Anda di halaman 1dari 22

ASKEP KANKER RAHIM/SERVIKS

DISUSUN OLEH :
 
NURJAYANTI (PO0220220034)
DANANG CHAIRUL IMAM [PO0220220005]
I.Konsep Dasar Kasus
Definisi
Kanker serviks merupakan kanker yang
menyerang area serviks atau leher rahim, yaitu
area bawah pada rahim yang menghubungkan
rahim dan vagina (Rozi, 2013). Kanker leher
rahim atau kanker serviks (cervical cancer)
merupakan kanker yang terjadi pada serviks
uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah
rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan
liang senggama Vagina.
2.Etiologi
Penyebab terjadinya kelainan pada sel serviks tidak diketahui
secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang
berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu:

1. HPV (Human papilloma virus)


2. Merokok
3. Berganti ganti pasangan sex
4. Pemakaian DES (Diethilstilbestrol)
5. Gangguan sistem kekebalan
6. Pemakaian Pil KB
7. Infeksi herpes genitalis
8. Golongan ekonomi lemah
3.Tanda dan Gejala ● Sakit waktu hubungan seks.
● Pada fase invasif dapat keluar cairan
● Keputihan, makin lama makin berbau kekuning-kuningan, berbau dan bercampur
busuk. dengan darah.
● Perdarahan setelah senggama yang ● Anemia (kurang darah) karena perdarahan
kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang sering timbul.
abnormal, terjadi secara spontan walaupun ● Siklus menstruasi yang tidak teratur atau
tidak melakukan hubungan seksual. terjadi pendarahan diantara siklus haid.
● Hilangnya nafsu makan dan berat badan ● Sering pusing dan sinkope.
yang terus menurun. ● Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus
● Nyeri tulang panggul dan tulang belakang. kering karena kurang gizi, edema kaki,
● Nyeri disekitar vagina timbul iritasi kandung kencing dan poros
● Nyeri abdomen atau nyeri pada punggung usus besar bagian bawah (rectum),
bawah terbentuknya fistel vesikovaginal atau
● Nyeri pada anggota gerak (kaki). rectovaginal, atau timbul gejala-gejala
● Terjadi pembengkakan pada area kaki. akibat metastasis jauh.

.
Stadium II Tumor telah menginvasi di luar uterus, tetapi belum mengenai dinding
4.Klasifikasi panggul atau sepertiga distal/ bawah vagina
Stadium 0 Karsinoma insitu, karsinoma intraepitel Stadium II A Tanpa invasi ke parametrium

Stadium I Karsinoma masih terbatas pada daerah serviks (penyebaran ke Stadium II B Sudah menginvasi ke parametrium
korpus Stadium III Tumor telah meluas ke dinding panggul dan/ atau mengenai
sepertiga bawah vagina dan/ atau menyebabkan hidronefrosis atau
uteri diabaikan)
tidak
Stadium I A Invasi kanker ke stroma hanya dapat didiagnosis secara mikroskopik
berfungsinya ginjal
. Lesi yang dapat dilihat secara makroskopik walau dengan invasi
Stadium III A Tumor telah meluas ke sepertiga bagian bawah vagina dan
yang
tidak
superficial dikelompokkan pada stadium IB
menginvasi ke parametrium tidak sampai dinding panggul
Stadium I A1 Invasi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih 3 mm dan lebar
Stadium III B Tumor telah meluas ke dinding panggul dan/ atau
horizontal tidak lebih 7 mm. menyebabkan

hidronefrosis atau tidak berfungsinya ginjal


Stadium I A2 Invasi ke stroma lebih dari 3 mm tapi kurang dari 5 mm dan perluasan
Stadium IV Tumor telah meluas ke luar organ reproduksi
horizontal tidak lebih 7 mm. Stadium IV A Tumor menginvasi ke mukosa kandung kemih atau rectum dan/
atau
Stadium I B Lesi yang tampak terbatas pada serviks atau secara mikroskopik lesi keluar rongga panggul minor
Stadium IV B Metastasis jauh penyakit mikroinvasif: invasi stroma dengan
lebih dari stadium I A2
kedalaman 3 mm atau kurang dari membrane basalis epitel tanpa
invasi ke rongga pembuluh darah/ limfe atau melekat dengan
Stadium I B1 Lesi yang tampak tidak lebih dari 4 cm dari dimensi terbesar.
lesi kanker serviks.
Stadium I B2 Lesi yang tampak lebih dari 4 cm dari diameter terbesar
5.Patofisiologi

Puncak insedensi karsinoma insitu adalah usia 20 hingga usia 30 tahun.


