Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah

ARTIKEL PENELITIAN
Kesehatan p-ISSN : 1412-2804
e-ISSN : 2354-8207
DOI : 10.33221/jikes.v19i01.388
Konfirmasi Lima Faktor yang Berpengaruh terhadap Pencegahan Diabetes Mellitus
pada Ibu Hamil
1
Madinah Munawaroh, 2Hafizzurachman
1,2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Gedung HZ Jl. Harapan No. 50 Lenteng Agung Jakarta 12610
Email: 1Madinahmh21@gmail.com, 2Hafizurachman@gmail.com

ABSTRAK Pencegahan penyakit diabetes mellitus gestasional adalah upaya yang secara sengaja dilakukan
individu untuk menghindari atau mengendalikan kadar gula darah agar tidak menggangu kehami-
lan dan kesehatan ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung dan
tidak langsung serta besaranya pengaruh sumber informasi, peran keluarga, pola makan, aktifitas
fisik dan status gizi terhadap pencegahan diabetes mellitus pada ibu hamil. Penelitian ini diam-
bil dari data primer menggunakan kuesioner. Sampel digunakan sebanyak 60 responden dengan
rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada Desember 2017-Januari 2018 Puskes-
mas Rangkapan Jaya Kota Depok Tahun 2018. Metode analisis yang digunakan adalah Structural
Equation Model (SEM) menggunakan SmartPLS 2.0 dan SPSS 18. Hasil penelitian menghasilkan
temuan yaitu variabel pencegahan diabetes mellitus pada Ibu hamil dipengaruhi sumber informasi
(23,02%), peran keluarga (19,24%), pola makan (7,32%), aktifitas fisik (18,78%) dan status gizi
(13,08%). Pengaruh langsung pencegahan dibetes mellitus pada ibu hamil 81,44% dan pengaruh
tidak langsung sebesar 1,44%. Total pengaruh langsung dan tidak langsung pencegahan diabetes
mellitus pada ibu hamil sebesar 82,88%. Semakin baik informasi, peran keluarga, pola makan ak-
tifitas fisik dan status gizi ibu maka akan baik pula pencegahan terhadap penyakit diabetes mellitus.

Kata Kunci Pencegahan, Ibu Hamil, Sumber Informasi

ABSTRACT Prevention of gestational diabetes mellitus is an effort that is intentionally done by individual to
avoid or control blood sugar level so as not to interfere with pregnancy and mother and baby health.
The purpose of this study is to determine the direct and indirect effects as well as the Influence of
information resources, family roles, diet, physical activity and nutritional status against prevention
of diabetes mellitus In pregnant Women. This study was taken from the primary data using ques-
tionnaire. Samples were used as many as 60 respondents with cross sectional design. The research
was conducted in December 2017-January 2018 in Puskesmas Rangkapan Jaya Depok. The analysis
method used was Structural Equation Model (SEM) using SmartPLS 2.0 and SPSS 18. The result of
the research resulted that the variables of prevention of diabetes mellitus in pregnant mother was in-
fluenced by information sources (23.02%), family (19.24%), diet (7.32%), physical activity (18.78%)
and nutritional status (13.08%). The direct effect of prevention of mellitus in pregnant women of
81.44% and indirect effect of 1.44%. The total direct and indirect effect of prevention of diabetes mel-
litus in pregnant women amounted to 82.88%. The better of the information, the role of the family,
the pattern of physical activity and nutritional status of the mother it will be good also prevention
against diabetes mellitus.

Key Words Prevention, pregnant mother, Information

Recieved : 11 Oktober 2019


Revised : 24 Februari 2020
Accepted : 17 Maret 2020

15
Madinah Munawaroh Jurnal Ilmiah Kesehatan

PENDAHULUAN velensi berkisar antara 1-14 % dari seluruh kehamilan,


Penyakit tidak menular (PTM) telah menjadi tergantung dari populasi subjek dan kriteria diagnosik
masalah kesehatan masyarakat yang cukup banyak di yang digunakan, berbagai kriteria diagnosis, didapat-
negara Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyakn- kan prevalensi diabetes mellitus pada kehamilan berk-
ya pola penyakit secara epidemiologi dari penyakit isar 1-3%. DMG didapatkan pada 0,1-12% kasus, den-
menular yang cenderung menurun dan penyakit tidak gan rata-rata 2,5% kasus.1
menular yang secara global meningkat didunia dan se-
Hasil dari berbagai penelitian prevalensi
cara nasional telah menduduki sepuluh besar penyakit DMG di Indonesia pada populasi kehamilan umum
penyebab kematian dan kasus terbanyak diantaranya sebesar 1,9-3,6% pada kehamilan ibu yang mempu-
adalah hipertensi, diabetes Melitus.1 nyai riwayat keluarga diabetes melllitus sebesar 5,1%

