Anda di halaman 1dari 8

Jurnal KESMAS, Vol. 11, No.

1, Januari 2022 123

Gambaran Kecukupan Mineral Mikro Pada Mahasiswa Semester Vi Fakultas Kesehatan


Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Saat Pembatasan Sosial Masa Pandemi Covid-19
Tri Y. Adha*, Maureen I. Punuh*, Yulianty Sanggelorang*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Mineral mikro sangat penting karena berperan dalam pembentukan antibodi untuk mengurangi angka
kesakitan dan penyakit infeksi. Mahasiswa di tengah kegiatan daring dalam masa pandemi saat ini
membutuhkan asupan makanan yang sehat, bergizi, dan seimbang, karena peran gizi yang dikonsumsi
merupakan satu upaya pencegahan dalam menghadapi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
gambaran kecukupan mineral mikro mahasiswa semester VI FKM UNSRAT saat pembatasan sosial masa
pandemi COVID-19. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif, yang dilakukan di FKM
UNSRAT pada bulan April 2020 sampai Februari 2021 dengan sampelnya sejumlah 128 responden. Alat
ukur penelitian ini menggunakan formulir food record yang dilaksanakan dalam waktu 2 hari dan buku
foto makanan. Hasil penelitiannya memperlihatkan jika mayoritas respondennya mempunyai tingkat
kecukupan asupan besi yang kurang (89,8%), tingkat kecukupan asupan seng yang kurang (70,3%), tingkat
kecukupan asupan tembaga yang cukup (53,1%), dan tingkat kecukupan asupan mangan yang cukup
(74,2%).

Kata Kunci: COVID-19; Kecukupan mineral mikro; Gizi; Mahasiswa

ABSTRACT
Micro minerals have a very important role in the formation of antibodies that can reduce morbidity and
infectious diseases. In the middle of dense online activities during the current pandemic, students need
healthy, nutritious, and balanced food intake. This because the role of nutrition that consumed by the
students is one of the efforts to prevent the COVID-19. The objective of this research was to determine the
adequacy of micro minerals intake for 6th semester students of the FKM UNSRAT during the social
restrictions of COVID-19 pandemic. This research is a descriptive study, which was conducted at the FKM
UNSRAT, from April 2020 to February 2021 with 128 samples of respondents. The measuring instrument
of this research used a food record form that conducted in 2 days and a food photo book. The results of this
study indicate that most of the respondents had insufficient iron intake (89.8%) and insufficient zinc intake
(70.3%). Adequate level of adequate intake of copper (53.1%), and adequate level of adequate intake of
manganese (74.2%).

Keywords: COVID-19; Adequacy of micro minerals; Nutrition; Students

Pendahuluan dan status gizi generasi mendatang


Nutrisi atau dikenal zat gizi ialah senyawa
(Kementerian Kesehatan, 2018).
dalam makanan yang digunakan tubuh
Asupan zat gizi terdiri atas energi,
sebagai fungsi fisiologis normal. Zat gizi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mempunyai peranan penting bagi suatu
mineral. Satu dari sekian elemen zat gizi
organisme dalam kelangsungan siklus
yang penting untuk tubuh yaitu mineral
hidupnya dan terlibat dalam berfungsinya
mikro (Almatsier, dkk, 2011). Mineral
organisme (Wijayanti, 2017). Kualitas dan
mikro berperan penting menjaga stabilitas
kuantitas asupan zat gizi masa sekarang akan
kehidupan, kesehatan dan reproduksi
mencerminkan status gizi masa depan,
manusia, sehingga harus dipenuhi melalui
konsumsi hari ini memengaruhi kesehatan
Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 124

