Qd = a + bP ; b < 0
Ket :
Q = Jumlah yang diminta
P = Tingkat harga
a = Konstanta
b = Koefisien
Contoh :
Fungsi permintaan : Qd = 50 - 1/2 P
Gambar 1 : Kurva permintaan
P
100
0 50 Q
B. Fungsi Penawaran
Sebuah fungsi yang menunjukkan hubungan
antara berbagai kemungkian jumlah yang
ditawarkan (Qs) dengan berbagai kemungkinan
tingkat harga (P) dari barang yang ditawarkan
tersebut.
Fungsi Matematis :
Qs = f (P)
Fungsi Penawaran :
Qs = a + bP ; b>0
Contoh :
Fungsi penawaran : Qs = -5 + 2P
Gambar 2 : Kurva penawaran
2 1/2
-5 0 Q
Keseimbangan Pasar
Terjadi pada saat jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan, dan harga
yang diminta sama dengan harga yang ditawarkan.
Fungsi Matematis :
Qd = Qs dan Pd = Ps
Qd = Qs
15 - P = -6 + 2P
15 + 6 = 3P
21 = 3P
P=7
Substistusikan nilai P dalam salah satu persamaan (misal
Qd), maka :
Qd = 15 – P
Qd = 15 – 7 = 8
Jadi, keseimbangan pasar terjadi pada saat harga barang
7 dan jumlah barang 8 atau E (8,7).
Gambar 3 : Keseimbangan Pasar
P
16 .
15 .
14 . Qd = 15 - P
12 .
10 .
8. Qs = -6 + 2P
7.
6.
4.
3.
2.
. . . . . . . . . . . .
-6 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 15 16
D. Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan
Pasar
Pajak :
Pajak per unit
Pajak prosentase
Dalam hal ini besarnya pajak per unit kita
nyatakan dengan tanda “t”. Dengan adanya pajak
per unit sebesar “t” ini maka harga yang ditawarkan
oleh si penjual (penawar) akan naik sebesar “t”
untuk setiap tingkat jumlah yang ditawarkan,
sehingga apabila sebelum pajak fungsi penawaran Ps
= a + bQ, setelah kena pajak sebesar “t” menjadi :
Ps’ = (a+t) + Q
Contoh:
Fungsi Permintaan : Pd = 16 – Q
Fungsi Penawaran : Ps = 4 + 0,5Q
Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar t
= 3 per unit, maka harga dan jumlah barang
keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
adalah :
P
16 Ps’ = 7 + 0,5Q
E’ Ps = 4 + 0,5Q
Pe’ 10
Pe 8 E
7
4
Pd = 16 - Q
-14 -8 0 6 8 16 Q
Q’ Q
Jumlah pajak yang diterima pemerintah (T) :
T = Q’ x t T = 6 x 3 = 18