimpulan
obat dan sering meminum bahwa sebagian besar atau
obat. 79,1% pasien diabetes
Kepatuhan minum obat militus patuh minum obat
yang ditunjukkan oleh diabetes militus dan hanya
sebagian besar responden 20,9% yang tidak patuh.
ini menurut peneliti dapat Berdasarkan hasil penelitian tentang kepatuhan
disebabkan karena mereka minum obat dengan kadar glukosa darah sudah
sudah mengetahui maksimal dilakukan akan tetapi kepatuhan minum
pentingnya mengonsumsi obat di pengaruhi juga diet dan olahraga.
obat diabetes militus dalam 2. Olahraga.
mengontrol kadar gula Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil 9
darah. Hal ini sebagaimana responden yang tidak teratur olahraga dengan
hasil wawancara dengan kadar glukosa darah tidak normal 8 responden
beberapa pasien diabetes (26,7%) dan kadar glukosa darah normal dan 1
melitus bahwa mereka responden (3,3%), sedangkan 21 responden
sudah mengetahui akan (70%) yang teratur olahraga memiliki kadar
pentingnya minum obat glukosa darah normal. Berdasarkan hasil
diabetes melitus. penelitian yang tidak teratur olahraga memiliki
Pengetahuan ini dapat kadar glukosa darah tidak normal sedangkan yang
diperoleh melalui edukasi

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 6


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

teratur olahraga memiliki kadar glukosa darah aktivitas fisik dengan


normal. teratur. Penelitian
Hal ini sejalan dengan Rahmawati & Lestari
pedoman yang dijelaskan (2019) juga menemukan
oleh menurut PERKENI 72,9% Penderita Diabetes
(2015) bahwa kegiatan Melitus yang Berobat di
jasmani sehari-hari dan Poliklinik Penyakit Dalam
latihan jasmani RSUD Dr. M. Yunus
secarateratur (3-4 kali Bengkulu melakukan
seminggu selama kurang aktivitas olahraga dengan
lebih 30-60 menit), teratur.
merupakan salah satu pilar Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti
dalam pengelolaan Diabetes berpendapat bahwa olahraga yang teratur dapat
melitus tipe 2.Kegiatan mengurangi kadar glukosa darah melalui
sehari-hari seperti berjalan peningkatan metabolisme.
kaki kepasar, menggunakan 3. Kadar glukosa darah
tangga, berkebun harus Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar
tetap dilakukan Latihan glukosa darah, tidak normal 8 responden (26,7%)
jasmani selain untuk dan kadar glukosa darah normal 22 responden
menjaga kebugaran juga (73,3%). Berdasarkan hasil penelitian bahwa
dapat menurunkan berat kadar glukosa darah tidak normal disebabkan
badan dan memperbaiki karena tidak teratur minum obat, tidak patuh diet
sensitivitas insulin, dan tidak teratur olahraga.Sedangkan kadar
sehingga akan memperbaiki glukosa darah normal disebabkan karena teratur
kendali glukosa darah. minum obat, patuh diet dan teratur olahraga.
Latihan jasmani yang Diabetes melitus
dianjurkan berupa latihan merupakan suatu sindrom
jasmani yang bersifat dengan terganggunya
aerobic seperti jalan kaki, metabolisme karbohidrat,
bersepeda santai, jogging, lemak dan protein yang
dan berenang. Latihan disebabkan oleh
jasmani sebaiknya berkurangnya sekresi
disesuaikan dengan umur insulin atau penurunan
dan status kesegaran sensitivitas jaringan
jasmani. Untuk mereka terhadap insulin. Diabetes
yang relative sehat, mellitus yaitu penyakit
intensitas latihan jasmani menahun yang ditandai
bias ditingkatkan, dengan kadar gula darah
sementara yang sudah melebihi normal yaitu
mendapat komplikasi kadar gulah darah sewaktu
diabetes militus dapat sama atau lebih dari 200
dikurangi. mg/dl sedangkan kadar gula
Hasil penelitian ini darah puasa sama atau lebih
sejalan dengan penelitian dari 126 mg/dl. Asupan
Kaluku et al., (2019) yang glukosa/produksi glukosa
menemukan bahwa 83,2% yang melebihi kebutuhan
pasien di puskesmas Rijali kalori akan disimpan
kota Ambon melakukan sebagai glikogen dalam sel-

