Anda di halaman 1dari 62

Konsep Komunitas

Defnisi Komunitas

• Suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas


wilayah, nilai-nilai keyakinan serta rasa saling mengenal dan
adanya interaksi antar anggota masyarakat satu
denganlainnya ( WHO, 1974)
• Sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman dalam
hidupnya (Spradley, 1985)
• Suatu kesatuan hidup manusia yang menempa& suatu
wilayah dan berinteraksi menurut adat is&adat tertentu(1990)
Tujuan Komunitas
Tujuan dibentuknya suatu komunitas adalah
untuk dapat saling membantu antar anggota
dalam menghasilkan sesuatu.
Topik 2 dan 3
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Oleh Agusrianto
PENDAHULUAN
• Keperawatan komunitas merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan pada tingkat primer.
• Keperawatn adalah sub system dari system
pelayanan yang merupakan hasil pendidikan
pelatihan serta penelitian.
• Demikain pula hal nya dengan keperawatan
kesehatan merupakan sub system dari pelayanan
kesehatan masyarakat (Ekasari,2007).
Pengertian Keperawatan Komunitas
• Menurut WHO (1959), keperawatan komunitas adalah
bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan
keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari
program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna
meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial,
perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan
penyakit dan bahaya yang lebih besar ditujukan kepada
individu, keluarga yang mempunyai masalah dimana hal
itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan
(Efendi, 2006).
• Perawatan kesehatan komunitas adalah
perawatan yang diberikan dari luar suatu
institusi yang berfokus pada masyarakat atau
individu dan keluarga (Naomi, 2002).
Paradigma
KEP. KOMUNITAS
individu

Manusia keluarga

kelompok/kom

Keperawatan Kesehatan
3 level prevensi sakit/sehat
Lingkungan
(bio,psiko,sosial,kultural, spiritual)
08/10/2022 fery mendrofa 7
TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

• Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan
kemampuan masyarakat secara menyeluruh
dalam memelihara kesehatannya untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal
secara mandiri.
Tujuan Khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh
masyarakat.
b. Meningkatkannya kemampuan individu,
keluarga, dan masyarakat untuk melaksanakan
upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d.Tertanganinya kelompok masyarakat
khusus/rawan yang memerlukan pembinaan
dan asuhan di rumah, panti dan di masyaraka.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memelukan
penanganan tindak lanjut dan asuhan
keperawatan di rumah.
• f. Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang
termasuk kelompok resiko tinggi yang
memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di puskesmas.
• g.Teratasi dan terkendalinya keadaan
lingkungan fisik dan sosial untuk menuju
keadaan sehat optimal.
Prinsip Dasar

• Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan


kesehatan masyarakat
• Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
• Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan
bekerja untuk masyarakat.
• Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih
menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan
tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
• Dasar utama dalam peayanan perawatan
kesehatan masyarakat adalah menggunakan
pendekatan pemecahan masalah yang
dituangkan dalam proses keperawatan.
• Kegiatan utama perawatan kesehatan
mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di
rumah sakit.
• Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan
baik yang sakit maupun yang sehat.
• Perawatan kesehatan masyarakat ditekankan
kepada pembinaan perilaku hidup sehat
masyarakat.
• Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah
meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan seoptimal
mungkin.
• Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja
secara sendiri tetapi bekerja secara team.
• Sebagian besar waktu dari seorang perawat
kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan
meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit,
melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit,
penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas,
pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
• Home visite sangat penting.
• Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
• Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan
harus mengacu pada sistem pelayanan
kesehatan yang ada.
• Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di
institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas,
institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya
dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
SASARAN DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Individu Peran perawat pada individu sebagai
klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan
dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi dan spritual karena adanya
kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, kurangnya kemauan menuju
kemandirian pasien/klien.
2. Keluarga merupakan sekelompok individu
yang berhubungan erat secara terus menerus
dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama
didalam lingkungan sendiri atau masyarakat
secara keseluruhan
3. Masyarakat Kesehatan dalam keperawatan
komunitas didefenisikan sebagai kemampuan
melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif
RUANG LINGKUP KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Keperawatan komunitas mencakup berbagai
bentukupaya pelayanan kesehatan baik berupa
upaya :
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
1. PROMOTIF
Dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dengan melakukkan kegiatan , peningkatan
gizi, pemeliharahaan kesehatan perorangan,
pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga
teratur, rekreasi dan pendidikan seks
(Mubarak,2006).
2.PREVENTIF
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya
penyakit dan gangguan ke sehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan imunisasi, pemeriksan kesehatan
berkala melalui posyandu, puskesmas dan
kunjungan ke rumah, pemberian vitaminA,
iodium, ataupu pemeriksaan dan pemeliharaan
kehamilan, nifas dan menyusui
3. KURATIF
Bertujuan untuk mengobati anggota keluarga
yang sakit atau masalah kesehatan melalui
kegiatan perawatan orang sakit di
rumah,perawatan orang sakit sebagai tindak
lanjut dari puskusmas atau rumah sakit,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis,
perawatan payudara,ataupun perawatan tali
pusat BBL (Fatma, 2006).
4. REHABILITATIF
Pemulihan terhadap pasien yang di rawat
dirumah atau kelompok-kelompok yang
menderitapenyakit tertentu seperti tbc, kusta
dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan
fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain
sebagainya,kegiatan fisioterapi pada penderita
stroke, batuk efektif pada penderita tbc, dll.
Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