asupan makanan (Tim Media Cipta Guru jaringan atau online bagi mahasiswa agar
SMK, 2017). tetap di rumah saja.
Mineral mikro terbagi dua yakni Mahasiswa di tengah kegiatan daring
esensial dan non esensial; mikro elemen yang padat dalam masa pandemi saat ini
esensial meliputi zat besi, tembaga, seng, membutuhkan asupan makanan yang sehat,
mangan, selenium, kobal, dan flour bergizi, dan seimbang, karena peran gizi
(Banowati, 2019). Pada pembahasan ini yang dikonsumsi memiliki urgensi dalam
difokuskan pada asupan zat besi (Fe), sistem kekebalan tubuh sebagai upaya
tembaga (Cu), seng (Zn), dan mangan (Mn). mencegah virus Corona yang begitu
Mahasiswa berada pada usia produktif berbahaya dan sangat mudah terjangkiti bagi
yang beraktifitas secara aktif sehingga siapapun yang rendah imunnya.
membutuhkan kekuatan fisik yang prima Nilai gizi yang tinggi pada asupan
dan asupan nutrisi yang tepat dalam makanan dapat menambah sistem kekebalan
kesehariannya untuk belajar dan tubuh dan menjadi pelindung tubuh dari
mengerjakan tugas-tugasnya. Pada usia ini serangan virus (Grehenson, 2020). Asupan
kebutuhan nutrisi makronutrien dan zat gizi khususnya mineral mikro yang
mikronutrien harus tercukupi, termasuk kurang akan menurunkan sistem imun tubuh
diantaranya mineral mikro yang dapat akibatnya gampang terinfeksi, hal ini akan
diperoleh dari konsumsi daging merah, sangat berdampak buruk juga pada kualitas
sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan belajar daring bagi mahasiswa terlebih di
sebagainya (Hartono, 2020). situasi pandemi sekarang. Mineral mikro
Saat ini penularan COVID-19 begitu sangat penting untuk menopang kehidupan,
cepat dan dalam upaya memutus rantai sehingga ketika asupannya tidak terpenuhi
penyebarannya, Pemerintah Indonesia berdampak pada kesehatan tubuh seluruhnya
mengeluarkan peraturan dengan (Kementerian Kesehatan, 2017).
menerapkan jaga jarak (social distancing) BPS (2020) menyatakan di Indonesia
yang berarti membatasi aktivitas masyarakat rata-rata konsumsi per kapita selama
di suatu tempat (Kementerian Kesehatan, seminggu di tahun 2019 adalah konsumsi
2020). Social distancing ini akhirnya daging sapi 0,01 kg, daging ayam 0,12 kg,
diterapkan pula oleh seluruh perguruan ikan 0,34 kg, beras 1,50 kg, tahu 0,15 kg,
tinggi untuk mencegah tersebarnya COVID- tempe 0,14 kg, dan buah pisang (0,13 kg)
19 di lingkungan universitas melalui konsumsi tertinggi dibandingkan jenis buah
dihentikannya kegiatan akademik secara yang lain. Di Sulawesi Utara, konsumsi
tatap muka lalu diganti pembelajaran dalam beras sebesar 1,79 kg, daging 0,04 kg, tahu
0,13 kg, tempe 0,07 kg, dan konsumsi ikan
Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 125

