Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR

“PERKEMBANGAN ILMU FISIKA”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang diampu oleh:

Drs. H. Abd Rahman Abbas. M.Si

Disusun Oleh Kelompok 7:

1. Nasywa Saluna (2021040100037)


2. Moh. Afifi (2021040100007)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM MADURA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada bginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judu “Perkembangan Ilmu Fisika”. Kami tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pamekasan, 27 Oktober 2022

Penulis

Kelompok 7

ii
iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iv
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
A. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB 2.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. Perkembangan Ilmu Fisika Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Islam......................................6
B. Perkembangan Ilmu Fisika Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Modern.................................8
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN............................................................................................................................10
B. SARAN......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan mulai berkembang sejak manusia menggunakan
pola pikir. Ilmu pengetahuan berkembang setelah adanya pengamatan,
pengalaman, dan pemikiran yang terbatas, kemudian dilengkapi atau
disempurnakan mitos. Ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui cara tersebut
dimulai pada Babilonia. Kemudian ilmu pengetahuan berkembang setelah
manusia menggunakan pengamatan dengan memakai alat kemuadian
didasarkan pada pemikiran rasiaonal. Cara memperoleh pengetahuan seperti di
atas dipelopori orang-orang Yunani.
Agama islam diyakini memiliki peranan yang penting dalam mewarnai
bangunan ilmu pengetahuan. Namun kenyataannya, masyarakat muslim seolah
dipaksa untuk melaksanakan ajaran sekuler dalam kehidupan lantaran
derasnya arus sekularis (Adnan, 2017). Ilmu dibarat dengan perkembangannya
hanya berusaha mengungkap segala sesuatu yang tampak dan bersifat
fenomena (duniawi) saja dan bukan merupakan dasar pijakan konsep ilmu dan
worlview islam (Hadi, 2020). Oleh karena itu Islamisasi ilmu pengetahuan
dalam pandangan para pemikir Islam merupakan suatu hal yang mesti dan
harus dirumuskan dalam mengatasi krisis masyarakat modern (Alwi, 2017).
Proses islamisasi ilmu pengetahuan khususnya ilmu fisika dapat dilakukan
dengan mengamati gejala-gejala alam. Selain itu proses perenungan ayat-ayat
yang bersumber dari Al-Qur’an, lalu memikirkan kaitannya dengan teori fisika
yang telah ada.

A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan ilmu fisika ditinjau dari ilmu pengetahuan
islam?
2. Bagaimana perkembangan ilmu fisika ditinaju dari ilmu pengetahuan
modern?

4
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan ilmu fisika ditinjau dari ilmu
pengetahuan islam
2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu fisika ditinjau dari ilmu
pengetahuan modern

5
BAB 2

PEMBAHASAN
A. Perkembangan Ilmu Fisika Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Islam
Fisika ditinjau dari segi agama islam disebutkan di muka, ilmu fisika
yang dikenal saat ini tidak berhubungan langsung dengan ilmu apapun dalam
klasifikasi ilmu pengetahuan Islam tradisional. Akan tetapi, ada tiga bidang
utama yang kita kenal sebagai ilmu fisika, yang sangat menarik perhatian
kaum muslim dan tujuan melahirkan tujuan besar. Bidang fisika yang pertama
adalah optik. Pada abad ke-7, ilmuan besar Ibnu Al-Haytham yang terkenal
sebagai Al-Hazen menulis kitab Al-Manazhir yang menjadi salah satu karya
terkemuka dibidang optik. Ibnu Al-Haytham menerapkan metode
eksperimental dengan mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan
riset secara rinci. Lalu 2 abad kemudian di Persia oleh Qhutib Al-din Al-farri
menulis penafsiran tentang kitab Al-manazhir. Untuk pertama kalinya dalam
sejarah ilmu pengetahuan mereka menjelaskan alasan yang tepat tentang
pembentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi.
Bidang fisika kedua yang didalami kaum muslim adalah gerak.
Masalah fundamental di persiapkan oleh Galileo untuk menjadi dasar revolusi
keilmuan dan kritiknya terhadap teori gerak Aristoteles telah dilihat di
kalangan islam oleh Ibnu Sina yang mengemukakan gagasannya berdasarkan
beberapa tulisan filosof Kristen sebelumnya, yaitu John Philoponos. Dalam
kritik Ibnu Sina, ditemukan perkembangan doktrin baru tentang inklinasi (al-
mayl) dan juga gagasan tentang pentingnya momentum. Juga terdapat
kecenderungan di antara fisikawan muslim, termasuk Ibnu Bajjah di Spanyol,
untuk mempelajari gerak proyeksi menurut aturan kuantitatif dan menerapkan
rumus matematika untuk mempelajari gerak. Walaupun semua ini dinyatakan
tidak tepat dalam pandangan mekanika Newtonis, dalam sejarah sains
berikutnya, Ibnu Bajjah telah memberikan kritik yang penting tentang teori
berat prevalen Aristoteles. Kita tahu bahwa pada awal 1069 pisan dialogue,
Galileo merujuk pada teori gerak proyeksi Ibnu Rusyd. Studi fisika kaum
muslim dalam aspek inimerupakan salah satu yang terpenting dalam sejarah
sains secara umum. Hal ini karena tanpa kritik terhadap teori gerak Aristoteles