1. Memberikan asuhan keperawatan individu,


keluarga dan kelompok khusus melalui home
care
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan
unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan
asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11.Memberikan tauladan
12. Ikut serta dalam penelitian
Model Pendekatan

Pendekatan yang dapat digunakan:


 Problem solving approach
 Pendekatan pemecahan masalah yang
dituangkan dengan menggunakan proses
keperawatan.
 Family approach
 Pendekatan terhadap keluarga binaan.
 Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang
datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan
tindak lanjut.
 Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat
daerah binaan melalui survey mawas diri
dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
KOMUNITAS
Peran Perawat Komunitas
 Pendidik (Educator) Perawat memiliki peran
untuk dapat memberikan informasi yang
memungkinkan klien membuat pilihan dan
mempertahankan autonominya
 Advokat Perawat memberi pembelaan kepada
klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya
 Manajemen Kasus. Perawat memberikan
pelayanan kesehatan yang bertujuan
menyediakan palayanan kesehatan yang
berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta
meningkatkan kualitas hidup klien.
 Kolaborator Perawat komunitas juga harus
bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit
atau anggota tim kesehatan lain untuk
mencapai tahap kesehatan yang optimal.
 Panutan (Role Model) Perawat kesehatan
komunitas seharusnya dapat menjadi panutan
bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat sesuai dengan peran yang
diharapkan.
 Peneliti Penelitian dalam asuhan keperawatan
dapat membantu mengidentifikasi serta
mengembangkan teori-teori keperawatan yang
merupakan dasar dari praktik keperawatan.
 Pembaharu (Change Agent) Perawat
kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai
agen pembaharu terhadap individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat terutama dalam
merubah perilaku dan pola hidup yang erat
kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.
• Fungsi Perawat Komunitas
 Fungsi Independen Merupakan fungsi
mandiri dan tidak tergantung pada orang lain,
melaksanakan tugasnya sendiri dengan
keputusannya sendiri, dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia.
 Fungsi Dependen Merupakan fungsi perawat
dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instrukur dari perawat lain.
 Fungsi Interdependen ini dilakukan dalam
kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara tim satu dengan tim
yang lainnya. Keadaan ini tidak dapat diatasi
dengan tim perawat saja melaikan juga dari
dokter ataupun tim lainnya.
• WISDOM OF THE DAY Kebahagiaan
Tergantung Dari Apa Yang Dapat Anda
Berikan Bukan Pada Apa Yang Dapat Anda
Peroleh... Urusan Kita Dalam Kehidupan Ini
Bukanlah UntukMendahului Orang lain, Tetapi
Untuk Melampaui Diri Kita Sendiri,
Memecahkan Rekor Kita Sendiri, Dan Untuk
Melampaui Hari Kemarin Dengan Hari Ini...
Topik 4
Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas
Tahap-tahap Askep Komunitas
• Pengkajian
• Diagnosa Keperawatan
• Rencana Keperawatan
• Implementasi Keperawatan
• Evaluasi
• PENGKAJIAN :
Bersama masyarakat mengkaji kebutuhan /
masalah kesehatan dan sumber daya
1.Mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan komunitas
bersama masyarakat.
2.Membuat instrumen yang tepat untuk mengumpulkan data.
3.Mengumpulkan data bersama masyarakat.
4.Mengorganisasi data bersama masyarakat :
– Sistematis
– Ringkas
– Akurat
Dimensi Lokasi

A. Batasan Komunitas
1. Batas wilayah
2. Karakteristik batasan wilayah (zona-
wilayah )
3. Peta wilayah
B. Lokasi Pelayanan Kesehatan
1. Tempat yankes
2. Jarak yankes
3. Cara mencapai lokasi yankes
C. Gambaran Geografis
1. Kesuburan
2. Peta topografi
3. Kemiringan tanah
4. Ketinggian tanah
D. Iklim
1. Curah hujan
2. Prakiraan musim hujan dan musim panas
3. Kelembaban
E. Flora dan Fauna
1. Jenis tanah
2. Jenis hewan
F. Lingkungan Buatan
1. Sarana Olah Raga
2. Sarana Rekreasi
3. Lingkungan Pemukiman
II. Dimensi Populasi