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 7


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

sel hati dan sel-sel otot. dengan kadar glukosa darah


Proses glikogenesis ini tidak normal 1 responden
mencegah hiperglikemia (3,3%), dan kadar glukosa
(kadar glukosa darah>110 darah normal 21 responden
mg/dl). (Hestiana, 2017). (70%).
Hasil penelitian ini Berdasarkan hasil
didukung oleh penelitian penelitian bahwa ada
sebelumnya yang dilakukan kecenderungan semakin
oleh Rahmawati & Lestari patuh pasien diabetes
(2019) yang menemukan melitus minum obat maka
bahwa 71,9% Penderita semakin normal kadar
Diabetes Melitus yang glukosa darah, tetapi ada
Berobat di Poliklinik satu responden yang tidak
Penyakit Dalam RSUD Dr. patuh minum obat akan
M. Yunus Bengkulu tetapi kadar glukosa
memiliki glukosa darah darahnya normal hal ini
yang stabil. Penelitian disebabkan dari hasil
Oryza Dwi Nanda, R. wawancara responden
Bambang Wiryanto, Erwin selalu istrahat yang cukup
AsthaTriyono (2018) juga dan mengelola stres dengan
menemukan 73,5% pasien baik, dimana stress dapat
di Puskesmas Mojo, Pucang memicu diabetes pada
Sawu, dan Keputih seseorang karena aktifnya
Surabaya memiliki kadar sel lemak yang disebabkan
glukosa darah normal. hormon kortisol,
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kadar meningkatnya hormon
glukosa darah normal dapat di pengaruhi oleh kortisol dapat membuat
kepatuhan minum obat, patuh diet dan teratur keinginan makan terus.
olahraga. Sedangkan kadar glukosa darah tidak Hasil uji statistik
normal di pengaruhi oleh tidak patuh minum obat, didapatkan nilai fisherexact
tidak patuh diet dan tidak teratur olahraga. didapatkan nilai p value
0,000< α 0,05 yang artinya
Analisis Bivariat Kepatuhan minum obat, diet ada hubungan kepatuhan
dan olahraga pasien diabetes melitus di klinik minum obat dengan kadar
Polda Gorontalo glukosa darah pasien
1. Hubungan kepatuhan minum obat dengan diabetes melitus di klinik
kadar glukosa darah pasien diabetes Polda Gorontalo.
melitus di klinik Polda Gorontalo. Adanya hubungan antara
Berdasarkan hasil kepatuhan minum obat anti
penelitian diperoleh hasil 8 diabetic dengan regulasi
responden yang tidak patuh kadar gula darah pada
minum obat dengan kadar pasien diabetes melitus juga
glukosa darah tidak normal didukung oleh pendapat
7 responden (23%) dan Rumahorbo (2014), bahwa
kadar glukosa darah normal Obat diberikan jika kadar
1 responden (3,3%), gula darah belum/tidak
sedangkan 22 responden memenuhi kadar sasaran
yang patuh minum obat metabolik yang diharapkan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 8


