Audit Pemasaran
Audit Pemasaran
AUDIT PEMASARAN
AUDIT KEUANGAN
AUDIT PERSONEL
AUDIT PRODUKSI
AUDIT PEMASARAN
Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Faktor-faktor lingkungan usaha
Pasar
Kompetisi
Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Kinerja organisasi dan struktur
Operasi dan sumber daya
Tujuan Pemasaran
Strategi Pemasaran
Sistem Informasi
Sistem Perencanaan
Sistem Pengendalian
Efisiensi Fungsional
Efisiensi Antar Fungsional
Analisis Kemampulabaan
Analisis Efektifitas Biaya
Tinggi Rendah
Tinggi
1 2
Daya Tarik
Rendah
3 4
Sel 1 terdiri dari peluang yang menawarkan ruang lingkup yang terbesar dan
manajemen harus fokus pada sel ini. Sel 4 sebaliknya, menyajikan peluang terlalu kecil
ataupun yang organisasi tampaknya tidak dapat mengeskploitasi secara efektif. Sel 2 dan 3
menawarkan daya tarik tertentu, dan manajemen harus menguji sel-sel ini dengan hati-hati
untuk melihat apakah baik untuk memperbaiki daya tarik atau meningkat kemungkinan
keberhasilan.
2. Matriks Kemungkinan Terjadi
Kemungkinan keberhasilan dipengaruhi oleh beberapa faktor, akan tetapi kebanyakan
sudah jelas oleh sejauh mana kekuatan organisasi, dan khususnya kompetensi distingtifnya
(distinctive competence), menandingi persyaratan keberhasilan kunci untuk beroperasi
secara efektif dalam pasar target dan melebihi apa yang ada pada persaingannya.
Pada waktu yang bersamaan ketika membangkitkan peluang, lingkungan eksternal
juga menimbulkan serangkaian ancaman (tantangan yang timbul dari kecenderungan yang
tidak menguntungkan atau pengembangan dalam lingkungan yang dalam keria dan suatu
tanggapan organisasional yang jelas akan mengakibatkan erosi posisi pasar perusahaan).
Ancaman dapat digolongkan berdasarkan keseriusan dan kemungkinan terjadinya, sebagai
ilustrasi sebagai berikut:
Kemungkinan Terjadi
Tinggi Rendah
Tinggi
1 2
Keseriusan
Rendah
3 4
Ancaman dalam sel I adalah serius dan mempunyai kemungkinan terjadi yang
tinggi, karena hal tersebut, strategist perlu memonitor pengembangan secara ketat dan
mempunyai suatu rencana kontingensi yang rinci untuk menanggulangi setiap perubahan
yang terjadi. Ancaman dalam sel II dan III perlu secara ketat dimonitor apabila mereka
menjadi kritikal. Pada tahap ini, perencanaan kontingensi tampaknya tidak perlu.
Ancaman dalam sel IV sangat kecil dan dapat diabaikan. Dalam menggabungkan suatu
peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan, strategist berusaha mencapai
suatu tolok ukur dari daya tarik pasar secara keseluruhan. Pada dasarnya terdapat empat
(4) kemungkinan, yaitu:
1. Usaha yang ideal (ideal business) yang bercirikan berbagai peluang yang sedikit dan
kemungkinan adanya ancaman.
2. Usaha spekulasi (speculative business) yang tinggi baik dalam peluang ataupun
ancaman
3. Usaha yang matang (mature business) yang rendah baik peluang ataupun ancaman
4. Usaha yang mengganggu (troubled business) yang rendah dalam peluang akan tetapi
tinggi dalam ancaman.
3. Matriks Kinerja-Kepentingan
Untuk menilai kekuatan dan kelemahan organisasi (pemasaran), dari pertanyaan area
tersebut di atas dapat dimodifikasi seperlunya, setiap faktor yang dinilai manajemen atau
konsultan luar sesuai dengan apakah merupakan kekuatan dasar, kekuatan marginal, faktor
netral, kelemahan marginal, atau kelemahan dasar. Dengan mengaitkan penilaian ini,
maka suatu gambaran umum mengenai kekuatan dan kelemahan organisasi muncul. Sudah
Kinerja
Tinggi
tentu tidak semua faktor ini adalah Rendah
sama pentingnya, baik dalam arti absolut maupun pada
saat faktor tersebut mengakibatkan keberhasilan dalam suatu peluang usaha yang khusus.
Karena hal tersebut, setiap faktor harus juga diberi penilaian (tinggi, menengah, atau
Tinggi
rendah) baik untuk usaha secara1keseluruhan atau untuk2suatu pesaing pemasaran khusus.
Kepentingan
Menggabungkan kinerja dan tingkat kepentingan dalam cara ini mengakibatkan empat (4)
Kinerja
kemungkinan terjadi, ini diilustrasikan dalam gambar berikut:
Rendah
3
Tinggi 4
Rendah
Tinggi
1 2
Kepentingan
Rendah
3 4
Sel I terdiri dari faktor-faktor yang penting, akan tetapi organisasi pada saat
sekarang berprestasi secara jelek. Karena hal ini, organisasi perlu berkonsentrasi pada
memperkuat faktor-faktor tersebut. Sel II ini terdiri dari faktor-faktor yaitu perusahaan
telah kuat, akan tetapi perusahaan perlu mempertahankan kekuatannya. Sel III ini terdiri
dari faktor-faktor yang tidak penting, perbaikan disini sering diinginkan, mempunyai
prioritas yang rendah. Sel IV ini terdiri dari faktor-faktor yang tidak penting, yaitu
(kemungkinan hasil dari investasi yang berlebihan pada masa lalu) usaha tidak perlu kuat.
Dengan dasar analisis ini, sudah jelas bahwa walaupun ketika suatu perusahaan
mempunyai kekuatan utama dalam area khusus, kekuatan tersebut tanpa kecuali atau perlu
menerjemahkan ke dalam suatu keunggulan bersaing.