A. Ukuran
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah kepala keluarga
3. Jumlah pasangan usia subur
B. Kepadatan
1. Perbandingan jumlah pdd dengan
luas wilayah keseluruhan
2. Perbandingan jumlah pdd dengan
luas wilayah pemukiman
C. Komposisi penduduk
1. Berdasarkan klp umur
- Bayi - Usia Remaja
- Batita- Usia Produktif
- Balita- Usia Lanjut
- Usia Sekolah
2. Berdasarkan jenis kelamin
3. Berdasarkan status marital

D. Pertumbuhan penduduk
1. Total Fertility Rate
2. Crude Birth Rate
3. Total Mortality Rate
4. Infant Mortality Rate
5. Maternal Mortality Rate

E. Budaya Penduduk
1. Latar Belakang Budaya/ etnik pdd
2. Sejarah Budaya Penduduk
F. Kelas Sosial Penduduk
1. Kesejahteraan :
- Keluarga Pra-Sejahtera - Kel Sejahtera II
- Keluarga Sejahtera I - Kel Sejahtera III
2. Kemampuan baca tulis
3. Pendidikan Penduduk
4. Pekerjaan Penduduk
G. Mobilitas Penduduk
1. Jenis Kependudukan
- Penduduk Menetap
- penduduk Sementara
2. Pemanfaatan waktu oleh penduduk
- Berdasarkan struktur keluarga
- Berdasarkan jenis kelamin
III. Dimensi Sistem Sosial

A. Sistem Kesehatan
1. Jenis pelayanan kesehatan yang
tersedia
2. Jumlah pelayanan kesehatan
3. Jenis penyakit 10 besar
4. Jumlah kader kesehatan
5. Jenis pembiayaan kesehatan
6. Kondisi kesehatan pdd
- Bayi - Lansia
- Balita - Klp Anak Sekolah
- Ibu Hamil- Klp Pekerja
- Ibu Menyusui
7. Pelayanan Keluarga Berencana
8. Riwayat Kejadian Luar Biasa (KLB)
9. Kondisi Kesehatan Lingkungan
- Pemukiman
- Saluran Air
- Sampah
B. Sistem Pendidikan
1. Jenis Pendidikan
- Formal
- Nonformal
- Informal
2. Program Pemberantasan buta huruf
C. Sistem Keluarga
1. Tipe Keluarga
2. Pola Hidup Sehat Keluarga
D. Sistem Kesejahteraan
1. Program pengentasan kemiskinan
2. Kegiatan gotong royong
E. Sistem Ekonomi
1. Mata pencaharian
2. Sumber daya alam
3. Industri RT (home industri)
F. Sistem Politik
1. Cara pemilihan toko masyarakat
formal (RT, RW)
2. Cara pemilihan toko masyarakat
informal
3. Cara penetapan peraturan
4. Struktur pemerintahan
G. Sistem Rekreasi
1. Kebiasaan rekreasi penduduk
2. Saran rekreasi
H. Sistem Komunikasi
1. Hirarki komunikasi penduduk
2. Alat/ media komunikasi
I. Sistem keagamaan
1. Aktifitas kegiatan keagamaan pdd
2. Organisasi keagamaan
J. Sistem Legal :
Peraturan /ketentuan
- Kependudukan
- Keamanan
Diagnosa Keperawatan
• Menetapkan diagnosa keperawatan komunitas
dengan mengidentifikasi kebutuhan masalah
dan sumber daya.

• Menapis diagnosa keperawatan komunitas


berdasarkan Skore
• Menganalisa data dengan menggunakan
konsep yang terkait:
• Sistematis
• Ringkas
• Akurat
• Menyajikan hasil analisa data dengan
masyarakat :
Diagnosa

komunitas
keperawatan
Sesuai dgn peran perawat komunitas

Skore : 0-5
Keterangan:
Jumlah yg beresiko

5 : paling tinggi
0 : paling rendah
Besarnya resiko

Kemungkinan untuk pendidikan


kesehatan
Minat masyarakat
Perumusan masalah kesehatan

Kemungkinan untuk diatasi


Penapisan menurut Mueke & Stanhope, Lancester (1988)

Sesuai dengan program pemerintahS

Sumber daya tempat


KRITERIA PENAPISAN

Sumber daya waktu

Sumber daya dana

Sumber daya peralatan


TERSEDIA SUMBER

Sumber daya orang

Jumlah skore
DIAGNOSA KEP KOMUNITAS

Diagnosa kep mengandung komponen utama,


yaitu :
1) Problem (masalah)
2) Etiologi (penyebab)
3) Sign atau Symptom (tanda atau gejala)
Contoh diag…..
Risiko terjadinya diare di RW.03 Ds Lantojaya /d :
 Sumber air tdk memenuhi syarat kes
 Kebersihan perorangan kurang
 Lingk yg buruk
Risiko terjadi penurunan derajat kes pada lansia RW.03 Ds
Lantojaya b/d :
 Tdk adanya pembinaan pada lansia
 Tdk ada Posyandu Lansia
 Kurangnya inform ttg kes pada lansia yg ditandai dgn :
jumlah lansia: 200 org, penyakit yg diderita lansia :
reumatik 52,8%, hipertensi 32,42%, DM 5,2%, lain-lain
3,29% dan lansia yg tdk memeriksa kesnya tdk teratur
45,5%
Contoh diag…..

