JKL Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016 Aemba, dkk.

Uji Coba Komposis Feces (Kotoran) Babi,

UJI COBA KOMPOSIS FECES (KOTORAN) BABI DAN AIR CUCIAN BERAS
DALAM MENGHASILKAN BIOGAS

Rimeks Aemba 1), Tony K, Timpua 2), Steven J. Soenjono 3)

1,2,3)
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado
Email : rimeks@yahoo.com

Abstract. Making biogas using animal feces in particular, this pig has the potential as an alternative energy that is
environmentally friendly. The purpose of the study was to determine the composition of pig stool and rice washing water that
effectively produce biogas and detention times that effectively produce biogas. This type of research is quasi-experimental
research. The samples are pig manure and rice washing water which is inserted into the biodigester to be fermented and then
observed. The tools used are buckets or barrels with the results of research that is to mix pig manure and rice washing water
with a composition of 1: 1, 1: 1.5 and 1: 2 with a 14-day fermentation period in producing 200 grams of biogas, for a ratio of
1: 1 , 5 and 400 grams of biogas. For this reason, it is necessary to carry out further research by considering how to install the
hose and how to assemble the tool, observing the residence time.
Keywords: Rice washing water and pig feces

Abstrak. Pembuatan biogas menggunakan feses hewan khususnya, babi ini berpotensi sebagai energy alternatif yang ramah
lingkungan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui komposisi feses babi dan air cucian beras yang efektif menghasilkan
biogas dan waktu detensi yang efektif menghasilkan biogas. Jenis penelitian ini merupakan penelitian experiment semu
(quasi), yang menjadi sampel adalah kotoran babi dan air cucian beras yang dimasukan kedalam biodigester untuk
difermentasikan kemudian dilakukan pengamatan. Alat yang digunakan yaitu ember atau tong dengan hasil penelitian yaitu
untuk campuran kotoran babi dan air cucian beras dengan komposisi 1:1, 1:1,5 dan 1:2 dengan lama fermentasi 14 hari dalam
menghasilkan 200 gram biogas, untuk perbandingan 1:1,5 dan 400 gram biogas. Untuk itu perlu dilakaukan penelitian lanjutan
dengan memperhatikan cara pemasangan selang dan cara pengrakitan alat, pengamatan waktu tinggal.

Kata Kunci : Air cucian beras dan feses babi

Energi dari suatu benda adalah ukuran dari
kesanggupan benda tersebut untuk melakukan
suatu. Satuan energi adalah joule. Energi terbagi
dalam berbagai macam/jenis, contohnya energi
panas , energi air, energi batu bara,energi
minyak bumi, energi listrik,energi matahari,
energi angin,energi nuklir,dan energi bumi.
Energi yang disebutkan di atas termasuk energi
yang tidak dapat di perbaharui. Artinya, energi
terebut sumbernya terbatas dan sulit di
perbanyak. Penggunaan energi secara tidak
terbatas akan mempercepat habisnya sumber
energi sehingga saat ini pemerintah gencar
melakukan kampanye hemat energi. Kebutuhan
manusia yang tidak terbatas selalu di batasi
dengan ketersediaan sumber daya untuk
memenuhinya. Salah satu masalah keterbatasan
manusia pada zaman modern ini adalah bahan
bakar, khususnya bahan bakar minyak (BBM).
Hal ini karena BBM merupakan sumber daya
62
alam yang tidak bisa di perbaharui. Kondisi
tersebut di alami oleh hampir seluruh Negara di
dunia, termasuk di Indonesia (Sri Wahyuni, MP.
2013)
Energi yang paling banyak digunakan
untuk aktivitas manusia adalah energi minyak
bumi dan energi listrik. Energi minyak bumi
yang banyak digunakan dalam bahan kehidupan
sehari-hari adalah minyak tanah, bensin, dan
solar. Kenaikan harga minyak bumi menjadi
masalah bagi pemerintah karena akan menambah
biaya subsidi pemerintah. Sementara itu tuntutan
pemenuhan kebutuhan energi semakin
mendesak. Harga minyak tanah yang
melambung serta sukar di dapat dan bahkan
langkah di pasaran, banyak mendorong para ibu
diindonesia kembali lagi menggunakan kayu
bakar, bahan bakar baru dengan blotong (sisa
proses produksi pabrik gila), dan yang beruntung
dapat menggunakan biogas. Apapun alasan atas
JKL Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016
kelangkaan minyak tanah tersebut, pertamina
tetap bersikukuh hanya mendistribusikan minyak
tanah sesuai kuota tahun 2008, yaitu 9,9 juta kilo
liter. Berdasarkan fakta, kebutuhan
minyak tanah adalah 10 juta kiloliter per tahun.
Anggaran yang ditetapkan pemerintah dalam
danah APBN untuk pembelian minyak ternyata
jauh lebih kecil di bandingkan dengan harga
minyak dunia yang sebenarnya. Kalau tidak di
atas, hal ini merupakan salah satu komponen
pembangkrut Negara. Kondisis ini akan
memaksa pemerintah mengurangi subsidi bahan
bakar minyak (BBM). (Sri Wahyuni, MP. 2013).
Beban subsidi BBM bagi pemerintah sangat
berat. Setisp tahunnya pemerintah
menganggarkan kurang lebih Rp 50 triliun untuk
keperluan subsidi BBM (minyak tanah,
premium, dan solar). Subsidi BBM yang terbesar
di kenakan pada minyak tanah. Hal ini karena
minyak tanah merupakan sarana bahan bakar
bagi berbagai keperluan rumah tangga sampai
pada industri.
Data terakhir menyebutkan bahwa subsidi
minyak tanah sekirar Rp 3.800 setiap liternya
dan menyedot hampir 50% dari total subsidi
BBM. Kebutuhan minyak tanah sebagai salah
satu elemen BBM memiliki kecenderungan yang
terus meningkat. Apalagi, kondisi tersebut di
imbangi dengan semakin naiknya harga minyak
dunia. Belum lagi masalah minyak tanah selesai
di tangani, masalah energi listrik sudah mencuat
lagi. Pemadaman listrik secara bergilir sudah
menjadi kebiasaan dan terjadi di beberapa daerah
di negeri ini. Listrik menjadi sumber energi
utama bagi masyarakat, terutama masyarakat
perkotaan. Dua masalah penting yang
melatarbelakangi terjadinya krisis listrik tersebut
adalah terbatasnya kapasitas pembangkit dan
perusahan listrik Negara (PLN) di hadapkan
pada masalah kesulitan membeli batubara
sebagai bahan bakar penggerak pembangkit
listrik yang di miliki oleh perusahaan listrik
Negara tersebut. Adapun masalah kesulitan PLN
mendapatkan batubara karena semakin mahalnya
bahan bakar penggerak pembangkit listrik
tersebut. Padahal, Indonesia memiliki potensi
kekayaan batubara yang sangat besar (terbesar di
asia), yaitu total sejumlah hampir 70 miliar ton
dengan potensi yang dapat di tambang sebesar
hampir 7 miliar ton.
Aemba, dkk. Uji Coba Komposis Feces (Kotoran) Babi,
Dari potensi itu, Indonesia memproduksi
sekitar 200 juta ton setiap tahunya. Sering
dengan naiknya harga batubara di pasar dunia,
produksi batubara Indonesia terus meningkat
setiap tahun, yaitu dari 193 juta ton pada 2006
menjadi 205 juta ton pada 2007, dan di
proyeksikan meningkat pada 2008 menjadi 235
juta ton. Kelangkaan batubara untuk industry
listrik domestic terjadi karena produksi batubara
Indonesia yang melimpah tersebut, sebagian
besarnya (yaitu 75%) justru di ekspor ke luar
negeri. Tak pelak lagi sektor kelistrikan akses
bahan bakar penting penggerak 46% pembangkit
listrik nasional tersebut yang berimplikasi pada
krisis berkelanjutan. Setelah harga BBM naik
beberapa waktu yang lalu, kehidupan masyarakat
baik didesa maupun dikota semakin sulit.
Warga berlomba-lomba mencari sumber
energi alternatif, ada yang menggunakan energi
matahari,energi air, maupun energi angin.
Namun, sejauh ini masih belum ditemukan
smber energi yang benar-benar bisa
menggantikan bahan bakar minyak. Kebanyakan
sumber energi alternatif tidak bisa menghasilkan
energi sebesar energi yang dihasilkan bahan
bakar minyak. Sebenarnya ada sumber energi
alternative yang relatif sederhana dan sangat
cocok untuk masyarakat pedesaan. Energi
alternatif itu adalah biogas. Biogas memiliki
kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari
kandungan energi dari bahan bakar fosil. Biogas
mengandung 75% metana. Semakin tinggi
kandungan metana dalam bahan bakar, semakin
besar kalori yang dihasilkan (Sri Wahyuni, MP.
2013). Menurut uji coba sebelumnya yang
dilakukan oleh (Rapar 2012) bahwa feses babi
bisa menghasilkan gas yang dapat digunakan
sebagai bahan alternatif untuk penganti bahan
bakar. Berdasarkan penilitian sebelumnya
penulis Rimeks Aemba akan melanjutkan
penelitian yang sudah di lakukan oleh (Rapar
2012) tentang feses babi yang bisa menghasilkan
gas. Maka peniliti ingin menambahkan bahan
pembuatan biogas tersebut berupa kotoran babi
dan air cucian beras. Tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui komposisi feses babi dan air
cucian beras yang efektif menghasilkan biogas,
dan mengetahu waktu detensi yang efektif
menghasilkan biogas
63
JKL Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016
Metode
Jenis penelitian ini adalah penelitian
Experimen semu (quasi) Rancanagan “ Separate
Sample Pretest-Postest” Rancangan “non-
equivalent control group” (Notoatmodjo.2005).
Variabel dalam penelitian ini adalah uji coba
komposisi feses babi,air cuccian beras dalam
menghasilkan biogas. Populasi dalam penelitian
ini adalah bahan baku feses babi pada peternakan
di wonasa kapleng kota manado dan air cucian
beras di singkil I lingkungan III kota manado.
Sampel adalah feses dari 4 ekor babi pada
peternakan bapak didit dan air cucian beras pada
3 keluarga yaitu Aemba-budiman, Auruan-
Makalore, Tumiwuda Aemba.
Hasil
Alat penghasil biogas ini terbuat dari
bahan yang murah dan mudah didapat yaitu dari
ember yang berfungsi sebagai wadah untuk
menaruh bahan-bahan biogas. Alat penghasil
biogas ini bekerja dengan cara memasukan
bahan campuran feses babi dan air cucian beras
dengan 3 perbandingan yaitu perbandingan
Tabel 1. Peningkatan volume gas pada perbandingan 1:1,5 pada motorcycle
Berat motorcyle
Satuan
Sebelum ada gas (gr)
1000 gram
Perbandingan 1 : 1,5
Ba - Bs = 1 Kg - 1,2 Kg = 0,2 x 100 = 200 gram
Berikut ini adalah contoh perhitungan
motor tube sebelum ada gas dan sesudah ada gas,
untuk perbandingan 1 : 1,2 pada motorcycle,
Tabel 2. Peningkatan volume gas pada perbandingan 1:1,2 pada motorcycle
Berat motorcyle
Satuan
Sebelum ada gas (gr)
1000 gram
Perbandingan 1 : 1,5
Ba - Bs = 1 Kg - 1,4 Kg = 0,4 x 1000 = 400 gram
Aemba, dkk. Uji Coba Komposis Feces (Kotoran) Babi,
pertama 1:1 yaitu 50 liter air cucian beras dan 50
kilo kotoran babi dan perbandingan kedua yaitu
1:1,5 yaitu 75 liter air cucian beras dan 50 kilo
kotoran babi dan perbandingan ketiga yaitu 1:2
yaitu 50 liter air cucian beras dan 100 kilo
kotoran babi kemudian masukan kedalam ember
lalu di aduk hingga merata dan ditutup untuk
mengkondisikan digester anaerob (hampa udara)
Analisa kandungan gas yang ada pada
penampung dimulai dari hari pertama sampai ke
14 dengan mengamati perubahan ukuran pada
tinggi lebar tube motorcycle kemudian dihitung
berat motorcyle sebelum ada gas dan sesudah
ada gas dengan rumus Ba-Bs lalu dapat di
ketahui berakah gas yang terkumpul pada
motorcyle dan setelah itu untuk lebih
memastikan apakah terdapat gas metana pada
motorcyle kita sambukan ke kompor gas
kemudian dilihat dapat bertahan berapa lama kah
kompor gas dalam keadaan menyalah
Berikut ini adalah contoh perhitungan
motor tube sebelum ada gas dan sesudah ada gas,
untuk perbandingan 1 : 1,5 pada motorcycle,
dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini :
Berat motorcyle
Sebelum ada gas (gr)
1200
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 di
bawah ini :
Berat motorcyle
Sebelum ada gas (gr)
1400
64
JKL Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016 Aemba, dkk. Uji Coba Komposis Feces (Kotoran) Babi,

Secara keseluruhan dalam menganalisi Hasil pengolahan dan analisis data

hasil dari pengelitian ini dapat di uraikan sebagai untuk hubungan waktu dan volume biogas
berikut: pada perbandingan 1 ; 1,5 dapat dilihat pada
a. Hubungan Waktu dan Volume Biogas Pada gambar 1 di bawah ini :
Perbandingan 1:1,5

250

200

150

100

50

0
hari 1 hari 7 hari 8 hari 14
Gambar 1 hubungan waktu (hari) dengan volume biogas (gram/Kg)

b. Hubungan Waktu Dan Volume Bio Gas pada perbandingan 1 ; 1,2 dapat dilihat pada
pada perbandingan 1; 1,2 gambar 2 di bawah ini :
Hasil pengolahan dan analisis data
untuk hubungan waktu dan volume biogas

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
hari ke 1 hari ke 7 hari ke 8 hari ke 14

Gambar 2 hubungan waktu (hari) dengan volume biogas (gram/Kg)

Grafik diatas mennjukan bahwa pada hari
ke 1 sampai ke 6 belum terjadi kenaikan volume
gas yang ditanda dengan perubahan pada
naiknya volume pada motorcycle pada hari ke 7
volume motorcycle mulai naik dan hingga hari
ke 14 volume gas yang terkumpul pada
perbandingan 1:1,5 sebanayaknya 200 gram dan
400gram pada perbandingan 1:2.
Pembahasan
Hasil analisis dan pengolahan data yang
dapat dilihat dari grafik 1 dan 2 diatas
65
membuktikan bahwa pada hari ke 1 sampai ke 6
belum terjadi kenaikan volume gas yang ditanda
dengan perubahan pada naiknya volume pada
motorcycle pada hari ke 7 volume motorcycle
mulai naik dan hingga hari ke 14 volume gas
yang terkumpul pada perbandingan 1:1,5
sebanayaknya 200 gram dan 400gram pada
perbandingan 1:2. Analisa kandungan metana
pada biogas dilakukan untuk mengetahui jumlah
persen metana yang dihasilkan dari ragkaian
penghasil biogas. Mengetahui kandungan metana
yang dihasilkan dari rangkain biogas dapat di
JKL Volume 6 Nomor 2 Oktober 2016
lakukan dengan menyambungkan selang dari
motorcycle dengan kompor kemudian
dinyalakan. Kandungan gas yang dihasilkan
dalam penelitian in sebesar 200 gram pada
perbandingan 1:1,5 dan 400 gram pada
perbandingan 1:2 belum mampu membuat api
menyalah ditandai dengan saat menyalakan
kompor.
Pengamatan dilakukan pada awal
pembuatan biogas dimana kita mengukur berat
awal dari motorcyle kemudian dikurangi berat
sesudah terisih. Pada hari ke 7 sampai hari ke 8
gas mulai terbentuk dengan adanya perbuhan
dan motorcyle kemudian di timbang dengan
hasil perbandingan 1:1,5 200 gram dan
perbandngan 1:2 dengan hasil 400 gram dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tahap akhir penelitian dilakukan
pengamatan untuk mengetahui analisis
kandungan metana yang dihasilkan dari rangkain
penghasil biogas dengan menyambungkan
selang dari motorcyle dengan kompor gas
kemudian dinyalakan. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa adanya gas yang terbentuk
pada rangkain tidak dapat menghasilkan nyala
api karena jumlah gas metana yang dihasilkan
sedikit. Dan tekanan gas yang dihasilkan pada
perbandingan 1:1 tidak ada karena adanya
kebocoran sedangkan 1:1,5 gas yang dihasilkan
sebanyak 200 gram dan 400 gram belum dapat
menghasilkan nyalah api.
Aemba, dkk. Uji Coba Komposis Feces (Kotoran) Babi,
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba komposisi
kotoran babi dan air cucian beras menunjukan
bahwa kotoran babi dan air cucian beras dapat
menghasilkan gas hanya belum mampu
menyalakan api pada kompor gas
Saran
1. Bagi masyarakat yang mempunyai ternak
babi agar dapat memanfaatkan kotoran babi
sebagai energi alternatif berupa biogas
2. Teknologi ini diharapkan dapat menarik
masyarakat untuk menggunakannya
3. Lebih memperhatikan alat yang digunakan
agar tidak ada kebocoran serta melihat
waktu fermentasi yang dilakukan
Daftar pustaka
Burhani Rahman. (2005). Biogas, sumber energi
alternatif kompas 8 agustus 2005
Hendro Rapar (2012). Uji metode biogas dengan
bahan baku feses babi di desa tinoor
Sri Wahyuni, MP (2013). Panduan praktis
biogas.Penebar Swadaya jakarta
Sri Wahyuni, MP.SE.Biogas energi altrenatif
pengganti bbm gas dan listrik.Argomedia
pustaka.jakarta
Soekidjo Notoatmodjo (2005). Metodologi
Penelitian Kesehatan
66