Anda di halaman 1dari 16

RANCANGAN BRANDING DESTINASI WISATA PULAU RANDAYAN

KALIMANTAN BARAT

Nama Kelompok 5

Asriani 2020230002

Wayan Sayoga Saputra 2020230023

Jacob Lopes 2019230090

Amrin Kondo 2018230123

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

2022
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecamatan Sungai Raya Kepulauan merupakan salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Bengkayang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkayang secara
geografis Kecamatan Sungai Raya Kepulauan terletak pada 0°38'39" Lintang Utara sampai
dengan 0°51'21" Lintang Utara dan 108°18'14" Bujur Timur Sampai dengan 108°59'02" Bujur
Timur. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan sangat unik dibandingkan dengan kecamatan lain
yang ada di Kabupaten Bengkayang, karena berada dikawasan pesisir dan Sebagian wilayahnya
berupa pulau-pulau. Di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan terdapat 12 Pulau dengan 6 buah
pulau yang sudah berpenghuni dan 6 pulau yang tidak berpenghuni.

Desa Pulau Lemukutan khususnya merupakan Desa terluas kedua dari Kecamatan Sungai
Raya Kepulauan. Desa Pulau Lemukutan terdiri dari dua pulau yaitu Pulau Randayan dan Pulau
Lemukutan. Pulau Randayan merupakan pulau yang cukup kecil dan belum memiliki penduduk,
sedangkan Pulau Lemukutan merupakan pulau yang cukup luas dan memiliki penduduk yang
banyak. Di Pulau Randayan dan Pulau Lemukutan terdapat banyak objek wisata, ada diantaranya
adalah keindahan alam pantai, keasrian lingkungannya, olahraga air, keindahan bawah laut yang
masih alami dan jarang tersentuh, dan dataran perbukitan yang indah sehingga memiliki berbagai
macam potensi wisata yang ada.

1.2 Permasalahan

Potensi wisata di Pulau Randayan tersebut sudah sangat bagus, dengan panorama alam
yang eksotis dan keindahan laut berupa air laut yang jernih serta pantai yang luas. Namun,
masih kurangnya perhatian dari pemerintah daerah sehingga masih banyak fasilitas yang masih
belum terpenuhi untuk menunjang tempat wisata tersebut. Selain itu juga kurangnya branding
dari pengelola destinasi wisata tersebut juga membuat potensi wisata Pulau Randayan masih
kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat luas. Hal ini sangat disayangkan dan
membutuhkan perhatian yang cukup besar untuk membuat Pulau Randayan dikenal oleh
masyarakat luas, dan membutuhkan promosi yang lebih baik pula. Sebab destinasi wisata ini
sangat tepat untuk dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata karena alternatif sebagai pelepas
penat dari rutinitas perkotaan. Selain itu, masalah lainnya juga ialah mengenai keterbatasan akses
transportasi untuk menuju destinasi wisata tersebut.

1.3 Tujuan

Tujuan dari destination brading ini adalah untuk membangun citra yang baik, menjamin
kualitas, dan memberikan keyakinan terhadap destinasi wisata tersebut. Selain itu juga sebagai
sarana promosi untuk meningkatkan daya tarik komsumen dari suatu destinasi wisata, yang bisa
dilakukan dengan melakukan iklan baik di majalah, televisi, media sosial dan sebagainya. Hal
ini dikarenakan di era modern ini, informasi semakin mudah di dapatkan melalui media sosial
dan juga majalah. Untuk branding menggunakan stasiun televisi bisa dilakukan di stasiun televisi
lokal yang berada di Kalimantan Barat, yaitu Ruai TV.