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

atau dikatakan kurang bahwa semakin patuh


efektif, maka pendekatan pasien minum obat maka
dengan obat dapat kadar glukosa darah akan
dilakukan,obat yang semakin terkendali atau
diberikan adalah selalu normal.
obathipoglikemik oral
(OHO) atau dapat diberikan 2. Hubungan diet dengan kadar glukosa
suntikan insulin sesuai darah pasien diabetes melitus di klinik
dengan dosis atau indikasi. Polda Gorontalo.
Penatalaksanaan ini perlu Berdasarkan hasil
dipatuhi oleh pasien penelitian diperoleh hasil 9
diabetes melitus. responden yang tidak patuh
Hasil penelitian ini diet dengan kadar glukosa
sejalan dengan penelitian darah tidak normal 8
Oryza Dwi Nanda, R. responden (26,7%) dan
Bambang Wiryanto, Erwin kadar glukosa darah normal
AsthaTriyono (2018) yang 1 responden (3,3%),
menunjukkan bahwa sedangkan 21 responden
terdapat hubungan antara (70%) yang patuh diet
kepatuhan minum obat anti memiliki kadar glukosa
diabetic dengan regulasi darah normal. Hal ini
kadar gula darah pada menunjukkan bahwa ada
pasien diabetes melitus. kecenderungan semakin
Penelitian Kaluku et al., patuh pasien diabetes
(2019) juga menunjukkan melitus diet maka semakin
terdapat pengaruh yang normal kadar glukosa
signifikan kepatuhan darah. Hasil uji statistik
minum obat anti diabetic didapatkan nilai fisherexact
dengan kestabilan kadar didapatkan nilai p value
gula darah pada pasien 0,000< α 0,05 yang artinya
diabetes melitus. ada hubungan kepatuhan
Berdasarkan hasil diet dengan kadar glukosa
penelitian bahwa kepatuhan darah pasien diabetes
terhadap pengobatan melitus di klinik Polda
diabetes militus sangat Gorontalo.
penting dikarenakan Hasil penelitian ini
pengobatan diabetes militus didukung oleh pendapat
ditujukan untuk Syamsiah (2017) bahwa
menurunkan kadar glukosa terapi diet/ nutrisi pada
darah melalui mekanisme pasien diabetes melitus
farmakoterapi. Hal ini bertujuan untuk
terjadi karena obat meningkatkan pola makan
berfungsi mengatur kadar yang sehat, makanan
insulin dalam darah bervariasi dan porsi yang
sehingga akan cukup, sehingga dapat
mempercepat penurunan menjaga berat badan,
kadar glukosa darah. mengontrol kadar gula
Peneliti juga berkesimpulan darah, tekanan darah dan

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 9


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

lemak, serta mencegah (26,7%) dan kadar glukosa


komplikasi diabetes, darah normal dan 1
memenuhi kebutuhan responden (3,3%),
nutrisi dengan sedangkan 21 responden
memperhatikan pribadi dan (70%) yang teratur olahraga
budaya, akses mendapatkan memiliki kadar glukosa
makanan, keinginan darah normal. Hal ini
ataupun hambatan untuk menunjukkan bahwa ada
berubah, mempertahankan kecenderungan semakin
kesukaan makanan tanpa teratur pasien olahraga,
menghakimi, dan maka semakin normal
menyediakan alat praktis kadar glukosa darah. Hasil
untuk pola makan yang uji statistik didapatkan nilai
sehat. fisherexact didapatkan nilai
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian p value 0,000< α 0,05 yang
sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati & artinya ada hubungan
Lestari (2019) yang menunjukkan bahwa terdapat olahraga dengan kadar
hubungan yang signifikan antara diet makanan glukosa darah pasien
dengan kestabilan gula darah pada penderita diabetes melitus di klinik
diabetes melitus yang berobat di poliklinik Polda Gorontalo.
penyakit dalam RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Hasil penelitian ini juga
Kepatuhan terhadap diet akan mampu mengontrol didukung oleh pendapat
kadar gula dalam darah penderita diabetes. Black & Hawks (2014)
Penelitian Kaluku et al., (2019) juga bahwa manfaat olahraga
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan bagi penderita diabetes
kepatuhan diet terhadap regulasi kadar glukosa melitus adalah menurunkan
darah pasien. Semakin patuh pasien diet makanan kadar glukosa darah,
maka glukosa darah akan selalu normal. meningkatkan sensitivitas
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kepatuhan insulin serta menurunkan
diet sangat berhubungan dengan kadar glukosa tekanan darah. Aktifitas
darah dikarenakan makanan yang dimana setiap fisik dapat meningkatkan
hari merupakan sumber dihasilkannya glukosa sensitivitas insulin,
oleh tubuh. Pada penderita diabetes militus menurunkan level HbA1c
apabila hal ini tidak diatur dengan baik maka akan dan memperbaiki profil
dapat menyebabkan kadar glukosa menjadi naik lipid. Permeabilitas
atau tidak terkontrol. Penderita diabetes melitus membran terhadap glukosa
juga sebaiknya memperhatikan diet makanan meningkat saat otot
setiap hari. berkontraksi karena
kontraksi otot memiliki
3. Hubungan olahraga dengan kadar glukosa sifat seperti insulin. Maka
darah pasien diabetes melitus di klinik Polda dari itu, pada saat
Gorontalo. beraktivitas fisik seperti
Berdasarkan hasil berolahraga, resistensi
penelitian diperoleh hasil 9 insulin berkurang.
responden yang tidak Perkeni (2015) juga
teratur olahraga dengan mengemukakan bahwa
kadar glukosa darah tidak kegiatan jasmani sehari-hari
normal 8 responden dan latihan jasmani

