Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR

Pajak penjualan yang dikenakan pemerintah terhadap suatu barang mengakibatkan harga barang
tersebut akan naik dan sebaliknya kuantitas barang yang diminta akan turun. Jenis pajak yang kita bahas
hanya pajak per unit dan pajak yang proposional terhadap harga (pajak dalam bentuk prosenan) .
Besarnya pajak penjualan yang dipungut pemerintah terhadap barang yang terjual, akan menggeser
kurva penawaran ke atas (kanan) dan kurva permintaannya tetap.

Kedua jenis pajak tersebut akan mempengaruhi harga melalui perubahan penawaran. Ini berarti fungsi
permintaan tetap sedangkan fungsi penawarannya berubah.

 Pajak t-per unit


Bila fungsi permintaan dan penawaran suatu barang semula (sebelum pajak), masing-masing
Qd = f(P) = a-Bp dan Qs = g(P) = c + dP, Maka setelah diberlakukan pajak (setelah pajak) t per
unit akan menjadi :

Fungsi permintaan (tetap) :


Qdt =Qd =a−bP

Fungsi penawaran (berubah) : Q st =c+d (P−t )

Selanjutnya keseimbangan pasar (titik equilibrium) akan terjadi bila :


Qdt =Qst

Untuk lebih jelasnya keadaan masing-masing sebelum pajak dan setelah pajak dapat
diiktisarkan seperti berikut :

FUNGSI PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR SEMULA / SEBELUM DAN


SETELAH PAJAK t-per unit

Sebelum pajak Setelah pajak


FunPgsi permintaan Qd =a−bP Qdt =a−bP
Fungsi penawaran QS =c−dP Q st =c+d (P−t )
Syarat keseimbangan Qd =Q s Q dt =Q st
Titik keseimbangan E( P E , Q E ) Et ( Pt , Q t )

(1) Perubahan kuantitas dan harga yang terjadi


a) Perubahan kuantitas barang /jasa yang terjadi
ΔQ=Q E −Qt
b) Perubahan harga tiap unit barang / jasa yang terjadi
ΔP=Pt −P E
(2) Besarnya pajak yang ditanggung oleh produsen , dibebankan kepada konsumen dan
besarnya pajak yang diterima oleh pemerintah.
a. Besarnya pajak per unit yang dibebankan kepada konsumen (t k)
t k= ΔP=( Pt −P e )
Besarnya pajak total yang dibebankan kepada konsumen (T K)
T k=( ΔP)(Qt )
b. Besarnya pajak per unit yang ditanggung oleh produsen (t p )
t p =( t−ΔP )
Besarnya pajak total yang ditanggung oleh produsen (T P)
T p =(t−ΔP)Qt
c. Pajak total (pendapatan) yang diterima oleh pemerintah (T)
T =tQt =T k +T P
Untuk lebih jelasnya berikut adalah keseimbangan pasar sebelum dan setelah pajak.

PAJAK PROSENTASE ( r %)

Jika pajak yang dikenakan dalam bentuk prosentase terhadap harga jual tiap unit barang, maka harga
jual setelah dikenakan pajak prosentase sebesar r, akan bertambah sebesar r.p, dan bentuk fungsi Q
dalam P nya adalah sebagai berikut;

(1) Fungsi penawaran sebelum pajak : Qs =g( P )=c +dP

Fungsi penawaran setelah pajak ;


Q sr =d
{ }
P
(1+ r )
+c

(2) Hubungan P dan Pr dinyatakan oleh


Pr
P=
1+r
(3) Hubungan pajak per unit (t) dan pajak prosentase (r) adalah
Pr
t=r . p=r t=Pr −P
1+r atau
Pr = harga keseimbangan setelah pajak
P = harga barang yang ditawarkan sebelum kena pajak
r = besarnya pajak prosentase

(4) Total pajak yang diterima oleh pemerintah (T)