Risiko peningkatan kenakalan remaja RW.03 Ds Maliwuko b/d…


 Kurangnya pengetahuan remaja dan klg ttg tugas perkembangan
 Wadah organisasi pemuda tdk aktif yg ditandai dgn: jumlah 83 org,
remaja dgn kegiatan negatif 2,69%, merokok 0,19%, minum-
minuman keras dan main kartu 0,28%. Hasil observasi banyak
ditemukan remaja berkumpul di gang-gang jln, hasil wawancara
didapatkan cukup banyak remaja yg mengisi waktu dgn minum-
minuman keras dan merokok.
Potensi masy RW.03 Ds Lantojaya dlm meningkatkan kes balita b/d
tingginya kesadaran ibu thdp kes balita yg ditunjang keaktifan kader
kes dan petugas yg ditandai dgn:
 Balita dibawa ke Posyandu setiap bulan (91,14%)
 Balita yg telah mendapatkan imunisasi lengkap (86,08%)
 Balita yg memiliki KMS (92,41%)
 Timbangan balita pada garis hijau (71,23%).
Rencana Keperawatan
• Mengembangkan rencana tindakan sesuai dengan
prioritas
1. Menetapkan sasaran dan tujuan kegiatan
kelompok kerja keperawatan komunitas :
– Tujuan :
• Spesifik
• Dapat diukur
• Dapat dicapai
• Ada batas waktu
– Sasaran dan tujuan mengarahkan pencapaian kemandirian
2. Merumuskan rencana intervensi bersama masyarakat
:
– Menetapkan strategi/aktifitas yang tepat
– Menguraikan sumber daya yang diperlukan
– Mengidentifikasi tanggung jawab tiap aktifitas
– Menentukan jadual aktifitas untuk mencapai sasaran dan
tujuan
3. Menetapkan rencana tujuan :
– Kriteria
– Standar
4.Menyajikan rencana tindakan dengan
masyarakat.
– Sistematis dan logis
– Ringkas
Implementasi
Mengimplementasi rencana tindakan bersama
masyarakat :
1. Menggunakan strategi dan teknik organisasi komuniti
dalam mengembangkan kemampuan masyarakat dalam
kolaborasi
2. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan dalam
mengembangkan kemampuan mandiri masyarakat.
3. Menggunakan tehnologi tepat guna dalam membantu
komuniti menyelesaikan kebutuhan/masalah kesehatan.
4.a. Mengembangkan rencana
belajar/supervisi dalam melatih
pengawas kader kesehatan dan tenaga
pembantu.
b.Menggunakan rencana belajar/supervisi
dalam melatih pengawas kader
kesehatan dan tenaga pembantu.
5. Membina hubungan intra dan intersektoral dengan
sumber daya kesehatan yang terkait.
Evaluasi
Mengevaluasi hasil kerja kelompok
keperawatan komunitas bersama masyarakat
berdasarkan kriteria dan standar yang sudah
ditetapkan.
– Menguraikan hasil proses evaluasi
– Mengidentifikasi hasil asuhan yang telah diberikan
– Menyerahkan modifikasi rencana tindakan sesuai
dengan hasil evaluasi
KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKTEK
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
• Seleksi Mahasiswa
– Akademik
– Administrasi
• Penjajakan lokasi paraktek lapangan
• Pembekalan
• Penerimaan Mahasiswa ditempat praktek
KEGIATAN PELAKSANAAN PRAKTEK
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
• Musyawarah Masyaraka Desa{MMD I)
a. Perkenalan Orientasi
• Pengumpulan data
• Analisa data oleh mahasiswa
• Musyawarah Masyarakat Desa (MMD II)
a. Berembuk dengan masyarakat
b. Menganalisa data Bio-Psiko-Sos
Masyarakat
c. Menentukan maslahan bersama masyarakat
d. Rencana tindakan (POA)
• Implementasi
• Musyawarah masyarakat Desa (MMD III)
a. Evaluasi
b. Penyerahan untuk di follow up di
masvarakat
• Presentase kelompok bersama masyarakat
Pengumpulan tugas dan kegiatan harian

Anda mungkin juga menyukai