Anda di halaman 1dari 8

Analyze learner characteristics (Menganalisis karakteristik Siswa)

Langkah awal dalam pembelajaran adalah menganalisis siswa, tujuannya agar guru dapat
mengenali karakteristik siswa yang akan melakukan proses pembelajaran. Setiap siswa
memiliki karakter yang berbeda-beda, tidak bisa guru menyamakan karakter semua siswa.
Karena setiap siswa memiliki keragaman etnis. Tugas sebagai pendidik harus memiliki rasa
kemanusiaan yang nantinya akan membantu dalam memahami karakter siswa. Seorang guru
harus menganalisis kebutuhan yang diperlukan untuk menentukan kemampuan
/kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi
belajar. Guru melakukan analisis kebutuhan dengan cara menjawab beberapa permasalahan,
yaitu:

a. Bagaimana karakteristik siswa yang akan mengikuti program pembelajaran. 

b. Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang telah dimiliki oleh siswa. 

c. Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh siswa.

d. Apa indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa siswa
telah mencapai kompetensi yang telah ditentukan setelah melakukan pembelajaran. 

e. Kondisi seperti apa yang diperlukan oleh siswa agar dapat memperlihatkan kompetensi
yang telah dipelajari.

Media pembelajaran dan teknologi dapat digunakan secara efektif, apabila

adanya kecocokan antara karakteristik siswa dan isi media, metode dan materi.

Oleh karena itu, langkah pertama model pembelajaran assure adalah menganalisisis

karakteristik siswa. Menurut Pribadi (2011:43) dalam menganalisis ada empat

langkah yang harus dikembangkan, empat langkah tersebut yaitu :

a. Karakteristik Umum

Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi siswa seperti usia,
kelas, pekerjaan dan gender. Cara sederhana untuk mengetahui karakteristik siswa dapat
dilakukan melalui observasi, wawancara dan pre-tes. Wawancara, observasi, dan pretes
misalnya dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang karakteristik siswa. Informasi
yang dapat diperoleh yaitu: etnis dan latar belakang budaya individu, sosial ekonomi, sikap
terhadap materi pelajaran, dan juga usia siswa .

b. Kompetensi spesifik yang telah dimiliki siswa sebelumnya (kemampuan awal)

Faktor lain yang perlu diperhatikan selain karakteristik umum adalah kemampuan awal yang
perlu dimiliki siswa sebelum mengikuti aktivitas pembelajaran. Untuk mengetahui
kemampuan awal yang telah dimiliki oleh siswa diperlukan adanya pretes.

c. Gaya belajar siswa

Gaya belajar siswa berbeda-beda. Gaya belajar dapat didefinisikan sebagai suatu cara tentang
bagaimana seorang individu melakukan persepsi, berinteraksi, dan merespon secara
emosional terhadap lingkungan belajar. Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki
peserta didik, yaitu:

1. Gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak melihat seperti membaca

2. Gaya belajar audio (mendengarkan), yaitu belajar akan lebih bermakna oleh
peserta didik jika pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius.

3. Gaya belajar kinestetik (melakukan), yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami
oleh peserta didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri.

d. Motivasi

Menurut (Pribadi:2011) mengatakan bahwa “motivasi dapat diartikan sebagai kondisi


yang dapat mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan dalam rangka
mencapai tujuan atau menghindarinya.” Motivasi dapat dikategorikan ke dalam motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang didorong oleh
faktor pekerjaan yang disukai atau diminati oleh seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang didorong bukan faktor tugas atau pekerjaan melainkan faktor eksternal
dalam bentuk imbalan atau reward.

Kompetensi Awal
Tes yang digunakan untuk mencari letak kesulitan anak didik dalam mempelajari suatu
materi pelajaran sehingga dapat digunakan sebagai dasar pemberian pembelajaran yang lebih
efektif.

Fungsi tes diagnostik:

Untuk mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa, kemudian melakukan
perencanaan terhadap tindak lanjut yang berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau
kesulitan yang telah teridentifikasi.

Tujuan tes diagnostik :

Untuk membantu kesulitan atau mengatasi hambatan yang dialami peserta didik waktu
mengikuti kegiatan pembelajaran pada suatu bidang studi atau keseluruhan program
pembelajaran. 

