Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Pajak ada 2 macam

1. Pajak Specifik ( t )

2. Pajak Proporsional ( r )

Pajak specifik adalah suatu jenis pajak yang dibebankan terhadap setiap unit barang yang dijual
( pajak per unit )

Contoh : Pajak kendaraan bermotor.

Pajak Proporsional ( r ) adalah suatu jenis pajak yang dibebankan berdasarkan prosentase tertentu.

Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak pertambahan nilai

Pajak adalah merupakan penghasilan pemerintah yang ditanggung konsumen maupun produsen.

PAJAK SPECIFIK ( t )

P St

Pt Et

Pe E

Qt Qe Q

S : Fungsi Penawaran sebelum pajak


St : Fungsi Penawaran setelah pajak
E : Keseimbangan Pasar sebelum pajak
Et : Keseimbangan Pasar setelah pajak
QE : Quantitas keseimbangan pasar sebelum pajak
Qt : Quantitas keseimbangan pasar setelah pajak
PE : Harga keseimbangan pasar sebelum pajak
Pt : Harga keseimbangan pasar setelah pajak
T : Total pajak yang diterima pemerintah  T = Qt x t
tk : Pajak yang ditanggung konsumen
tp : Pajak yang ditanggung produsen
t : Pajak per unit
tk : ( Pt-PE ) x Qt
tp : ( t - ( Pt-PE ) x Qt

Perubahan fungsi penawaran setelah pajak

Jika fungsi penawarannya P = f ( Q ) maka setelah pajak adalah P = f ( Q ) + t

Contoh : P = 10 + 2 Q dan besarnya pajak per unit ( t ) = 2

Maka fungsi penawarannya P = 10 + 2 Q + t

P = 10 + 2 Q +2

P = 12 + 2 Q

Jika fungsi penawarannya Q = f ( P ) maka setelah pajak adalah Q = f ( P - t ).

Conto : Q = 0,5 P - 5 dan pajak per unit ( t ) = 2

Maka fungsi penawaran setelah pajak Q = 0,5 P – 5 - 2  Q = 0,5 P – 7  salah X

Q = 0,5 ( P-2 ) – 5

Q = 0,5 P – 1 – 5 yang benar

Q = 0,5 P – 6

Q + 6 = 0,5 P

0,5 P = 6 + Q

P = ( 6 + Q ) / 0,5

P = 12 + 2 Q  2Q = P- 12  Q = 0,5 P - 6

P = 2Q2 – 4Q + 12  P merupakan fungsi dari Q  P = f ( Q )

Q = P2 + 5 P +10  Q merupakan fungsi dari P  Q = f ( P )

Anda mungkin juga menyukai