paling banyak pada jenis ikan cakalang dan makanan dan minuman yang dikonsumsi
tuna 0,30 kg, konsumsi sayur paling banyak menggunakan buku foto makanan. Proses
pada jenis sayur kangkung 0,12 kg, pengumpulan datanya yaitu dengan cara
kemudian rata-rata konsumsi buah pisang menyebar formulir food record melalui
0,19 kg (BPS Sulawesi Utara, 2018). aplikasi komunikasi yakni Whatsapp yang
Berlandaskan berbagai pernyataan di berbasis online atau daring kepada
atas, disini penelitian akan melaksanakan responden penelitian dan terlebih dahulu
penelitian yang berjudul gambaran peneliti menjelaskan tentang tata cara
kecukupan asupan mineral mikro mahasiswa pengisian formulir yang benar.
semester VI Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi saat pembatasan Hasil Dan Pembahasan
sosial masa pandemi COVID-19. Karakteristik Responden
Karakteristik dalam penelitian ini meliputi
Metode jenis kelamin dan usia dari responden.
Penelitian ini berjenis penelitian Distribusi responden berdasarkan jenis
observasional deskriptif. Penelitiannya kelamin perempuan memiliki jumlah
bertempat di FKM UNSRAT Manado yang tertinggi dengan 100 orang (78,1%),
dilaksanakan mulai bulan April 2020- kemudian dalam kelompok usia diketahui
Februari 2021. Populasinya semua jumlah responden yang terbanyak berusia 20
mahasiswa aktif semester VI di FKM tahun yakni 93 orang (72,7%). Hal tersebut
UNSRAT Manado. Berdasarkan informasi disebabkan karena total mahasiswa
dari data registrasi semester genap tahun perempuan berjumlah lebih banyak
ajaran 2019/2020 diketahui jumlah dibanding dengan mahasiswa berjenis
mahasiswa aktif semester VI sebanyak 212 kelamin laki-laki.
orang. Penelitian ini menggunakan sampel Usia termasuk suatu hal penting dalam
sebanyak 128 responden dari keseluruhan pemenuhan asupan nutrisi yang disesuaikan
populasinya yang sesuai dengan kriteria dengan kebutuhan di fase umur tertentu.
yang sudah ditentukan. Instrumen Karakteristik responden menurut umur, ada
pengumpulan data menggunakan formulir diantara umur 19 hingga 22 tahun. Rentang
food record dengan melakukan pengisian usia tersebut termasuk ke dalam fase awal
selama 2 hari yang tidak berturut-turut, dewasa yakni dari 18 hingga 40 tahun
kemudian responden mencatat seluruh jenis (Kementerian Kesehatan, 2017).
makanan dan minuman yang dikonsumsi
selama penelitian berlangsung. Alat bantu
untuk memperkirakan URT pada porsi
Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 126

Asupan Mineral Mikro daging sapi kurang. Penelitian ini sejalan


Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan dengan hasil dari Sianipar (2021) di Manado
Asupan Mineral Mikro yang menunjukan tingkat konsumsi asupan
Asupan Mineral Mikro n (%) seng respondennya kurang yakni sebanyak
Asupan Besi
Kurang 115 89,8 70%. Mengonsumsi sumber Zn termasuk
Cukup 13 10,2
Asupan Seng upaya dalam memelihara daya tahan tubuh
Kurang 90 70,3
Cukup 38 29,7
di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Asupan Tembaga Berikutnya asupan Cu responden
Kurang 60 46,9
Cukup 68 53,1 mayoritas termasuk dalam kategori cukup
Asupan Mangan
Kurang 33 25,8 dengan 68 orang (53,1%). Hasil ini
Cukup 95 74,2
menunjukan sebagian besarnya responden

Hasil tabel tersebut memperlihatkan asupan punya asupan tembaga yang terbilang

besi sebagian besar respondennya kurang cukup, dari perbandingan jumlah yang

sebesar 115 orang (89,8%). Ini sejalan sedikit dari responden yang mengalami

dengan penelitian Ransun dkk (2021) di kekurangan asupan tembaga. Penelitian ini

Universitas Sam Ratulangi pada mahasiswa berbeda hasilnya dari Siyami (2016) dengan

semester 2 yang menunjukan mayoritas memperoleh 80% dari responden mengalami

asupan zat besi responden terdapat pada kekurangan asupan tembaga dengan subjek

kategori kurang sebanyak 85,6%. Hasil ibu hamil yang disebabkan karena variasi

tersebut berdasarkan dari food record makanan yang dikonsumsi kurang beragam.