Diabetes Melitus gestasional, hipertensi da- dan pada wanita yang pernah mengalami diabetes
lam kehamilan, malaria, hepatitis, TB, dan epilepsi mellitus gestasional pada pengamatan lanjut paska
merupakan penyebab tidak langsung dalam kematian persalinan sekitar 40-60% akan mengidap toleransi
yang disebabkan oleh penyakit yang telah diderita ibu, glukosa tergangu (TGT). Beberapa studi melaporkan
atau penyakit yang timbul selama kehamilan dan tidak bahwa sampai 50% ibu hamil yang terkena DMG akan
ada kaitannya dengan penyebab langsung obstetrik, menderita diabetes mellitus tipe 2 dikemudian hari,
tetapi penyakit tersebut diperberat oleh efek fisiologi DMG berdampak pada ibu dan neonates, sehingga
kehamilan. Selain penyebab tidak langsung, penye- deteksi dini dan diagnosis dini sangat penting. Hasil
bab utama kematian ibu pada masa kehamilan yaitu studi hyperglycemia and adverse Pregnancy Outcomens
penyebab langsung. Penyebab langsung adalah kema- (HAPO) yang melibabkan 25.000 wanita hamil dalam
tian yang disebabkan oleh komplikasi obstetrik dalam penelitian epidemiologi menunjukkan risiko komp-
periode kehamilan, persalinan maupun nifas, akibat likasi terhadap maternal, fetal dan neonatus mening-
penanganan, kelalaian atau pengobatan yang tidak te- kat pada pada 24-48 minggu.2
pat, atau kaitan dari semua yang diatas.2 DMG menyebabkan komplikasi yang sig-

Pada 2020, penyakit tidak menular merupa- nifikan dan berpotensi bagi ibu dan janin termasuk
kan kontributor terbesar pada angka kesakitan (60%) preeklamsia, eklamsi, polihidramnion, makrosomia
dan kematian (73%) di seluruh dunia. Pada 2003 prev- janin, trauma kelahiran, kelahiran operatif, komplikasi
alensi diabetes mellitus di dunia 194 juta. Jumlah ini metabolik dan kematian perinatal. DMG meningkat-
diperkirakan akan mencapai 333 juta pada 2025 dise- kan morbiditas neonatus, yaitu hipoglikemia, ikterus,
babkan karena umur harapan hidup yang lebih lama, polisitemia dan makrosomia. Hal ini terjadi karena
gaya hidup tidak sehat dan perubahan pola makan.3 bayi dari ibu DMG mensekresi insulin lebih besar se-
Sedangkan pada 2012 sudah ada lebih dari 371 hingga merangsang pertumbuhan bayi makrosomia.
juta penderita diabetes dengan tiap tahun angka keja- DMG juga dapat meningkatkan risiko bagi ibu 3-5%
dian diabetes naik 3% atau bertambah 7 juta orang. untuk menjadi diabetes mellitus di masa mendatang.5
American Diabetes Association melaporkan bahwa tiap Wanita dengan DMG hampir tidak pernah
21 detik ada satu orang yang terkena diabetes. Prediksi memberikan keluhan, sehingga perlu dilakukan skrin-
sepuluh tahun yang lalu bahwa jumlah diabetes akan ing. Deteksi dini sangat diperlukan untuk menjaring
mecapai 250 juta pada tahun 2025. Ternyata berada di diabetes mellitus gestasional agar dapat dikelolah se-
Asia, terutama di India, Cina, Pakistan dan Indonesia.2 baik-baiknya terutama dilakukan pada ibu dengan

Indonesia berada di nomor 7 sebagai negara faktor resiko. Dengan adanya deteksi dini pada ibu
dengan jumlah diabetes terbanyak didunia, maka pada hamil juga dapat membantu untuk meningkatkan kes-
tahun 2025 diperkirakan Indonesia akan naik menjadi ejahteraan ibu baik selama kehamilan ataupun sesu-
nomor 5 terbanyak, kini dilaporkan kota besar seper- dah kehamilan.6
ti Jakarta dan Surabaya, sudah mencapai hampir 10% Penyebab DMG juga belum diketahui secara
penduduk yang mengidap diabetes. Diabetes telah pasti, namun faktor yang sering memicu adalah pe-
menjadi penyebab kematian terbesar ke 4 didunia. Di rubahan hormon. Saat hamil, plasenta akan mempro-
tahun 2012 sudah ada 4.8 juta kematian disebabkan duksi hormon tambahan seperti hormon estrogen,
langsung oleh diabetes. Tiap 10 detik ada 1 orang atau human placental lactogen (HPL), dan hormon yang
tiap 1 menit orang meninggal akibat penyakit yang meningkatkan resistensi insulin. Seiring berjalann-
berkaitan dengan diabetes.4 ya waktu, hormon-hormon tersebut akan meningkat
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) ada- dan mempengaruhi kinerja insulin. Semakin tinggi
lah suatu keadaan intolerasi glukosa yang terjadi atau pengaruh hormon terhadap insulin, kadar gula dalam
ditemukan pada masa kehamilan pertama kali, sekitar darah pun akan meningkat dan hal ini meningkatkan
3-5% dari seluruh kehamilan mengalami DMG, yang risiko terkena diabetes gestasional. Selain itu, seorang
berakibat lebih dari 20.000 kasus setiap tahunnya. Pre- wanita juga berisiko terkena penyakit jika sudah me-
16
Vol. 19 No. 1 Tahun 2020 Konfirmasi Lima Faktor

