Anda di halaman 1dari 9

Jurnal KESMAS, Vol.

9, No 6, Oktober 2020 8

GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS


KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI SAAT
PEMBATASAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19
Sefania J. Selaindoong*, Marsella D. Amisi*, Angela F. C. Kalesaran*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Gizi berperan penting dalam indikator kesehatan pada manusia. Keadaan gizi yang baik salah satunya
dipengaruhi oleh pengetahuan gizi. Terlebih khusus selama masa pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), pengetahuan gizi yang dimiliki dan penerapannya yang benar akan meningkatkan sistem
kekebalan tubuh yang baik sehingga dapat terlindung dari penularan COVID-19. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran pengetahuan gizi mahasiswa semester IV Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi (FKM UNSRAT) saat pembatasan sosial masa pandemi COVID-19. Penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survei deskriptif, yang dilaksanakan di
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi pada bulan Mei – September 2020. Subjek
penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi,
dengan jumlah sampel sebanyak 135 mahasiswa. Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner
pengetahuan gizi secara online pada google form. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan gizi mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi Semester IV saat pembatasan sosial pandemi COVID-19, terbanyak memiliki
tingkat pengetahuan baik dengan persentase 40%, sedangkan tingkat pengetahuan gizi cukup sebanyak
38,5%, dan tingkat pengetahuan gizi kurang sebanyak 21,5%..

Kata Kunci: Pengetahuan Gizi, Mahasiswa, COVID-19

ABSTRACT
Nutrition plays an important role in human's health indicator. Good nutrition condition is affected by
several factors, one of which is nutrition knowledge. Especially, during the Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) pandemic, nutrition knowledge and it's appropriate use will boost the body's immune system
to protect individual from COVID-19 infection. The purpose of this study was to describe the nutrition
knowledge of fourth semester students from Faculty of Public Health Sam Ratulangi University (FKM
UNSRAT) during the COVID-19 social restrictions. This research was a quantitative research with
descriptive survey design and was done at Faculty of Public Health Sam Ratulangi University in May –
September 2020. The research subjects are fourth semester students of Faculty of Public Health Sam
Ratulangi University, with sample size of 135 students. As a tool of measurement, a nutrition knowledge
questionnaire was administrated online using google form. Data was analyzed using univariate analysis.
The result shows that among fourth semester students of Faculty of Public Health Sam Ratulangi
University, most had a good level of knowledge with a percentage of 40%, 38,5% have a fair level of
nutrition knowledge, and 21,5% have a poor level of nutrition knowledge.

Keywords: Nutrition Knowledge, Students, COVID-19

PENDAHULUAN berperan penting dalam mempengaruhi


Pada dasarnya ilmu gizi mempelajari derajat kesehatan seorang individu. Keadaan
mengenai makanan berkaitan dengan gizi salah satunya dipengaruhi oleh
kesehatan. Ilmu gizi membahas tentang pengetahuan gizi beserta penerapannya.
kandungan zat gizi pada makanan, proses Pengetahuan dihasilkan dari tahu
metabolisme yang mempengaruhi, dan melewati proses pengindraan akan suatu hal.
akibat dari kurangnya zat gizi dalam tubuh Pengetahuan dapat diperoleh seseorang baik
(Adriani dan Wirjatmadi, 2016). Gizi secara formal maupun informal yang dapat
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 9