6
perkembangan fisika berikutnya di barat yang bergantung pada Galileo dan
Newton tidak dapat dibayangkan.
Bidang fisika yang dipelajari kaum muslim adalah masalah tentang
berat ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat
spesifik pengukuran berat, dan volume. Gagasannya kemudian dikembangkan
oleh para fisikawan dan ahli matematika muslim sehingga muncul sejumlah
besar karangan mengenai hal ini, dan yang paling terkenal adalah karangan
Al-Biruni serta Al-Khazini. Dalam Al-Qur’an surat Al-Qomar ayat49
dijelaskan:
“Sesungguhnya kami menciptakan segala susuatu menurut ukuran”
Seandainya tuhan menciptakan segala sesuatu tanpa ukuran, maka
akan terjadi ketidak seimbangang dalam alam ini. Ukuran yang diciptakan
oleh tuhan sangat tepat sehingga alam seperti yang telah kita rasakan ini,
benar-benar seimbang.
Fisika adalah ilmu yang menyelidiki fenomena-fenomena benda tak
bernyawa. Diantara filosof muslim yang berjasa dalam bidang ini adalah Al-
Kindi, Al-Biruni, Al-Nazzam, Al-Baqilani, dengan materi fisika diantaranya:
litrik terdapat pada surah (QS. Nur:35), Atmosfer pada surah (QS. Fussilat:
12), Energi panas pada surah (QS. Yasin:80, QS. Waqi’ah: 71-73, QS. Al-
A’raf:85, QS. Asy-syura:17), Gelombang suara (QS. Al-Kahfi:26, QS.
Saba’:50). Berlangsungnya pergerakan matahari, bulan dan bumi yang tidak
pernah sedikitpun bersinggungan dengan kehidupan ini, itu semua merupakan
contoh integrasi islam dengan fisika. Fenomena ini terjadi karena untuk
memberikan kehidupan di muka bumi dan aneka kemungkinan yang terjadi di
muka bumi ini.
Penemuan dan pelajaran sejumlah bintang diakui menjadi suatu
sumbangan orang-orang islam berharga dan tak dapat dilupakan. Bintang-
bintang tersebut masih dikenal dalam bahasa barat dengan nama-nama
mereka, dan Ibnu Rasyd yang telah mengenal tempat-tempat di permukaan
matahari. Orang-orang Arab Badui sebelum Islam telah mengembangkan
observasi-observasi perbintangan yang sangat tepat, tidak hanya untuk
perjalanan-perjalanan malam hari mereka di gurun pasir, tetapi juga untuk
ilmu cuaca, hujan, dan sebagainya.

7
Sifat khas dari aspek ilmu Islam ini adalah tekanan diberikan pada
percobaan dan penelitian tanpa prasangka. Cara Arab adalah sangat unik dan
ajaib. Para pengarang mulai mempelajari ilmu-ilmu mereka dengan
mempersiapkan kamus-kamus dengan menggolong-golongkan istilah-istilah
teknis (technical terms), yang didapatkan dalam bahasa mereka sendiri.

B. Perkembangan Ilmu Fisika Dalam Perspektif Ilmu Pengetahuan Modern


Energi mulai dipikirkan ketika manusia mulai mempelajari konsep
gerakan. Benarkah alam semesta ini digerakkan karena adanya energi?
Ternyata energi dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat berubah
bentuk. Sekalipun kelihatannya sederhana, konsep ini baru muncul setelah
melalui bermacam-macam perkembangan.
Aristoteles berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan
(gaya) yang bekerja terus-menerus untuk mempertahankan gerakannya. Peluru
yang mendorongnya. Anggapan ini dipahami oleh aristoteles bahwa peluru
tersebut menempatkan udara yang berarus kebelakang sehingga memberikan
gaya ekstra. Pendapat aristoteles ini ternyata salah. Konsep energi ternyata
berkembang, setelah diketahui bahwa materi dapat berubah menjadi energi
begitu pula sebalikanya. Konsep inilah yang membuahkan energi nuklir.
Bagaimana dapat mengukur suatu gaya? Dan bagaimana cara membandingkan
pengaruh dua gaya yang berbeda? Bagaimana caranya agar perubahan bentuk
energi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara efisien dan tidak melalui jalan
yang melingkar-lingkar? Kala mungkin, energi panas langsung diubah
menjadi gerak tidak usah melalui cara seperti pada kereta api uap zaman dulu.
Menurut Newton,benda bermasa m mendapat gaya f akan memperoleh
percepatan sebesar a= f / m. Bila gaya f bekerja terus-menerus pada benda
tersebut, benda yang bergerak akan semakin besar. Seperti yang dialami oleh
benda yang jatuh bebas, yang semakin mendekati bumi kecepatan semakin
bebas. Lalu aapa yang terjadi jika benda melebihi kecepatan cahaya,
sedangkan kecepatan cahaya merupakan kecepatan dalam batas paling tibggi?
Menurut persamaan Newton, hal itu tidak dikehendaki. Hukum Newton hanya
berlaku pada mekanika klasik, yaitu mekanika yang bergerak dengan
kecepatan rendah. Mekanka klasik hrus disempurnakan bila ingin membahas
benda atau materi yang bergerak dengan kecepatan medekati kecepatan