Bentuk Tes Diagnostik

• Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda

• Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai alasan

• Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda yang disertai pilihan alasan

• Tes diagnostik dengan instrumen pilihan ganda dan uraian

• Tes diagnostik dengan instrumen uraian

Langkah langkah menyusun tes diagnostik

1. Mengidentifikasi kompetensi dasar yang belum tercapai ketuntasannya

2. Menentukan kemungkinan sumber masalah

3. Menentukan bentuk dan jumlah soal yang sesuai

4. Menyusun kisi-kisi soal

5. Menulis soal

6. Mereview soal
7. Menyusun kriteria penilaian

Contoh Soal Diagnostik Minat dan Bakat Siswa

Dengan mengetahui informasi awal tentang kelebihan siswa tentunya guru bisa lebih
maksimal dalam melakukan pendekatan pembelajaran kepada siswa.

1. Pelajaran yang paling disukai

• Matematika

• Bahasa Indonesia

• Bahasa Inggris

• Pendidikan Agama

• IPAS

• Pendidikan Pancasial

• PJOK

• Seni Budaya

• Tidak Ada yang Suka

2. Kegiatan belajar yang paling disukai

• Membaca

• Mendengar

• Menghitung

• Menggambar

• Praktek

• Olah raga

• Tidak ada yang disukai


3. Kegiatan Ekstrakurikuler yang paling disukai

• Pramuka

• Tari

• Menyanyi

• Musik

• Drumband

• Sepak bola

• Tidak ada yang suka

Teori Multiple Intelligences

Howard Gardner, seorang psikolog perkembangan dan professor pendidikan dari Graduate
School of Education, Harvard Univercity, Amerika Serikat

Teori Multiple Intelligences

kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu cara
(setting) yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata
1. Kecerdasan Verbal-Linguistik : kemampuan untuk menggunakan bahasa, termasuk
bahasa ibu dan bahasa-bahasa asing, untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam
pikiran dan memahami orang lain.

kecerdasan linguistik sebagai kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata


secara efektif baik secara oral maupun tertulis seperti yang dimiliki para pencipta puisi,
editor, jurnalis, dramawan, sastrawan, pemain sandiwara maupun orator.

2. Kecerdasan Logis-Matematik : kemampuan yang berkenaan dengan rangkaian alasan,


mengenal pola-pola dan aturan.

3. Kecerdasan Visual-Spasial : kemampuan untuk memahami gambar-gambar dan


bentuk.

4. Kecerdasan Berirama-Musik : kapasitas berpikir tentang musik seperti mampu


mendengar, mengenal, mengingat, dan bahkan memanipulasi pola-pola musik

5. Kecerdasan Musikal

Orang dengan kecerdasan ini memiliki kepekaan terhadap nada, melodi, ritme.

Ciri:

• Tertarik dengan musik

• Mudah mengingat lagu

• Belajar sambal mendengarkan lagu

• Dapat mengikuti irama musik dengan baik

• Dapat menciptakan lagu

6. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan natural merupakan kemampuan mengenali dan mengkategorikan hewan
atau tumbuhan di lingkungan sekitar.

Peka terhadap kondisi alam

Ciri:

• Menyukai alam (tumbuhan, hewan, gunung, laut, cuaca, dll)

• Suka memelihara hewan atau tumbuhan

• Menyukai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan alam

7. Kecerdasan Interpersonal/intrapersonal

Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti


maksud, motivasi dan perasaan orang lain.

Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain

Ciri:

• Suka mengasuh dan mendidik orang lain

• Sensitif atau peka pada perasaan orang lain

8. Kecerdasan intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan untuk memahami diri sendiri


kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri tersebut.

Ciri:

• Suka bekerja sendirian dan kadang kala mereka suka menyepi sendiri di tempat
terasing

• Mudah berkonsentrasi dengan baik karena dapat mengatur perasaan dan


emosinya, sehingga kelihatan sangat tenang

• Pemikir independen (mandiri)

9. Kecerdasan Ekstensial
• Kemampuan menempatkan diri dalam hubungan dengan berbagai aspek
eksistensial manusia, misalnya makna hidup, arti kematian, nasib dunia fisik dan
psikologis, serta pengalaman mendalam lainnya.

Anda mungkin juga menyukai