membentuk sikap dan menciptakan tindakan Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia,
(Achmadi, 2016). Pengetahuan gizi yang Profesor Hardinsya, menyatakan bahwa
baik akan mempengaruhi tindakan pengetahuan gizi pada masyarakat masih
seseorang dalam pemenuhan kebutuhan gizi kurang, baik pada masyarakat yang mampu
melalui konsumsi makanannya. untuk membeli pangan bergizi maupun
Pengetahuan gizi diartikan sebagai masyarakat yang tidak mampu. Hal ini
pengetahuan tentang ilmu gizi seperti zat terlihat dari jumlah masalah gizi yang ada
gizi dan sumbernya dalam makanan, apa saja pada semua kelompok umur termasuk
makanan yang aman untuk dikonsumsi agar remaja (Windhi, 2016).
terhindar dari penyakit, langkah-langkah Penelitian yang dilakukan oleh Florence
pengolahan bahan makanan yang tepat untuk (2017) pada mahasiswa TPB Sekolah Bisnis
mempertahankan zat gizi pada makanan dan Manajemen Institut Teknologi
(Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan gizi Bandung, didapati hasil yaitu hanya terdapat
dapat memengaruhi asupan seseorang 8,8% mahasiswa yang memiliki
melalui pemilihan makanan bergizi yang pengetahuan gizi dengan baik dan
dikonsumsinya agar dapat mencapai status memahami konsep tentang gizi seimbang
gizi yang baik. Seseorang yang semakin dengan baik.
tinggi pengetahuan gizinya, diharapkan akan Pada saat ini Indonesia sedang berada
semakin memperhatikan konsumsi pada masa pandemi Corona Virus Disease
makanannya dari segi kualitas dan jenis 2019 (COVID-19) sehingga Pemerintah
(Sediaoetoma, 2000). Indonesia mengambil kebijakan untuk
Pengetahuan gizi sangat diperlukan bagi melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala
mahasiswa yang merupakan sekelompok Besar (PSBB) dengan pembatasan kegiatan
individu yang termasuk dalam usia remaja. meliputi peliburan sekolah dan tempat kerja,
Badan Kependudukan dan Keluarga pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau
Berencana Nasional (BKKBN) mengartikan pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas
remaja sebagai individu dengan rentan usia umum. Berdasarkan pada aturan tersebut
10-24 tahun dan belum menikah maka Universitas Sam Ratulangi
(Kusumaryani, 2017). Pada periode ini didalamnya Fakultas Kesehatan Masyarakat
kebutuhan akan zat gizi semakin meningkat juga mengeluarkan surat edaran terkait
untuk membantu tumbuh dan kembang dengan pemberlakuan pembelajaran jarak
tubuh, diikuti oleh perubahan gaya hidup jauh/daring dari rumah masing-masing
yang mempengaruhi kebiasaan makan, mahasiswa menggunakan media online
sehingga rentan terjadi masalah gizi untuk memutus rantai penyebaran COVID-
(Damayanti, dkk., 2017). 19 dan menjaga kesehatan mahasiswa agar
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 10

tetap optimal serta terhindar dari penularan HASIL DAN PEMBAHASAN


COVID-19. Oleh sebab itu selama masa Hasil penelitian pada mahasiswa semester
pandemi ini, penting bagi mahasiswa untuk IV Fakultas Kesehatan Masyarakat
menjaga pola makan gizi seimbang yang Universitas Sam Ratulangi. Saat dilakukan
didasari oleh pengetahuan tentang gizi untuk pengambilan data, dari total 177 mahasiswa
meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang yang dihubungi, diperoleh sebanyak 135
baik sehingga dapat terlindung dari mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi
penularan COVID-19. yaitu bersedia menjadi responden dalam
Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini.
maka penulis hendak melaksanakan
penelitian mengenai Gambaran Pengetahuan Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
Gizi Mahasiswa Semester IV Fakultas Umur
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Umur n %
18 Tahun 7 5,2
Ratulangi (FKM UNSRAT) saat 19 Tahun 88 65,2
20 Tahun 38 28,1
Pembatasan Sosial Masa Pandemi COVID- 21 Tahun 2 1,5
19. Total 135 100

Umur responden berada pada rentang umur


METODE
18 sampai 21 tahun. Sebagian besar
Penelitian ini menggunakan desain
responden berumur 19 tahun dengan jumlah
penelitian survei deskriptif pada bulan Mei-
88 orang (65,2%) serta yang paling sedikit
September 2020. Populasi penelitian yaitu
berumur 21 tahun sebanyak 2 orang (1,5%)
mahasiswa aktif semester IV tahun ajaran
(Tabel 1).
2019/2020 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi yang berjumlah
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
177 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan
Jenis Kelamin
total sampling dengan jumlah sampel yang
Jenis Kelamin n %
digunakan sebanyak 135 subjek. Laki-laki 19 14,1
Perempuan 116 85,9
Pengambilan data dilakukan secara online Total 135 100
melalui aplikasi google form yang memuat
kuesioner pengetahuan gizi. Analisis data Sebagian besar sebagian besar responden
menggunakan analisis univariat secara berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
deskriptif dengan menggunakan frekuensi 116 orang (85,9%) dan laki-laki sebanyak 19
dan persentase. orang (14,1%) (Tabel 2).
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 11

Tabel 3. Gambaran Pengetahuan Gizi pengetahuan gizi baik yaitu sebanyak 54


Kategori n % orang (40%), tingkat pengetahuan gizi
Baik 54 40
Cukup 52 38,5 cukup sebanyak 52 orang (38,5%), dan
Kurang 29 21,5
Total 135 100 tingkat pengetahuan gizi kurang sebanyak
29 orang (21,5%) (Tabel 3).
Responden umumnya memiliki tingkat
pengetahuan gizi baik dan cukup. Tingkat

Tabel 4. Distribusi Gambaran Pengetahuan Gizi Berdasarkan Karakteristik Responden


Pengetahuan Gizi
Total
Karakteristik Baik Cukup Kurang n (%)
n (%) n (%) n (%)
Umur
18 Tahun 1 (14,3) 5 (71,4) 1 (14,3) 7 (100)
19 Tahun 31 (35,2) 36 (40,9) 21 (23,9) 88 (100)
20 Tahun 20 (52,6) 11 (28,9) 7 (18,4) 38 (100)
21 Tahun 2 (100) 0 0 2 (100)
Jenis Kelamin
Laki-laki 6 (31,6) 9 (47,4) 4 (21,1) 9 (100)
Perempuan 48 (41,4) 43 (37,1) 25 (21,6) 116 (100)

Tingkat pengetahuan gizi menurut umur Tabel 5. Distribusi Frekuensi Jawaban


responden dengan persentase kategori baik Responden pada Kuesioner Pengetahuan
tertinggi ada pada umur 21 tahun dengan Gizi tentang Fungsi Zat Gizi
persentase 100% dan persentase kategori Jawaban
No. Pertanyaan Benar Salah
kurang paling banyak terdapat pada umur 19 n (%) n (%)
2. Status gizi tidak dapat
tahun dengan persentase 23,9%. dikontrol melalui 76 59
penghitungan berat badan (56,3) (43,7)
Berdasarkan jenis kelamin, persentase setiap bulannya
3. Konsumsi ikan, telur, dan
131 4
pengetahuan gizi kategori baik tertinggi susu sangat baik untuk usia
(97) (3)
remaja
dimiliki oleh responden perempuan dengan 5. Konsumsi ikan lebih
119 16
dianjurkan dibanding
(88,1) (11,9)
jumlah 48 orang atau 41,4%, sedangkan konsumsi daging
6. Konsumsi tempe 4 potong
responden laki-laki sebagian besar memiliki dalam sehari cukup untuk 78 57
memenuhi kebutuhan protein (57,8) (42,2)
pengetahuan gizi kategori cukup yaitu harian pada remaja
8. Fungsi makanan adalah untuk 92 43
47,4% atau 9 orang (Tabel 4). membuat kenyang (68,1) (31,9)
9. Orang yang memiliki berat
badan normal, artinya 91 44
kebutuhan energi sudah (67,4) (32,6)
terpenuhi
11. Buah dianjurkan lebih banyak 92 43
dikonsumsi dibanding sayuran (68,1) (31,9)
18. Fungsi vitamin A terbagi
menjadi 3 golongan besar yaitu
121 14
untuk proses melihat,
(89,6) (10,4)
metabolisme umum, dan proses
reproduksi
20. Konsumsi sayur yang baik 47 88
dalam sehari adalah < 3 porsi (34,8) (65,2)
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 12

