Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA SIBOLGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SAMBAS
Jalan Tongkol No.11 Sibolga
Telp. (0631) 23103 Kode Pos 22524

NOTULEN

MINI LOKAKARYA UPTD PUSKESMAS SAMBAS

Hari / Tanggal : ...................., ...... Januari 2022


Waktu : 11.00 WIB s/d 14.00 WIB
Tempat : Aula Puskesmas Sambas
Acara/ Materi Minilok :

Jam Acara Pengarah


11.00 - 11.05 Pembukaan Kepala Puskesmas
11.05 - 11.20 Dinamika kelompok Kepala Puskesmas + Staff
11.20 - 11.40 Pengenalan program baru Kepala Puskesmas + Staff
11.40 - 12.40 POA Puskesmas Kepala Puskesmas + Staff
12.40 – 13.00 Analisa beban kerja petugas Kepala Puskesmas + Staff
13.00 – 13.30 Pembagian tugas dan desa binaan Kepala Puskesmas
13.30 – 14.00 Kesepakatan untuk melaksanakan Kepala Puskesmas
rencana kerja baru

PEMIMPIN MINILOKAKARYA
Ketua : dr. Nurwinda Saidi Rizal
Sekretaris : Devi
Pencatat : Masriani

PESERTA : 1. Kepala Puskesmas Sambas


2. Kasubag TU
3. Penanggung Jawab Program
4. Ka.Pustu dan Pos Pelayanan
5. Bendahara BOK dan JKN

1
KEGIATAN :
1. Kata Pembukaan
Selamat Pagi bagi kita semua.....
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji dan Syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa atas kesempatan yang diberikanNya kepada kita dapat berkumpul
pada hari ini dalam kegiatan minilokakarya bulanan pertama pada Bulan Januari 2022. Mini
lokakarya Puskesmas merupakan salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan
pemantauan berbagai kegiatan melalui pertemuan. Mini lokakarya di Puskesmas Sambas
diadakan sebulan sekali di minggu pertama. Tujuan Lokakarya Mini Puskesmas adalah untuk
meningkatkan fungsi Puskesmas melalui penggalangan kerja sama tim baik lintas program
maupun lintas sektor serta terlaksananya kegiatan Puskesmas sesuai dengan perencanaan.

2. Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok dipimpin oleh Santi Marince Panjaitan dengan mengarahkan peserta
untuk bermain peran

3. Pengenalan Program Baru


Bapak/ibu peserta minilok hari ini. Perlu saya sampaikan pelaksanaan vaksinasi untuk
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sambas akan terus berjalan, bahkan untuk nakes
akan diberikan vaksin Boster ke 2. Vaksinasi untuk masyarakat umum tetap kami buka di
Puskesmas sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Nasional (BIAN). Evaluasi SPM, untuk capaian SPM tahun 2021 masih ada beberapa
indikator yang belum mencapai target. Ini yang akanmenjadi PR PJ.Program tersebut pada
khususnya dan Puskesmas pada umumnya di tahun 2022, untuk meningkatkan capaian dan
untuk indikator yang sudah mencapai target tetap. Evaluasi terkait kedisiplinan serta kinerja
seluruh staf, dari hasil evaluasi berbagai kategori sehingga diberikan
penghargaan / reward kepada staf.

4. POA Puskesmas
Bapak/ibu penangung jawab program dan Ka.Pustu. Untuk pencapaian target SPM,
maka dibuat target capaian bulanan yang akan dievaluasi setiap tiga bulan, dilakukan analisa
hambatan dan masalah serta dilaksanakan inovasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Beberapa bahasan selanjutnya adalah mengenai Penyusunan RPK bulan Januari setelah
DPA dan SPD ditetapkan. Kegiatan bulan Januari dilaksanakan segera dan SPJ kegiatan
diserahkan ke admin maksimal 3 hari setelah pelaksanaan kegiatan. Penyusunan RPK bulan
Februari sesuai tatakala bulan februari , kegiatan dilaksanakan mulai tanggal. Menginjak
waktu diskusi beberapa point yang ditanyakan oleh peserta diantaranya tentang bagaimana
alur belanja barang medis dan non-medis. Solusinya, Unit yang membutuhkan barang,
mengajukan formulir permintaan barang kepada pengelola barang medis di pegang oleh Iyet,
sedangkan untuk barang non medis di pegang oleh Bang Jupri. Pengelola barang
mengajukan permohonan tersebut ke  PPTK, acc dari PPTK akan dikoordinasikan ke
2
pembantu pelaksana pengadaan dengan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pejabat
keuangan dan bendahara pengeluaran.