responden yang menunjukan kebanyakan Adapun hasil asupan mangan paling

responden melakukan pola makan kurang banyak termasuk dalam kategori cukup yaitu

seimbang sehingga tidak memenuhi sebanyak 95 orang (74,2%). Hasil penelitian

rekomendasi asupan zat besi per hari yang ini berbeda dari Nasution (2018) di

harusnya dipenuhi berdasar pada anjuran Yogyakarta yang mana banyak

AKG 2019, yakni kurangnya mengonsumsi respondennya mengalami kekurangan

sumber zat besi yang tinggi terdapat pada asupan mangan. Sumber Mn terdapat pada

hati, sayuran berwarna hijau tua, serta berbagai makanan namun sulit diserap oleh

kurangnya variasi makanan yang bergizi di tubuh, sehingga makanan yang tinggi

mana responden lebih banyak makan kandungan protein bisa melindungi tubuh

makanan ringan seperti biskuit dan wafer. dari terjadinya kekurangan mangan.

Asupan Zn responden yang kurang Masalah kekurangan mangan jarang terjadi

sebanyak 90 orang (70,3%). Hal tersebut karena sumber mangan sangat mudah

disebabkan karena asupan responden untuk ditemukan dalam makanan sehari-hari.

mengonsumsi sumber seng seperti telur atau


Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 127

Asupan Mineral Mikro Berdasarkan


Jenis Kelamin
Tabel 2. Distribusi Asupan Mineral Mikro Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Asupan Mineral Mikro
Jenis
Kurang Cukup Total
Kelamin
N % N % N %
Asupan Besi
20 15,6 8 6,3 28 21,9
Asupan Seng
24 18,8 4 3,1 28 21,9
Laki-laki
Asupan Tembaga
7 5,5 21 16,4 28 21,9
Asupan Mangan
5 3,9 23 18,0 28 21,9
Asupan Besi
95 74,2 5 3,9 100 78,1
Asupan Seng
66 51,6 34 26,6 100 78,1
Perempuan
Asupan Tembaga
53 41,4 47 36,7 100 78,1
Asupan Mangan
28 21,9 72 56,3 100 78,1

34 orang (26,6%). Kekurangan seng


Asupan besi pada responden perempuan berdampak pada fungsi sistem imun tubuh.
banyak yang berada dalam kategori kurang Pada kondisi kekurangan seng, sistem imun
yaitu 95 orang (74,2%) kemudian kategori di dalam tubuh cenderung terjadi penurunan
kurang pada responden laki-laki sebanyak dalam mempertahankan fungsi kekebalan.
20 orang (15,6%). Jika asupan besi terus Asupan yang tidak memenuhi kebutuhan
menerus tidak tercukupi akan berakibat pada tubuh bisa menurunkan kemampuan
rendahnya zat besi dalam tubuh dengan konsentrasi (mudah mengantuk),
begitu berisiko terjadi anemia kekurangan berkurangnya daya penyembuhan luka juga
Fe yang dampaknya daya tahan tubuh ketajaman indera pengecap, kulitnya kering
menjadi lemah. Fe termasuk hal penting dan kasar, serta berat badan menjadi turun
dalam memelihara sistem imun terlebih di (Endris, 2017).
masa pandemi COVID-19 yang penyebaran Asupan tembaga pada responden
virusnya begitu cepat, seseorang bisa saja perempuan dengan kategori kurang sebesar
tertular dengan tidak ada tanda apapun tetapi 53 orang (41,4%) dan kategori cukup
tanpa sadar virusnya tersebar ke orang sebanyak 47 orang (36,7%). Asupan
sekitar (Razi dkk, 2020). tembaga yang cukup merupakan suatu upaya
Hasil asupan seng responden perempuan untuk mencegah terjadinya gangguan
yang kurang sebesar 66 orang (51,6%) dan metabolisme dan penyerapan besi dalam
yang memiliki asupan seng cukup berjumlah tubuh yakni anemia, dampak anemia adalah
Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 128

