Anda di halaman 1dari 6

PERTEMUAN 6

PAJAK DAN SUBSIDI

1. Pajak
Adalah pungutan yang di tarik oleh pemerintah terhadap wajib pajak. Pajak ada 2, yaitu :
a) Pajak langsung : Pajak yang langsung dipungut dari wajib Pajak
Contoh : Pajak penghasilan, pajak dan bangunan
b) Pajak tidak langsung, pajak yang dipungut secara tidak langsung
Contoh : Pajak penjualan
Dalam hal ini pembahasan ditekankan pada pajak penjualan yaitu pungutan pemerintah
terhadap penjual / produsen. Akibatnya harga yang ditawarkan oleh penjual akan naik
sebesar berapa pajak yang dipungut. Dan biasanya beban pajak yang di tanggung penjual
lebih kecil di banding beban pajak yang di tanggung konsumen.

Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar

Jika produk dikenakan pajak t per unit, maka akan terjadi perubahan keseimbangan pasar
atas produk tersebut, baik harga maupun jumlah keseimbangan. Biasanya tanggungan
pajak sebagian dikenakan kepada konsumen sehingga harga produk akan naik dan jumlah
barang yang diminta akan berkurang. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena
pajak dapat digambarkan sebagai berikut.

Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika
sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan
menjadi P = a + bQ + t
Pajak penjualan ada 2 :
1. Pajak per unit
2. Pajak prosentase

1.1 Pajak per Unit


Adalah pajak yang dikenakan terhadap barang tertentu yang sesarnya tetap untuk tiap
unit barang.
Simbol pajak = t
Rumus-rumus yang digunakan
a) S : P aQ + b (fungsi penawaran  harga sebelum t)
St : Pt = (aQ + b) + t (harga penawaran setelah t)
b) Pajak yang di tanggung konsumen
(Pt – P) x Qt
c) Pajak yang di tanggung prosuden
Qt x t – (Pt – P) x Qt
d) Pajak yang diterima pemerintah
Qt x t
Contoh soal
Diketahui : FD : P = -2Q + 20
FS :P=Q+5
Apabila pemerintah menarik pajak sebesar Rp. 3/unit
Ditanyakan : a) Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
b) Besar pajak yang ditanggung produsen dan konsumen
c) Besar pajak yang diterima pemerintah
d) Gambar grafik FD & FS & Fst
Jawab :
D =S D = St
-2Q + 20 = Q + 5 -2Q + 20 = Q + 5 + 3
-3Q = -15 -3Q = -12
Q =5 Q t= 4
P = -2Q +20 P =Q+5+3
P = -2(5) + 20 P =4+5+3
P = 10 Pt = 12
(Keseimbangan pasar sebelum pajak) (Keseimbangan pasar sesudah pajak)
Pajak yang ditanggung konsumen Pajak yang di tanggung produsen
(Pt – P). Qt Qt. t – (Pt – P). Qt
(12 – 10) 4 = 8 (4.3) – (8) = 4
Pajak yang diterima pemerintah
Qt. t = 4.3 = 12

Grafik

Fs = PQ + 5 Fst = P = Q + 8 Fd : P = -2Q + 20
Q -5 0 5 Q -8 0 Q 0 10
P 0 5 10 P 0 8 P 20 10

Coba saudara gambarkan !

1.2 Pajak prosentase (%)


Adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu, dimana pajak tersebut
diperhitungkan sebesar % yang tetap terhadap penjualan.
Pajak % yang disimpulkan = r
Rumus yang digunakan :
a) Fs : P = F (Q)
Sr : Pr = P + P . r
Pr = P (1 + r)
Pr = (aQ + b) ( 1 + r)
b) Fs : Q = F (P)
Pr = P + Pr
Pr = P (1+r)
PR
P=
1+ r
( Pr )
Q=F
1+r
( Pr )
D=a +b
1+r

Contoh soal :
Diketahui : FD : P = -3Q + 30
FS : P = 5Q + 10
r = 20 %
Ditanya : a) Keseimbangan sebelum dan sesudah pajak
b) Gambar grafik fungsinya
Jawab : a) D = S ( Keseimbangan Sebelum pajak)
-3Q + 30 = 5Q + 10
-3Q – 5Q = 10 – 30
20 1
Q= =2
8 2
P = 5.2 1/2 + 10
= 22 ½
D = Sr ( Keseimbangan sesudah pajak)
Pr = (5Q + 10) (1 + 0,2)
= (5Q + 10) (1,2)
Pr = 6Q + 12
D = Sr
-3Q + 30 = 6Q + 12
-9Q = -18
Q=2
Pr = ( 6x2 ) + 12 = 24
b. Coba saudara gambar grafiknya

2. Subsidi
Adalah bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada penjaul untuk tiap unit barang
yang dijual. Sehingga harga yang ditawarkan produsen akan turun sebesar subsidi yang
diterima .

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi lebih rendah. Jika produk dikenakan subsidi s per unit, maka akan
terjadi penurunan harga produk sehingga keseimbangan pasar atas produk tersebut juga
akan bergeser. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ – s
Rumus :
a) Fss : Ps = aQ + b – S
b) Fss : Qs = a (P + S) + D
c) Total subsidi yang dikeluarkan pemerintah = S x Qs
d) Subsidi yang diterima konsumen = selisih harga keseimbangan sebelum subsidi dan harga
keseimbangan sesudah subsidi : ( PE – PES )
e) Subsidi yang dinikmati produsen = selisih antara besarnya subsidi dengan bagian subsidi
yang diterima konsumen : S - ( PE – PES )

Contoh soal :

Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P, sedangkan penawarannya


Qs = -4 + 2P, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang.

Ditanyakan :
a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?

Jawab ;
a.) Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Qd = Qs
12 – 2P = -4 + 2P
Pe = 4 Qe = 4

( Keseimbangan pasar sebelum subsidi E = ( 4, 4 ))

b.) Keseimbangan pasar sesudah subsidi :

Qd = 12 – 2P => P = ½ Qd + 6
Qs = -4 + 2P => P = ½ Qs + 2

Sesudah Subsidi Fungsi Penawaran menjadi


P = ½Q+2–2
P = ½Q
Sehingga Kesimbangan pasar sesudah subsidi menjadi :
-½Q+6 = ½Q
Qe‘ = 6
P = ½Q
Pe‘ = 3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi E’ = ( 6, 3 ) )

c.) sk = Pe – Pe‘ sp = s – sk
= 4–3 = 2–1
= 1 = 1
(Besar subsidi untuk konsumen Rp. 1,- ) ( Besar subsidi untuk produsen = Rp. 1,- )

d.) Subsidi yang diberikan pemerintah


S = s x Qe‘
= 2.6
= 12

Anda mungkin juga menyukai