Faktor resiko mayor untuk kanker serviks adalah infeksi Human
Paipilloma Virus (HPV) yang ditularkan secara seksual. Faktor resiko
lain perkembangan kanker serviks adalah aktivitas seksual pada usia
muda, paritas tinggi, jumlah pasangan seksual yang meningkat, status
sosial ekonomi yang rendah (Price, 2012).

it le. P52
Book T
6.PATHWAY
7. Penatalaksanaan Kanker Serviks

o Penatalaksanaan medis
o Penatalaksanaan keperawatan
Menurut (Wijaya, 2010) ada berbagai tindakan klinis yang bisa
Asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker serviks meliputi
dipilih untuk mengobati kanker serviks sesuai dengan tahap
pemberian edukasi dan informasi untuk meningkatkan
perkembangannya masing-masing, yaitu:
pengetahuan klien dan mengurangi kecemasan serta ketakutan
 klien. Perawat mendukung kemampuan klien dalam perawatan
Stadium 0 (Carsinoma in Situ)
diri untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi
 Stadium I A
(Reeder, 2013).Perawat perlu mengidentifikasi bagaimana klien
 Stadium I B
dan pasangannya memandang kemampuan reproduksi wanita dan
 Stadium II
memaknai setiap hal yang berhubungan dengan kemampuan
 Stadium II B
reproduksinya.
 Stadium III
 Stadium IV B
 Stadium IV A
1. Pengkajian Keperawatan
7) Riwayat kesehatan keluarga :

1) Identitas Pasien Biasanya riwayat keluarga adalah salah satu faktor yang

2) Identitas penanggung jawab paling mempengaruhi karena kanker bisa dipengaruhi oleh

3) Riwayat kesehatan kelainan genetika. Keluarga yang memiliki riwayat kanker

4) Keluhan utama: Biasanya pasien datang kerumah sakit dengan didalam keluarganya lebih berisiko tinggi terkena kanker

keluhan seperti pendarahan intra servikal dan disertai keputihan dari pada keluarga yang tidak ada riwayat di dalam

yang menyerupai air dan berbau (Padila, 2015). keluarganya (Diananda, 2008).

5) Riwayat kesehatan sekarang : Menurut (Diananda, 2008) 8) Keadaan psikososial:

biasanya pasien pada stadium awal tidak merasakan keluhan Biasanya tentang penerimaan pasien terhadap penyakitnya serta harapan

yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan terhadap pengobatan yang akan dijalani, hubungan dengan

4 timbul keluhan seperti keputihan yang berbau busuk, suami/keluarga terhadap pasien dari sumber keuangan. Konsep diri pasien

perdarahan setelah melakukan hubungan seksual, rasa nyeri meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi wajah