T =t . Qr

 Pajak total yang diterima oleh


pemerintah ditunjukkan oleh luas
segi empat Pr, P, M, Er.
 Pajak total yang ditanggung oleh
konsumen ditunjukkan oleh luas segi
empat Pr, PE, N, Er.
 Pajak total yang ditanggung oleh
produsen ditunjukkan oleh luas segi
empat PE, P, M, Nr.
 t = Pr - P

KESEIMBANGAN PASAR DUA JENIS BARANG


Terhadap barang yang mempunyai hubungan substitusi , kuantitas barang yang diminta atau
ditawarkan selain tergantung dari harga barang itu sendiri juga tergantung da ri harga barang
lainnnya. Bila fungsi permintaan dan penawaran masing-masing barang tersebut adalah sebagai
berikut :
 Fungsi permintaan dan penawaran barang pertama

Qd 1 =f ( P1 ,P2 )
Qs 1=g(P1 ,P2 )
 Fungsi permintaan dan penawaran barang kedua

Qd 2=f (P1 , P2 )
Qs 2=g(P 1 , P2 )
Keseimbangan akan tercapai / terjadi jika :
1. Kuantitas barang pertama yang diminta sama dengan yang ditawarkan
Qd 1 =Qs 1
2. Kuantitas barang kedua yang diminta sama dengan yang ditawarkan
Qd 2 =Q s 2
Harga dan kuantitas keseimbangan pasar untuk masing-masing barang (barang pertama dan
kedua) yaitu P1(E) , Q1(E) , dan P2(E) , Q2(E) dapat dicari dengan menyelesaikan secara simultan
Q =Q
antara d 1 s 1 dan
Q =Q
d2 s 2 atau menyelesaikan secara simultan rumus fungsi permintaan
dan penawaran barang pertama dan kedua seperti rumus diatas. Model analisis keseimbangan
pasar dua jenis barang ini dapat diperluas untuk lebih dari dua jenis barang (n > 2).
Contoh :
Permintaan dan Penawaran dua jenis barang yang memiliki hubungan substitusi masing- masing
ditunjukkan oleh pasangan fungsi di bawah ini :
Jenis Barang Permintaan Penawaran
Barang Pertama Qd 1 =100−2 P1 +3 P2 Qs 1=2 P1 −4
Barang Kedua Qd 2 =150+4 P 1−P2 Qs 2=3 P2 −6

Tentukanlah harga dan kuantitas keseimbangan untuk masing-masing barang!

PENGARUH PAJAK DAN SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN DUA JENIS


BARANG
Pengenaan pajak dan pemberian subsidi oleh pemerintah terhadap salah satu barang yang
memiliki hubungan substitusi , dapat mempengaruhi harga dan kuantitas barang itu sendiri, dan
dapat juga mempengaruhi harga dan kuantitas barang lainnya yang diminta / ditawarkan.
Terhadap kedua jenis barang itu dapat saja keduanya dikenakan pajak, atau kedua barang
diberikan subsidi atau salah satunya dikenakan pajak dan barang lainnya dikenakan subsidi.
Seperti analisis pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar satu jenis barang ,
fungsi permintaan pembeli/konsumen dianggap tetap, yang berubah hanyalah fungsi
penawarannya.
Contoh :
Permintaan dan Penawaran dua jenis barang yang memiliki hubungan substitusi masing- masing
ditunjukkan oleh pasangan fungsi di bawah ini :
Jenis Barang Permintaan Penawaran
Barang Pertama Qd 1 =5−P1 + P2 Q s 1=P1 +P2 −5
Barang Kedua Qd 2 =10−P2 −P1 Q s 2=2 P2 −P1 −2

Pemerintah mengenakan pajak penjualan sebesar ½ per unit untuk barang pertama, dan 1 per unit
untuk barang kedua.
a. Tentukanlah harga dan kuantitas keseimbangan untuk masing-masing barang sebelum
dan setelah pemerintah mengenakan pajak.
b. Hitunglah total pajak yang diterima oleh pemerintah!

Anda mungkin juga menyukai