masuki usia 25 tahun ke atas saat hamil, memiliki Populasi dalam penelitian ini adalah ibu ham-
tekanan darah tinggi (hipertensi), memiliki keluarga il di wilayah kerja Puskesmas Rangkapan Jaya, sampel
dengan sejarah diabetes, BMI di atas 25, pernah mela- dalam penelitian ini sebanyak 60 responden. Pengola-
hirkan bayi diatas 4.5 kg, pernah keguguran, pernah han data ini menggunakan analisis Structural Equation
mengalami diabetes gestasional sebelumnya.7 Modelling (SEM), dimana jumlah indikator dikalikan
Pencengahan dini untuk penyakit DMG 5 sampai dengan 10. Dikarenakan jumlah indikator
memiliki 3 komponen diantaranya pencegahan prim- yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9, maka
er, sekunder dan tersier.8 sampelnya berada pada rentang 45 – 90 orang.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di pusk- Kriteria inklusi sampel yaitu semua ibu ham-
esmas Rangkapan jaya Depok, terkait pencegahan il yang melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas
diabetes mellitus pada ibu hamil, tenaga kesehatan Rangkapan Jaya, termasuk ibu hamil yang memiliki
berperan dalam memberikan penyuluhan dan mem- faktor resiko Diabetes Mellitus. Kriteria eksklusi mer-
berikan konseling kepada ibu hamil disetiap kunjun- upakan ibu yang menolak setelah membaca kuesioner
gan ibu hamil, dimana ibu hamil dianjurkan untuk yang telah diberikan.
menjaga status gizi yang baik, melakukan aktifitas Sedangkan pengukurannya menggunakan se-
fisik seperti melakukan pekerjaan rumah dan olahraga mantic differential scale yang digunakan untuk men-
kecil diwaktu senggang, mengatur pola makan sehat gukur sikap, persepsi dan pendapat orang atau kelom-
dan bergizi dan mengarahkan kepada keluarga untuk pok orang tentang fenomena sosial yang mempunyai
mendampingi dan memberi bantuan kepada ibu ham- skala 5 poin.9
il. Wawancara awal kepada 10 ibu hamil yang berkun- Untuk memperoleh data yang diperlukan,
jung ke Puskesmas Rangkapan Jaya, diperoleh bahwa maka dalam penelitian ini mempergunakan cara
dari 10 orang ibu hamil yang telah mendapatkan infor- pengumpulan data melalui kuesioner, yaitu cara peng-
masi dari tenaga kesehatan dalam pencegahan diabe- umpulan data dengan memberikan kuesioner daftar
tes hanya 2 orang (20%) yang memahami pentingnya pertanyaan kepada responden. Sebelumnya peneliti
pencegahan diabetes mellitus gestasional, informasi terlebih dahulu meminta persetujuan dari sampel yang
yang didapatkan dari berbagai sumber membantu ibu terpilih dan bersedia menjadi responden dalam pene-
dalam menambah pengetahuan dan menghindari pen- litian ini (Informed Consent). Dalam penelitian ini uji
yakit yang akan terjadi dalam masa kehamilan, dan 10 validitas dan reliabilitas dengan menggunakan Smart
orang ibu hamil hanya 5 orang (50%) ibu yang datang Partial Square (PLS), jika didapatkan loading factor
ke puskesmas yang didampingi oleh keluarganya, 4 0,5-0,6 maka dikatakan valid (jika nilai 0,5-0,6 hal
orang (40%) mengatakan bahwa ibu masih sulit untuk tersebut masih bisa ditolerir sepanjang model masih
menjaga pola makan mereka dikarenakan ibu masih dalam tahap pengembangan), namun loading factor
beradaptasi dalam kehamilannya, 4 orang (40%) men- yang direkomendasikan diatas 0,7. 10
gatakan bahwa ibu ketika hamil malas dalam berak- Nilai AVE pada penelitian ini digunakan un-
tifitas fisik, dan hanya 2 orang (20%) ibu hamil yang tuk mengukur seberapa banyaknya varians yang dapat
menjaga tubuh mereka agar terhindar dari kelebihan ditangkap oleh konstruknya dibandingkan dengan
berat badan yang berlebih ketika hamil. variansi yang ditimbulkan oleh kesalahan penguku-
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pe- ran. Nilai AVE yang didapat harus >0,5. Suatu indika-
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah belum tor reflektif dinyatakan valid apabila jika mempunyai
diketahuinnya pengaruh lansung dan tidak langsung loading factor diatas 0,5 terhadap setiap konstruk yang
pengaruh sumber informasi, peran keluarga, pola dituju. berdasarkan pada substantive contentnya yang
makan, aktifitas fisik dan status gizi terhadap kejadian dapat dilihat signifikansi dari weight (T=1,96).9-11
diabetes melitus pada ibu hamil.
Data ini diperoleh dalam bentuk komposi-
si dan frekuensi dari sampel, penyajian analisa SEM,
METODE penyajian dari hipotesis ini berupa penelitian yang
Metode Penelitian ini akan dilakukan dengan berdasarkan dari keluaran hasil pengolahan data.
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
HASIL
pendekatan cross sectional dimana hubungan varia-
bel eksogen dan endogen diukur pada saat bersamaan Hasil penelitian tentang gambaran karakteristik
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung setiap responden dari 60 responden, responden beru-
dan tidak langsung serta besarannya antara pengaruh sia <25 tahun sebanyak (85%), responden >25 (15%).
sumber informasi, peran keluarga, pola makan, aktifit- Berdasarkan status pendidikan rendah (SD-SMP)
as fisik dan status gizi terhadap kejadian diabetes meli- sebanyak 30 responden (50%), responden berpendi-
tus pada ibu hamil. Penelitian ini dilakukan di puskes- dikan tinggi (SMA-PT) sebanyak 30 responden (50%).
mas Rangkapan Jaya kota Depok tahun 2018. Menurut kelompok status pekerjaan responden yang
17
Madinah Munawaroh Jurnal Ilmiah Kesehatan