1.4 Manfaat

Manfaat dari destination branding ini adalah dapat meningkatkan daya tarik tersendiri
terhadap objek wisata tersebut. Dengan adanya branding maka akan membuat destinasi wisata
tersebut dikenal oleh masyarakat lokal maupun nasional, serta mendapatkan loyalitas pelanggan
sehingga pengunjung tidak akan beralih ke destinasi wisata lain dan membuat jumlah
pengunjung tetap stabil. Dan sebagai pembeda antara satu destinasi wisata dengan yang lain, hal
itu dapat dilihat dari keunikan dari masing-masing destinasi wisata.
BAB 11

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Branding

Definisi branding adalah proses penciptaan tanda jejak tertentu di benak dan hati
konsumen melalui berbagai macam cara dan strategi komunikasi sehingga tercipta makna dan
perasaan khusus yang meberikan dampak bagi kehidupan konsumen. Brand berasal dari kata
dasar brand yang dalam bahasa Indonesia berarti merek. Dalam penggunaannya, brand dan
branding mempunyai arti yang berbeda. Jika kata brand berarti merek, sedangkan pengertian
branding ini sendiri adalah berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau dengan tujuan untuk membangun dan membesarkan sebuah brand atau merek.
Brand berasal dari kata dasar brand yang dalam bahasa Indonesia berarti merek. Dalam
penggunaannya, brand dan branding mempunyai arti yang berbeda. Jika kata brand berarti
merek, sedangkan pengertian Branding ini sendiri adalah berbagai kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan untuk membangun dan membesarkan sebuah
brand atau merek.

Brand berasal dari kata dasar brand yang dalam bahasa Indonesia berarti merek. Dalam
penggunaannya, brand dan branding mempunyai arti yang berbeda. Jika kata brand berarti
merek, sedangkan pengertian Branding ini sendiri adalah berbagai kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan tujuan untuk membangun dan membesarkan sebuah
brand atau merek. Brand berasal dari kata dasar brand yang dalam bahasa Indonesia berarti
merek. Brand berasal dari kata dasar brand yang dalam bahasa Indonesia berarti merek.

2.2 Branding Wisata

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di Indonesia. Pada tahun
2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak
dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan
mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74%
dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta
dolar Amerika Serikat (“Pariwisata di Indonesia,” par. 1). Potensi pariwisata di Indonesia
sangatlah besar, terbentang dari Sabang hingga Merauke dengan segala keanekaragaman objek
pariwisata, berbagai seni budaya yang khas dan menawan, serta sarana dan prasarana pendukung
pariwisata. Hal tersebut diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk mau berkunjung.
Industri pariwisata bukan jenis industri yang mengeruk sumber daya alam hingga menipis,
melainkan yang berupaya menata dan mempercantik negeri agar mendatangkan manfaat dan
devisa. Suatu destinasi pariwisata yang menarik dengan brand yang tepat dapat menjadi etalase
sekaligus area perdagangan hasil pertanian, kelautan, perikanan, kehutanan, perkebunan, bahkan
kuliner. Sebaliknya, tanpa brand yang jelas, suatu tempat yang diklaim sebagai destinasi wisata
akan sulit menembus pasar.

Karena itu, kita perlu mengkaji potensi suatu tempat yang layak dijadikan objek wisata
dan kemudian menciptakan brand melalui serangkaian aktivitas yang kompleks dan
pertimbangan yang matang agar potensi wisata tersebut dapat menarik wisatawan. Oleh karena
itu perlu adanya branding untuk setiap wisata yang ada. Branding wisata tersebut ialah proses
memberikan promosi untuk kepentingan kepariwisataan agar pariwisata bisa menjadi salah satu
sektor penting dalam menghasilkan devisa negara.  destination branding merupakan salah satu
tren dari city branding dengan menjadikan suatu kota atau daerah sebagai destinasi atau kota
tujuan wisata bagi masyarakat lokal dan nasional, serta memungkinkan sebuah kota untuk
mengelola potensi pariwisata yang dimiliki daerahnya sebagai identitas dan karakteristik yang
unik bagi daerah tersebut, dalam rangka membangun identitas atau brand yang kompetitif pada
suatu wilayah yang khusus menjadi tujuan wisata dan tempat yang ingin menarik wisatawan.
Mengapa brand pada destinasi wisata sangat penting? Merek yang kuat dan unik akan
memberikan efek positif terhadap keberlanjutan destinasi wisata. Sementara destinasi wisata
tanpa brand atau merek yang kuat akan mudah dilupakan dan ditinggalkan oleh masyarakat.