menurunkan kemampuan dan konsentrasi Kesimpulan


belajar, menurunnya kemampuan fisik, Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
menurunkan imun tubuh, dan produktivitas dilaksanakan diperoleh hasil yaitu:
kerja juga kebugaran tubuh yang menurun 1. Asupan Fe responden mempunyai
(Savitri dkk, 2015). tingkat kecukupan asupan yang kurang.
Asupan mangan pada responden 2. Asupan Zn responden memiliki tingkat
perempuan dari total 100 responden, kecukupan asupan yang kurang.
sebanyak 72 orang (56,3%) memiliki asupan 3. Asupan Cu responden sebagian
mangan yang cukup. Asupan Mn yang besarnya berada pada tingkat kecukupan
cukup sangat bermanfaat bagi tubuh yakni asupan yang cukup.
dapat membantu metabolisme tubuh dan 4. Asupan Mn responden memiliki tingkat
energi, membantu proses penyerapan kecukupan asupan yang cukup.
vitamin, proses sistem pencernaan menjadi
lebih lancar dan optimal, dan menjaga Saran
kesehatan otak, otot, dan sistem saraf 1. Bagi Mahasiswa Fakultas Kesehatan
(Velishya, 2020). Masyarakat disarankan agar lebih
tingkatkan kesadaran diri guna
Tabel 3. Distribusi Rata-Rata Asupan Zat memperbaiki gaya hidup menjadi lebih
Gizi Mikro Responden sehat dan menambah wawasan akan
Median (Min- Nilai AKG pentingnya asupan makanan yang
Variabel
Max) (mg)
Laki-Laki bergizi dan seimbang, sehingga
Asupan Besi 3,30 (0,8-14,9) 9
Asupan Seng 4,05 (1,6-17,7) 11 kebutuhan mineral mikro khususnya
Asupan
Tembaga
0,50 (0,2-500,4) 0.9 besi, seng, tembaga, dan mangan bisa
Asupan terpenuhi yang manfaatnya begitu besar
1,65 (0,4-26,6) 2.3
Mangan
Perempuan dalam meningkatnya sisitem imun
Asupan Besi 3,90 (0,2-19,1) 18
Asupan Seng 4,30 (0,4-48,5) 8 sehingga sulit terjangkiti gangguan
Asupan
0,60 (0,1-40,5) 0.9 kesehatan, khususnya masa pandemi
Tembaga
Asupan
1,90 (0,1-71,6) 1.8 COVID-19 saat ini. Bagi responden
Mangan
dengan tingkat asupan yang cukup
Hasil dari tabel 3 di atas menggambarkan disarankan untuk mempertahankan dan
bahwa rata-rata asupan mineral mikro (Zat menjaga konsumsi makanan sehari-hari
Besi, Seng, Tembaga, Mangan) dari sehingga kesehatan tubuh bisa tetap
responden laki-laki dan perempuan belum terjaga.
mencukupi nilai AKG yang dianjurkan. 2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
agar bisa menambahkan variabel asupan
Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 129