tidak bekerja sebanyak 35 responden (58,3%), respon- tidak diteliti dalam penelitian ini.
den yang bekerja sebanyak 25 responden (41,7%).
Berdasarkan gambar 2. diperoleh nilai T-statis-
Gambar 1. Output PLS (Loading Factors) mem-
tic direfleksikan terhadap variabelnya sebagian besar
perlihatkan apabila setiap indikator atau dimensi pem-
>1,96, sehingga menunjukkan blok indikator dapat
bentuk variabel laten dapat menghasilkan nilai yang
berpengaruh positif dan signifikan untuk mere-
lebih baik, yaitu dengan diperoleh nilai loading factor
fleksikan variabelnya. Pada variabel pola makan, sta-
bernilai tinggi dimana masing-masing indikator diatas
tus gizi dan pencegahan yang tidak memiliki indikator
kriteria uji dari 0,5. Dengan nilai kriteria diatas nilai
maka nilai yang didapatkan 0,000.
uji, dapat dikatakan bahwa sebuah indikator pemben-
tuk variabel laten konstruk sumber informasi, peran sumber Informasi berpengaruh positif terhadap
keluarga, pola makan, aktifitas fisik, status gizi dan pencegahan dm pada ibu hamil. Hasil uji terhadap
pencegahan diabetes mellitus pada ibu hamil tersebut koefisien parameter antara sumber Informasi terhadap
sudah menunjukkan hasil yang baik. pencegahan diabetes mellitus pada ibu hamil menun-
Dari hasil output PLS hasil dari akar semua kon- jukkan ada pengaruh yang positif sebesar 0,279323,
struk lebih besar dari pada korelasi antar konstruk. sedangkan nilai T-Statistic sebesar 5,268562 dan sig-
Nilai AVE untuk semua konstruk lebih besar dari nilai nifikan pada a=5%. Nilai T-Statistic berada jauh diatas
0,5 sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi pen- nilai kritis (1,96). Begitu juga dengan peran keluarga
gukuran model memiliki discriminant validity yang terhadap pencegahan diabetes mellitus ada pengaruh
baik atau valid dalam mengukur konstruk. positif 0,223136 dan nilai T-Statistic sebesar 6,673295,
berada jauh diatas nilai kritis (1,96). Hal yang sama
Tabel 1. Evaluasi nilai R square juga terjadi pada semua jalur diperoleh nilai T Statistic
Variabel R Square diatas 1,96.
Sumber Informasi Selanjutnya berdasarkan pola hubungan antar
Peran keluarga 0,692910 suatu variabel yang digambarkan dalam kerangka
Pola makan 0,768061 konsep, adakah hubungan yang bersifat langsung dan
tidak langsung.
Aktifitas fisik 0,797137
Hasil uji koefisien parameter antara sumber infro-
Status gizi 0,629356
masi terhadap pencegahan diabetes mellitus menun-
Pencegahan DM 0,814413 jukkan terdapat pengaruh langsung sebesar 23,02%
Sumber: SmartPLS 2.0 report, 2018 sedangkan untuk pengaruh tidak langsung antara
sumber informasi terhadap pencegahan diabetes mel-
Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat bahwa R square litus sebesar 0,90%. Peran keluarga terhadap pencega-
peran keluarga sebesar 0,692910, pola makan sebe- han diabetes mellitus pada ibu hamil menunjukkan
sar 0,768061, bahwa sumber aktifitas fisik sebesar ada pengaruh langsung sebesar 19,24%, danuntuk
0,797137, status gizi sebesar 0,629356, pencegahan di- pengaruh tidak langsung diperoleh sebesar 0,45%. Ha-
abetes mellitus pada ibu hamil sebesar 0,814413. sil uji koefisien parameter antara pola makan terhadap
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut dapat pencegahan diabetes mellitus menunjukkan terdapat
disimpulkan bahwa variabilitas sumber infroma- pengaruh langsung sebesar 7,32%, sedangkan untuk
si berkonstribusi terhadap peran keluarga sebesar pengaruh tidak langsung sebesar 0,06%. Aktifitas fisik
69,29% dan sisanya 37,71% dipengaruhi oleh variabel terhadap pencegahan diabetes mellitus menunjukkan
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sumber terdapat pengaruh langsung sebesar 18,78% sedangkan
informasi dan peran keluarga berkontribusi terhadap untuk pengaruh tidak langsung sebesar 0,024%. Status
pola makan sebesar 76,80% dan sisanya 23,20% dipen- gizi terhadap pencegahan diabetes mellitus menunjuk-
garuhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam pe- kan terdapat pengaruh langsung sebesar 13,08%.
nelitian ini. Sumber informasi, peran keluarga dan Hasil uji terhadap koefisien parameter antara sum-
pola makan berkontribusi terhadap aktifitas fisik sebe- ber informasi terhadap pencegahan diabetes mellitus
sar 79,71% dan sisanya 20,29% dipengaruhi oleh fak- pada ibu hamil pengaruh langsung sebesar 8,43% dan
tor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Sumber pengaruh tidak langsung sebesar 1,30%. Nilai T-Statis-
informasi, peran keluarga, pola makan dan aktifitas tic sebesar 11,59084 dan signifikan pada α=5%. Nilai
fisik sebesar 62,93% dan sisanya 37,07% dipengaruhi T-Statistic tersebut berada diatas nilai kritis (1,96).
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai T-statitic menunjukkan, bahwa ada pengaruh
Sumber informasi, peran keluarga, pola makan, aktif- signifikan antara sumber infomasi terhadap pence-
itas fisik dan status gizi berkontribusi terhadap pence- gahan diabetes mellitus pada ibu hamil di puskesmas
gahan diabetes mellitus pada ibu hamil sebesar 81,44% Rangkapan Jaya Kota Depok tahun 2018.
dan sisanya 18,56% dipengaruhi oleh faktor lain yang
18
Vol. 19 No. 1 Tahun 2020 Konfirmasi Lima Faktor

