Anda di halaman 1dari 3

Hasil Riskesdas 2018

Prevalensi Diabetes Melitus Berdasarkan Diagnosa Dokter Pada Penduduk


Umur ≥ 15 tahun Menurut Provinsi 2013-2018

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Gizi

Dosen Pengampu: Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D

Program Studi Magister Ilmu Gizi

Peminatan Human Nutrition

Oleh

Tantri Febriana Putri

S531808046

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
Hasil Riskesdas

Tabel 1.
Prevalensi Diabetes Melitus Berdasarkan Diagnosa Dokter Pada Penduduk Umur
≥ 15 tahun

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa prevalensi diabetes melitus pada


usia >15 tahun di Indonesia sebesar 2%. Hasil ini mengalami kenaikan dari hasil
Riskesdas sebelumnya pada tahun 2013 yaitu sebesar 1,5%. Berdasarkan tabel di
atas, hampir semua provinsi mengalami kenaikan prevalensi diabetes melitus di
tahun 2018, kecuali provinsi Nusa Tengga Timur.

Nusa Tenggara Timur memiliki prevalensi diabetes melitus pada tahun


2013 adalah 1,2%, pada tahun 2018 turun menjadi 0,9%. Provinsi Nusa Tenggara
Timur merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengalami penurunan
prevalensi diabetes melitus. NTT merupakan provinsi yang jauh dari hiruk pikuk
kota besar, masyarakatnya memiliki pola hidup yang baik dan sehat.

Provinsi yang memiliki prevaensi diabetes melitus terbesar tahun 2018


terdapat di daerah Jakarta sebesar 3,4%. Hal ini mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dibandingkan tahun 2013 yang memiliki prevalensi diabetes
melitus sebesar 2,5%. DKI Jakarta merupakan kota besar sekaligus ibu kota
negara yang penduduknya memiliki pola konsumsi dan pola hidup yang kurang
baik mengakibatkan penduduknya mengalami berbagai penyakit degeneratif
seperti diabetes melitus.

Jika dibandingakan dengan hasil Riskesdas tahun 2013, maka pada tahun
2018, Provinsi Jakarta, Gorontalo, Banten, Papua Barat, dan Riau merupakan
provinsi dengan peningkatan penderita diabetes melitus tertinggi di Indonesia
yaitu masing-masing mengalami peningkatan sebesar 0,9%.

Berdasarkan Hasil Riskesdas Tahun 2018 tentang Prevalensi penyakit


diabetes melitus pada usia >15 tahun, dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat
semakin tidak memperhatikan kesehatan mereka, pemilihan makanan yang salah,
ditambah gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok, minum minuman
beralkohol, minum minuman yang berkarbonasi, tidur yang tidak teratur, serta
kurangnya aktivitas fisik seperti olah raga mengakibatkan tubuh mengalami
masalah metabolisme. Hal ini berakibat pada munculnya berbagai penyakit
degeneratif seperti diabetes melitus di usia muda.

Anda mungkin juga menyukai