Responden sudah memiliki pemahaman jawaban benar sebesar 97% dan salah 3%.
yang baik mengenai fungsi protein hewani Namun, pada pertanyaan nomor 12 dengan
yang penting untuk dikonsumsi pada usia persentase jawaban benar hanya 24,4% dan
remaja, seperti yang ada pada pertanyaan salah 75,6%, dapat diketahui bahwa
nomor 3 dengan persentase jawaban benar sebagian besar responden masih memiliki
sebesar 97% dan salah 3%. Namun, pada pemahaman yang kurang mengenai zat gizi
pertanyaan nomor 20 dengan persentase vitamin khususnya asam folat atau vitamin
jawaban benar hanya 34,8% dan salah B9 (Tabel 6).
65,2%. dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden memiliki pengetahuan yang Tabel 7. Distribusi Frekuensi Jawaban
kurang mengenai anjuran porsi konsumsi Responden pada Kuesioner Pengetahuan
sayur dalam sehari (Tabel 5). Gizi tentang Masalah Gizi/Penyakit yang
Berkaitan dengan Gizi
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Jawaban Jawaban
No. Pertanyaan Benar Salah
Responden pada Kuesioner Pengetahuan n (%) n (%)
Gizi tentang Macam-macam Zat Gizi 10. Akibat kurang makan
makanan yang
46 89
Jawaban mengandung zat
(34,1) (65,9)
No. Pertanyaan Benar Salah Magnesium dapat
n (%) n (%) menyebabkan anemia
13. Diabetes melitus, penyakit
1. Zat iodium penting bagi
jantung berhubungan
tubuh untuk membentuk 121 14 118 17
dengan konsumsi makanan
perkembangan otak dan (89,6) (10,4) (87,4) (12,6)
cepat saji dan makanan
sistem syaraf
asin berlemak
4. Protein nabati lebih baik
14. Konsumsi sayuran dan
dibanding protein
61 74 buah yang cukup tidak
hewani karena memiliki 101 34
(45,2) (54,8) berperan dalam
komposisi asam amino (74,8) (25,2)
pencegahan penyakit
yang lebih komplit
kronik
7. Kandungan kolesterol
131 4 15. Konsumsi ikan dapat
lebih banyak pada
(97) (3) membantu dalam 102 33
daging dibanding ikan
pencegahan penyakit (75,6) (24,4)
12. Asam folat banyak
osteoporosis
terdapat pada sayuran 33 102
17. Konsumsi makanan dengan
hijau yang dapat (24,4) (75,6)
kandungan purin tinggi
mencegah penyakit polio 86 51
seperti jeroan dan emping
16. Zat gizi yang hanya (62,2) (37,8)
tidak mengakibatkan asam
dibutuhkan oleh tubuh 95 40
urat
terdiri dari karbohidrat (70,4) (29,6)
19. Hipertensi dapat dicegah
dan lemak
dengan cara membatasi 117 18
konsumsi garam maksimal (86,7) (13,3)
1 sendok teh dalam sehari
Hampir seluruh responden memiliki
pengetahuan yang baik mengenai kolesterol
Responden sudah memiliki pengetahuan gizi
yang kandungannya lebih banyak pada
yang baik mengenai faktor risiko penyakit
daging daripada ikan, sesuai dengan
degeneratif yaitu diabetes mellitus dan
pertanyaan nomor 7 dengan persentase
penyakit jantung, seperti pada pertanyaan
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 13