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 10


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

secarateratur (3-4 kali mampu mengontrolkadar


seminggu selama kurang gula dalam darah penderita
lebih 30-60 menit), diabetes. Penelitian Widodo
merupakan salah satu pilar (2016) yang menunjukkan
dalam pengelolaan Diabetes bahwa aktifitas fisik dalam
melitus tipe 2.Kegiatan kategori tinggi,
sehari-hari seperti berjalan berhubungan secara
kaki kepasar, menggunakan signifikan dengan Kadar
tangga, berkebun harus Gula Darah. Peningkatan
tetap dilakukan Latihan intensitas olahraga dapat
jasmani selain untuk meningkatkan kerja jantung
menjaga kebugaran juga dan menurunkan kadar gula
dapat menurunkan berat dalam darah (HbA1C) pada
badan dan memperbaiki pasien DM tipe 2.
sensitivitas insulin, Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti
sehingga akan memperbaiki berpendapat bahwa aktivitas olah raga
kendali glukosa darah. berhubungan dengan kadar glukosa darah
Latihan jasmani yang dikarenakan saat berolah raga, aktivitas jantung
dianjurkan berupa latihan dapat menurunkan kadar HbAIc dimana hal ini
jasmani yang bersifat akan menyebabkan peningkatan sekresi insulin
aerobic seperti jalan kaki, yang berfungsi menjaga kestabilan kadar glukosa
bersepeda santai, jogging, darah. Selain itu olah raga juga akan
dan berenang. Latihan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga
jasmani sebaiknya glukosa akan banyak digunakan sebagai sumber
disesuaikan dengan umur energi yang akhirnya akan turun dan relatif stabil.
dan status kesegaran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
jasmani. Untuk mereka berkesimpulan bahwa semakin teratur olahraga
yang relative sehat, penderita diabetes melitus maka akan semakin
intensitas latihan jasmani normal kadar glukosa darah pasien.
bias ditingkatkan,
sementara yang sudah
mendapat komplikasi
diabetes militus dapat
dikurangi. PENUTUP
Hasil penelitian ini Kesimpulan
didukung oleh penelitian 1. Dapat diindentifikasi bahwa 30 responden
yang dilakukan Rahmawati yang memiliki patuh minum obat 22
& Lestari (2019) yang responden (73,3), berdasarkan diet baik 21
menunjukkan bahwa responden (70 %), berdasarkan olahraga
terdapat hubungan yang teratur 21 responden (70 %).
signifikan antara olahraga 2. Dapat diindentifikasi bahwa 30 responden
dengan kestabilan gula hasil penelitian didapatkan pasien DM di
darah pada penderita klinik Polda Gorontalo yang memiliki kadar
diabetes melitus yang glukosa normal sebanyak 22 responden
berobat di poliklinik (73,3%). Hasil ini menunjukkan bahwa
penyakit dalam RSUD Dr. responden sebagian besar pasien diabetes
M. Yunus Bengkulu. melitus di klinik Polda Gorontalo memiliki
Aktivitas olahraga akan kadar glukosa normal.