Brand juga tidak dapat dibangun dalam waktu singkat dan proses yang mulus.
Menanamkan brand di benak masyarakat adalah hal yang sangat sulit. Brand juga memiliki
korelasi dengan produk dan layanan yang ditawarkan. Makin baik produknya, brand destinasi
wisata tentu akan makin kuat. Begitu pula sebaliknya.  
2.3 Teori/ Konsep Strategi Branding yang Digunakan

Teori yang kami gunakan dalam rancangan strategi branding ini adalah brand expression.
Gelder (2005) salah satu pakar pemasaran memberikan definisi tentang brand strategy yaitu “the
brand strategy defines what the brand is supposed to achieve in terms of consumer attitudes and
behaviour”, yang artinya strategi merek mendefinisikan apa yang seharusnya dicapai suatu brand
dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen. Jadi brand strategy adalah suatu
manajemen brand.
Lebih mendetail lagi Van Riel dan Bruggen mendefinisikan brand strategy perusahaan
sebagai suatu rencana yang tersistematisasi dan proses implementasi dari pembentukan dan
pemeliharaan suatu reputasi yang baik. Strategi membangun brand, dapat tercermin melalui
brand expression yang dimiliki organisasi atau perusahaan antara lain brand positioning, brand
identity, dan brand personality.

a. Brand Positioning
Brand positioning adalah “a way of demonstrating a brand’s advantage over and
differentiation from its competition”, yang artinya brand positioning merupakan suatu
cara untuk mendemonstrasikan keunggulan dari suatu merek dan perbedaannya dari
kompetitor yang lain. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
membangun positioning Pulau Randayan agar sampai secara tepat dan mengena
dibenak target pelanggan :
1. Identifikasi Target Pelanggan
Langkah pertama dalam positioning destinasi Pulau Randayan adalah
mengidentifikasi target pelanggan. Identifikasi target pelanggan bertujuan
untuk mengenali dan memahami bagaimana mereka berperilaku dan
berpersepsi agar positioning yang diinginkan bisa klop dengan apa yang ada
dalam pikiran target pelanggan. Target pelanggan yang di utamakan untuk
destinasi Pulau Randayan ialah kalangan anak muda, karena anak muda
identik lebih senang dengan destinasi wisata alam seperti Pulau Randayan
tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan pelanggan yang lebih banyak
ialah kalangan orang tua dikarenakan wisata ini sangat fleksibel untuk rentang
usia berapa saja.
2. Identifikasi Pesaing
Langkah selanjutnya dalam positioning destinasi Pulau Randayan adalah
mengidentifikasi pesaing. Langkah ini perlu dilakukan pertama adalah untuk
melihat positioning dari pesaing, jangan sampai positioning dari destinasi
Pulau Randayan ini sama dengan mereka, karena pada dasarnya
positioning adalah agar produk dan layanan destinasi dipersepsikan berbeda
dengan pesaing. Kedua, identifikasi pesaing ini bertujuan untuk melihat
peluang destinasi Pulau Randayan dan bisa memposisikan sebagai destinasi
yang seperti apa dibenak target pelanggan, sehingga berbeda dengan pesaing.

Susanto dan Wijanarko mengatakan bahwa posisi merek adalah bagian dari
identitas merek dan proposisi nilai yang secara aktif dikomunikasikan kepada target
konsumen dan menunjukkan keunggulannya terhadap merek-merek pesaing. Jadi
brand positioning adalah cara perusahaan untuk menempatkan dirinya di mata target
konsumennya dilihat dari keunggulan dan kelebihan yang dimiliki dibandingkan
dengan brand pesaing. Perlu ditekankan bahwa pemosisian juga menyangkut
peletakan informasi secara tepat agar pelanggan memiliki penilaian “khusus”terhadap
brand. Jika penempatan salah dilakukan, maka akan berakibat fatal dan sulit diubah.
b. Brand Identity
Gelder (2005) mengatakan, “Brand identity as a set of aspects that convey what a
brand stands for: its background, its principles, its purpose and ambitions”, yang
artinya brand identity adalah suatu kumpulan dari aspek-aspek yang bertujuan untuk
menyampaikan merek: latar belakang merek, prinsip-prinsip merek, tujuan dan
ambisi dari merek itu sendiri. Identitas brand adalah ciri-ciri yang diharapkan dapat
melekat di benak pelanggan. Saat mendengar atau melihat brand, pelanggan akan
segera mendapatkan banyak informasi mengenai brand tersebut.
Dengan adanya destinasi branding ini, akan membuat identitas dari wisata Pulau
Randayan tersebut dengan memberikan elemen-elemen yang mendukung untuk
membentuk identitas dari destinasi wisata tersebut.
Brand yang memiliki identitas yang kuat berarti memiliki diferensiasi yang kuat.
Hal ini sangat penting untuk memantapkan eksistensi merek di pasar sehingga
hubungan antara merek dan pelanggan dapat terjaga. Komponen identitas brand
berupa:
1) Elemen brand itu sendiri (nama, logo, warna, jingle, desain dan kemasan,
slogan dan tagline, endorser merek, karakter, situs web dan URL)
2) Produk (jasa dan seluruh aktifitas pemasaran dan program pemasaran
pendukung)
3) Asosiasi-asosiasi lainnya yang maknanya terkait dengan brand tersebut
(seseorang, suatu tempat, atau suatu peristiwa atau pengalaman tertentu)
c. Brand Personality
Gelder (2005) mengatakan bahwa “Brand personality is developed to enhance
the appeal of a brand to consumers”, yang artinya brand personality adalah suatu
cara yang bertujuan untuk menambah daya tarik merek dari luar di mata konsumen.
Sebuah tema brand dapat diekspresikan melalui berbagai jenis personalitas brand
untuk memberikan kesan yang berbeda dari pelanggan, hal ini penting untuk memilih
satu yang paling sesuai dari semua kemungkinan ini. Brand-brand yang berhasil
mengembangkan personalitas mereka selama ini tidak membiarkan dirinya statis.
Tema brand mereka mungkin tetap, tetapi pengekspresiannya sebagai sebuah
personalitas memerlukan mereka untuk terus berubah seiring persaingan lingkungan.
Dalam destinasi wisata Pulau Randayan ini, sudah memiliki personality lumayan
kuat karena sudah mampu memberikan daya tarik kepada pengunjung lokal yang
disebabkan dengan panorama alamnya yang masih asri dan juga keindahan lautnya
yang mempesona. Namun, keindahan tersebut masih belum kuat untuk memberikan
daya tarik kepada wisatawan domestik, hal tersebut lah yang menjadikan wisata Pulau
Randayan ini perlu untuk dilakukan branding agar lebih dikenal oleh wisatawan
domestik bahkan manca negara.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Objek Wisata


Pulau Randayan merupakan salah satu pulau di kepulauan Lemukutan Besar yang terletak
Laut Cina Selatan dan bagian timur pulau Kalimantan. Destinasi wisata Pulau Randayan ini
terletak di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan
Barat, tepatnya di laut Natuna sebelah barat Kota Singkawang. Pulau Randayan merupakan
sebuah pulau kecil yang tidak memiliki penduduk, dan hanya ada nelayan yang singgah dan juga
pegawai cottage yang mengelola destinasi wisata tersebut. Destinasi wisata Pulau Randayan
menawarkan keindahan alam dan kehidupan bawah laut yang masih alami   dan juga panorama
alam yang indah dan kehidupan bawah laut yang eksotis. Pantai di Pulau Randayan ini memiliki
pasir berwarna putih sehingga menambah keindahan di pulau ini, dengan luas sekitar 4,5 hektar.
Pulau Randayan memiliki keindahan bahari yang sangat khas, dengan air lautnya yang biru dan
jernih dan pulau yang sangat tenang sehingga cocok bagi pengunjung yang ingin mencari
ketenanganan dan jauh dari keramaian kota.

Potensi yang dimiliki oleh Pulau Randayan dapat dikembangkan tidak hanya keindahan
pantainya yang dipenuhi hamparan pasir putih yang luas saja, namum juga keindahan alam
bawah lautnya yang bisa dinikmati untuk pengunjung yang memiliki hobi menyelam, diving, dan
snorkling serta hutan diperbukitan di Pulau Randayan tersebut bisa menjadi potensi wisata.
Wisata alam yang ada di Pulau Randayan meliputi wisata laut dengan pantai yang luas dan juga
wisata bawah lautnya yang sangat terkenal dengan berbagai macam biota lautnya, terlebih bagi
pengunjung yang beruntung bisa menyelam dengan penyu-penyu yang akan bertelur, serta
keadaan pantai yang masih terjaga dengan baik membuat batu karang yang ada disekitar pantai
unik-unik. Selain itu dilengkapi juga dengan berbagai pohon-pohon yang rindang dan hijau
sehingga memberikan udara yang sejuk. Kemudian juga Pulau Randayan ini sangat dekat dengan
Pulau Lemukutan yang juga merupakan pulau yang populer di Kalimantan Barat khusunya
Kabupaten Bengkayang. Di pinggir Pulau Randayan terdapat bukit yang dapat dijadikan sebagai
spot untuk menikmati sunset dan sunrise.

Untuk menginjakan kaki di pulau randayan, pengunjung dapat melalui jalur Teluk Suak.
Perjalanan dari Pontianak menuju Teluk Suak dapat ditempuh dalam waktu 2,5 jam dengan jarak
sekitar 115 km. Teluk ini berada di 32 km dari Kota Singkawang. Lokasi wisata yang buka 24
jam ini hanya mematok harga tiket masuk sebesar Rp. 20.000.

3.2 Analisis SWOT


 Strength
- Suasana yang tenang dengan pemandangan yang eksotis dan udara yang masih segar
- Memiliki keindahan bahari yang sangat khas dengan air laut yang biru dan jernih dan
pulau yang sangat tenang
- Memiliki berbagai pohon-pohon yang rindang dan hijau ditambah dengan perpaduan
pasirnya yang putih dan hamparan batu
- Fasilitas tergolong lengkap karena memiliki penginapan dan juga restorant
- Keindahan bawah laut yang masih terjaga dengan terumpu karang yang indah dan
berbagai jenis ikan sehingga dapat dijadikan sebagai spot untuk pengunjung yang hobi
diving dan snorkling
- Memiliki spot untuk memancing dan camping ground

 Weakness
- Beberapa akses jalan yang menuju Pulau Randayan masih tergolong sulit
- Mahalnya biaya transportasi menuju destinasi wisata Pulau Randayan
- Belum adanya usaha promosi dan event di Pulau Randayan
- Terbatasnya pilihan angkutan atau kendaraan menuju lokasi
- Belum adanya komitmen pemerintah dan kurangnya sinergitas dalam pengembangan
produk unggulan wisata lokal
- Pengelolaan tempat wisata yang masih terbatas.

 Opportunity
- Letak geografis Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara lain
- Tren penggunaan internet dan model pariwisata terus meningkat
- Pulau Randayan memiliki potensi serta menjanjikan dalam mendukung perkembangan
pariwisata yang ada di Kabupaten Bengkayang

 Threat
- Persaingan wisata yang semakin ketat
- Secara kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Kabupaten Bengkayang dalam
penyelenggaraan pembangunan pariwisata belum memadai
- Letak Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan negara tetangga tentunya
terlibat persaingan yang keras dalam mempromosikan potensi pariwisata.

3.3 Rencana Strategi Branding

Strategi branding yang akan dilakukan pada destinasi wisata Pulau Randayan ialah melalui
marketing mix (4p) yaitu: product, price, place, dan promotion. Product adalah langkah awal
yang dipilih untuk menentukan apa yang dapat ditawarkan destinasi wisata Pulau Randayan.
Price ialah besaran jumlah yang dikeluarkan target market yang berkaitan dengan daya beli
target market. Place berkaitan dengan proses pendistribusian yang dapat dilakukan. Dan
Promotion ialah penentuan dari promosi yang akan dilakukan untuk menyampaikan dan
mengkomunikasikan produk kepada target market. Destination branding yang akan dilakukan
pada Pulau Randayan ialah melalui periklanan, media, dan juga visual.

1. Strategi Periklanan
Strategi periklanan destination branding Pulau Randayan yaitu membuat kampanye
periklanan melalui media-media sosial melalui facebook, Instagram, tiktok dan juga
melalui Youtube. Kampanye periklanan ini dapat dilakukan dengan memposting poster-
poster mengenai destinasi wisata tersebut, dan juga membuat video mengenai keindahan
dari tempat wisata tersebut. Dengan adanya media sosial seperti ini seperti membuat
sebuah jaringan yang luas tanpa batas melalui dunia maya dengan fasilitas koneksi
internet sehingga semua pesan tehubung dengan sangat cepat, dapat diakses dari mana
pun dan kapanpun.
2. Strategi Media
Strategi media merupakan cara untuk menjawab tujuan media yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini strategi media yang dilakukan ialah menyusun media strategi dan juga
pemilihan medianya. Menyusun media strategi berupa melakukan media selection dan
prioritas media, menentukan media utama dan media penunjang. Pemilihan medianya
juga memperhatikan media yang berorientasi pada tujuan penyampaian pesan yaitu
berupa profil khalayak yang sesuai untuk menentukan target audience yang akan dituju,
daya jangkau yang memadai, media dengan frekuensi yang sesuai, dan pemilihan
medianya. Sehingga dengan pemilihan media yang tepat dan memanfaatkan
perkembangan media yang ada maka destination branding dari Pulau Randayan ini akan
bagus. Media yang digunakan dalam perancangan ini terdiri dari media sosial mulai dari
logo, iklan, website, poster, video iklan, tiket masuk, peta lokasi, merchandise, facebook,
Instagram, tiktok, dan Youtube. Logo sangat perlu dibuat karena logo akan menunjukkan
kualitas dari destinasi wisata Pulau Randayan ini hal tersebut karena dengan adanya logo
di benak pengunjung berarti wisata tersebut terkenal. Selain itu tiket masuk dan
mercandise perlu karena strategi ini dapat menarik minat pengunjung dan dengan adanya
merchandise akan membuat pengunjung terus mengingat Pulau Randayan. Selain itu
media sosial menjadi tujuan utama branding Pulau Randayan ini, karena di era semakin
maju seperti sekarang informasi akan lebih mudah di terima dan di lihat melalui media
sosial. Hal tersebut menjadi kesempatan untuk membranding wisata Pulau Randayan ini
melalui sosial media tersebut. Sementara website menjadi penunjang karena tidak semua
orang senang mencari informasi di website namun untuk Pulau Randayan tetap perlu
website dengan tujuan untuk memposting hal-hal yang sekiranya perlu di masukkan
seperti peta lokasi, keindahan dan kelebihannya.

Strategi Visual
Strategi visual yang akan digunakan ialah dengan membuat gaya desain pada logo
branding, iklan, website dan segala hal yang menjadi kebutuhan untuk destination
branding Pulau Randayan ini, yang mengutamakan simplicity dengan penampilan visual
yang elegan dan menarik serta bersifat natural yang didominasi unsur visual yang
berkisar 60-70% dari keseluruhan area. Dominasi unsur visual merupakan foto yang
terdiri dari keindahan yang dimiliki oleh Pulau Randayan selebihnya adalah headline dan
bodycopy yang diberi dasar warna yang bernuasa alam.
Contoh Desain Logo Pulau Randayan
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setiap brand pariwisata dapat dimiliki oleh setiap objek wisata baik diwilayah kota,
bahkan negara dimanapun juga. Dalam proses pengembangan sektor pariwisata, branding
menjadi salah satu hal yang mutlak yang dilakukan untuk menunjang pengembangan pariwisata.
Hal ini perlu menjadi perhatian yang sangat penting karena dalam rangka mengubah persepsi
masyarakat akan citra suatu objek wisata, dibutuhkan suatu keseluruhan proses destination
branding. Proses destination branding ini diterapkan pada objek wisata Pulau Randayan yang
memiliki keunikan pantai dan laut yang indah pada wilayah kabupaten Bengkayang serta
kelengkapan fasilitas didalam objek wisatanya. Potensi wisata Pulau Randayan ini ingin
dikomunikasikan kepada target audience sehingga mampu membentuk sebuah citra pulau
randayan sebagai tujuan wisata alam yang memiliki suasana yang berbeda dari tempat wisata
lainnya. Melalui destination branding ini citra yang dibangun oleh Pulau Randayan ini
diharapkan memiliki fungsi awareness dimata masyarakat. Keberhasilan suatu destination
branding ini juga akan memberikan masukan devisa dari aspek pariwisata serta akan
menyediakan lapangan pekerjaan kepada wargaa sekitar dan secara keseluruhan berdampak
positif bagi pengingkatan taraf hidup masyarakat sekitar serta pengembangan pariwisata
khusunya di Kabupaten Bengkayang dan tentunya pariwisata Indonesia.

4.2 Saran

Destinasi wisata Pulau Randayan memiliki potensi yang sangat bagus, dikarenakan
tempat nya yang sangat nyaman dan juga tenang membuatnya menarik. Terlebih Pulau
Randayan menampilkan panorama alam laut yang sangat mempesona dengan air lautnya yang
jernih serta pantai yang luas, dengan pasir yang berwarna putih sehingga memberikan kesan
yang eksotis terhadap Pulau tersebut. Namun, ada beberapa hal yang membuat destinasi wisata
Pulau Randayan ini masih belum banyak dikenal ialah karen kurangnya branding dan perhatian
dari masyarakat sekitar dan juga peerintah daerah.

Penulis menyarankan agar memaksimalkan potensi wisata alam yang terdapat di Pulau
Randayan dengan cara memperhatikan pengadaan aspek-aspek pendukung kegiatan wisata serta
pembangunan akses yang lebih baik lagi sehingga menjadi salah satu cara pengembangan guna
meningkatkan pariwisata Pulau Randayan. Hal ini tentu perlu dukungan pemerintah provinsi dan
pusat, karna sebagai destinasi unggulan di Kalimantan Barat, Pulau Randayan berpotensi
meningkatkan perekonomian daerah.Kemudian, saran yang dapat diberikan kepada masyarakat
sekitar untuk lebih memperhatikan dan terus menjaga kelestraian dan keindahan dari destinasi
wisata tersebut dan juga terus melakukan branding terhadap Pulau Randayan tersebut sehingga
bisa di kenal oleh masyarakat lokal maupun nasional.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Ghifari Yuristiadhi, Shintya Dewi Lupita Sari, 2017. Stategi Branding Pariwisata Indonesia
Untuk Pemasaran Mancanegara. Journal of Communication; Universitas Gadjah Mada Vol.2,
No.2 (2017) Hal 32-38.

Apriliyati, Nur Fajri dan Syahida, Amanah Rakhim, 2019. Strategi Public Relation Dalam
Membentuk Village Branding Wisata Kungkuk Kota Batu. JISIP; Universitas Tribhuwana
Tunggadewi Vol. 08 No.4 (2019) Hal 249-251

Muzha, Kushardianti Vianda, 2015, Manajemen Strategi Pengembangan Pariwisata dengan


Pendekatan Blue Ocean Strategy. Malang : Universitas Tribhuwana Tunggadewi.

I Wayan Swandi, Astrid Clarizza dan Sutopo, Alvin Raditya, Perancangan Destination
Branding Wana Wisata Tanjung Papuma Kabupaten Jember. Surabaya. Universitas Kristen
Petra.

Edwin Baharta, Egi Iqbal Priatna, Vany Octaviany, 2019. Pengembangan Destinasi Wisata
Alam Di Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Proceeding of Applied
Science; Universitas Telkom Vol.5, No.1 April (2019) Hal 162-165
Musanef. (1996). Manajemen Pariwisata Indonesia. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Website

http://www.ppk-kp3k.kkp.go.id/direktori-pulau/index.php/public_c/pulau_info/364

https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/kalimantan-barat/pulau-randayan-pulau-cantik-
berpasir-putih-di-kalimantan-barat.html

https://www.wisatakhatulistiwa.com/2019/10/pulau-randayan-wajib-masuk-daftar.html

Anda mungkin juga menyukai