Jurnal Hamdrayani
Jurnal Hamdrayani
Jurusan Keperawatan
JURNAL
HAMDRAYANI
NIM. CO1420210
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT, DIET DAN OLAH RAGA DENGAN KADAR
GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS
DI KLINIK POLDA GORONTALO
The corrrelation between adherence to medication, diet and exercise with blood glucose levels in
Diabetes Mellitus patients at the Gorontalo Police Clinic
ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan suatu sindrom dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan
terhadap insulin.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat, diet dan
olahraga Desain penelitian dengan metode survey analitik, dirancang dengan pendekatan cross
sectional, pengambilan sampel dengan teknik total sampling sebanyak 30 responden. Pengumpulan
data menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian menunjukan pasien diabetes melitus di klinik
Polda Gorontalo yang patuh minum obat sebanyak 22 responden (73,3%), memiliki diet baik
sebanyak 21 responden (70%) dan olahraga teratur sebanyak 21 responden (70%) serta kadar glukosa
darah normal 22 responden (73,3%). Hasil uji statistik fisherexact didapatkan nilai p value 0,000< α
0,05 yang artinya ada hubungan kepatuhan minum obat, diet dan olahraga dengan kadar glukosa
darah pasien diabetes melitus di klinik Polda Gorontalo, pasien Diabetes Melitus diharapkan patuh
minum obat, memperbaiki diet dan melakukan olahraga secara teratur.
Kata Kunci : kepatuhan minum obat, diet, olahraga, kadar glukosa darah
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a syndrome with impaired metabolism of carbohydrates, fats and proteins caused
by reduced insulin secretion or decreased tissue sensitivity to insulin. The aim of the research was to
determine the relationship between adherence to medication, diet and exercise. The research design
used an analytical survey method, designed with a cross sectional approach, sampling with a total
sampling technique of 30 respondents. Collecting data using a questionnaire sheet. The results
showed that 22 respondents (73.3%), had a good diet as many as 21 respondents (70%) and regular
exercise as many as 21 respondents (70%) and had normal blood glucose levels. respondents
(73.3%). The fisherexact statistical test results obtained a p value of 0.000 < 0.05, which means that
there is a correlation between adherence to medication, diet and exercise with blood glucose levels of
diabetes mellitus patients at the Gorontalo Regional Police clinic, Diabetes Mellitus patients are
expected to adhere to medication, improve diet and do exercise. regularly.
Keywords: medication adherence, diet, exercise, blood glucose levels.
menghambat kerja insulin (International Diabetes diet rendah karbohidrat dan tinggi protein.
Federation, 2019). Maka dari itu, untuk Karbohidrat merupakan sumber glukosa darah.
mengetahui bahwa seseorang mengidap penyakit Mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat
diabetes mellitus dapat ditegakkan melalui akan menyebab kadar glukosa darah menjadi
pemeriksaan klinis berupa pemeriksaan kadar tidak terkendali. Pengendalian diabetes melalui
gula darah. diet makanan juga telah ditegaskan Allah SWT
Diabetes mellitus termasuk penyakit yang melalui dalam Al Qur’an Surah Thaha Ayat 81:
paling banyak diderita oleh penduduk di seluruh َّل َعلَ ْي ُك ْمL ِه فَيَ ِحLوْ ۟ا فِيLLَط َغ
ْ ا َرزَ ْق ٰنَ ُك ْم َواَل تLLت َم ۟ ُُكل
ِ َوا ِمن طَيِّ ٰب
dunia dan merupakan urutan keempat dari َضبِى فَقَ ْد هَ َو ٰى َ ضبِى ۖ َو َمن يَحْ لِلْ َعلَ ْي ِه غ َ َغ
prioritas penelitian nasional untuk penyakit yang artinya:
degeneratif. Prevalensi Diabetes Mellitus pada “Makanlah di antara rezeki yang baik yang
populasi dewasa di seluruh dunia diperkirakan telah Kami berikan kepadamu,dan janganlah
akan meningkat sebesar 35% dalam dua dasa melampaui batas padanya, yang menyebabkan
warsa. Menurut International Diabetes kemurkaanKu menimpamu. Dan barang siapa
Federation (2019) jumlah penderita diabetes ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya
mellitus diseluruh dunia mengalami peningkatan binasalah ia..
menjadi 463 juta jiwa pada tahun 2019 dan Pada penderita Diabetes Mellitus, program
jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa pengobatan yang dijalankan adalah dengan
yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan mengonsumsi obat antihiperglikemia seperti obat
jumlah penderita 10,7 juta. IDIABETIC FOOT oral dan bentuk suntikan. Obat oral diantaranya
juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045 adalah Sulfonilurea, Glinid, Metformin,
kasus diabetes akan meningkat menjadi 700 juta. Tiazolidindion sedangkan bentuk suntikan seperti
Menurut RISKESDAS (2018) insulin. Kegiatan Latihan jasmani yang
menyebutkan bahwa jumlah prevelensi kasus dianjurkan pada penderita Diabetes Mellitus
diabetes melitus di Indonesia menurut diagnosis berupa latihan jasmani yang bersifat aerobic
dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging,dan
2%. Angka tersebut menunjukan peningkatan jika berenang (Black & Hawks, 2014).
dibandingkan pada tahun 2013 dengan prevelensi Berdasarkan penelitian Almaini &
1.5%. Selain itu, jumlah kasus tertinggi terjadi di Heriyanto (2019), terhadap pasien Diabetes
Provinsi Jakarta ( 3,4 %) dan terendah dimiliki Mellitus tipe 2 suku Rejang di Kabupaten Rejang
oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,9%). Pada Lebong diperoleh hasil terdapat hubungan yang
tahun 2018, jumlah kasus diabetes melitus di bermakna secara statistic antara kepatuhan diet,
Provinsi Gorontalo menduduki urutan ke 28 dari kepatuhan minum obat terhadap kadar glukosa
34 provinsi di Indonesia, yang mana hal tersebut darah sewaktu.
prevelensi Provinsi Gorontalo 2,4 % pada tahun Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
2018 (Badan Penelitian dan Pengembangan Kaluku et al., (2019) diperoleh hasil bahwa terjadi
Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2018). perubahan sebesar 30,8% kepatuhan aktifitas fisik
Pencegahan terjadinya komplikasi dari setelah pendampingan gizi dan sebanyak 39,3%
diabetes mellitus sangat diperlukan melalui memberikan kontribusi terhadap terkendalinya
pengontrolan yang terapeutik dan teratur melalui kadar glukosa darah sewaktu, dan terjadi
perubahan gaya hidup pasien Diabetes Mellitus perubahan sebesar 30,8% kepatuhan minum obat
yang tepat, tegas dan permanen. Pengontrolan setelah pendampingan gizi dan hasil tabulasi
diabetes mellitus diantaranya adalah pembatasan silang antara minum obat dengan terkendalinya
diet, peningkatan aktivitas fisik, regimen kadarglukosa darah sewaktu responden diperoleh
pengobatan yang tepat, kontrol medis teratur dan sebanyak 33,7%.
pengontrolan metabolic secara teratur melalui Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh
pemeriksaan laboratroium. Pada penderita Widodo dan Tamtomo (2016) juga menunjukkan
Diabetes Mellitus, dianjurkan untuk melakukan hasil kepatuhan mengkonsumsi obat anti diabetik
dan aktifitas fisik berhubungan dengan kadar gula Tabel 1. hubungan kepatuhan minum obat,
darah. Hasil penelitian ini menemukan bahwa diet dan olahraga dengan kadar glukosa darah
adanya kecenderungan semakin tinggi aktifitas pasien diabetes melitus di klinik Polda
fisik seseorang maka kadar glukosa darah akan Gorontalo
semakin terkendali. Hal yang sama juga Variabel Jumlah (n) Persentase (%)
Kepatuhan
didapatkan pada kepatuhan mengkonsumsi obat Minum Obat
anti diabetic dimana semakin patuh seseorang Tidak patuh
8 26,7
dalam mengonsumsi obat antihiperglikemi maka Patuh
22 73,3
kadar glukosa darah akan semakin terkendali. Diet
Kurang 9 30
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan Baik 21 70
berkala terhadap Personil Polda Gorontalo dan Olahraga
jajaran Tahun Anggaran 2021 kepada 2000 Tidak Teratur 9 30
Teratur 21 70
personil Polri dan PNS Polri terdapat 84 orang
Kadar Glukosa
yang mengalami kenaikan glukosa darah puasa, Darah
sebagian personil belum menyadari akan Tidak normal
8 26,7
Normal
kenaikan gula darah puasa yang mereka alami. 22 73,3
Hasil wawancara dengan 6 orang personil polri Total 30 100
3. Terdapat hubungan kepatuhan minum obat, 7. Hugeng dan Santos. 2017. Merdeka Diabetes.
diet dan olahraga dengan kadar glukosa darah Jakarta: Gramedia.