5. Analisa Beban Kerja Petugas


Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan
manusia. Dalam kehidupan, pekerjaan dapat memberikan kepuasan dan tantangan.
Sebaliknya dapat pula menjadi gangguan dan ancaman. Kecepatan dan beban kerja yang
berlebihan, merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Gangguan yang dialami dapat berupa stres kerja. Hal ini tentu dapat terjadi pada Staff
Puskesmas Sambas. Masalah beban kerja adalah masalah yang paling banyak dialami oleh
sejumlah Puskesmas, termasuk di Puskesmas Sambas. Pengakuan persepsi beban kerja
tinggi yang tidak sebanding dengan kuantitas pekerjaan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah ketika melakukan
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah di Puskesmas. Untuk membuktikan
bahwa masalah tingginya beban kerja ini bukan masalah subyektif saja.
Salah satu metode perhitungan tenaga kesehatan adalah metode estimasi beban kerja
yaitusuatu metode penyusunan kebutuhan berdasarkan Indicator of Staff Needed (ISN).
Metode ISN ini adalah metode untuk menetapkan jumlah tenaga berdasarkan jenis kegiatan
dan volume pelayanan pada suatu unit atau institusi. Dengan metode estimasi beban
kerja setiap tenaga kesehatan mempunyai beban kerjaefektif sekitar 80% dari waktu kerja
sebulan.Waktu kerja normal perminggunya (6 hari kerja) adalah 37,5 jam sehingga jumlah
jamkerja rata-rata dalam satu hari adalah 6,25 jam.Jadi jumlah jam kerja dalam satu
bulan (24 hari kerja) adalah 6,25 jam x 24 hari = 150 jam perbulan.Dimana waktu kerja waktu
efektif adalah waktu yang sungguh-sungguh digunakan secaraefektif oleh tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugasnya yaitu 80% dari waktu kerja sebulan150 jam (0,8 x 150 jam
= 120 jam/bulan). Berdasarkan uraian tersebut maka apabila beban kerja seorang tenaga
kesehatan dengan tugas dan fungsi tertentu berada pada ukuran standar 120 sampai 150
jam perbulan berarti tidakdiperlukan tambahan tenaga pada tugas yang sama.Tetapi apabila
beban kerja tenaga kesehatan dengan tugas dan fungsi-fungsi tertentu berada dibawah
ukuran standar maka tenaga kesehatan tersebut perlu diberikan tugas tambahan
sehingga beban kerja dapat maksimal.

6. Pembagian Tugas Dan Desa Binaan


Bapak/ibu penangung jawab program dan Ka.Pustu. Pembagian tugas sesuai dengan
SK program yang telah diberikan sebelumnya. Untuk penanggung jawab posyandu baik itu
posyandu balita dan lansia juga telah dibagikan. Bidan-bidan kelurahan bertanggung jawab
pada kelurahannya. Pemantaun wilayah setempat (PWS) segera dilaporkan setiap bulan. Ka
Pustu bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan di kelurahan. Seluruh kegiatan
harus bekerja sama dengan lintas program dan lintas sektor, praktek dokter maupun bidan
dan juga pihak Rumah Sakit yang ada di wilayah kerja kita.

3
7. Kesepakatan Untuk Melaksanakan Rencana Kerja Baru :
a. Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan
memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru.
b. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas, termasuk Puskesmas
Pembantu dan Bidan di Kelurahan.
c. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan
yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
d. Meningkatkan motivasi petugas Puskesmas untuk dapat melaksanakan kegiatan
sesuai dengan perencanaan (RPK).
e. Mengkaji pelaksanaan rencana kerja (RPK) yang telah disusun, memecahkan masalah
yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja yang baru.
f. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-sektor yang bersangkutan
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Penutup
Demikianlah rangkaian acara kita pada miniloka karya bulan Januari 2022, semoga
apa yang telah dibahas dalam pertemuan ini dapat dilaksanakan dengan baik untuk dapat
memperoleh kinerja yang lebih baik kedepannya dan kerja sama lintas program dapat kita
tingkatkan juga. Akhir kata atas perhatiannya Bapak Ibu sekalian saya ucapkan terima kasih.

4
DOKUMENTASI KEGIATAN MINILOKAKARYA UPTD PUSKESMAS SAMBAS
BULAN JANUARI 2022

Anda mungkin juga menyukai