Gambar 1. Output PLS (Loading Factors)


Hasil penelitian menunjukkan, terdapat pengaruh pengetahuan ibu dalam pencegahan DM gestasional
yang positif dari sumber informasi terhadap pencega- mempengaruhi dalam terjadinya penyakit. Setiap ibu
han diabetes mellitus pada ibu hamil. Sehingga apabila perlu mendapatkan informasi minimal yang diberi-
sumber informasi meningkat maka dapat meningkat- kan setelah oral, perencanaan makanan, pemeliharaan
kan pencegahan diabetes mellitus pada ibu hamil se- kaki, kegiatan jasmani ketika hamil dan komplikasi
cara langsung, begitupun sebaliknya apabila sumber yang terjadi. Didalam pelaksanaannya penyampaian
informasi tidak ada dapat mengurangi pencegahan informasi tersebut perlu dilakukan secara bertahap.
diabetes mellitus pada ibu hamil secara langsung. Dari Harus dihindari informasi yang terlalu sedikit atau
ketiga indikator ukur yang dimiliki variabel sumber terlalu banyak dalam waktu singkat.
informasi, semua indikator mampu menjelaskan vari- Sumber informasi mempengaruhi pencegahan
abel sumber informasi yaitu media massa, tenaga kes- DMG pada ibu hamil melalui peran keluarga. Infor-
ehatan dan teman. masi yang didapat oleh keluarga berpengaruh dalam
pencegahan dm pada ibu hamil, dimana keluarga dapat
PEMBAHASAN memberikan dukungan, mendampingi dan mencegah
Sumber informasi sendiri adalah data yang dipros- terjadinya penyakit. Kesehatan keluarga berfokus pada
es kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si prawatan diri (self care), pendidikan kesehatan yang
penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi didapat dari informasi-informasi dari tenaga keseha-
keputusan saat ini atau keputusan mendatang. infor- tan atau media massa dan konseling keluarga.13
masi yang datang dari pengirim pesan yang ditujukan Informasi yang kurang menyebabkan tingkat
kepada penerimaan pesan.11 Sumber informasi yang pengetahuan rendah dan dapat mempengaruhi pola
didapatkan dari berbagi sumber merupakan upaya da- makan yang salah sehingga menyebabkan kegemukan
lam pembangungan kesehatan dimana pada hakekat- dan akhirnya membuat kadar gula darah naik, salah
nya pengetahuan yang didapat bertujuan untuk mer- satu upaya pencegahan diabetes mellitus pada ibu ham-
ubah pola hidup masyarakat agar menjadi lebih sehat il adalah dengan memperbaiki pola makan, melalui
terhindar dari penyakit dan terjapainnya derajat kese- pemilihan makanan yang tepat. Dalam melakukan ak-
hatan setinggi-tingginya.12 tifitas fisik juga harus didasari dengan informasi yang
Berdasarkan penelitian ananda Asriany Perdana, baik dan benar, sehingga latihan fisik yang baik secara
didapatkan hasil penelitian bahwa sumber infoma- langsung dapat menyebabkan penurunan kadar lemak
si yang didaptkan ibu dapat meningkatkan tingkat tubuh, mengontrol flukosa darah dan memperbaiki
19
Madinah Munawaroh Jurnal Ilmiah Kesehatan

Gambar 2. Model (T-Statistic) Bootstrapping

Tabel 2. Persentase Pengaruh Antar Variabel Terhadap Variabel Pencegahan

LV Direct Indirect Direct Total


Sumber Total Indirect (%)
Correlation Path Path (%) (%)

Sumber
0,824 0,279 0,545 0,824 23,02 0,90 23,93
Informasi

Peran
0,862 0,223 0,351 0,574 719,24 0,45 19,69
Keluarga

Pola
0,808 0,091 0,083 0,173 7,32 0,06 7,38
Makan

Aktifitas
0,842 0,223 0,058 0,281 18,78 0,024 18,80
Fisik

Status
0,767 0,107 0,170 13,08 13,08
Gizi

Total 81,44 1,44 82,88

sensitivasi insulin.14 seseorang menerima nasehat atau pesan-pesan tentang


Status gizi memiliki pengaruh yang sangat be- status gizi mereka, sehingga dalam memberikan pen-
sar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang yuluhan perlu diperhatiakn dengan benar, mendapa-
berkualitas. Kurangnya informasi asupan makanan tkan informasi tentang status gizi kita berpengaruh
akibat tidak tersedianya asupan atau pola makan yang dalam pencegahan dm pada ibu hamil.15
salah mengakibatkan status gizi buruk. Sumber infor- Keluarga merupakan lingkungan sosial yang san-
masi berperan dalam menentukan mudah tidaknya gat dekat hubungannya dengan seseorang. Di dalam

