Jejak Karbon, Jejak Kita Dibumi
Jejak Karbon, Jejak Kita Dibumi
Ya, kalau dipikir-pikir lagi, aktivitas manusia, termasuk saya dan kalian, memang banyak menghasilkan karbon dan
karbon lainnya, ya.Misalnya, kendaraan berbahan bakar fosil, penggunaan rumah kaca, serta berbagai aktivitas
industri, semuanya menghasilkan karbon yang berpengaruh negatif terhadap Bumi kita.Dengan hidup berkelanjutan,
kita sebisa mungkin membatasi penggunaan sumber daya alam yang tidak perlu, serta mengurangi kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh manusia.
Selanjutnya, kita akan membahas berbagai masalah lingkungan, serta contoh implementasi hidup berkelanjutan
secara praktis.
Pada bagian ini, kita akan membahas berbagai isu lingkungan di berbagai bidang, serta bagaimana gaya hidup
berkelanjutan dapat mengurangi atau bahkan memperbaiki masalah tersebut.
Pencemaran ini biasa terjadi di perkotaan. Parahnya, hal ini menyebabkan polusi udara yang mengganggu kesehatan,
dan bahkan merenggut nyawa.UNEP memaparkan bahwa setiap tahunnya terdapat 6,5 juta orang meninggal akibat
paparan udara yang berkualitas buruk. Mengerikan sekali.Sebagai catatan, zat seperti Nitrogen Oksida (NOx),
Karbon Monoksida (CO), dan Sulphur Dioksida (SO2), dapat menyebabkan masalah pada organ pernapasan dan
tenggorokan. Bahkan, seseorang dapat meninggal bila terpapar dengan parah.
Selain berbahaya untuk manusia, zat emisi karbon dari kendaraan juga berpengaruh buruk terhadap Bumi, terutama
pada perubahan iklim.
Selain zat yang disebutkan tadi, kendaraan dengan bahan bakar fosil, menghasilkan karbon dioksida yang
menyebabkan efek rumah kaca pada Bumi (National Geographic, 2019).segera, karbon dioksida yang mendorong
perubahan iklim menjadi lebih panas. Soalnya, zat ini membuat panas dari Matahari terperangkap di atmosfer
Bumi.Seramnya, rumah kaca ini meningkatkan besar terhadap adanya cuaca ekstrim, gangguan ekosistem, dan
peningkatan kebakaran hutan.
Selain masalah kesehatan dan iklim, perlu diketahui bahwa bahan bakar fosil yang menjadi bahan bakar utama
kendaraan itu tidak terbarukan.
Oleh karena itu, bahan bakar fosil sangat terbatas, dan akan habis di masa depan. Lantas, bagaimana dong cara
menggunakan transportasi dengan gaya hidup berkelanjutan?
Paling simpelnya, kita bisa mulai dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Bagaimana caranya?
Jika kita pergi ke tempat yang cukup dekat, usahakan gunakan sepeda atau jalan kaki saja ke sana, alih-alih
menggunakan kendaraan bermotor.
Selain itu, kita bisa coba menggunakan angkutan umum yang mampu mengangkut banyak penumpang, untuk
mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Untuk masalah bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbarui, masyarakat
bisa mencoba sumber energi alternatif lain seperti tenaga listrik dan surya.
Bahkan, beberapa tahun ini industri manufaktur otomotif mulai memproduksi mobil dengan bahan bakar nitrogen
cair yang tidak menghasilkan emisi, lho.Jadi, pada bidang transportasi, kita bisa menjalani gaya hidup berkelanjutan
dengan mengurangi penggunaan transportasi berbahan bakar fosil, untuk kebaikan Bumi dan kesehatan kita sendiri.
Apalagi jika kita terjebak macet, di mana mesin menjadi panas dan melepaskan emisi gas ke udara. Naik kendaraan
itu sendiri memang bagus, namun jika menambah lebih banyak jejak karbon bagaimana?
Begitupun dengan udara, dibutuhkan banyak energi untuk mengelola air bersih agar bisa digunakan. Tetapi kita
malah sering membuang atau menyalahgunakan air bersih.
3 Konsumsi Makanan
Makanan yang kita konsumsi juga menjadi salah satu sumber emisi gas, terutama jika makanan tersebut menjadi
gunungan sampah. Mulai dari ekstraksi bahan baku, proses produksi, proses distribusi, hingga barang-barang
tersebut sampai di tangan kita.
Misalnya bagi kalian yang suka makan sapi, jejak karbon yang dihasilkan sangat tinggi. Karena daging sapi
merupakan salah satu penghasil emisi gas terbesar di dunia. Belum lagi bila dagingnya harus didatangkan dari luar
negeri, seperti USA, Jepang, atau Australia.
Atau contoh lainnya, 1 kg kopi yang berasal dari luar negeri juga jejak karbon sebesar 4.82 kg. Hal ini disebabkan
oleh proses perkebunan, pengolahan, pengemasan, distribusi, hingga akhirnya kopi tersebut diseduh.
Lalu bagaimana dengan kita yang membutuhkan beras sebagai makanan pokok kita?
C.Penyebaran Penyakit
Jejak Karbon juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh kita, misalnya penyebaran penyakit seperti malaria. Hal ini
disebabkan oleh semakin luasnya pergeseran wilayah tropis ke wilayah sub-tropis, berbagai penyakit tropis juga
akan menyebar di berbagai daerah.
F. Es di Kutub Mencair
Suhu bumi yang disebabkan oleh peningkatan jejak karbon, juga mengakibatkan lapisan kutub semakin menipis. Hal
ini menyebabkan ekosistem di kutub menjadi terganggu dan naiknya permukaan laut.
Jika air bersih sudah berkurang, air seperti apa yang akan kita gunakan? Dampak lain yang biasa kita rasakan yaitu
kekeringan.
Pada bagian ini kita akan belajar bagaimana cara mengurangi jejak karbon. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan
yaitu mengubah gaya hidup zero waste, apa yang bisa dilakukan?