pasien diabetes melitus di klinik Polda 8. Jilao, M (2017) tingkat kepatuhan penggunaan
Gorontalo hasil uji statistik didapatkan nilai obat anti diabetes oral pada pasien diabetes
fisherexact nilai p value 0,000< α 0,05. melitus: Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Saran Kesehatan Universitas Islam Negri Maulana
1. Pasien Malik Ibrahim Malang
Agar dapat meningkatkan kepatuhan minum 9. Kaluku, K., Jafar, N., & Citrakesumasari, C.
obat, diet dan pentingnya olahraga untuk (2019). Studi Pengetahuan, Diet, Aktifitas
menjaga kadar glukosa darah. Fisik, Minum Obat Dan Kadar Glukosa Darah
2. Klinik Polda Gorontalo Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Sebelum Dan
Melakukan edukasi kepada pasien diabetes Setelah Pendampingan Gizi Di Puskesmas
melitus dengan cara konseling ataupun Rijali Kota Ambon Tahun 2012. Jurnal
pendidikan kesehatan yang memuat materi Kesehatan Terpadu (Integrated Health
tentang penatalaksanaan pengobatan, Journal), 8(2), 62–72.
penatalaksanaan diet dan kegiatan olahraga https://doi.org/10.32695/jkt.v8i2.35.
yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes 10.Kemenkes RI. (2020). Rancangan Keputusan
melitus. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
3 Peneliti selanjutnya HK.01.07/MENKES/2020 tentang Pedoman
Pada peneliti disarankan dapat melengkapi Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
data selain kuisioner hendaknya Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa. Jakarta:
menggunakan metode wawancara dengan Kemenkes.
waktu yang lama serta dapat melibatkan 11.Kemenkes RI. (2021). Diabetes Mellitus.
jumlah responden yang lebih besar Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kesehatan
Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA 12.Kepolisian Negara Republik Indonesia.
1. Almaini dan HendriHeriyanto. 2018. Pengaruh (2018). Peraturan Kepolisian Negara Republik
Kepatuhan Diet, Aktivitas Fisik dan Indonesia Nomor 14 Tahun 2018 tentang
Pengobatan dengan Perubahan Kadar Gula Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian
Darah pada Pasien Diabetes Mellitus Suku Daerah.
Rejang. 13.Potter, & Perry. (2012). Fundamental
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Keperawatan Buku 1 (7th ed.). Jakarta:
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 2018. Salemba Medika.
Laporan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 14.Price, S. A., & Wilson, L. M. (2016).
2018. Jakarta Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
3. Black, J dan Hawks, J. 2014. Penyakit. Jakarta: EGC.
KeperawatanMedikalBedah: 15.Rahmawati, I., & Lestari, E. (2019).
ManajemenKlinisuntuk Hasil yang Hubungan Diet dan Olahraga dengan
Diharapkan. Dialihbahasakan oleh Nampira R. Kestabilan Gula Darah Pada Penderita
Jakarta: Salemba Medika Diabetes Melitus yang Berobat di Poliklinik
4. Brunner, & Suddarth. 2016. Keperawatan Penyakit Dalam RSUD. Jurnal Kesehatan Dr.
Medikal Bedah. Jakarta: EGC Soebandi, 7(1), 1-8.
5. Budiman. 2013. Penelitian Kesehatan Buku 16.Rumahorbo. (2014). Mencegah Diabetes
Pertama. Bandung: Refika Aditama Mellitus dengan Perubahan Gaya Hidup.
6. Damayanti. 2015. Diabetes Militus dan Bogor: In Media.
Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: 17.Setiawan, & Saryono. (2010). Metedologi
Medical Book Penelitian Kebidanan D-III, D-IV, S1 dan S2.
Yogyakarta: Nuha Medika.