Pengertian Teori Konstruktivisme

Jean Piaget
“Manusia memiliki struktur
pengetahuan dalam otaknya,
seperti sebuah kotak-kotak yang
masing-masing memiliki makna
yang berbeda-beda. Pengalaman
yang sama bagi seseorang akan
dimaknai berbeda oleh masing-
masing individu dan disimpan
dalam kotak yang berbeda”
Vygotsky
“Belajar adalah sebuah proses yang melibatkan
dua elemen penting. Pertama, belajar
merupakan proses secara biologi sebagai proses
dasar. Kedua, proses secara psikososial sebagai
proses yang lebih tinggi dan esensinya berkaitan
dengan lingkungan sosial budaya.”
 Teori konstruktivisme adalah
bahwa belajar berasal dari
pengalaman dan pengetahuan
yang telah dilakukan.
Implementasi Teori Kontruktivisme
Mendorong kemandirian dan inisiatif
peserta didik

Memberikan pertanyaan terbuka

Mendorong peserta didik untuk berpikir

tingkat tinggi
Samuel, 10 Tahun (SD Kelas 4) bekerja keras untuk menjaga harga dirinya
pada tingkat tinggi, tetapi memiliki rasa takut akan gagal yang kuat

• Berdasarkan hirarki kebutuhan Maslow, Samuel

1 masih berada pada tahapan kebutuhan rasa aman

• Pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme, guru menggunakan model PBL dimana dalam
prosesnya mendorong adanya pola pikir berkembang “ Growth Mindset”
2 pada peserta didik. seperti pengerjaan fokus pada kemajuan dan proses
bukan hasil.

• Guru memberikan apresiasi respon positif kepada semua peserta

didik terhadap jawaban, pendapat, keinginannya.
3
 • Memuji perilaku peserta didik bukan karakter yang dimiliki. Misal
“Bagus sekali…” atau “Pilihan yang sangat bijak” atau
4 semacamnya.

• Melakukan Evaluasi terhadap pencapaian peserta didik dengan

memberikan penguatan agar peserta didik lebih percaya diri dan
5 termotivasi.

• Mengakui tantangan dan selalu mengingatkan kepada siswa

bahwa kesuksesan tidak instant serta kegagalan selalu
6 membayangi, jadi harus selalu bangkit belajar kembali.

• Memberi saran yang membangun untuk menghargai

7 peserta didik.