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 11


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

3. Terdapat hubungan kepatuhan minum obat, 7. Hugeng dan Santos. 2017. Merdeka Diabetes.
diet dan olahraga dengan kadar glukosa darah Jakarta: Gramedia.
pasien diabetes melitus di klinik Polda 8. Jilao, M (2017) tingkat kepatuhan penggunaan
Gorontalo hasil uji statistik didapatkan nilai obat anti diabetes oral pada pasien diabetes
fisherexact nilai p value 0,000< α 0,05. melitus: Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Saran Kesehatan Universitas Islam Negri Maulana
1. Pasien Malik Ibrahim Malang
Agar dapat meningkatkan kepatuhan minum 9. Kaluku, K., Jafar, N., & Citrakesumasari, C.
obat, diet dan pentingnya olahraga untuk (2019). Studi Pengetahuan, Diet, Aktifitas
menjaga kadar glukosa darah. Fisik, Minum Obat Dan Kadar Glukosa Darah
2. Klinik Polda Gorontalo Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Sebelum Dan
Melakukan edukasi kepada pasien diabetes Setelah Pendampingan Gizi Di Puskesmas
melitus dengan cara konseling ataupun Rijali Kota Ambon Tahun 2012. Jurnal
pendidikan kesehatan yang memuat materi Kesehatan Terpadu (Integrated Health
tentang penatalaksanaan pengobatan, Journal), 8(2), 62–72.
penatalaksanaan diet dan kegiatan olahraga https://doi.org/10.32695/jkt.v8i2.35.
yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes 10.Kemenkes RI. (2020). Rancangan Keputusan
melitus. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3 Peneliti selanjutnya HK.01.07/MENKES/2020 tentang Pedoman
Pada peneliti disarankan dapat melengkapi Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
data selain kuisioner hendaknya Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa. Jakarta:
menggunakan metode wawancara dengan Kemenkes.
waktu yang lama serta dapat melibatkan 11.Kemenkes RI. (2021). Diabetes Mellitus.
jumlah responden yang lebih besar Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 12.Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1. Almaini dan HendriHeriyanto. 2018. Pengaruh (2018). Peraturan Kepolisian Negara Republik
Kepatuhan Diet, Aktivitas Fisik dan Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Pengobatan dengan Perubahan Kadar Gula Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian
Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Suku Daerah.
Rejang. 13.Potter, & Perry. (2012). Fundamental
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Keperawatan Buku 1 (7th ed.). Jakarta:
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2018. Salemba Medika.
Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 14.Price, S. A., & Wilson, L. M. (2016).
2018. Jakarta Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
3. Black, J dan Hawks, J. 2014. Penyakit. Jakarta: EGC.
KeperawatanMedikalBedah: 15.Rahmawati, I., & Lestari, E. (2019).
ManajemenKlinisuntuk Hasil yang Hubungan Diet dan Olahraga dengan
Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Kestabilan Gula Darah Pada Penderita
Jakarta: Salemba Medika Diabetes Melitus yang Berobat di Poliklinik
4. Brunner, & Suddarth. 2016. Keperawatan Penyakit Dalam RSUD. Jurnal Kesehatan Dr.
Medikal Bedah. Jakarta: EGC Soebandi, 7(1), 1-8.
5. Budiman. 2013. Penelitian Kesehatan Buku 16.Rumahorbo. (2014). Mencegah Diabetes
Pertama. Bandung: Refika Aditama Mellitus dengan Perubahan Gaya Hidup.
6. Damayanti. 2015. Diabetes Militus dan Bogor: In Media.
Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: 17.Setiawan, & Saryono. (2010). Metedologi
Medical Book Penelitian Kebidanan D-III, D-IV, S1 dan S2.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 12


Jurnal Zaitun
Jurusan Keperawatan

18.Sugiyono. (2016). Metode Penelitian


Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
19.Sujawerni. (2015). Statistik untuk Kesehatan.
Yogyakarta: Gava Media.
20.Syamsiah. (2017). Berdamai dengan Diabetes.
Jakarta: Bui Medika.
21.Tandra. (2017). Segala Sesuatu yang Harus
Anda Ketahui Tentang Diabetes: Panduan
Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes
dengan Cepat dan Mudah. Jakarta: Gramedia.
22.TORUAN. (2012). Diabetes Sakit Tapi
Sehat.Jakarta:Transmedia

Published By: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo 13

Anda mungkin juga menyukai