Anda di halaman 1dari 3

SURVAILANS PADA DINAS KESEHATAN TINGKAT

KOTA/KABUPATEN
A. Latar belakang

Surveilans gizi adalah proses pengamatan masalah dan program gizi secara
terus menerus baik situasi normal maupun darurat, meliputi : pengumpulan,
pengolahan, analisis dan pengkajian data secara sistematis serta penyebarluasan
informasi untuk pengambilan tindakan sebagai respon segera dan terencana.
Surveilans Gizi pada awalnya dikembangkan untuk memprediksi situasi pangan
dan gizi secara teratur dan terus-menerus sehingga setiap perubahan situasi dapat
dideteksi lebih awal (dini) untuk segera dilakukan tindakan pencegahan. Sistem
tersebut dikenal dengan Sistem Isyarat Tepat Waktu untuk Intervensi atau dalam
bahasa Inggris disebut Timely Warning Information and Intervention System
(TWIIS), yang kemudian lebih dikenal dengan nama Sistem Isyarat Dini untuk
Intervensi (SIDI).
Pada periode 1986-1990 SIDI dikembangkan di beberapa provinsi dan
pada periode 1990-1997 berkembang mencakup aspek yang lebih luas, dengan
pertimbangan bahwa masalah gizi dapat terjadi setiap saat tidak hanya diakibatkan
oleh kegagalan produksi pertanian. Sistem ini disebut Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi (SKPG) yang kegiatannya meliputi: SIDI, Pemantauan Status
Gizi, dan Jejaring Informasi pangan dan Gizi.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 141
menyebutkan bahwa upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk
peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat melalui perbaikan pola
konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang; perbaikan perilaku sadar
gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan; peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi
yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; dan peningkatan Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). Surveilans gizi merupakan bagian dari
SKPG.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang
dijabarkan dalam peraturan pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang pembagian
urusan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah
kabupaten/kota menyebutkan bahwa salah satu kewajiban pemerintah daerah
provinsi dan kabupaten dan Kota adalah melaksanakan surveilans. Oleh karena itu
dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas selaku Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) wajib melaksanakan
surveilans gizi.
Pada makalah ini akan dipaparkan perkembangan program surveilans gizi
dan alternative pemecahan masalah pada Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten.
Sehingga dengan adanya makalah ini diharapkan adanya evaluasi serta usulan ide
sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang ada di tingkat Dinas Kesehatan
Kota/Kabupaten.
B. Tujuan
C. Manfaat

Anda mungkin juga menyukai