Anda di halaman 1dari 14

Askep

katarak
pengertian
katarak
Katarak adalah penyakit pada mata yang
menyebabkan penglihatan menjadi buram
akibat hidrasi pada serabut atau bahan
lensa di dalam kapsul lensa atau suatu
keadaan patologik lensa dimana lensa
menjadi keruh sehingga ketajaman
penglihatan berkurang, biasanya terjadi
akibat proses penuaan.
Etiologi
Berbagai macam hal yang dapat Katarak juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor
mencetuskan katarak antara lain risiko lain, seperti:
(Corwin,2000): 1. Katarak traumatik yang disebabkan oleh riwayat
trauma/cedera pada mata.
1. Usia lanjut dan proses penuaan
2. Katarak sekunder yang disebabkan oleh penyakit lain,
2. Kongenital atau bisa diturunkan seperti: penyakit/ gangguan metabolisme, proses
3. Pembentukan katarak dipercepat oleh peradangan pada mata, atau diabetes melitus.
factor lingkungan, seperti merokok atau 3. Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi.
bahan beracun lainnya. 4. Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-
4. Katarak bias disebabkan oleh cedera obatan jangka panjang, seperti kortikosteroid dan obat
mata, penyakit metabolic (misalnya penurun kolesterol.
5. Katarak kongenital yang dipengaruhi oleh faktor genetik
diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya
kortikosteroid).

1. Penglihatan akan suatu objek benda atau cahaya


menjadi kabur, buram. bayangan benda terlihat seakan
seperti bayangan semu atau seperti asap
2. Kesulitan melihat ketika malam hari
3. Mata terasa sensitif bila terkena cahaya
4. Bayangan cahaya yang ditangkap seperti sebuah
lingkaran
TANDA DAN
5. Membutuhkan pasokan cahaya yang cukup terang
untuk membaca atau beraktifitas lainnya. GEJALA
6. Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena
merasa sudah tidak nyaman menggunakannya
7. Warna cahaya memudar dan cenderung berubah warna
saat melihat, misalnya cahaya putih yang ditangkap
menjadi cahaya kuning
8. Jika melihat dengan satu mata, bayangan benda atau
cahaya terlihat ganda
PATOFISIOLOGI
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih,
transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyai kekuatan
refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. Pada
zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada korteks, dan yang
mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan
bertambahnya usia, nucleus mengalami perubahan warna menjadi coklat
kekuningan. Disekitar opasitas terdapat densitas seperti duri di anterior
dan posterior nukleus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan
bentuk katarak yang paling bermakna, nampak seperti kristal salju pada
jendela.
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang
memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa, misalnya
dapat menyebabkan penglihatan mengalami keruh. Perubahan kimia
dalam protein lensa dapat menyebabkan koagulasi, sehingga
mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina.
Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi
disertai influks air ke dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa
yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan
bahwa suatu enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari
degenerasi. Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan
tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.
Pathway
jika katarak tidak ditangani dan dibiarkan berprogresi,

KOMPLIKASI katarak akan menyebabkan kebutaan fungsional.

Hilangnya vitreous. Jika kapsul posterior mengalami


kerusakan selama operasi maka gel vitreous dapat
masuk ke dalam bilik anterior, yang merupakan
resikoterjadinya glaucoma atau traksi pada retina.
Keadaan ini membutuhkan pengangkatan dengan satu
instrument yang mengaspirasi dan mengeksisi gel
(virektomi).

Prolaps iris. Iris dapat mengalami protrusi melalui


insisi bedah pada periode pasca operasi dini. Terlihat
sebagai daerah berwarna gelap pada lokasi insisi.
Pupil mengalami distorsi. Keadaan ini membutuhkan
perbaikan segera dengan pembedahan.

Endoftalmitis. Komplikasi infeksi ekstraksi katarak yang


serius, namun jarang terjadi.
a. Secara Medis penatalaksanaan
Solusi untuk menyembuhkan penyakit
katarak secara medis umumnya dengan
jalan operasi.penilaian bedah didasarkan
pada lokasi,ukuran dan kepadatan
katarak.Katarak akan dibedah bila sudah
terlalu luas mengenai bagian dari lensa
mata atau katarak total.Lapisan mata
diangkat dan diganti lensa buatan(lensa
intraokuler).pembedahan katarak bertujuan
untuk mengeluarkan lensa yang keruh.Lensa
dapat dikeluarkan dengan pinset atau
batang kecil yang dibekukan.kadang
kadang dilakukan dengan menghancurkan
lensa dan mengisap keluar.
b. Terapi

Obat tetes mata dapat digunakan sebagai terapi


pengobatan. Ini dapat diberikan pada pasien dengan
katarak yang belum begitu keparahan. Senyawa aktif
dalam obat tetes mata dari keben yang bertanggung
jawab terhadap penyembuhan penyakit katarak adalah
saponin. Saponin ini memiliki efek meningkatkan
aktifitas proteasome yaitu protein yang mampu
mendegradasi berbagai jenis protein menjadi
polipeptida pendek dan asam amino. Karena aktivitas
inilah lapisan protein yang menutupi lensa mata
penderita katarak secara bertahap “diicuci” shg lepas
dari lensa dan keluar dari mata berupa cairan kental
berwarna putih kekuningan.
A. Pengkajian

Dalam melakukan asuhan keperawatan, pengkajian


merupakan dasar utama dan hal yang penting di
lakukan baik saat pasien pertama kali masuk rumah
sakit maupun selama pasien dirawat di rumah sakit.
Biodata
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang
konsep asuhan
Riwayat kesehatan keluarga keperawatan
B. Pemeriksaan fisik

Pada inspeksi mata akan tampak pengembunan


seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina
tak akan tampak dengan oftalmoskop(Smeltzer, 2002).
Katarak terlihat tampak hitam terhadap refleks
fundus ketika mata diperiksa dengan oftalmoskop
direk. Pemeriksaan slit lamp memungkinkan
pemeriksaan katarak secara rinci dan identifikasi
lokasi opasitas dengan tepat. Katarak terkait usia
biasanya terletak didaerah nukleus, korteks, atau
subkapsular. Katarak terinduksi steroid umumnya
terletak di subkapsular posterior. Tampilan lain yang
menandakan penyebab okular katarak dapat
ditemukan, antara lain deposisi pigmen pada lensa
menunjukkan inflamasi sebelumnya atau kerusakan
iris menandakan trauma mata sebelumnya (Bruce,
Cris, & Anthiny, 2005)
C. Pemeriksaan Diagnostik
Kartu mata Snellen / mesin telebinokular
(tes ketajaman penglihatan dan sentral
penglihatan): mungkin terganggu dengan
kerusakan lensa, system saraf atau
penglihatan ke retina atau jalan optik.
Pemeriksaan oftalmoskopi: mengkaji
struktur internal okuler, mencatat atrofi
lempeng optic, papiledema,
perdarahan retina, dan
mikroaneurisme.
Darah lengkap, laju sedimentasi (LED):
menunjukkan anemi sistemik / infeksi
EKG, kolesterol serum, dan pemeriksaan lipid:
dilakukan untuk memastikan aterosklerosis.
Tes toleransi glukosa / FBS: menentukan adanya/
kontrol diabetes.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan persepsi sensori penglihatan berhubungan


dengan Katarak
Ansietas berhubungan dengan katarak
Deficit perawatan diri berhubungan dengan katarak
Risiko jatuh berhubungan dengan kataraIntoleransi
aktivitas berhubungan dengan katarak
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

KELOMPOK 6
MAYANG AGGRAINY
NURJAYANTI
DIDIN SETIADI

Anda mungkin juga menyukai