Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No.

1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMAN BALUNG


TERHADAP BAHAYA STYROFOAM SEBAGAI WADAH MAKANAN

Teny Kurniasari1,a)Sudarti2,b) Wachju Subhan3

1
Mahasiswa S2 Pascasarjana Pendidikan IPA Universitas Jember
2,3
Dosen Pendidikan Lingkungan Hidup Pascasarjana Pendidikan IPA Universitas Jember
Jalan Kalimantan No. 37 Sumbersari Jember
a)tenykurniasari.tk26@gmail.com
b)sudarti.fkip@unej.ac.id

Received: Januari 2021; Accepted: April 2021; Published: Juni 2021

ABSTRAK.
Penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan saat ini sangat banyak digunakan. Hal ini dilakukan
oleh masyarakat tanpa mengetahui bahaya dari penggunaan tersebut. Di Indonesia belum ada peraturan
yang melarang penggunaan Styrofoam ini, padahal bahaya yang ditimbulkan sangat besar. Penelitian
sederhana ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan dan respon siswa SMAN Balung terhadap
bahaya penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan sehingga bisa digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam mencari alternatif bahan lain untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat
penggunaan Styrofoam. Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi sampel
adalah siswa SMAN Balung kelas XII MIPA tahun ajaran 2020-2021. Data tentang pengetahuan dan
sikap didapat melalui pedoman kuisioner. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa gambaran pengetahuan
siswa SMAN Balung kelas XII MIPA tahun ajaran 2020/2021 akan bahaya penggunaan Styrofoam
sebagai wadah makanan adalah termasuk dalam kategori sedang sebanyak 64 orang (53,78%), kategori
baik sebanyak 40 orang (33,61%) dan kategori kurang sebanyak 15 orang (12,6%). Sedangkan untuk
gambaran sikap siswa SMAN Balung kelas XII MIPA tahun ajaran 2020/2021 tentang bahaya
penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan dalam kategori positif sebanyak 86 orang (72,26%) dan
dalam kategori negatif sekitar 33 orang (27,73%).Disarankan bagi siswa SMAN Balung kelas XII MIPA
tahun ajaran 2020/2021 untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penggunaan Styrofoam
sebagai wadah makanan sehingga diperoleh data yang lebih akurat yang dapat dijadikan dasar dalam
mengambil langkah preventif untuk menghindari berbagai masalah yang ditimbulkan. Sikap yang positif
dalam menghindari penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan harus terus ditingkatkan untuk
menghindari bahaya penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan.
Kata Kunci : Wadah Makanan, Perilaku Siswa, Styrofoam
wadah alat elektronik saja, tapi Styrofoam
sekarang banyak digunakan sebagai wadah
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita sudah berbagai macam makanan. Sebut saja
tidak asing lagi dengan wadah yang terbuat seblak, ayam geprek, nasi goreng, bahkan
dari bahan Styrofoam. Tidak hanya untuk resto yang menyajikan makanan siap sajipun
sekarang banyak yang menggunakan

23
Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No. 1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

Styrofoam. Bahan ini banyak digunakan wadah makanan. Penelitian ini berlokasi di
karena harganya yang murah dan dari segi SMA Negeri Balung yang dialkasanakan
kepraktisannya sehingga mudah dibawa pada bulan November sampai Desember
kemana-mana. 2020. Populasi sampelnya adalah siswa
Sebenarnya, orang sudah banyak yang siswi SMA Negeri Balung kelas XII MIPA
mengetahui tentang bahaya dari pengunaan tahun ajaran 2020/2021.
Styrofoam terhadap kesehatan dan juga Sampel merupakan keseluruhan populasi
lingkungan. Akan tetapi, masyarakat berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi.
sepertinya sudah ketagihan dan tidak ada Sampel inklusi disini yaitu seluruh siswa
pilihan bahan lain yang memiliki harga SMA Negeri Balung tahun ajaran 2020/2021
murah dan mudah ditemukan. yang merupakan seluruh sampel dengan
Di Indonesia sendiri masih belum ada jumlah 240 siswa. Sedangkan yang termasuk
peraturan yang melarang penggunaan sampel eklusi yaitu siswa SMA Negeri
Styrofoam sebagai wadah makanan. Balung Kelas XII MIPA tahun ajaran
Sebenarnya di kota Bandung sebenarnya 2020/2021 yang tidak mengisi lembar
sempat diberlakukan larangan penggunaan googleform. Yang termasuk data primer
Styrofoam, namun sepertinya larangan itu dalam penelitian ini yaitu data yang
tidak diikuti oleh kota-kota yang lain di diperoleh dari hasil pengisian googleform
Indonesia. Menurut Rappler, 2016, Wali yang berupa data usia, dan jenis kelamin
kota Bandung menjelaskan larangan siswa. Untuk data tentang pengetahuan dan
penggunaan Styrofoam didasarkan alas an sikap didapat melalui pedoman kuisioner.
kesehatan dan lingkungan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
Penelitian sederhana ini dilakukan untuk lokasi penelitian yang berupa gambaran atau
mengetahui pengetahuan dan respon siswa fenomena umum yang terjadi di SMA
SMAN Balung terhadap bahaya penggunaan Negeri Balung khususnya kondisi pada saat
Styrofoam sebagai wadah makanan sehingga sebelum pandemik seperti saat ini.
bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam mencari alternatif bahan lainnya
untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan HASIL DAN PEMBAHASAN
akibat penggunaan Styrofoam itu sendiri.
Data yang diperoleh berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan adalah
METODE PENELITIAN sebagai berikut :
Informasi mengenai responden yang
Penelitian yang dilakukan ini termasuk terdiri atas usia dan jenis kelamin, diperoleh
jenis penelitian deskriptif yang digunakan bahwa responden dengan usia antara 18
untuk mengetahui pengetahuan dan sikap tahun yaitu sebanyak 49 orang atau sekitar
siswa yang merupakan konsumen, terhadap 41,17%, merupakan responden terbanyak,
bahaya dari penggunaan Styrofoam sebagai dapat dilihat di Tabel. 1.
TABEL 1. UMUR RESPONDEN
Umur Jumlah
16 39
17 17

24
Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No. 1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

18 49
19 13

Sedangkan menurut Tabel 2., untuk kriteria jenis kelamin, responden terbanyak yaitu
perempuan dengan jumlah 86 orang (72,3 %). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan,
untuk kategori pengetahuan dapat dimasukkan ke dalam kategori baik, sedang dan kurang.
TABEL 2 . JENIS KELAMIN RESPONDEN
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 33
Perempuan 86

Untuk responden yang termasuk kategori sedang berdasarkan Tabel 3 adalah sebanyak 64
orang atau sekitar 53,78%. Hasil pengetahuan responden dilihat dari pengetahuan awal
responden tentang jenis dari Styrofoam itu sendiri, kode yang tertera pada Styrofoam yang
termasuk ke dalam salah satu jenis plastik, dan bahaya penggunaan Styrofoam sebagai tempat
makanan.

TABEL 3. KATEGORI RESPONDEN DALAM ASPEK PENGETAHUAN


No Kategori Jumlah Persentase
.
1 Baik 40 33,61
2 Sedang 64 53,78
3 Kurang 15 12,6

Berdasarkan Tabel 4., untuk kategori sikap responden termasuk pada kategori positif dengan
jumlah responden sebanyak 86 responden atau 72,26%. Untuk kategori sikap ini dilihat dari cara
siswa dalam menghadapi berbagai fenomena penggunaan Styrofoam sebagai wadah makanan
dalam kehidupan sehari-hari, cara penanganan sampah Styrofoam dan cara siswa menemukan
alternative solusi untuk mengganti wadah Styrofoam sebagai tempat makanan.
TABEL 4 .KATEGORI RESPONDEN DALAM ASPEK SIKAP
No Sikap Jumlah Persentase
.
1 Positif 86 72,76
2 Kurang 33 27,73

PEMBAHASAN tahun yang terbanyak dengan jumlah 49


orang atau sekitar 41,17 %.
Responden dalam penelitian ini adalah Berdasarkan hasil pengetahuan
responden yang berusia antara 16 sampai 19 responden, diketahui bahwa secara umum
tahun. Dengan responden yang berusia 18 responden telah mengetahui tentang

24
Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No. 1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

kelebihan dan kekurangan dari bahan berpindah dengan cepat begitu terkena uap
Styrofoam sebagai wadah makanan. panas dari makanan yang dimasukkan ke
Kelebihan dari bahan ini yaitu memiliki dalam Styrofoam. Berdasarkan berbagai
harga murah, mudah didapat serta dapat penelitian yang dilakukan sejak tahun 1930-
dibawa kemana-mana. Menurut F. an, diketahui bahwa styrene, bahan dasar
Widyaningsih, 2010, plastik kresek dan Styrofoam, juga butadiene sebagai bahan
styrofoam menjadi andalan pedagang penguat, maupun DOP atau BHT sebagai
makanan siap saji karena relatif murah, plasticizer-nya bersifat mutagenik (mampu
mudah didapat, tidak korosif, beban ringan mengubah gen) dan potensial karsinogen
dan kuat. Kelebihan inilah yang (merangsang pembentukan sel kanker)
menyebabkan sebagian besar para pedagang (Yuliarti, 2007).
banyak yang memanfaatkan Styrofoam Sebagian besar responden juga tidak
sebagai wadah makanan maupun minuman. mengetahui bagaimana cara menangani
Styrofoam merupakan salah satu jenis sampah Styrofoam dengan benar. Menurut
plastic dengan kode 6 yang monomernya teori, EPA limbah styrofoam sulit terurai
berupa stirena, benzene dan formalin. secara alami dan jika dalam penangannya
Senyawa-senyawa ini telah banyak diketahui tidak baik, maka akan menghasilkan 57 zat
dapat memberikan dampak negatif terhadap berbahaya ke udara (Ali Mahmudi, 2017).
kesehatan manusia. Pengetahuan responden Styrofoam jika dibakar akan menghasilkan
tentang hal ini masih tergolong rendah, zat dioksin yang berbau menyengat. Hal ini
dimana terdapat 87 orang atau 73,1% disebabkan pengetahuan siswa tentang
responden yang masih belum mengetahui bahaya Styrofoam masih sangat minim.
tentang bahaya Styrofoam jika digunakan Dioksin adalah suatu zat beracun dan
sebagai wadah makanan dalam kehidupan merupakan penyebab kanker serta dapat
sehari-hari. mengurangi sistem kekebalan tubuh
Berdasarkan teori, stirena dapat seseorang (Sumbung, 2012).
mengurangi produksi sel darah merah yang Berdasarkan hasil survey diketahui
sangat dibutuhkan tubuh untuk mengangkut bahwa pengetahuan tentang bahaya
sari pati makanan dan oksigen ke seluruh penggunaan Styrofoam sebagai wadah
tubuh. Akibatnya, fungsi saraf seseorang makanan termasuk ke dalam kategori
bisa terganggu, sehingga ia akan mengalami sedang. Menurut pendapat peneliti hal ini
kelelahan, gelisah, dan susah tidur. Stirena disebabkan karena minimnya sumber
juga bisa memengaruhi kondisi janin informasi yang diperoleh oleh siswa. Siswa
melalui plasenta ibu dan berpotensi memperoleh informasi hanya berdasarkan
mencemari ASI. Kandungan benzena juga dari sesuatu yang mereka lihat dalam
sangat berbahaya. Benzena yang masuk ke kehidupan sehari-hari tanpa melakukan studi
dalam tubuh akan tersimpan dalam jaringan literatur yang relevan terhadap informasi
darah. Kandungan ini tidak dapat larut yang mereka peroleh. Hal ini sesuai dengan
dalam air, sehingga tidak bisa dikeluarkan teori yang menyebutkan bahwa sebagian
melalui urin maupun feses, dan akan besar pengetahuan manusia diperoleh
menumpuk pada lemak di dalam tubuh. Hal melalui mata dan telinga. Pengetahuan juga
inilah yang menyebabkan timbulnya dapat diperoleh dari pengalaman sendiri
penyakit kanker. Kandungan benzene akan maupun orang lain (S. Notoatmodjo, 2011).

24
Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No. 1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Selanjutnya ada beberapa responden yang
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa merasa bahwa pencantuman kode yang
termasuk ke dalam kategori sedang, karena terdapat pada Styrofoam itu tidak begitu
informasi yang mereka peroleh tentang penting, sehingga mereka bersikap tidak
penggunaan Styrofoam sebagai wadah menyetujui hal ini. Hal ini disebabkan
makanan masih belum benar. pengetahuan mereka tentang kode yang
Adanya keinginan dari beberapa siswa terdapat pada bahan plastic masih sangat
untuk mengganti wadah makanan dengan minim. Sikap berikutnya yaitu tentang
bahan lain seperti daun pisang atau plastik pernyataan tentang cara penanganan
adalah sebanyak 85,7%. Dengan jumlah makanan yang akan dimasukkan ke dalam
sebanyak ini seharusnya siswa lebih bijak wadah Styrofoam, bahwa makanan perlu
dalam membeli makanan yang ada di didinginkan terlebih dahulu sebelum
sekitarnya dengan mengamati kemasan yang dimasukkan ke dalam wadah Styrofoam.
digunakan sebagai wadah makanan atau Dari sini diperoleh bahwa banyak responden
minuman. Kemasan styrofoam tidak yang berpendapat kurang setuju dan bahkan
digunakan sebagai tempat makanan dan tidak setuju, yaitu sebanyak 85 orang atau
minuman panas sebanyak 42 responden atau 71%. Hal ini juga sama dengan pengetahuan
sebanyak 35,2%. Menurut asumsi peneliti mereka yang menunjukkan bahwa boleh
bahwa pengetahuan siswa yang tergolong menggunakan Styrofoam untuk makanan
sedang akan membawa pada perubahan panas. Sementara berdasarkan teori yang
sikap yang positif. Penelitian Ilmiawati ada, plastik bersifat termoplastik, artinya
(2017) tentang edukasi pemakaian plastik dapat meleleh pada suhu tertentu dan
sebagai kemasan makanan dan minuman melekat mengikuti perubahan suhu
serta resiko terhadap kesehatan (Setyowati, 2017). Jadi pengetahuan siswa
menyebabkan perubahan sikap terhadap SMAN Balung akan sifat Styrofoam sebagai
penggunaan plastik yang baik dan benar. salah satu jenis plastic diantaranya mudah
Hal ini menunjukkan bahwa secara umum meleleh pada suhu tinggi masih sangat
siswa dapat mengubah perilakunya dengan kurang.
tidak menggunakan Styrofoam sebagai Sikap responden yang menunjukkan
wadah makanan dan minuman yang panas. hanya menggunakan Styrofoam sebagagai
Sikap responden terhadap penolakan jika wadah makanan yang tidak lebih dari tiga
diberi makanan atau minuman yang kali dalam seminggu yaitu sebanyak 99
menggunakan Styrofoam sebagai orang atau 84,2%. Hal ini menunjukkan
kemasannya ada sebanyak 57,1% atau sikap positif yang diberikan oleh siswa kelas
sebanyak 68 orang yang menolak. XII MIPA SMA Negeri Balung tahun ajaran
Banyaknya responden yang menolak 2020/2021 mengingat akan bahaya
tersebut sebenarnya juga menunjukkan sikap penggunaan Styrofoam sebagai wadah
yang benar. Namun disisi lain ada sebanyak makanan. Sudah dijelaskan sebelumnya
42,9% atau 51 orang responden menjawab senyawa yang ada dalam Styrofoam dapat
menerima jika diberi makanan yang memicu adanya kanker. Menurut peneliti,
menggunakan bahan Styrofoam sebagai sikap siswa dalam mencegah bahaya
wadah makanan. Styrofoam terhadap kesehatan juga
merupakan sikap yang positif. Sebagian

25
Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No. 1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

responden juga memilih penggunaan bahan kondisi lingkungan serta pengalaman yang
lain yang lebih alami dan tidak dilihat dan didengar oleh siswa tinggal.
mengganggunkesehatan ketika digunakan Berdasarkan Tabel 4., untuk kategori
sebagai wadah makanan, seperti misalnya sikap responden termasuk pada kategori
penggunaan daun pisang. Berdasarkan hasil positif dengan jumlah responden sebanyak
survey ada sebanyak 102 responden 85,8%, 86 responden atau 72,26%. Untuk kategori
yang memilih solusi menggunakan daun sikap ini dilihat dari cara siswa dalam
pisang sebagai wadah makanan karena menghadapi berbagai fenomena penggunaan
mereka anggap lebih aman daripada Styrofoam sebagai wadah makanan dalam
penggunaan Styrofoam sebagai wadah kehidupan sehari-hari, cara penanganan
makanan. Pengetahuan yang baik atau sampah Styrofoam dan cara siswa
sedang terhadap sesuatu akan menghasilkan menemukan alternative solusi untuk
sikap yang positif yang ditunjukkan sebagai mengganti wadah Styrofoam sebagai tempat
respon atas suatu fenomena. Sikap belum makanan.
merupakan suatu tindakan atau aktifitas,
akan tetapi merupakan “predisposisi” KESIMPULAN
tindakan atau perilaku (Notoatmodjo, 2011).
Sikap yang baik terkait dengan masalah Dari hasil penelitian dapat ditarik
kesehatan pada dasarnya merupakan sikap beberapa kesimpulan yaitu : Gambaran
dan kebiasaan seseorang dalam menjalankan pengetahuan siswa SMAN Balung kelas XII
hidup sehari-hari. Perubahan sikap dalam MIPA tahun ajaran 2020/2021 akan bahaya
kebiasaan hidup sehat disebabkan karena penggunaan Styrofoam sebagai wadah
adanya rangsangan yang mengikat diri makanan adalah termasuk dalam kategori
seseorang. Berdasarkan teori disebutkan sedang sebanyak 64 orang (53,78%),
bahwa perubahan perilaku kesehatan terjadi kategori baik sebanyak 40 orang (33,61%)
karena adanya proses korelasi antara dan kategori kurang sebanyak 15 orang
stimulus (sebagai independent variable) (12,6%). Sedangkan untuk gambaran sikap
terhadap respon yang terjadi (sebagai siswa SMAN Balung kelas XII MIPA tahun
dependent variable) (Ryadi, 2016). Setiap ajaran 2020/2021 tentang bahaya
perilaku dan sikap seseorang ini merupakan penggunaan Styrofoam sebagai wadah
suatu bentuk pencegahan terhadap penyakit. makanan dalam kategori positif sebanyak 86
Oleh karena itu perubahan sikap yang orang (72,26%) dan dalam kategori negatif
didahului dengan pengetahuan yang baik sekitar 33 orang (27,73%).
tentang masalah kesehatan sangat
diperlukan. Sikap responden dalam
penelitian ini menunjukkan sikap yang SARAN
positif terhadap penggunaan Styrofoam
1. Bagi siswa :
sebagai wadah makanan. Kebiasaan dan
Disarankan bagi siswa siswa SMAN
sikap hidup sehat tidak hanya ditentukan
Balung kelas XII MIPA tahun ajaran
oleh pengetahuan terhadap hidup sehat itu
2020/2021 untuk terus meningkatkan
sendiri melainkan juga dipengaruhi oleh
pengetahuan mereka seputar bahaya
aspek kejiwaan atau emosional, kebiasaan,
penggunaan Styrofoam sebagai wadah

26
Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup Vol. 6 No. 1 2021
Issn: 2528-4002 (Media Online)
Issn: 2355-892x (Print)
Online: http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/KesehatanMasyarakat
DOI: https://doi.org/10.51544/jkmlh.v6i1.1675

makanan sehingga diperoleh data yang Jurnal ilmiah pengabdian kepada


lebih akurat yang dapat dijasikan dasar masyarakat.
dalam mengambil langkah preventif Notoatmodjo, S. (2011). Ilmu Kesehatan
untuk menghindari berbagai maslah Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
yang ditimbulkan karena masalah ini. Ryady, A. (2016). Ilmu Kesehatan
Sikap yang positif dalam menghindari Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit
penggunaan Styrofoam sebagai wadah Andi Offset.
makanan dan mencari alternative lain Saputra, Y. (2016). Bahaya Styrofoam bagi
yang lebih aman bagi kesehatan juga Kesehatan dan Lingkungan.
harus terus ditingkatkan untuk Setyowati. (2017). Studi Sifat Fisis, Kimia,
menghindari bahaya penggunaan Morfologi Pada Kemasan Makanan
Styrofoam sebagai wadah makanan. Berbahan Styrofoam Dan LDPE
2. Bagi Peneliti Selanjutnya (Low Density Polyethylene).
Perlu dilakukan penelitian terkait http://journal.eng.unila.ac.id/index.p
kandungan yang terdapat dalam hp/mech/article/viewFile/6/pdf.
Styrofoam dan mensosialisasikan Sumbung. (2012). Hubungan Antara
kepada masyarakat awam juga sangat Pengetaahuan Dan Sikap Dengan
membantu pengurangan dampak Tindakan Penjual Gorengan Di Kota
penggunaan Styrofoam sebagai wadah Manado Dalam Mengurangi
makanan. Penggunaan Kantong Plastik.
Fakultas kesehatan masyarakat
universitas sam ratulangi.
DAFTAR PUSTAKA Widyaningsih, F. (2010). Pengetahuan,
sikap dan tindakan pemilik tempat
makanan jajanan tentang
penggunaan Styrofoam sebagai
Ilmiawati, C. (2017). Edukasi Pemakaian
kemasan makanan di kelurahan
Plastik Sebagai Kemasan Makanan
padang bulanselayang 1 kecamatan
Dan Minuman Serta Resikonya
medan selayang tahun 2010. Medan:
Terhadap Kesehatan Pada
FKM USU.
Komunitas Di Kecamatan Bungus
Teluk Kabung, Padang. Kecamatan
Bungus Teluk Kabung, Padang:

27

Anda mungkin juga menyukai