nomor 13 dengan persentase jawaban benar pendidikan gizi yang dapat mempengaruhi
sebesar 87,4% dan salah 12,6%. Sebaliknya, pengetahuan gizi mahasiswa semester IV
pengetahuan tentang masalah gizi anemia FKM UNSRAT adalah pendidikan formal
dan penyebabnya masih belum dipahami seperti mata kuliah dasar gizi kesehatan
dengan benar oleh sebagian besar masyarakat yang dipelajari pada semester II
responden, seperti pada pertanyaan nomor dengan jumlah 3 SKS.
10 dengan persentase jawaban benar hanya Jika dilihat berdasarkan gambaran
34,1% dan salah 65,9% (Tabel 7). pengetahuan gizi menurut umur responden,
dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan
Gambaran Pengetahuan Gizi gizi baik tertinggi dimiliki oleh responden
Berdasarkan pengukuran tingkat dengan umur 21 tahun. Umur
pengetahuan gizi dengan menggunakan mempengaruhi daya tangkap seseorang
kuesioner melalui google form yang sehingga dapat mempengaruhi tingkat
berisikan 20 pertanyaan tentang pengetahuan gizi orang tersebut (Budiman
pengetahuan gizi, didapatkan hasil dan Riyanto, 2013).
penelitian yang menunjukkan bahwa Berdasarkan gambaran pengetahuan gizi
mahasiswa semester IV FKM UNSRAT menurut jenis kelamin responden dapat
paling banyak memiliki tingkat pengetahuan diketahui bahwa perempuan memiliki
gizi baik dan hanya terdapat sebagian kecil pengetahuan gizi lebih baik daripada laki-
yang masih kurang tingkat pengetahuan laki. Dibandingkan laki-laki, perempuan
gizinya. umumnya memiliki kesadaran yang lebih
Penelitian ini sejalan dengan penelitian baik dalam mencari informasi secara formal
sebelumnya pada mahasiswa di Jurusan maupun informal. Banyaknya informasi
Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan yang didapatkan mempengaruhi tingkat
Jakarta II, Jakarta Selatan pada tahun 2019 pengetahuan (Rizki AD, 2018).
yang dilakukan oleh Utami (2019) dengan Pada distribusi frekuensi jawaban
hasil proporsi responden dengan tingkat responden tentang fungsi zat gizi, responden
pengetahuan gizi baik lebih banyak memiliki tingkat pengetahuan gizi yang baik
dibandingkan dengan pengetahuan gizi tentang pentingnya konsumsi protein hewani
cukup dan kurang yaitu sebesar 93%. seperti ikan, telur, dan susu pada masa
Pengetahuan gizi seseorang dapat remaja. Selain itu, sebagian besar responden
dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya masih kurang mengetahui anjuran konsumsi
yang dapat menunjukkan cara berpikir dan sayur menurut Pedoman Umum Gizi
pengetahuan yang dimiliki orang tersebut Seimbang (PUGS) yaitu sebanyak 3-4 porsi
(Emilia, 2008). Salah satu sumber per hari (Kemenkes RI, 2014).
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 14

Pada distribusi frekuesi jawaban Dasar Negeri 16 dan Sekolah Dasar Negeri
responden tentang macam-macam zat gizi, 120 Kota Manado, menunjukkan bahwa
hanya sebagian kecil responden yang terdapat hubungan antara pengetahuan gizi
memahami dengan baik tentang asam folat dengan konsumsi jajanan. Perilaku
atau vitamin B9 yang terkandung dalam konsumsi jajanan yang tergolong sering
jumlah yang besar pada sayuran hijau dan lebih banyak pada pelajar yang memiliki
buah-buahan. Defisiensi asam folat dapat pengetahuan gizi kurang baik dibandingkan
menyebabkan anemia megaloblastik dan dengan pelajar yang memiliki pengetahuan
gangguan darah lainnya (Almatsier, 2002). baik.
Namun, sebagian besar responden sudah Tingkat pengetahuan gizi seseorang
mengetahui dengan baik tentang kandungan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
kolesterol daging yang lebih tinggi dalam pemilihan makanan yang pada
dibandingkan dengan ikan (Kemenkes RI, akhirnya akan berpengaruh pada status gizi
2014). individu tersebut (Irawati, dkk., 1992).
Pada topik masalah gizi/penyakit yang Namun, pengetahuan gizi yang dimiliki bisa
berkaitan dengan gizi, dapat diketahui juga dipraktekan dalam pemilihan makanan
bahwa sebagian besar responden masih untuk individu yang lain seperti seorang ibu
kurang menguasai tentang anemia yang kepada anaknya sehingga dapat
dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi mempengaruhi status gizi anak tersebut.
(Fe) (Par’i, dkk., 2017). Selain itu, sebagian Penelitian yang dilakukan oleh Maramis dkk
besar responden sudah memiliki (2019) menunjukkan bahwa terdapat
pengetahuan yang baik tentang kandungan hubungan antara pengetahuan gizi ibu
garam, gula dan lemak dalam makanan cepat dengan status gizi anak usia 12-24 bulan
saji dapat menyebabkan penyakit kronis berdasarkan indeks BB/U.
tidak menular seperti diabetes mellitus, Pengetahuan gizi yang baik umumnya
hipertensi dan penyakit jantung (Kemenkes akan berdampak pada asupan yang lebih
RI, 2014). baik, namun belum tentu dapat membuat
Pengetahuan gizi mempengaruhi seseorang mempunyai pola makan yang
konsumsi seseorang melalui makanan yang sehat. Oleh sebab itu, pengetahuan gizi yang
dipilih. Seseorang dengan pengetahuan gizi baik juga harus disertai dengan praktek
yang rendah akan memilih makanan yang dalam kehidupan sehari-hari (Sebayang AN,
menarik melalui panca indera dan tidak 2012).
memilih makanan berdasarkan nillai Terlebih khusus pada masa pandemi
gizinya. Penelitian yang dilakukan oleh COVID-19, dengan kenaikan kasus dan
Wowor dkk (2018) pada pelajar di Sekolah risiko penularan yang semakin tinggi
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 15