8
cahaya. Mekanika inilah yang disebut relativistik, yang diperoleh oleh Albert
Einsten.
Dalam makanika relativistik dinyatakan bahwa massa yang bergerak
makin besar bila bila kecepatan semakin besar. Selain itu, massa dan energi
merupakan dua hal yang ekuivalen, sama ekuivalennya antara energi dan
kalori. Cahaya merupakan masalah yang masih sulit dalam konversi energi.
Walaupun energi penyinaran dari matahari yang tak terhingga jatuh dibumi
setiap harin, energi ini belum dapat dimanfaatkan secara efisien oleh manusia.
Hanya tumbuhan hijau yang mampyu memanfaatkannya secara efisien. Inilah
sebabnya cahaya memang sangat menarik perhatian. Bila cahaya dikenakan
padabkeping katode dalam tabung hampa dan dihubungkan dengan tegangan
searah, tampak adanya arus yang mengalir dalam rangkaian itu. Gejala lazim
disebut dengan efek foto listrik. Efek foto listrk yang ada saat ini banyak
digunakan sebagai prinsip perbuatan aliran yaitu sebagai tanda tentang adanya
suatu gejala. Misalnya, televisi tidak akan mungkin ada tanpa ditemukannya
efek foto listrik.
Pada tahun 1923 A.H., Compton mempelajari gejala tumbukan antara
foton dan elektron, dengan cara menumbuhkan bekas gelombang elektron
magnet yang keluar dari bahan radioaktif pada keping berlium. Pada arah
tertentu, dipasang detektor elektron dan foton yang dapat diatur agar hanya
pasangan foton dan elektron yang datang secara serentak yang dapat dideteksi.
Dari percobaan ini A.H., Compton memperoleh kesimpulan bahwa paket
energi gelombang elektro magnetik dapat berfungsi sebagai partikel.

9
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Fisika ditinjau dari segi agama islam disebutkan di muka, ilmu fisika yang dikenal
saat ini tidak berhubungan langsung dengan ilmu apapun dalam klasifikasi ilmu
pengetahuan Islam tradisional. Akan tetapi, ada tiga bidang utama yang kita kenal
sebagai ilmu fisika, yang sangat menarik perhatian kaum muslim dan tujuan
melahirkan tujuan besar. Beberapa bidang fisika yang yang dipelajari kaum muslim
yaitu:
1. Optik
2. Gerak
3. Berat ukuran
4. Astronomi perbintangan
5. Ilmu alam
Energi mulai dipikirkan ketika manusia mulai mempelajari konsep gerakan,
Aristoteles berpendapat bahwa setiap gerakan selalu memerlukan (gaya) yang bekerja
terus-menerus untuk mempertahankan gerakannya. Peluru yang mendorongnya.
Anggapan ini dipahami oleh aristoteles bahwa peluru tersebut menempatkan udara
yang berarus kebelakang sehingga memberikan gaya ekstra. Sedangkan menurut
Newton,benda bermasa m mendapat gaya f akan memperoleh percepatan sebesar a=
f / m. Bila gaya f bekerja terus-menerus pada benda tersebut, benda yang bergerak
akan semakin besar. Seperti yang dialami oleh benda yang jatuh bebas, yang semakin
mendekati bumi kecepatan semakin bebas. A.H., Compton mempelajari gejala
tumbukan antara foton dan elektron, dengan cara menumbuhkan bekas gelombang
elektron magnet yang keluar dari bahan radioaktif pada keping berlium.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua demi perbaikan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dinar Maftukh Fajar, M. (2020). Bunga Rampai Integrasi-Interkoneksi Sains Dan Islam
Dalam Pembelajaran Sains. Malang: CV. Pustaka Learning Center.

Drs. H. Ibnu Mas'ud, D. J. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

Drs. Mawardi, I. N. (2009). Ilmu Alamiah Dasar,Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar.
Bandung: CV PUSTAKA SETIA.

11

Anda mungkin juga menyukai