Anda di halaman 1dari 1

1.

Paradigma dalam pendidikan diartikan sebagai cara pandang dan proses memahami
pendidikan nasional dalam bentuk pengamatan dan proses pencarian cara mengatasi
permasalahan yang muncul dalam pendidikan nasional. Pembelajaran paradigma baru
merupakan pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan
pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran paradigma
baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada murid, yang mana setiap murid
belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Dalam Kurikulum merdeka
yang memuat Pembelajaran paradigma baru dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di
dalam kelas (intrakurikuler) dan di luar kelas (kokurikulerdan ekstrakurikuler). Pada
pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah
yang memandu segala kebijakan dan pembaruan dalam sistem pendidikan Indonesia,
termasuk pembelajaran, dan asesmen.
2. Acuan kompetensi yang harus dicapai siswa saat pembelajaran dalam Kurikulum Paradigma
Baru yaitu disebut Capaian Pembelajaran (CP) yang merupakan rangkaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga
membangun kompetensi yang utuh. Struktur kurikulum, profil pelajar pancasila menjadi
acuan dalam pehembangan standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Berbeda
dengan kurikulum 13 yang mana disebut dengan KI KD sebagai acuan kompetensi yang harus
dicapai siswa dalam pembelajaran. Pada dasarnya proses peningkatan kualitas pembelajaran
yang ada dalam pembelajaran paradigma baru tetap berbasis kompetensi yang sebagaimana
kurikulum terdahulu.
3. Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang diharapakan dapat dicapi oleh siswa di
akhir fase yang mana kompetensi tersebut telah terintegrasi mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang menjadi satu kesatuan prose yang harus dicapai siswa dalam
pembelajaran. Sedangkan Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran
yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran dari suatu capaian
Pembelajaran (CP). Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian
Pembelajaran di akhir suatu fase.
4. Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai dengan
tujuannya, asesmen formatif dapat dilakukan di awal dan di sepanjang proses pembelajaran.
Penilaian atau asesmen sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan menengah bertujuan
untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) murid,
sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
Penilaian pencapaian hasil belajar murid dilakukan dengan membandingkan pencapaian
hasil belajar murid dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran
paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan
sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran
yang berkelanjutan. Salah satu contoh penerapakan asesmen formatif adalah asesmen diri
(self assessment) dan asesmen antarteman (peer assessment). Asesmen ini berfungsi
sebagai bahan refleksi diri, yang nantinya dapat digunakan oleh Pendidik sebagai
data/informasi untuk menkonfirmasi capain hasil belajar peserta didik.
5.

Anda mungkin juga menyukai