Anda di halaman 1dari 3

PAJAK PROPORSIONAL ( r )

Pajak proporsional adalah suatu jenis pajak yang dibebankan berdasarkan prosentase tertentu,
misalkan pajak penghasilan ( Pph ), Pajak pertambahan nilai ( Ppn ).

Pengaruh pajak ini juga hanya terhadap fungsi penawaran sedangkan fungsi permintaannya tidak
berubah

Sr

Pr Er

Pe E

Qr Qe

S : Fungsi Penawaran sebelum pajak


Sr : Fungsi Penawaran setelah pajak
E : Keseimbangan Pasar sebelum pajak
Er : Keseimbangan Pasar setelah pajak
: Quantitas keseimbangan pasar sebelum
Qe pajak
: Quantitas keseimbangan pasar setelah
Qr pajak
PE : Harga keseimbangan pasar sebelum pajak
Pr : Harga keseimbangan pasar setelah pajak
r : Pajak Proporsional

Konversi pajak proporsional ke pajak per unit

t : r Pr / (1+r)
Perubahan fungsi penawaran setelah pajak
Jika fungsi penawarannya adalah P = f ( Q ) maka Sr P = f ( Q ) x ( 1+r )
Jika fungsi penawarannya adalah Q = f ( P ) maka Sr  Q = f ( P ) / ( 1 + r )
Contoh :
Fungsi penawaran sebelum pajak P = 10 + 2 Q
Pajak proporsioanal sebesar 20 %
Maka Fungsi penawaran setelah pajak adalah P = (10 + 2Q) x ( 1+ 0,2 )
P = (10 + 2Q) x ( 1,2 )
P = 12 + 2,4 Q

Jika fungsi penawarannya adalah Q = 0,5 P – 5  Q = ( 0,5 P – 5 ) / 1,2 X


Fungsi penawaran setelah pajak Q = 0,5 P - 5 Q = 0,4166 P – 4,166 X
( 1,2 )
Q = 0,4166 P – 5  0,4166 P = 5 + Q
P = 5 + Q = 12 + 2,4 Q
Pengaruh Subsisi terhadap keseimbangan pasar 0,4166
Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, jadi subsisi ini merupakan pengeluaran
pemerintah yang dinikmati konsumen dan produsen.

P
S

Pe E
Ss
Ps Es

Qe Qs Q
S : Fungsi Penawaran sebelum subsidi
Ss : Fungsi Penawaran setelah subsidi
E : Keseimbangan Pasar sebelum subsidi
Es : Keseimbangan Pasar setelah subsidi
: Quantitas keseimbangan pasar sebelum
QE subsidi
: Quantitas keseimbangan pasar setelah
Qs subsidi
PE : Harga keseimbangan pasar sebelum subsidi
Ps : Harga keseimbangan pasar setelah subsidi
S : Total subsidi yang dikeluarkan pemerintah
Sk : subsidi yang dinikmati konsumen
Sp : subsidi yang dinikmati produsen

sk : ( Pe - Ps ) x Qs
sp : {s - ( PE-Ps ) } x Qs

Perubahan fungsi penawaran setelah subsidi


Jika fungsi penawarannya adalah P = f ( Q ) maka Ss P = f ( Q ) - s
Jika fungsi penawarannya adalah Q = f ( P ) maka Ss  Q = f ( P+ s )
Contoh :
Fungsi penawaran adalah S  P = 15 + 2 Q
Subsidi per unit = 3
Fungsi penawaran setelah subsisi  P = 15 + 2 Q – 3
P = 12 + 2 Q

Jika fungsi penawarannya adalah Q = 0,5 P – 7,5


Subsidi 3 /unit
Maka fungsi penawaran setelah subsidi adalah Q = 0,5 P – 7,5 +3 X
Q = 0,5 P – 4,5 X
Q = 0,5 ( P+3 ) – 7,5
Q = 0,5 P +1,5 – 7,5
Q = 0,5 P – 6

0,5P = Q + 6
P = 2 Q + 12

Anda mungkin juga menyukai