sehingga mengancam kesehatan dari tiap yang baik diharapkan dapat diaplikasikan
individu yang ada termasuk mahasiswa pada asupan makanan yang bergizi untuk
sebagai seorang remaja. Karena itu, membangun kekebalan tubuh yang kuat
diperlukan pengetahuan gizi yang baik agar terlindung dari infeksi COVID-19
mengenai pola konsumsi gizi seimbang selama masa pandemi ini.
seperti mencukupi asupan sayur dan buah, 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar
mengonsumsi makanan bergizi seimbang dapat dilakukan penelitian lanjutan
sesuai isi piringku, membatasi gula, garam terhadap faktor-faktor lain yang
dan lemak, serta memastikan lauk yang mempengaruhi pengetahuan gizi yang
dimasak matang dengan baik. Berdasarkan tidak diteliti dalam penelitian ini seperti
pengetahuan gizi tersebut, disertai dengan status ekonomi dan tingkat pendidikan
praktek yang benar, maka dapat memperkuat orang tua, serta hubungannya dengan
imunitas tubuh dan terhindar dari penularan pencegahan COVID-19. Sehingga dapat
COVID-19 tetapi juga berbagai penyakit lain diperoleh informasi yang lebih luas dan
(Kemenkes RI, 2020). mendalam berkaitan dengan pengetahuan
gizi.
KESIMPULAN
Gambaran pengetahuan gizi mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Achmadi U. 2014. Kesehatan Masyarakat
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja
Sam Ratulangi Semester IV saat pembatasan
Grafindo Persada.
sosial pandemi COVID-19, terbanyak
Adriani M, Wirjatmadi B. 2016. Pengantar
memiliki tingkat pengetahuan gizi baik Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana.
dengan persentase 40%, sedangkan tingkat Almatsier S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
pengetahuan gizi cukup sebanyak 38,5%, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

dan tingkat pengetahuan gizi kurang Budiman, Riyanto A. 2013. Kapita Selekta
Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
sebanyak 21,5%. dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.
SARAN Damayanti D, Pritasari, Tri LN. 2017. Gizi
dalam Daur Kehidupan. Kementerian
1. Bagi mahasiswa semester IV Fakultas
Kesehatan Republik Indonesia.
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam
Emilia E. 2008. Pengembangan Alat Ukur
Ratulangi diharapkan untuk tetap Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi
mempertahankan tingkat pengetahuan pada Remaja. Disertasi. Bogor:
Institut Pertanian Bogor, (Online),
gizi baik dan meningkatkan pengetahuan (https://repository.ipb.ac.id/bitstream/
gizi yang masih dalam kategori kurang handle/123456789/41143/2008eem.p
df?sequence=10&isAllowed=y
dan cukup. Tingkat pengetahuan gizi diakses 1 Juli 2020)
Jurnal KESMAS, Vol. 9, No 6, Oktober 2020 16

