PENDAHULUAN
sekitar 2.000 spesies (Whitten & Whitten, 2003). Karena keindahan bunganya,
dan Tirta, 2011). Kegiatan eksplorasi khususnya anggrek saat ini dirasakan sangat
penting karena banyak habitat anggrek alam yang rusak. World Conservation
spesies tumbuhan asli Indonesia yang berstatus terancam lainnya maka anggrek
sebanyak 203 spesies (39%). Bahkan tidak tertutup kemungkinan bila sudah
terdapat sekitar 5.000 jenis anggrek yang tersebar dari Pulau Sumatra hingga
Papua. Pulau Kalimantan memiliki sekitar 3.000 jenis anggrek, pulau Papua
memiliki sekitar 1.000 jenis, Pulau Sumatra memiliki sekitar 990 jenis dan pulau
Salah satu hutan hujan tropis di Gorontalo yang kaya akan keanekaragaman
hayati adalah kawasan Suaka Marga Satwa Nantu. Secara geografis terletak di
Sub DAS Nantu dan DAS Paguyaman. Pengelolaan Suaka Margasatwa Nantu di
daya alam hayati dan ekosistemnya. Konservasi sumber daya alam hayati adalah
merupakan kekayaan dunia yang sangat penting, karena nantu merupakan salah
satu dari sedikit hutan di Sulawesi yang masih utuh. (BKSDA, 2013).
kawasan suaka margasatwa pada tahun 1999 mempunyai luas 31.215 Ha,
II/2010 (Hamidun dkk., 2016). Suaka Margasatwa Nantu merupakan salah satu
kawasan konservasi dengan topografi sebagian merupakan daerah dataran rendah
dengan ketinggian maksimum sekitar 100 – 2065 mdpl. Sebelah selatan kawasan
dataran utama yang relative datar (Hamidun dkk., 2016). Dataran rendah Suaka
khususnya anggrek yang ada di dalamnya karena adanya segmen pasar untuk
terhadap jenis bunga tertentu yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri.
belum diketahui jenis-jenisnya, hal ini juga dibuktikan belum adanya data base
Banyak yang sudah melakukan penelitian di pulau Jawa, bali dan Sumatra,
kelestariannya. Selain itu, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
mengatasi minimnya variasi bahan ajar yang digunakan untuk acuan dalam proses
diterbitkan dari Dikbud tidak relevan dengan lingkungan sekitar peserta didik dan
materi yang disajikan hanya bersifat statis. Tema tersebut merupakan realita
permasalahan yang terjadi di masyarakat kita dan lingkungan peserta didik, sangat
berpotensi sebagai sumber pengembangan bahan ajar. Oleh karena itu perlu
adanya modul sebagai suplemen bahan ajar yang dapat membantu guru dan
1.3 Tujuan
Gorontalo
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pendidikan