20
Vol. 19 No. 1 Tahun 2020 Konfirmasi Lima Faktor

keluarga seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, ber- kan peran baik mempengaruhi status gizi keluarganya,
interaksi satu dengan yang lain, bentuknya nilai-nilai, peran keluarga sangat penting dalam mengatasi pen-
pola pemikiran, kebiasaannya dan fungsi sebagai saksi yakit Diabetes Mellitus terutama Diet Makan. Hal ini
segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak den- bisa dilihat dari dukungan keluarga dalam mengatur
gan lingkungannya.16 Keluarga sangat berperan dalam perilaku makan anggota keluarga yang mengalami di-
pencegahan dimana, upaya perawatan dan tergantung abetes mellitus, mengontrol kadar gula, dan melaku-
pada kebiasaan keluarga, tindakan tersebut dapat di- kan aktifitas fisik contohnya keluarga menginggatkan
lihat bagaimana proses perawatan sehari-hari. Suatu dalam berolahraga. Dengan dukungan yang baik dari
sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan keluarga diharapkan dapat mengontrol kadar gula da-
atau terwujudnya sikap menjadi suatu perubahan nya- rah penderita.20
ta diperperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi Pola makan pada dasarnya mendekati definisi
yang memungkinkan.17 pengertian diet dalam ilmu gizi. Diet diartikan sebagai
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lies pengaturan jumlah dan jenis makanan yang dimak-
prantika didapatkan hasil distribusi berdasarkan anal- an agar seseorang tetap sehat. Untuk mencapai pola
isa bivariat dengan uji spearmen rho didapatkan hasil makan sehat tersebut tidak terlepas dari masukan gizi
mayoritas peran keluarga kurang aktif dengan pasien yang merupakan proses digesti, absorpsi, transporta-
kadar gulakosa tinggi sebesar 24 (66,6%) dengan nilai si, penyimpanan, metabolism dan pengeluaran zat-zat
signifikan yaitu (p=0,03) karena nilai p value < a se- yang tidak digunakan untuk mempertahankan ke-
hingga dengan ini H0 ditolak dan H1 diterima, ter- hidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ serta
dapat nilai signifikan antara peran keluarga dengan menghasilkan energi.21
kadar glukosa, sehingga dapat disimpulan terdapat Perencanaan makan harus realistis, aktraktif dan
hubungan peran keluarga dengan kadar glukosa pada fleksibel namun tetap dalam batas preskripsi diet.
pasien dm di kabupaten Jember. Berdasarkan peneli- Penelitian dilakukan di 13 negara di Asia, Australia,
tian tersebut dapat dilihat bahwa peran kelurga ber- Eropa dan Amerika Selatan pada penyandang diabe-
pengaruh terhadap pencegahan diabetes mellitus pada tes menyebutkan bahwa 63% yang menjalankan diet
ibu hamil, menhidari lebih baik dari pada mengobati.17 secara optimal. Di Indonesia sendiri, telah banyak pe-
Peran keluarga mempengaruhi pencegahan dm nelitian mengenai kepatuhan diet penyandang diabe-
melalui melalui pola makan, aktifitas fisik dan sta- tes di Indonesia diberbagai pusat pelayanan kesehatan
tus gizi. Keluarga sangat berperan dalam pencega- salah satunya.21
han dimana, upaya perawatan dan tergantung pada Makanan salah satu faktor yang mempengaruhi
kebiasaan keluarga, tindakan tersebut dapat dilihat aktifitas, karena jumlah makanan dan porsi makanan
bagaimana proses perawatan sehari-hari. Suatu sikap lebih banyak, maka tubuh akan merasa mudah lelah
belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan atau dan tidak ingin melakukan kegiatan seperti olah raga
terwujudnya sikap menjadi suatu perubahan nyata dan menjalankan aktifitas lainnya. Kandungan dari
diperperlukan faktor pendukung atau suatu kondi- makan yang berlemak juga dapat mempengaruhi tu-
si yang memungkinkan.17 Dukungan dari keluarga buh untuk melakukan aktifitas sehari-hari ataupun
(suami/istri) akan membawa ketentraman bagi ibu berolahraga, sebaiknya makanan yang akan dikon-
hamil dan mengurangi depresi. Suami atau istri dapat sumsi dipertimbangkan kandungan gizinya agar tu-
memainkan peranan yang aktif dalam memberikan buh tidak mengalami kelebihan energi namun tidak
dukungan fisik dan dorongan moral kepada pasien.18 dapat dikeluarkan secara maksimal.22
Peningkatan kesehatan berperan penting dalam Pola makan juga mempengaruhi keadaan sta-
fungsi keluarga untuk memperbaiki fungsi keseluru- tus gizi ibu hamil dimana tergantung dari tingkat
han dari anggota keluarga agar didapatkan kualitas konsumsi zat gizi yang terdapat pada makanan yang
hidup yang baik dalam setiap anggota keluarga. Salah dikonsumsi ibu sehari-hari. Konsumsi yang baik kual-
satu fungsi dari keluarga adalah dengan memperhati- itas dan kuantitasnya akan memberikan kondisi kes-
kan setiap anggota keluarga didalam gaya hidup, mis- ehatan gizi optimal. Pantangan makanan : pantangan
alnya pola hidup yang sehat, pola makan yang tidak terhadap satu atau lebih jenis makanan tidak menutup
teratur, aktifitas fisik yang kurang, pengendalian stress kemungkinan masalah gizi atau kekurangan gizi akan
dan status gizi yang baik, sehingga diperoleh perbaikan timbul.21
gaya hidup yang lebih efektik.19 Hasil penelitian menunjukkan, terdapat pengaruh
Fungsi pokok keluarga yaitu adaptasi, yang men- langsung aktifitas fisik terhadap pencegahan dm pada
cakup tentang bantuan anggota keluarga, dalam hak ibu hamil. Sehingga apabila aktifitas fisik tetap dilaku-
ini keluarga harus membiasakan keluarga yang lain- kan ketika hamil maka dapat meningkatkan pencega-
nya untuk mengandung berbagai macam kebutuhan han terhadap penyakit diabetes mellitus gestasional
gizi yang dibutuhkan, peran keluarga yang memberi- yang dapat menyebabkan komplikasi begitu pula seba-
21
Madinah Munawaroh Jurnal Ilmiah Kesehatan