disekitar vagina, nyeri pada panggul.. pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang merasa tidak
berguna atau menyusahkan orang lain (Reeder, 2013).
DATA FOKUS
1) Riwayat Obstetri dan Ginekologi
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien dengan kanker serviks yang perlu diketahui adalah:
• Keluhan haid : Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab kanker serviks tidak pernah
ditemukan sebelum menarche dan mengalami atropi pada masa menopose. Siklus menstruasi yang tidak
teratur atau terjadi pendarahan diantara siklus haid adalah salah satu tanda gejala kanker serviks.
• Riwayat kehamilan dan persalinan : Jumlah kehamilan dan anak yang hidup karna kanker serviks
terbanyak pada wanita yang sering partus, semakin sering partus semakin besar resiko mendapatkan
karsinoma serviks (Aspiani, 2017).
• Aktivitas dan Istirahat Gejala :
1) Kelemahan atau keletihan akibat anemia.
2) Perubahan pada pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari.
3) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas dan keringat malam.
4) Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan dan tingkat stress yang tinggi
• Integritas ego : Gejala: faktor stress, menolak diri atau menunda mencari pengobatan, keyakinan
religious atau spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan, menyangkal atau tidak
mempercayai diagnosis dan perasaan putus asa
• Eliminasi : Perubahan pada pola defekasi, perubahan eliminasi, urinalis, misalnya nyeri
• Makan dan minum : Kebiasaan diet yang buruk, misalnya rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan
pengawet
• Neurosensori :Gejala : pusing, sinkope
• Nyeri dan kenyamanan :Gejala : adanya nyeri dengan derajat bervariasi, misalnya ketidaknyamanan
ringan sampai nyeri hebat sesuai dengan proses penyakit
• Keamanan :Gejala : pemajanan zat kimia toksik, karsinogen. Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi.
• Seksualitas :Perubahan pola seksual, keputihan(jumlah, karakteristik, bau), perdarahan sehabis
senggama
• Integritas sosial :Ketidaknyamanan dalam bersosialisasi, perasaan malu dengan lingkungan,
perasaan acuh
1. Pemerikssaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan pap smear, koloskopi, servikografi, pemeriksaan visual langsung, gineskopi
(Padila, 2015). Selain itu bisa juga dilakukan pemeriksaan hematologi karna biasanya pada pasien kanker serviks
post kemoterapi mengalami anemia karna penurunan hemaglobin. Nilai normalnya hemoglobin wanita 12-16 gr/dl.

2. Pemeriksaan fisik
 Kepala :Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami rambut rontok dan mudah
tercabut
 Wajah: Konjungtiva anemis akibat perdarahan.
 Leher :Adanya pembesaran kelenjar getah bening pada stadium lanjut.
 Abdomen :Adanya nyeri abdomen atau nyeri pada punggung bawah akibat tumor menekan saraf
lumbosakralis
 Ekstermitas :Nyeri dan terjadi pembengkakan pada anggota gerak (kaki).
 Genitalia : Biasanya pada pasien kanker serviks mengalami keputihan, peradangan, pendarahan dan lesi.
Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya  mengalami perdarahan pervaginan.
Analisa data Etiologi Masalah
Ds : Penekanan saraf Nyeri kronis
- Klien mengeluh nyeri perut bagaian bawah
P : nyeri kanker serviks
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri perut bagian bawah
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
Do :
- Pasien Nampak meringis
- Nyeri tekaan perut bagian bawah

Ds : Ketetidakmampuan menelan makan Deficit nutrisi


 
Do :
- Otot menelan lemah
- Mrmbran mukosa pucat
- Berat badan menurun 10%
Ds : Penurunan konsentrasi hemoglobin Perfusi perifer tidak efektif
- Klien meengatakan nyeri pada ektremitas
bawah
Do :
- Terdapat edema
- Akral teraba dingin
- Turgor kulit menurun
- Warna kulit pucat
- CRT >3 detik
Ds: Perubahann struktur tubuh Disfungsi seksual
- Mengungkapkan aktivitas seksual berubah
- Mengungkapkan fungsi seksual berubah
- Mengeluhkan Hasrat seksual menurun
Do:-

Ds : Kurang terpapaar informasi Deficit pengetahuan


 
Do :
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
- Menunjukan perilaku tidak sesuai anjuran
- Menunjukan perilaku yang berlebihan

Ds : Perubahan pada citra tubuh Harga diri rendah


- Klien mengatakan keputihan bau busuk
Do :
 
- Lesuh dan tidak bergairah
  Kurang terpapar informasi tentang pencegahan Risiko perdarahaan
  perdarahan
  Ketidakadekuatan pertahanaan tubuh sekunder Risiko infeksi
Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf
2) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
3) Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan   penurunan
konsentrasi hemoglobin
4) Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
5) Difisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
6) Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan pada citra tubuh.
7) Resiko perdarahan berhubungan dengan gangguankoagulasi
(trombositopenia)
8) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
sekunder (imunosupresi)
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai