WALIKOTA LANGSA
PROVINSI ACEH
TENTANG
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
WALIKOTA LANGSA,
5. Undang-Undang…
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
7. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2015 tentang
pengalihan Kantor Wilayah Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota menjadi Perangkat
Daerah Aceh dan Perangkat Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
29);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 95 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah Aceh;
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 3
Pasal 4
(2) Kecamatan…
(2) Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
dari:
a. Kecamatan Langsa Barat dengan tipe A;
b. Kecamatan Langsa Baro dengan tipe A;
c. Kecamatan Langsa Kota dengan tipe A;
d. Kecamatan Langsa Lama dengan tipe A; dan
e. Kecamatan Langsa Timur dengan tipe A.
Pasal 5
BAB III
PEMBENTUKAN UPTD/UPTB
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
BAB IV…
BAB IV
STAF AHLI
Pasal 9
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 10
BAB VI
PEMBIAYAAN
Pasal 11
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Pasal 13…
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
BAB VIII…
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Pasal 20…
Pasal 20
Ditetapkan di Langsa
pada tanggal 28 November 2016 M
28 Syafar 1438 H
PELAKSANA TUGAS
WALIKOTA LANGSA,
KAMARUDDIN ANDALAH
Diundangkan di Langsa
pada tanggal 28 November 2016 M
28 Syafar 1438 H
SYAHRUL THAIB
TENTANG
I. UMUM
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
menimbulkan perubahan yang fundamental dan signifikan terhadap
pembentukan Perangkat Daerah. Pembentukan Perangkat Daerah sebagai
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah,
diarahkan menuju organisasi dengan prinsip tepat fungsi dan tepat ukuran
(rightsizing) berdasarkan beban kerja yang sesuai dengan kondisi nyatadi
masing-masing Daerah.
Landasan utama pembentukan Perangkat Daerah, yaitu adanya
UrusanPemerintahan yang diserahkan kepada daerah yang terdiri atas
UrusanPemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan
Pemerintahan Wajib dibagi atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan
dengan pelayanan dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar.
Pembentukan Perangkat Daerah mempertimbangkan faktor luaswilayah,
jumlah penduduk, kemampuan keuangan Daerah serta besaran beban
tugas sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang diserahkan kepada
Daerah sebagai mandat yang wajib dilaksanakan oleh setiap Daerah
melalui Perangkat Daerah.
Pasal 7...
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.