Florence AG. 2017. Hubungan Pengetahuan Sekolah. Skripsi. Yogyakarta:


Gizi dan Pola Konsumsi dengan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Status Gizi pada Mahasiswa TPB Yogyakarta, (Online),
Sekolah Bisnis dan Manajemen (http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/55
Institut Teknologi Bandung. Skripsi. 4/4/Chapter2.pdf, diakses 24 Juli
Bandung: Universitas Pasundan, 2020).
(Online),
(http://repository.unpas.ac.id/29841/ Sebayang AN. 2012. Gambaran Pola
diakses 24 April 2020). Konsumsi Makanan Mahasiswa di
Universitas Indonesia. Skripsi.
Irawati A, Damanhuri, Fachrurrozi. 1992. Depok: Universitas Indonesia,
Pengetahuan Gizi Murid SD dan (Online),
SLTP di Kotamadya Bogor. PGM, (http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20
(Online), Jilid 15, 312384-S43474-
(https://media.neliti.com/media/publi Gambaran%20pola.pdf diakses 1 Juli
cations/161739-ID-pengetahuan-gizi- 2020).
murid-sekolah-dasar-sd.pdf diakses
27 April 2020) Sediaoetama AD. 2000. Ilmu Gizi untuk
Mahasiswa dan Profesi Jilid I.
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Jakarta: Dian Rakyat.
Seimbang. Jakarta: Ditjen Bina Gizi
dan KIA. Utami AP. 2019. Gambaran Status Gizi,
Tingkat Pengetahuan Gizi dan
Kemenkes RI. 2020. Panduan Gizi Aktivitas Fisik Mahasiswa di Jurusan
Seimbang Pada Masa Pandemi Teknik Elektromedik Politeknik
COVID-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan Jakarta II, Jakarta
Kesehatan Republik Indonesia Selatan. Tugas Akhir. Jakarta:
Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kusumaryani M. 2017. Prioritaskan Jakarta II, (Online),
Kesehatan Reproduksi Remaja untuk (https://perpus.poltekkesjkt2.ac.id/res
Menikmati Bonus Demografi. Depok: poy/index.php?p=show_detail&id=2
Lembaga Demografi FEB UI. 206&keywords= diakses 1 Juli 2020).
Maramis M, Punuh M, Amisi M. 2019. Windhi. 2016. Masyarakat Indonesia Masih
Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu Kurang Pengetahuan Gizi Seimbang,
dengan Status Gizi Anak Usia 12-24 (Online),
Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas (http://www.centroone.com/News/De
Tateli Kecamatan Mandolang tail/2016/2/6/7040/masyarakat-
Kabupaten Minahasa. Jurnal Kesmas, indonesia-masih-kurang-
(Online), Vol. 8, No. 7, pengetahuan-gizi-seimbang-
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph %20%5B6 diakses 24 Mei 2020).
p/kesmas/article/view/26602/26223
diakses 18 Oktober 2020). Wowor P, Engkeng S, Kalesaran A. 2018.
Faktor-faktor yang Berhubungan
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan dengan Perilaku Konsumsi Jajanan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka pada Pelajar di Sekolah Dasar Negeri
Cipta. 16 dan Sekolah Dasar Negeri 120
Par’i HM, Wiyono S, Harjatmo T. 2017. Kota Manado. Jurnal Kesmas,
Penilaian Status Gizi. Kementerian (Online), Vol 7, No. 5,
Kesehatan Republik Indonesia. (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.ph
p/kesmas/article/view/22078/21779
Rizki AD. 2018. Efetivitas Penyuluhan Gizi diakses 18 Oktober 2020).
menggunakan Slide Power Point dan
Poster terhadap Pengetahuan tentang
Sarapan Pagi pada Anak Usia

Anda mungkin juga menyukai