jenis mineral mikro yang lainnya WUS. Jakarta: Direktorat Jenderal


Kesehatan Masyarakat.
sehingga bisa tergambarkan secara utuh
tingkat kecukupan asupan mineral mikro Kementerian Kesehatan. 2018. Survei
Konsumsi Pangan, (Online),
dari responden. (http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdi
ksdmk/wpcontent/uploads/2018/09/
Survey -Konsumsi-
Daftar Pustaka Pangan_SC.pdf, diakses 10 Mei
Adriani M & Wirjatmadi B. 2016. Peranan 2020).
Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Kementerian Kesehatan. 2020. Panduan
Jakarta: Kencana. Gizi Seimbang Pada Masa Pandemi
Almatsier S, Soetardjo S, Soekatri M. 2011. Covid-19, (Online),
Gizi Seimbang Dalam Daur (https://covid19.go.id, diakses 28
Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Juli 2020).
Pustaka Utama. Kementerian Kesehatan. 2020. Pedoman
Banowati L. 2019. Ilmu Gizi Dasar. Pencegahan dan Pengendalian
Yogyakarta: Deepublish. Coronavirus Disease (Covid-19),
(Online),
BPS Sulawesi Utara. 2018. Pengeluaran (http://covid19.kemkes.go.id,
Konsumsi Penduduk Sulawesi Utara diakses 13 Mei 2020).
Tahun 2018. Manado: Badan Pusat
Statistik. Kementerian Kesehatan. 2020. Panduan
Gizi Seimbang Pada Masa
Endris A. 2017. Buku Pintar Kekebalan Pandemi, (Online),
Tubuh. Yogyakarta: Hikam Pustaka. (https://covid19.go.id, diakses 8
September 2020).
Grehenson G. 2020. Ahli Gizi UGM:
Mengonsumsi Makanan Sehat Nasution AS. 2018. Hubungan Asupan
Mampu Mencegah Covid-19, Magnesium, Seng, dan Mangan
(Online), Dengan Diabetes Melitus
(https://ugm.ac.id/id/berita/19192- Gestasional Di Kabupaten Bantul
ahli-gizi- ugm-mengonsumi- Daerah Istimewa Yogyakarta,
makanan-sehat-mampu-cegah- (Skripsi). Yogyakarta: Fakultas
covid-19, diakses 08 September Ilmu Kesehatan Universitas Alma
2020). Ata.
Hartono SH. 2020. Anak Muda Aktif Butuh Ransun G, Punuh MI, Kandou GD. 2021.
Asupan Gizi yang Tepat, (Online), “Gambaran Kecukupan Mineral
(https://health.grid.id/read/3520355 Mikro Pada Mahasiswa Semester 2
86/anak-muda-aktif-butuh-asupan- Fakultas Kesehatan Masyarakat
gizi-yang-tepat-susu-bisa-jadi Universitas Sam Ratulangi Manado
pilihan?page=1, diakses 09 Selama Masa Pandemi COVID-19”.
September 2020). Jurnal KESMAS, 10 (1).
Kementerian Kesehatan. 2017. Penilaian Razi F, dkk. 2020. Bunga Rampai Covid-19:
Status Gizi. Jakarta: Pusat Buku Kesehatan Mandiri Untuk
PendidikanSumber Daya Manusia Sahabat #Dirumahaja. Depok: PD
Kesehatan. Prokami.
Kementerian Kesehatan. 2018. Pedoman Savitri EN, dkk. 2015. Hubungan Asupan
Pencegahan dan Penanggulangan Zat Besi, Vitamin C, dan Tembaga
Anemia Pada Remaja Putri dan Dengan Kadar Hemoglobin Pada
Mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas
Jurnal KESMAS, Vol. 11, No. 1, Januari 2022 130

Kedokteran Universitas Riau. JOM


FK, 2 (2): 1-10.
Sianipar MM, Punuh MI, Malonda NSH.
2021. “Gambaran Kecukupan
Mineral Mikro Pada Tenaga
Pendidik dan Kependidikan Di
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Saat Pembatasan Sosial Masa
Pandemi COVID-19”. Jurnal
KESMAS, 10 (2).
Siyami FH. 2016. Hubungan Tingkat
Kecukupan Tembaga (Cu), Seng
(Zn), dan Vitamin B6 Dengan
Status Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester 1 Di Wilayah Puskesmas
Rembang 2 Jawa Tengah, (Skripsi).
Semarang: Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah.
Tim Media Cipta Guru SMK. 2017.
Pengantar Ilmu Gizi. Temanggung:
Desa Pustaka Indonesia.
Velishya A. 2020. Pentingnya Manganese
Untuk Kesehatan Tubuh Manusia,
(Online),
(https://jovee.id/pentingnya-
manganese-untuk-kesehatan-tubuh-
manusia/, diakses pada 04 Oktober
2020).
Wijayanti N. 2017. Fisiologi Manusia dan
Metabolisme Zat Gizi. Malang:
Universitas Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai