Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB III

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai dasar negara artinya ideologi Pancasila menjadi landasan, panduan dan
pedoman resmi kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia, sejak pertama kali didirikan
telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi negara. Kita, rakyat
Indonesia sudah selayaknya menempatkan Pancasila di posisi yang luhur dan mulia, namun
bukan berarti menuhankannya.
Pancasila yang berarti lima dasar atau lima azas, adalah nama dari dasar negara kita, Negara
Republik Indonesia. Nama pancasila itu sendiri  sebenarnya tidak terdapat baik di dalam
pembukaan UUD 1945 maupun di dalam batang tubuh UUD 1945. Namun, telah jelas bahwa
Pancasila yang dimaksud adalah lima dasar Negara Indonesia yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 alenia ke empat, yaitu :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada sidang pertama
BPUPK  “ Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan “ pada tanggal 1 juni
1945. Bung Karno menyatakan bahwa pancasila merupakan philosofiche gronslag, suatu
fundamen, gagasan yang mendalam, merupakan landasan atau dasar bagi negara yang akan
didirikan. Selanjutnya ditemukan pula disamping pancasila yang berfungsi sebagai bintang
pemandu atau laitstar, sebagai idologi negara, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
filsafat, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan bangsa indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional ( PSP UGM, 2012: 1 )

Berdasarkan uraian diatas, Pancasila mempunyai kedudukan yang penting bagi bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu,
sebagai rakyat Indonesia kita hendaknya bisa menerima, menyakini, dan melaksanakan nilai-
nilai yang terkandung didalamnya dalam kehidupan nyata serta mampu menjaga dengan
kokoh gagasan dasar tersebut agar dapat mengantisipasi perkembangan zaman di era global
saat ini.

Secara yuridis konstitutional, Pancasila adalah dasar negara. Dasar Negara adalah pegangan
suatu negara yang menjadi sumber dari semua sumber hukum dan tata tertib hukum yang
berlaku dalam negara tersebut. Atau dengan kata lain dasar negara ialah suatu norma tertinggi
yang merupakan sumber bagi pembentukan tata hukum dan peraturan perundangan di suatu
negara. 
Namun secara multidimensional, Pancasila memiliki berbagai sebutan yang sesuai dengan
esensi dan eksitensinya sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Karena itu Pancasila sering disebut dan dipahami sebagai :

1. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia


2. Pandangan hidup bangsa Indonesia
3. Kepribadian bangsa
4. Jiwa Bangsa Indonesia
5. Sumber dari segala sumber hukum
6. Perjanjian luhur bangsa Indonesia
7. Filsafat hidup yang mempersatukan bangsa
8. Cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
9. Ideologi Bangsa Indonesia ( Darmodiharjo, 1975 : 10-11)

Fungsi Pancasila Sebagai Dasar Negara

1. Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Fungsi Pancasila yang pertama adalah sebagai dasar Negara. Dasar negara di sini diartikan
sebagai dasar falsafah atau filosofi negara. Sehingga Pancasila dalam hal ini digunakan
sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan negara.

Dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan
aparatur negara yang sesuai dengan bunyi dan isi yang tercantum dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945.
2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kedua adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Dalam
hal ini Pancasila berperan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, yang juga merupakan satu
kesatuan ya ng tidak akan bisa dipisah-pisah antara satu dengan yang lain. Artinya bersatu
dalam satu Negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3. Kepribadian Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang ketiga adalah sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Fungsi yang
satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk sikap mental maupun tingkah lalu atau
perilaku beserta amal perbuatan dari sikap mental tersebut.

Kepribadian yang dimaksudkan adalah ciri khas masyarakat bangsa Indonesia. Artinya
suatu sikap mental dan tingkah laku yang mempunyai ciri khas tersendiri sehingga mampu
dibedakan dengan bangsa lainnya di seluruh dunia. Itulah yang dinamakan kepribadian
bangsa Indonesia.

4. Jiwa Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang keempat adalah sebagai jiwa bangsa Indonesia. Pancasila dijelaskan
berdasarkan teori Von Savigny yang artinya adalah setiap bangsa mempunyai jiwanya
masing-masing yang disebut dengan Volkgeist yang berarti jiwa bangsa atau jiwa rakyat.

Pancasila merupakan jiwa bangsa yang lahir bersamaan dengan adanya atau terbentuknya
bangsa Indonesia, yaitu pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Prof. Mr. A. G. Pringgodigdo dalam
tulisannya yang berjudul Pancasila. Dalam tulisan tersebut, juga menyebutkan Pancasila
sendiri sudah ada sejak adanya bangsa Indonesia berdiri dan berkembang di zaman
kerajaan. Meskipun istilah atau nama Pancasila baru dikenal pada 1 Juni 1945.

5. Sumber dari Segala Sumber Hukum

Fungsi Pancasila yang kelima adalah sebagai sumber dari segala hukum. Pancasila
merupakan sumber hukum bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sumber hukum Indonesia ini bermakna sebagai pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita
hukum beserta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa
Indonesia.
Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan
bangsa atau Negara, perikemanusiaan, keadilan sosial, dan perdamaian Nasional yang
merupakan hak dan kewajiban warga negara.

Cita-cita hukum atau politik ialah tentang sifat, bentuk dan tujuan Negara Indonesia. Dan
terakhir cita-cita moral adalah hukum tentang kehidupan rakyat yang terkait dengan
keagamaan dan kemasyarakatan.

6. Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kelima adalah sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia. Perjanjian
luhur di sini adalah menyangkut ikrar yang telah dibuat saat memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia bersama sama oleh para pendiri bangsa Indonesia. Bangsa
Indonesia memutuskan untuk merdeka menjadi sebuah Negara pada tanggal 17 Agustus
1945.

18 Agustus 1945 disahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI pada saat itu merupakan wakil-
wakil seluruh rakyat Indonesia yang mengesahkan perjanjian luhur yang tertulis tersebut
(UUD 1945) untuk membela Pancasila sebagai dasar Negara selama-lamanya.

PENGERTIAN BANGSA

 Menurut Ernest Renan (Perancis)
Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin yang
dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang sama.
 Menurut Otto Bauer (Jerman)
Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki persamaan karakter karena
persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh berkembang bersama
dengan tumbuh kembangnya bangsa.

 Menurut Ben Anderson
Bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas
batasnya dan berdaulat.

 Menurut Hans Kohn
Bangsa itu terjadi karena adanya persamaan ras, bahasa, adat istiadat dan Agama yang
menjadi pembeda antara bangsa satu dan bangsa lain.

7. Falsafah Hidup yang Mempersatukan Bangsa

Fungsi Pancasila yang ketujuh adalah sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa.
Indonesia negara yang kaya akan budaya dan etnis yang berbeda.
PENGERTIAN FALSAFAH
Anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau
masyarakat; pandangan hidup;
kata filsafat/falsafah berasal dari kata “philsof” yang berarti sahabat, cinta, dan kata “sophia”
yang berarti kebijaksanaan, kebenaran, belajar. Jadi Dasar Negara sebagai suatu filsafat
negara adalah suatu wujud dari hasil pemikiran, kebiksanaan, maupun pembelajaran yang dib
uat dalam bentuk suatu sistem dan peraturan untuk mengatur masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pancasila di sini merupakan sarana atau alat yang sangat ampuh untuk mempersatukan
bangsa Indonesia agar tidak terjadinya penyebab terciptanya masyarakat majemuk dan
multikultural.

Pancasila merupakan falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung
nilai-nilai dan norma-norma luhur serta diyakini paling benar, adil, bijaksana, dan tepat bagi
bangsa Indonesia untuk bisa mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

8. Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kedelapan adalah sebagai cita cita dan tujuan bangsa Indonesia. Cita-
cita luhur bangsa Indonesia termuat tegas dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Hal ini dikarenakan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan media penuangan
jiwa proklamasi, yaitu jiwa Pancasila yang tertulis di dalamnya.

Sehingga Pancasila dapat dikatakan sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Cita-cita
luhur inilah yang kelak akan dicapai oleh bangsa Indonesia selaku bangsa atau Negara.

9. Ideologi Bangsa Indonesia

Fungsi Pancasila yang kesembilan adalah sebagai ideologi bangsa Indonesia. Pancasila
sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila menjadi
cita-cita normatif dalam proses penyelenggaraan Negara.

Secara lebih luas, pengertian Pancasila sebagai Ideologi negara dapat diartikan sebagai visi
atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dengan
terwujudnya suatu kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan,
kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan, dan menjunjung tinggi nilai keadilan, termasuk
keadilan sosial. Dalam artian semua nilai-nilai luhur Pancasila ada di dalamnya, di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejarah lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara


Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh
pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki kedaulatan. Negara juga merupakan
suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di
wilayah tersebut, dan berdiri secara independent. Syarat primer sebuah negara adalah
memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan
syarat sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.

PENGERTIAN DASAR NEGARA

Dasar Negara adalah pegangan suatu negara yang menjadi sumber dari semua sumber
hukum dan tata tertib hukum yang berlaku dalam negara tersebut. Atau dengan kata lain dasar
negara ialah suatu norma tertinggi yang merupakan sumber bagi pembentukan tata hukum
dan peraturan perundangan di suatu negara. 

Naskah kuno zaman Majapahit bernama Nagara Kertagama karangan Empu Tantular telah
memuat istilah Pancasila yang berarti lima prinsip dasar. Naskah tersebut ditulis sekitar abad
14. Enam abad kemudian ketika sedang berada di pengasingan Flores, Bung Karno
mengklaim diri mendapat ilham tentang nilai-nilai dasar yang layak menjadi ideologi
Indonesia..
Secara formal, Bung Karno menyampaikan usulan tentang Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia pada sidang BPUPKI 1 Juni 1945. Sidang BPUPKI sendiri berlangsung pada 29
Mei – 1 Juni 1945. Sampai di sini saya menganjurkan pada pembaca blog ini untuk tidak
memikirkan Pancasila yang sudah jadi sekarang ini. Pancasila pada saat itu masih berupa
rumusan lima nilai yang letaknya masih dirumuskan. Misal, Pada 29 Mei, Muh. Yamin
menyampaikan Pancasila terdiri dari lima nilai sebagai berikut:

1. Perikebangsaan
2. Perikemanusiaan
3. Periketuhanan
4. Perikerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Lalu pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mengusulkan lima asas Pancasila sebagai
berikut:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Bila menyimak paparan di atas, kita temukan bahwa rumusan Pancasila belum rampung dan
masih diperdebatkan. Pada 22 Juni 1945 dibentuklah Panitia Sembilan yang diketuai oleh
Bung Karno. Panitia Sembilan ini menghasilkan Piagam Jakarta yang didalamnya terdapat
rumusan Pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Bila kita simak Pancasila hasil Piagam Jakarta, perbedaan yang terdapat pada Pancasila
tersebut dengan versi sekarang adalah sila pertama. Penghapusan tujuh kata dan penggantian
dengan bunyi Ketuhanan Yang Maha Esa di sila pertama disahkan pada 18 Agustus 1945
pada sidang PPKI yang diketuai oleh Bung Karno. Rumusan Pancasila tersebut terkandung
dalam UUD 1945 yang berbunyi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tidak selesai hanya dengan persetujuan anggota
PPKI. Diperlukan pengakuan konstitusional yang sekaligus menjadi kekuatan hukum
Pancasila selanjutnya.

Dasar hukum penetapan Pancasila sebagai dasar negara

Diawal kita sudah mengetahui bahwa sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 dan UUD 1945
sebagai dua diantara berbagai macam dasar hukum penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
Dasar hukum lainnya yang menguatkan Pancasila antara lain:
1. Pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang menyatakan bahwa pembentukan
pemerintahan negara Indonesia dilanasi oleh Pancasila.
2. Dekrit presiden 5 Juli 1959 menegaskan bahwa berlakunya kembali UUD 1945 yang
berarti penetapan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
3. Instruksi presiden No. 12 Tahun 1968 enegaskan tentang rumusan Pancasila yang
benar dan sah yang berarti Pancasila ditegaskan sebagai dasar negara dan ideologi
negara.
4. Ketetapan MPR o. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Prasetya
Pancakarsa). Kemudian tentang penegasan Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan
dalam Pembukaan UUD 1945, yaiut dasar negara dari Negara Kesatuan Indonesia
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan beregara. Bagian tak
terpisahkan dari ketetapan tersebut menyatakan: ”bahwa dasar negara yang dimaksud
dalam ketetapan ini di dalamnhya mengandung makna sebagai ideologi nasional
sebagai cita-cita dan tujuan negara.”

Dari keempat poin di atas kita bisa ketahui bahwa kedudukan Pancasila sebagai dasar negara
Indonesia secara hukum sangat kuat. 

Anda mungkin juga menyukai