liknya, jika aktifitas fisik menurun maka pencegahan tifitas fisik secara teratur bermanfaat untuk mengatur
terhadap penyakit pun akan menurun secara langsung. berat badan dan menguatkan sistem jantung mengatur
Kegiatan fisik dan olahraga secara teratur dan cuk- gula darah dan pembuluh darah dan aktivitas yang ter-
up takarannya, dapat membantu mempertahankan atur akan mempengaruhi status gizi status gizi seseo-
derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangku- rang.25
tan, aktivitas fisik sangat penting terhadap pencegah- Hasil penelitian aktifitas fisik tenaga kesehatan di
an timbulnya DMG, dapat menyebabkan penurunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan yang ter-
kadar lemak tubuh, mengontrol kadar glukosa darah, tinggi adalah sedang yaitu sebanyak 24 orang (44%).
memperbaiki sensitivitas insulin, menurunkan stress Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas fisik mempen-
sehingga dapat mencegah terjadinya diabetes mellitus garuhi status gizi. Dimana mereka yang melakukan ak-
pada penderita gangguan toleransi glukosan dan lain- tifitas fisik maka status gizi dalam keadaan baik, berat
lain. kurangnya aktifitas fisik menyebabkan jumlah badan berkaitan erat dengan tingkat pengeluaran en-
energi yang dikonsumsi melebihi energi yang dikelu- ergi tubuh. Pengeluaran energi tubuh ditentukan oleh
argakan, sehingga menimbulkan keseimbangan energi dua faktor yaitu tingkat aktifitas/olah raga dan angka
positive yang disimpan pada jaringan adipose, hal ini metabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuh-
menyebabkan terjadinya resistensi insulin.23 kan untuk mempertahankan fungsi minimal tubuh.25
Aktifitas atau pekerjaan sehari-hari tidak ada re-
komendasi dalam asuhan kehamilan bahwa ibu hamil
KESIMPULAN
itu tidak boleh sama sekali melakukan aktifitas peker-
Sumber informasi merupakan faktor dominan
jaan rumah tangga ataupun bekerja di luar  rumah,
yang sangat mempengaruhi pencegahan diabetes mel-
yang penting diperhatikan adalah keseimbangan dan
litus pada ibu hamil. Informasi yang didapat sangat
toleran dalam pekerjaan. Hal-hal yang perlu diper-
mendukung dalam upaya pencegahan terhadap pen-
hatikan dalam pekerjaan atau aktifitas bagi ibu hamil
yakit DMG, informasi yang didapat oleh keluarga juga
adalah tingkat keamanannya bagi ibu hamil, nasehat
penting dimana keluargalah yang mendampingi dan
yang perlu disampaikan adalah bahwa ibu hamil tetap
membantu ibu pada masa kehamilan, informasi juga
boleh melakukan aktifitas atau pekerjaan tetapi cer-
mempengaruhi dalam pengaturan pola makanan yang
mati apakah pekerjaan atau aktifitas yang dilakukan
dikonsumsi ibu, dalam hal aktifitas fisik informasi juga
beresiko atau tidak untuk kehamilannya.22 Semakin
menjadi pengetahuan yang baik bagi ibu agar tetap
rendahnya tingkat aktifitas fisik suatu kelompok, akan
menjalankan aktifitas sehari-hari tetapi tetap aman
semakin tinggi kejadian dan resiko terkena diabetes
dan nyaman dilakukan ibu dan status gizi yang baik
pada kelompok tersebut. Menurut analisis odds ratio
juga didapatkan oleh ibu hamil melalui informasi.
menggunakan kelompok yang sangat aktif sebagai
Tenaga kesehatan perlu memperhatikan pembe-
pembanding. Hasilnya, responden yang aktif memi-
rian konseling yang baik dan benar bagi ibu dan kel-
liki odds terkena diabetes 1,1 lebih besar dibanding
uarga ketika dalam pemeriksaan kehamilan ibu, agar
kelompok sangat aktif. Responden yang cukup aktif
pesan benar-benar tersampaikan secara tepat dan
memiliki odds terkena diabetes 1,8 lebih besar dis-
benar, hindari penyampaian konseling yang terlalu
banding kelompok sangat aktif. Responden yang ku-
banyak atau cepat, agar ibu dan keluarga dapat me-
rang aktif memiliki odds terkena diabetes 2,3 lebih
mahami dan mengerti dengan semua pesan yang telah
besar disbanding kelompok sangat aktif. Responden
disampaikan dan agar dapat menjaga kesehatan ibu
yang sangat kurang aktif memiliki odds terkena dia-
dan dapat menghindari dan meminimalisir komplika-
betes 2,9 lebih besar dibandingkan kelompok sangat
si yang terjadi pada masa kehamilan, dan juga lebih
aktif, dari hasil uji statistik didapatkan nilai p sebesar
meningkatkan fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan
0,000 yang berarti ada hubungan yang signifikan an-
ANC dan pemberian pelayanan dalam pencegahan
tara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian diabetes
DMG.
mellitus. Berdasarkan penelitian tersebut dapat dilihat
adanya hubungan aktifitas fisik dengan pencegahan
dalam kejadian diabetes mellitus.24 DAFTAR PUSTAKA
Pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dapat mem- 1. Kementrian kesehatan RI. Pendoman pengendalian dia-
pengaruhi gaya hidup seseorang. Gaya hidup yang betes mellitus gestasional. Bakti husada; 2013.
kurang menggunakan aktifitas fisik akan berpengaruh 2. Kementrian kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengem-
terhadap kondisi tubuh seseorang, hal ini dapat pula bangan Kesehatan. Indonesia ; 2013.
dipengaruhi oleh kehidupan yang semakin modern 3. Ernawati. Penatalaksanaan keperawatan diabetes melli-
dan hidup menjadi serba mudah, selain itu mening- tus terpadu. Jakarta : Mitra Wacana; 2013
katnya kesibukan menyebabkan seseorang tidak lagi 4. Tandra, H. Segala sesuatu yang harus anda ketahui ten-
mempunyai waktu yang cukup untuk berolahraga, ak- tang diabetes. Jakarta: gramedia pustaka utama; 2008.

22
Vol. 19 No. 1 Tahun 2020 Konfirmasi Lima Faktor

5. Rahmawati, F. et al. Skrining Diabetes Mellitus; 2016. 15. Supariasa, I. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit
6. Pamolango, Metris A., Benny Wantouw., J. S. and Pro- Buku Kedokteran : EGC; 2008.
gram ‘Hubungan riwayat diabetes mellitus pada keluarga 16. Setiadi. Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yog-
dengan kejadian diabetes mellitus gestasional pada ibu yakarta: Graha Ilmu; 2008.
hamil di pkm bahu kota Manado Metris’, Ejournal Keper- 17. Lies Prantika, Cipto Susilo S.Pd.,S.Kep., M. K. ‘Hubun-
awatan, 1(1), pp. 1–6; 2013. gan Peran Keluarga dengan Kadar Gula Darah pada
7. Purwanto, N. H. ‘Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Penderita Diabetes Melitus di Kabupaten Jember’, Jur-
Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet nal Publikasi; 2015.
Pada Penderita Diabetes Mellitus’, Jurnal Keperawatan 18. Helmawati, T. Hidup Sehat Tanpa Diabetes. Jakarta: PT
Vol 01, 1; 2011. Suka buku; 2014.
8. Waspadji, S. penelitian diabetes melitus. Indonesia: acta 19. Friedman. Keperawatan keluarga teori dan praktik. Ja-
medica; 2007. karta: EGC; 2012.
9. Ghozali, I. Aplikasi Analisa Multivariat Dengan Pro- 20. Yuniastuti, A. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha
gram SPPS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Di- Ilmu; 2008.
ponegoro; 2011. 21. Sulistyoningsih, H. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan
10. Hastono, Sutanto. Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2011.
Grafindo; 2017 22. Handayani, S. A. ‘Faktor-Faktor Risiko Diabetes Meli-
11. Solimun. Memahami Metode Kuantitaf Structural tus Tipe 2 di Semarang dan Sekitarnya (Studi Kasus di
Equation Modelling. Malang; Program Studi Statistika RSUP Dr. Kariyadi dan RSUD Kota Semarang; 2003.
FMIPA Universitas Brawijaya; 2008 23. Nurarif, A. H. ‘Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
12. Widiyanto Trend Disease ‘Trend Penyakit Saat ini’. Ja- Melitus’. 2015.
karta: Salemba Medika; 2013. 24. Garnita, D. et al. ‘Faktor risiko, Dita Garnita, FKM UI’.
13. Andarmoya, S. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: 2012.
Graha Ilmu; 2012. 25. Nadimin. ‘Pola Makan, Aktivitas Fisik Dan Status Gizi’,
14. Purwanto, N. H. ‘Hubungan Pengetahuan Tentang Diet Media Gizi Pangan, XI, pp. 1–6. 2011.
Diabetes Mellitus dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet
Pada Penderita Diabetes Mellitus’, Jurnal Keperawatan
Vol 01, 1; 2011.

23

Anda mungkin juga menyukai